Upaya Natya Shina dalam Menghadapi Hate Speech terhadap Dirinya di Sosial Media

  • Cherise Ristinesari Handyman Public Relation Fakultas Ilmu Komunikasi
  • Maman Suherman
Keywords: Instagram, upaya, sosial media

Abstract

Abstract. The current era of globalization has made communication technology occur and develop so rapidly, making several aspects of human life experience a very significant change, making many Indonesians recognize that the internet can be accessed via computers, even now it is even more facilitated by the presence of smartphones. One of the entertainment that can be accessed on the internet is social media, which can be interpreted as a source (re-source) arising from the interaction between people in a community. The social media used in Indonesia are very diverse, one of which is Instagram, Instagram equaling large-dimensional galleries where everyone can access them and create a friendship. Instagram has a feature in the form of a comment column which can lead to positive or negative comments which can be seen from comments on uploaded content that can cause hate speech or hate speech. Therefore, if someone has an Instagram account, they must have an effort to avoid or defend themselves from hate speech attacks. Therefore, the aspect being studied is an effort to deal with hate speech against him on social media. This research is a qualitative research using a case study approach. Methods of data collection are carried out through observation, literature study, interviews and documentation. Interviews will be conducted with Natya Shina as an Instagram influencer who makes efforts to defend herself by analyzing data using data analysis in qualitative research, namely reducing data, displaying data then drawing conclusions and verification with the validity test using source triagulation techniques. Based on the results of this study, it can be concluded that Natya has 3 hate speech themes that enter her Instagram and seeks to respond to hate speech perpetrators through verbal messages and audio messages and seeks to eradicate hate speech perpetrators so they don't do it again.

Abstrak. Era globalisasi saat ini membuat teknologi komunikasi terjadi dan berkembang begitu pesat, membuat beberapa aspek kehidupan manusia mengalami suatu perubahan yang begitu signifikan, membuat masyarakat Indonesia mengenali adanya internet yang dapat diakses melalui komputer, bahkan sekarang makin di mudahkan dengan adanya smartphone. Salah satu hiburan yang dapat di akses di internet adalah sosial media, yang dapat diartikan sebagai sumber (re-source) yang timbul dari adanya interkasi antara orang-orang dalam suatu komunitas. Sosial media yang digunakan di Indonesia sangatlah beragam salah satunya adalah Instagram, instagram menyamai dengan galeri berdimensi besar dimana semua orang dapat mengaksesnya dan menciptakan sebuah pertemanan. Instagram memiliki sebuah fitur berupa kolom komentar yang adapun dapat menimbulkan komentar positif maupun negatif yang dapat dilihat dari komentar pada konten yang diunggah yang dapat menimbulkan hate speech atau ujaran kebencian. Maka dari itu jika seseorang memiliki sebuah akun Instagram harus memiliki upaya untuk terhindar maupun mempertahankan diri dari serangan hate speech. Maka dari itu aspek yang diteliti adalah upaya dalam menghadapi hate speech terhadap dirinya di sosial media, penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan studi kasus. Metode pengumpulan data dilakukan melalui observasi, studi pustaka, wawancara dan dokumentasi. Wawancara akan dilakukan kepada Natya Shina selaku influencer Instagram yang melakukan upaya mempertahankan diri dengan menganalisis data menggunakan analisis data dalam penelitian kualitatif yaitu mereduksi data, mendisplay data lalu mengambil kesimpulan dan verifikasi dengan Uji Validitas menggunakan teknik triagulasi sumber.  Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Natya memiliki 3 tema hate speech yang masuk ke instagramnya dan berupaya dalam membalas para pelaku hate speech melalu pesan verbal maupun pesan audio dan berupaya memberantas para pelaku hate speech agar tidak melakukannya kembali.

Published
2022-01-18