Perilaku Perawat Wisma Atlet terhadap Pasien Covid-19

  • Mohammad Albi Setiawan Prodi Public Relations, Fakultas Ilmu Komunikasi
  • Dadan Mulyana
Keywords: Dramaturgi, Perilaku, Perilaku Perawat

Abstract

Abstract. At the beginning of 2020, Indonesia became one of the countries that was being hit by the Covid-19 Virus pandemic, this virus is a virus that spreads between humans very quickly, causing various kinds of panic reactions in the community, not even a few people have died, in terms of Nurses as one of the health workers have a very big role in addition to having to protect themselves from exposure to the Covid-19 Virus, they also have to deal with the virus to help people who are infected get healthy again. Nurmaulida Azzahra and Intan Permatahati are nurses at the Wisma Atlet Jakarta Hospital in their struggle, they have to manage behavior to help the health of Covid-19 patients because in addition to attacking health, Covid-19 also attacks the mind and psyche of the infected person. the study of communication science, namely Dramaturgy, Erving Goffman as a pioneer of Dramaturgy said that the management of the behavior of each individual is on the front stage (Front Stage) and back stage (Back Stage). 19. The study used qualitative research methods with a dramaturgical approach, researchers used purposive sampling technique to determine the research subject. Data collection techniques used are in-depth interviews, observation, documentation and literature. The results of this study are that on the front stage, Nurmaulida Azzahra and Intan Permatahati manage their behavior in the form of Caring behavior with an orientation to the aspects of openness and empathy which are influenced by their characteristics and environment, then on the Back Stage they return completely. being themselves, but found behaviors that can only be seen on the back stage, such as Nurmaulida Azzahra who behaves aggressively and Intan Permatahati who behaves violently. The management of their behavior has also fulfilled the requirements of good behavior management according to Erving Goffman, namely Proper Front, Involvement in their role, realizing the idealization of other people's expectations about their role, and Mystification.

Abstrak. Pada awal tahun 2020 lalu Indonesia menjadi salah satu negara yang tengah dilanda oleh pandemic Virus Covid-19, Virus ini merupakan virus yang menular antar manusia dengan sangat cepat sehingga menimbulkan berbagai macam reaksi panik di masyarakat bahkan tidak sedikit pula korban jiwa yang berguguran, dalam hal ini perawat sebagai salah satu tenaga kesehatan memiliki andil yang sangat besar selain harus berlindung dari paparan Virus Covid-19 mereka juga harus mengahadapi virus tersebut untuk membantu orang – orang yang terjangkit sehat kembali. Nurmaulida Azzahra dan Intan Permatahati merupakan perawat di RSD Wisma Atlet Jakarta dalam perjuangannya mereka harus melakukan pengelolaan perilaku untuk membantu kesehatan pasien Covid-19 karena selain menyerang kesehatan, Covid-19 juga menyerang pikiran dan psikis dari orang yang terjangkit, pengelolaan perilaku tersebut merupakan salah satu kajian ilmu komunikasi yakni Dramaturgi, Erving Goffman sebagai pelopor Dramaturgi mengatakan bahwa pengelolaan perilaku setiap individu terdapat pada panggung depan (Front Stage) dan panggung belakang (Back Stage) tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui bagaimana perilaku perawat RSD Wisma Atlet Jakarta terhadap pasien Covid -19. Penelitian menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan dramaturgi, peneliti menggunakan Teknik purposive sampling untuk menentukan subjek penelitian. Teknik pengumpulan data yang dilakukan ialah wawancara mendalam, observasi, dokumentasi dan pustaka. Hasil dari penelitian ini ialah bahwa pada panggung depan (front stage) Nurmaulida Azzahra dan Intan Permatahati melakukan pengelolaan perilaku berupa perilaku Caring dengan berorientasi pada aspek keterbukaan dan empati yang dipengaruhi oleh karakteristik dan lingkungan mereka, lalu pada panggung belakang (Back Stage) mereka kembali seutuhnya menjadi diri mereka sendiri namun ditemukan perilaku yang hanya dapat dilihat di panggung belakang (back stage) saja seperti Nurmaulida Azzahra yang berprilaku ngegas dan Intan Permatahati yang berprilaku petakilan. Pengelolaan perilaku yang mereka lakukan juga telah memenuhi syarat dari pengelolaan perilaku yang baik menurut Erving Goffman yakni Penampilan Muka (Proper Front), Keterlibatan dalam perannya, mewujudkan idealisasi harapan orang lain tentang peranya, dan Mistifikasi

Published
2022-01-17