Perancangan Fasilitas Kerja pada Proses Pembentukan Roti Menggunakan Metode Assessment of Repetitive Tasks (ART) dan Antropometri (Studi Kasus: UKM Roti Citepus)

  • Rika Yulia Lestari Teknik Industri, Fakultas Teknik Universitas Islam Bandung
  • Nur Rahman As'ad Teknik Industri, Fakultas Teknik Universitas Islam Bandung
Keywords: Risiko Kerja, Assessment of Repetitive Tasks (ART) Tools, Antropometri

Abstract

Abstract. UKM Roti Citepus performs the production process manually and simply, one of which is the availability of work facilities. The process of forming bread is a stage that has more complaints compared to other work processes. Complaints of pain occur due to the same movement and are repeated continuously (repetitive). The process of forming bread has four work elements, namely taking dough from a pile of pans, rolling the dough, lifting the pan, and putting the dough into the pan. The working elements of bread rolling carry out work activities in a dynamic state, the body moves following the movement when rolling the dough with a leaning forward posture. In one day the process of forming bread can be done 3-4 times with repetitions of 1200-1600 times. This study aims to find out the complaints that are felt specifically and assess indications of the level of work risk. The research method used is a questionnaire Nordic Body Map (NBM), Assessment of Repetitive Tasks (ART) Tools and Anthropometry. Result Questionnaire Nordic Body Map (NBM) for two operators showed complaints in the neck, shoulders, upper back, lower back, and wrists with a score level of 7 to 8. Occupational risk assessment usingAssessment of Repetitive Tasks (ART) Tools the highest risk level results were obtained, namely the work element of bread rolling at 28.5 (high risk level). The results of the risk assessment of the proposed draft showed significant changes in all elements of the work process of forming bread dough. The whole working element of the bread formation process is in the low category.

Keywords: Occupational Risk, Assessment of Repetitive Tasks (ART) Tools, Anthropometry.

Abstrak. UKM Roti Citepus melakukan proses produksi secara manual dan sederhana salah satunya adalah dalam ketersediaan fasilitas kerja. Proses pembentukan roti adalah tahapan yang memiliki keluhan lebih banyak dibandingkan dengan proses kerja yang lainnya. Keluhan rasa sakit tersebut terjadi akibat gerakan yang sama dan berulang secara terus-menerus (repetitive). Proses pembentukan roti mempunyai empat elemen kerja yaitu mengambil adonan dari tumpukan loyang, penggulungan adonan, mengangkat loyang, dan memasukan adonan kedalam loyang. Elemen kerja penggulungan roti melakukan aktivitas kerja dalam keadaan dinamis, tubuh bergerak mengikuti gerakan saat melakukan penggulungan adonan dengan postur tubuh condong kedepan. Dalam satu hari proses pembentukan roti dapat dilakukan sebanyak 3-4 kali dengan pengulangan sebanyak 1200-1600 kali. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keluhan yang dirasakan secara spesifik dan menilai indikasi tingkat risiko kerja. Metode penelitian yang digunakan yaitu kuesioner Nordic Body Map (NBM), Assessment of Repetitive Tasks (ART) Tools dan Antropometri. Hasil kuesioner Nordic Body Map (NBM) terhadap dua orang operator menunjukan keluhan pada bagian leher, bahu, punggung atas, punggung bawah, dan pergelangan tangan dengan tingkat nilai 7 sampai 8. Penilaian risiko kerja menggunakan Assessment of Repetitive Tasks (ART) Tools didapatkan hasil tingkat risiko terbesar yaitu pada elemen kerja penggulungan roti sebesar 28,5 (tingkat risiko tinggi). Hasil perancangan fasilitas kerja dapat meminimasi risiko kerja pada proses penggulungan adonan. Hasil penilaian risiko rancangan usulan menunjukan perubahan signifikan pada seluruh elemen kerja proses pembentukan adonan roti. Seluruh elemen kerja proses pembentukan roti berada pada kategori rendah.

Kata Kunci: Risiko Kerja, Assessment of Repetitive Tasks (ART) Tools, Antropometri

Published
2023-01-30