Perbaikan Tata Letak Fasilitas Produksi Bakso dengan Menggunakan Algoritma Computerized Rellative Allocation of Facillities Technique (CRAFT) (Studi Kasus: PT. Kirana Semesta Pangan
Abstract
Abstract. PT. Kirana Semesta Pangan is a company engaged in fast food with production results, namely meatballs, the company has 15 work stations where each machine is not fully automated, material transfer is carried out in the meatball production process, namely with the help of manual conveyances such as walky pallets and racks push made of stainless steel. The problems faced by the company are the length of the transfer path between work stations which causes high material handling costs and there are work stations that are not in accordance with the process, causing backtracking. The purpose of this research is to analyze and find out the current conditions of the production floor layout used by the company, as well as to fix the layout problems mathematically to reduce material movement distances, eliminate backtracking in the production process and reduce material handling costs in the company. In making layout improvements according to the problem, the tools used are the Computerized Relative Allocation of Facillities Technique (CRAFT) algorithm and the software used is WinQSB 2.0. The input needed in the WinQSB 2.0 software is OMH data from each work station. Calculation of material handling costs is done manually. Based on the calculations performed on the current layout conditions, a total daily OMH of Rp. 961,127 and a displacement of 197.1m per day, after repairs were made, a new layout output was obtained by obtaining an OMH of Rp. 756,488/day and a distance of 163.9m/day. So it can be concluded that the proposed layout has a much cheaper OMH acquisition of 21% and a shorter distance of about 17% from the previous layout conditions
Abstrak. PT. Kirana Semesta Pangan merupakan perusahaan yang bergerak dibidang makanan cepat saji dengan hasil produksi yaitu bakso, perusahaan memiliki 15 stasiun kerja yang masing-masing mesin belum sepenuhnya otomatis, perpindahan material yang dilakukan dalam proses produksi bakso yaitu dengan bantuan alat angkut manual seperti walky pallet dan rak dorong berbahan stainless steel. Adapun permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan adalah panjangnya jalur perpindahan antar stasiun kerja yang menyebabkan ongkos material handling tinggi dan tedapat stasiun kerja yang letaknya tidak sesuai proses sehingga menyebabkan backtracking. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisa dan mengetahui kondisi tata letak lantai produksi yang diterapkan perusahaan saat ini, serta memperbaiki permasalahan tata letak tersebut secara matematis untuk mengurangi jarak perpindahan material, menghilangkan backtracking pada proses produksi dan mengurangi ongkos material handling di perusahaan. Dalam melakukan perbaikan tata letak sesuai dengan permasalahan, tools yang digunakan adalah algoritma Computerized Rellative Allocation of Facillities Technique (CRAFT) dan perangkat lunak yang digunakan adalah WinQSB 2.0. Adapun input yang diperlukan dalam perangkat lunak WinQSB 2.0 adalah data OMH dari setiap stasiun kerja. Perhitungan ongkos material handling dilakukan secara manual. Berdasarkan perhitungan yang dilakukan pada kondisi tata letak saat ini diperoleh total OMH perhari sebesar Rp. 961.127 dan jarak perpindahan sepanjang 197,1m per hari, setelah dilakukan perbaikan maka diperoleh output tata letak baru dengan memperoleh OMH sebesar Rp.756.488/hari dan jarak sepanjang 163,9m/hari. Maka dapat disimpulkan bahwa tata letak usulan memiliki perolehan OMH yg jauh lebih murah 21% dan jarak yang lebih pendek sekitar 17% dari kondisi tata letak sebelumnya.