Pengaruh Beban Kerja terhadap Produktivitas Kerja Karyawan melalui Burnout
Abstract
Abstract. Employees at PT. Putra Rhodas Mandiri have high work demands, as a result of the ongoing situation, employees feel overloaded workloads and eventually experience productivity problems that cause employees to experience burnout, which is physical and mental fatigue and boredom. This study analyzes the effect of workload on employee productivity through burnout at PT. Putra Rhodas Mandiri. High workload causes burnout, which is physical and mental fatigue, which has an impact on productivity. With quantitative methods with descriptive and verification analysis, the results show the direct effect of workload on productivity is -0.112, while the indirect effect through burnout is 0.0168, indicating that burnout significantly mediates the effect of workload. The main factors that affect productivity through burnout are short deadlines, target pressure, and lack of rest time. Recommendations for companies include the arrangement of a balanced workload, improving health facilities, burnout prevention programs, a conducive work environment, and periodic workload evaluation.
Abstrak. Karyawan pada PT. Putra Rhodas Mandiri memiliki tuntutan kerja yang tinggi, akibat dari situasi yang terus menerus terjadi, karyawan merasakan beban kerja yang overload dan akhirnya mengalami masalah produktivitas yang menyebabkan karyawannya mengalami burnout, yaitu kelelahan dan kejenuhan secara fisik dan mental. Penelitian ini menganalisis pengaruh beban kerja terhadap produktivitas karyawan melalui burnout di PT. Putra Rhodas Mandiri. Beban kerja yang tinggi menyebabkan burnout, yaitu kelelahan fisik dan mental, yang berdampak pada produktivitas. Dengan metode kuantitatif dengan analisis deskriptif dan verifikatif, hasil menunjukkan pengaruh langsung beban kerja terhadap produktivitas adalah -0,112, sementara pengaruh tidak langsung melalui burnout adalah 0,0168, menunjukkan bahwa burnout memediasi pengaruh beban kerja secara signifikan. Faktor utama yang memengaruhi produktivitas melalui burnout adalah tenggat waktu yang singkat, tekanan target, dan kurangnya waktu istirahat. Rekomendasi untuk perusahaan mencakup penyusunan beban kerja yang seimbang, peningkatan fasilitas kesehatan, program pencegahan burnout, lingkungan kerja yang kondusif, serta evaluasi beban kerja secara berkala.
References
Busro, M. (2018). Teori-Teori Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Mu’arif, A., & Setiawati, C. I. (2021). Pengaruh Lingkungan Kerja Non-Fisik Dan Burnout Terhadap Kinerja Pekerja dan Pemilik Bisnis UMKM Di Kota Jambi.
Permendagri No. 12 Tahun 2008. Tentang Pedoman Analisis Beban Kerja. Diakses dari: kemendagri.go.id.
Suci, R. M. Koesomowidjojo. (2017). Panduan Praktis Menyusun Analisis Beban Kerja (1st ed.). Jakarta: Penebar Suadaya.
Sunarso. (2010). Pengaruh Kepemimpinan, Kedisiplinan, Beban Kerja, dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Guru Sekolah. Jurnal Manajemen Sumber Daya Manusia, 4(1).
Sutrisno, E. (2017). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.Kelloway, E. K., Dimoff, J. K., & Gilbert, S. (2023). Mental Health in the Workplace. In Annual Review of Organizational Psychology and Organizational Behavior (Vol. 10). https://doi.org/10.1146/annurev-orgpsych-120920-050527