Kajian Lanskap Budaya sebagai Identitas Budaya di Kampung Adat Kuta, Kabupaten Ciamis

  • Hafifah Akbar Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Islam Bandung
  • Imam Indratno Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Islam Bandung
Keywords: lanskap budaya, ekobudaya

Abstract

Abstract. The Kuta Indigenous People are located in Ciamis Regency. The indigenous people of Kuta are closely related to the natural environment, culture and are still bound by traditions that have been passed down from generation to generation. The purpose of this research is to identify the cultural landscape, and develop an eco-culture based tourism plan in Kampung Kuta. The researcher used the structuralism approach method and used the cultural landscape analysis method. The results of the analysis of the cultural landscape produce a formal identity that is formed from Leuweung Gede's spiritual values ​​with the existence of traditional and spiritual activities. This spiritual value is a manifestation of natural and cultural values ​​towards ambu rama or ancestors. Then in substantial identity emerges the cultural value of the tritangtu philosophy in bhuana where the manifestation of this philosophical concept is to regulate and maintain human attitudes, both with others and with nature and God. The resulting value is constructed as a new value creation (friendship value) which will later be used for tourism development in Kampung Kuta. The implementation of the development of eco-culture tourism is carried out by developing eco-culture tourism products, namely offering tour packages. In addition, by conducting training to improve the quality of tourism human resources. Eco-cultural tourism activities can be supported by improving accessibility and basic facilities based on the DED documents of Kampung Kuta, Ciamis Residence.

Abstrak. Masyarakat Adat Kuta terletak di Kabupaten Ciamis. Masyarakat adat Kuta erat hubungannya dengan lingkungan alam, budaya dan masih terikat dengan adat istiadat yang turun-temurun. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi lanskap budaya, dan mengembangkan rencana paiwisata berbasis eco-culture di Kampung Kuta. Penulis menggunakan metode pendekatan strukturalisme serta menggunakan metode analisis lanskap budaya. Hasil analisis lanskap budaya menghasilkan identitas formal yang terbentuk dari nilai spiritual Leuweung Gede dengan adanya aktivitas adat dan spiritual. Nilai spiritual ini merupakan manifestasi dari nilai alam dan budaya terhadap ambu rama atau leluhur. Kemudian pada identitas substansial muncul nilai budaya dari filosofi tritangtu di bhuana dimana manifestasi dari konsep filosofi tersebut untuk mengatur dan menjaga sikap manusia, baik dengan sesama maupun dengan alam dan Tuhan. Nilai yang dihasilkan di konstruksi sebagai penciptaan nilai baru (nilai sahabat) yang nantinya digunakan untuk pengembangan pariwisata di Kampung Kuta. Implementasi pengembangan eco-culture tourism dilakukan dengan pengembangan produk eco culture tourism yaitu menawarkan paket-paket wisata. Selain itu juga dengan melakukan pelatihan-pelatihan untuk meningkatan kualitas sumber daya manusia pariwisata. Kegiatan wisata eko-budaya dapat ditunjang dengan perbaikan aksesibilitas dan fasilitas dasar berdasarkan dokumen DED Kampung Kuta, Kabupaten Ciamis.

References

E. Kusmayadi, T. Nurohman, A. Satori, And W. Widiastuti, “Tinjauan Sosial Budaya Dan Politik Masyarakat Adat Kampung Kuta Desa Karangpaningal Kecamatan Tambaksari Kabupaten Ciamis.” 2018.

A. A. Setanata, “Studi Kelayakan Potensi Daya Tarik Wisata Edukasi Di Kampung Adat Kuta, Kabupaten Ciamis (Chapter I),” Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, 2017.

M. Ziyaee, “Assessment Of Urban Identity Through A Matrix Of Cultural Landscapes,” Cities, Vol. 74, Pp. 21–31, Apr. 2018, Doi: 10.1016/J.Cities.2017.10.021.

H. Dewi, Nurhayati, And A. Munandar, “Kajian Lanskap Budaya Melayu Untuk Meningkatkan Identitas Kota Medan,” 2018.

R. N. Awalia, H. A. Nurhayati, And Kaswanto, “Kajian Karakter Pembentuk Lanskap Budaya Masyarakat Adat Kajang Di Sulawesi Selatan,” Lanskap Indonesia, Vol. 9, No. 2, Pp. 91–100, 2017.

C. E. Wuisang, Rengkung Joseph, And D. M. Rondonuwu, “Pelestarian Lansekap Budaya Indonesia: Mendokumentasikan Lansekap Vernakular Etnis Minahasa Di Wilayah Perdesaan Pantai Kecamatan Kema, Sulawesi Utara,” Media Matrasain, Vol. 13, No. 3, Pp. 26–41, 2016.

S. Winarni, “Karakteristik Elemen Lanskap Budaya Desa Kromengan Kabupaten Malang,” Pawon: Jurnal Arsitektur, Pp. 99–108, 2020.

L. F. Mcclelland, J. T. Keller, And R. Z. Melnick, “Guidelines For Evaluating And Documenting Rural Historic Landscapes,” 1999.

M. R. Jannah And I. Indratno, “Identifikasi Lanskap Budaya Desa Wisata Rawabogo,” Prosiding Perencanaan Wilayah Dan Kota, Vol. 7, No. 2, Pp. 493–497, 2021.

L. N. Fatimah, “Makna Lirik Lagu Kurung Manuk Dalam Kesenian Gondang Buhun Kampung Adat Kuta Ciamis,” Paraguna: Ilmu Pengetahuan, Pemikiran, Dan Kajian Seni Karawitan, Vol. 9, No. 2, Pp. 1–14, 2022, [Online]. Available: Https://Jurnal.Isbi.Ac.Id/Index.Php/Paraguna•Jurnal.Paraguna@Isbi.Ac.Id

I. Indratno, N. Widayati, I. Fardani, M. R. Pamungkas, And S. H. Kuntoro, “Genius Loci Of Adat Karuhun Urang (Akur) Cigugur Community’s Settlement,” Mimbar : Jurnal Sosial Dan Pembangunan, Vol. 37, No. 2, Pp. 475–484, 2021, Doi: 10.29313/Mimbar.V37i2.8728.

W. Y. Astari and G. P. Rochman, “Hubungan Timbal Balik antar Aktor dalam Pengembangan Wisata Budaya Keraton Kota Cirebon,” Jurnal Riset Perencanaan Wilayah dan Kota, pp. 47–54, Jul. 2023, doi: 10.29313/jrpwk.v3i1.1950.

Published
2023-08-08