Kajian Efektivitas Penataan Pedagang Kaki Lima pada Jalur Pedestrian Cicadas, Kota Bandung

  • Muhamad Rizal Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota
  • Verry Damayanti Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Islam Bandung
Keywords: Jalur Pedestrian, Pedestrian, Efektivitas

Abstract

Abstract. The problem of pedestrian facilities in urban areas in Indonesia is a pedestrian need that has not been met, both qualitatively and quantitatively. Pedestrian paths are built to limit human movement and avoid using lanes as a means of transportation. The informal sector activities that we often encounter in urban areas are street vendors, namely small-scale economic activities. To manage and develop the growing number of street vendors, the government issued Bandung City Regulation no. 04 of 2011 concerning the Composition and Guidelines of street vendors. The Bandung City Government revived 602 street vendors stalls on the Cicadas pedestrian area without any eviction efforts. Based on the description above, the authors are interested in raising the title, namely: "Study on the Effectiveness of Structuring Street Vendors on Pedestrian Paths, Jalan Cicadas, Bandung City". So the research question in this study is: "How is the effectiveness of structuring street vendors on the Cicadas pedestrian path based on pedestrian perceptions?". This research was conducted using a combined method of quantitative and qualitative methods (Mix Method Research). With the sampling technique, namely Probality Sampling using Simple Random Sampling, the number of research samples obtained was 100 respondents. Data collection techniques used in this study were questionnaires, interviews, and observations. The data analysis technique used in this research is descriptive analysis technique and validity test analysis technique and reliability test with Likert scale measurement. The results of this study on average indicate that respondents' opinions on the object of research generally state "Not Effective" on the condition of an existing field (Pedestrian Line) in the corridor of Jalan Jenderal Ahmad Yani (Cicadas).

Abstrak. Permasalahan fasilitas pejalan kaki di kawasan perkotaan di Indonesia merupakan kebutuhan pejalan kaki yang belum terpenuhi, baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Jalur pejalan kaki dibangun untuk membatasi pergerakan manusia dan menghindari penggunaan jalur sebagai sarana transportasi. Kegiatan sektor informal yang paling sering kita jumpai di perkotaan adalah PKL, yaitu kegiatan ekonomi skala kecil. Untuk mengelola dan mengembangkan jumlah PKL yang terus bertambah, pemerintah mengeluarkan Peraturan Kota Bandung No. 04 Tahun 2011 tentang Susunan dan Pedoman PKL. Pemerintah Kota Bandung menghidupkan kembali 602 kios PKL di pedestrian Cicadas tanpa ada upaya penggusuran. berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk mengangkat judul, yaitu: “Kajian Efektivitas Penataan Pedagang Kaki Lima Pada Jalur Pedestrian Cicadas, Kota Bandung”. Maka pertanyaan penelitian dalam kajian ini adalah: “Bagaimana efektivitas penataan Pedagang Kaki Lima pada jalur pedestrian Cicadas didasarkan pada persepsi pejalan kaki?“. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan suatu metode gabungan metode kuantitatif dan metode kualitatif (Mix Method Research). Dengan teknik pengambilan sampel yaitu Probalitiy Sampling dengan menggunakan Simple Random Sampling diperoleh jumlah sampel penelitian sebanyak 100 responden. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner, wawancara, observasi. Adapun teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknis analisis deskriptif dan teknik analisis uji validitas dan uji reabilitas dengan pengukuran skala likert. Hasil dari penelitian ini rata-rata menunjukkan bahwa, pendapat responden terhadap objek penelitian pada umumya menyatakan “Tidak Efektif” terhadap kondisi suatu eksisting dilapangan (Jalur Pedestrian) dikoridor jalan Jenderal Ahmad Yani (Cicadas).

Published
2022-08-01