Kajian Pendekatan Willingness To Accept terhadap Dampak Kegiatan Pertambangan Batu Andesit di Desa Lagadar

  • Maryam Ya Muhaemin Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik
  • Chusharini Chamid Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik
Keywords: Dampak, Willingness To Accept, Pertambangan Andesit

Abstract

Abstract. Lagadar Village is one of the villages that has the potential in the form of mining, the mining location is less than 100 meters with settlements below, the impact of environmental degradation and social impacts can be handled, one of which is Willingness To Accept. This study aims to conduct a study using the Willingness To Accept approach to the impact of andesite mining activities in Lagadar Village. The approach method used in this study is mixed methods, with descriptive analysis methods, contingent valuation methods, and multiple linear regression. The results of the study show that there are indirect and direct impacts caused by mining activities, namely the absorption of local labor by 69% of 32 workers, 9.83 ha of mining activities are at a level prone to high ground movement which is at risk of erosion, along 1,296 meters of road conditions to Mining activities suffer damage in the form of bumpy roads, cracks, and potholes. Changes in the landscape of ±14.33 Ha within 10 years, 53% of the people felt the vibrations from the blasting, 51% of the people felt that the noise interfered with hearing and activities, and 18% felt that air pollution had occurred in the form of dust and arid. It shows that 59% of respondents are willing to receive compensation funds and 41% of respondents are not willing to receive compensation funds. The estimated average value of WTA in the radius closest to the impact is 0-100 m of IDR 455,200 / month / family, and the total value of WTA is IDR 3,351,439,800, the amount of WTA value is positively influenced by the number of family dependents and is influenced by factors residence distance negatively.

Abstrak. Desa Lagadar merupakan salah satu desa yang memiliki potensi berupa pertambangan, lokasi pertambangan berjarak kurang dari 100 meter dengan permukiman di bawahnya, adanya dampak penurunan kualitas lingkungan dan dampak sosial dapat ditangani salah satunya dengan Willingness To Accept. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan kajian dengan menggunakan pendekatan Willingness To Accept terhadap dampak kegiatan pertambangan batu andesit di Desa Lagadar. Metode pendekatan yang digunakan pada penelitian ini yaitu mixed methods, dengan metode analisis deskriptif, contingent valuation method, dan regresi linier berganda. Hasil penelitian terdapat dampak secara tidak langsung dan langsung yang diakibatkan oleh kegiatan pertambangan yaitu penyerapan tenaga kerja lokal sebesar 69% dari 32 pekerja, 9,83 Ha kegiatan tambang berada pada tingkat rawan gerakan tanah tinggi yang berisiko terjadinya erosi, sepanjang 1.296 meter kondisi jalan menuju kegiatan pertambangan mengalami kerusakan berupa jalan bergelombang, retak, dan berlubang. Perubahan bentang alam sebesar ±14,33 Ha dalam kurun 10 tahun, 53% masyarakat merasakan getaran dari peledakan,  51% masyarakat merasakan kebisingan mengganggu pendengaran dan aktivitas, serta 18% merasakan telah terjadinya polusi udara berupa debu dan gersang. Menunjukkan bahwa sebesar 59% responden bersedia menerima dana kompensasi dan 41% responden tidak bersedia menerima dana kompensasi. Didapatkan nilai estimasi rata-rata WTA pada radius paling dekat dengan dampak yaitu 0-100 m sebesar Rp 455.200 /bulan/KK, dan nilai total WTA sebesar Rp 3.351.439.800, besaran nilai WTA dipengaruhi oleh jumlah tanggungan keluarga secara positif dan dipengaruhi oleh faktor jarak tempat tinggal secara negatif.

Published
2022-08-01