Identifikasi Faktor-Faktor Pendukung dan Penghambat dalam Peningkatan Wisata Religi di Kawasan Masjid Manonjaya di Tasikmalaya

Wilayah Studi : Masjid Manonjaya, Tasikmalaya, Jawa Barat

  • Muhammad Satria Faldi Fazary Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik
  • Bambang Pranggono Perencanaan Wilayah Dan Kota, Fakultas Teknik
Keywords: Identifikasi Faktor-Faktor Pendukung Dan Penghambat, Dalam Peningkatkan Wisata Religi, Di Masjid Agung Manonjaya Tasikmalaya

Abstract

Abstract.  Religious tourism is one type and has something to do with religious aspects. From the word religion, it is not just a journey, but it has a meaning for spiritual insight. Tasikmalaya Regency has the characteristics of a city of 1000 Islamic boarding schools and many mosques spread across its territory with interesting characteristics, especially the study area at the Great Mosque of Manonjaya. The Great Mosque of Manonjaya is characteristic of Dya Tarik from the structure of the building mixed with neoclassical nuances, the white walls are characteristic of Europe, the roof is an entity of influence from Javanese structures. In terms of its majestic beauty, but has obstacles in terms of tourism management or marketing, if the factors are not identified, tourism will run stagnate, for the purpose of identifying the supporting and inhibiting factors in order to increase tourism in the Great Mosque of Manonjaya, Tasikmalaya Regency. This study uses the MEX method (a combination of qualitative and quantitative methods) which can influence researchers based on tourism concepts such as Accessibility, Amenity, Attractions and Ancillary (Management or Management) and uses a special questionnaire using factor analysis and interviews in its identification . From this method using observation, questionnaires (visitors), interviews (managers or management) of the Great Mosque of Manonjaya, Tasikmalaya Regency closed for questionnaires and interviews.

Abstrak.  Wisata religi merupakan salah satu jenis dan ada kaitannya dengan aspek keagamaannya. Dari kata religi bukan perjalanan saja tetapi ada maknanya terhadap wawasan spiritual.Kabupaten Tasikmalaya memiliki ciri khas kota 1000 pesantren dan banyak Masjid yang tersebar di wilayahnya dengan ciri khas menarik terutama wilayah studi di Masjid Agung Manonjaya dari segi sejarahnya yang kental merupakan peninggalan kolonial. Masjid Agung Manonjaya ciri khas dya Tarik daru struktur bangunan tercampur oleh nuansa neoklasik, dinding warna putih ciri khas Eropa, atapnya sebuah entitas pengaruh dari struktur Jawa. Dari segi keindahannya yang megah, tetapi memiliki penghambat baik itu pengeolaan ataupun pemasaran wisata, apabila faktor-faktor tidak diidentifikasi wisata akan berjalan stagan, untuk pertujuan mengidentifikasi faktor pendukung dan penghambat agar peningkatan wisata di Masjid Agung Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya. Kajian ini menggunakan metode mex (gabungan metode kualitatif dan kuantitatif) dapat mempengaruh di dalam peneloti berdasarkan konsep wisata seperti Aksesibilitas, Amenitas, Atraksi dan Ancilliarry (pengelolaan atau pengurus), khusus kuesioner mengunakan analisis faktor dan wawancara dalam identifikasinya. Dari metode ini menggunakan observasi, kuesioner (pengunjung), wawancara (pengurus ataupun pengelolaan) Masjid Agung Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya secara tertutup.

Published
2022-07-29