Kapasitas Adaptif Masyarakat Pesisir terhadap Bencana Abrasi Pantai berdasarkan Sumber Daya Sosial

Studi Kasus : Desa Simpang Ayam, Bengkalis, Riau

  • Annisa Talazur Akyun Perencanaan Wilayah & Kota, Teknik
  • Gina Puspitasari Rochman Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik
Keywords: Kapasitas adaptif, Masyarakat, Abrasi pantai

Abstract

Abstract. Global warming is a global issue that is the main cause of climate change. One of the causes of the increasing potential for coastal abrasion in coastal areas is sea level rise due to climate change, tides, waves and exacerbated by human activities in coastal areas. This can pose risks to life in coastal areas such as loss of life, damage to housing and infrastructure and loss of livelihoods. Risk can be reduced if a region has adaptive capacity. Thus, the formulation of the problem in this study is how the adaptive capacity of coastal communities to coastal abrasion disaster in Simpang Ayam Village, Bengkalis, Riau. The approach method used is a quantitative method with scoring analysis techniques. Data was collected by distributing questionnaires, observations, interviews and data from the relevant agencies. In this study, the sample was taken using probability sampling technique by means of simple random sampling so that the sample used was 77 respondents. The results of this study indicate that the adaptive capacity of coastal communities to coastal abrasion disasters in Simpang Ayam Village based on social resources is 3.52 which is included in the high class. This means that the community is able to adapt and reduce the risk of abrasion disasters.

Abstrak. Pemanasan global merupakan isu dunia yang menjadi penyebab utama terjadinya perubahan iklim. Meningkatnya potensi abrasi pantai di wilayah pesisir salah satunya disebabkan oleh naiknya muka air laut akibat dari perubahan iklim, pasang surut, gelombang dan diperparah dengan aktivitas-aktivitas manusia di wilayah pesisir. Hal tersebut dapat menimbulkan risiko bagi kehidupan di wilayah pesisir seperti korban jiwa, rusaknya tempat tinggal dan infrastruktur serta hilangnya mata pencaharian. Risiko dapat berkurang jika suatu wilayah memiliki kapasitas adaptif. Sehingga, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana kapasitas adaptif masyarakat pesisir terhadap bencana abrasi pantai di Desa Simpang Ayam, Bengkalis, Riau. Metode pendekatan yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan teknik analisis skoring. Pengumpulan data dilakukan dengan cara penyebaran kuesioner, observasi, wawancara serta data dari instansi yang terkait. Pada penelitian ini pengambilan sampel dilakukan dengan teknik probability sampling dengan cara simple random sampling sehingga diperoleh sampel yang digunakan sebanyak 77 responden. Hasil dari penelitian ini menujukkan bahwa kapasitas adaptif masyarakat pesisir terhadap bencana abrasi pantai di Desa Simpang Ayam berdasarkan sumber daya sosial adalah sebesar 3,52 yang termasuk dalam kelas tinggi. Artinya, masyarakat mampu untuk beradaptasi dan melakukan pengurangan risiko bencana abrasi.

Published
2022-07-29