Penentuan Kawasan Potensial Terbangun Berbasis Pemetaan Multi Risiko Bencana

  • Reza Achmad Fahlevi Perencanaan WIlayah dan Kota, Teknik
  • Astri Mutia Ekasari Perencanaan Wilayah Dan Kota, Fakultas Teknik
Keywords: Multi Risiko, Kawasan Potensial Terbangun, Lembang

Abstract

Abstract. Lembang District is an area with medium to high disasters, due to the threat of three natural disasters, namely the threat of volcanoes, earthquakes, and landslides. The high potential for earthquakes will have a major impact on other disasters if the Lembang fault is active at any time. Thus, the risk areas for each disaster can be estimated. In the 2009-2029 Regional Regulation on RTRW, Lembang District is directed as PKLp and the designation of settlements and tourism. The purpose of this research is to determine the potential area to be built based on multi-disaster risk mapping. The study approach used in this research is to use a multi-disaster risk approach which refers to the Regulation of the Head of BNPB No. 2 of 2012. Then it is overlaid with the results of the DDPm calculation by looking at the DDPm class and the multi-disaster risk class. The results of this study found that Pagerwangi Village is a potential area to be built based on multiple disaster risks with an area of ​​321,928 Ha, so that the area meets the criteria for utilization as a potential residential or built area.

Abstrak. Kecamatan Lembang merupakan wilayah dengan bencana menengah sampai tinggi, dikarenakan adanya ancaman tiga bencana alam yaitu ancaman gunung api, gempa, dan longsor. Potensi gempa yang tinggi akan berdampak besar pada bencana lain apabila sewaktu-waktu patahan Lembang aktif. Maka dapat diperkirakan wilayah berisiko pada masing-masing bencananya. Dalam Perda RTRW tahun 2009-2029 Kecamatan Lembang diarahkan sebagai PKLp dan perentukan permukiman dan pariwisata. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menentukan kawasan potensial terbangun berbasis pemetaan multi risiko bencana. Pendekatan studi yang digunakan dalam penelitian kali ini yaitu menggunakan pendekatan multi risiko bencana yang mengacu pada Peraturan Kepala BNPB No. 2 Tahun 2012. Kemudian di overlay dengan hasil perhitungan DDPm dengan melihat kelas DDPm dan kelas multi risiko bencana. Hasil dari penelitian ini didapatkan Desa Pagerwangi merupakan kawasan potensial terbangun berbasis multi risiko bencana dengan luas wilayah 321,928 Ha, sehingga wilayah tersebut memenuhi kriteria untuk pemanfaatan sebagai kawasan potensial permukiman atau terbangun.

Published
2022-07-29