Kajian Ekonomi Pertanian Sebagai Pengembangan Agrowisata Regional di Desa Cimungkal

  • Riswandha Risang Aji Perencanaan Wilayah dan Kota
Keywords: Agrowisata, ekonomi wilayah, pengembangan wilayah

Abstract

Pariwisata merupakan sektor yang menguntungkan untuk pengembangan wilayah. Salah satu jenis pariwisata yang bisa mengembangkan wilayah adalah agrowisata. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan ekonomi pertanian melalui sektor basis dengan pengembangan agrowisata regional di Desa Cimungkal. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah mixed method dengan metode pengumpulan data studi literatur dan focus group discussion. Metode analisis yang digunakan adalah analisis Location Quotient (LQ) dan deskriptif kualitatif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan Desa Cimungkal memiliki potensi pertanian dengan 1.200 ha namun belum dimaksimalkan karena kesulitan dalam menjual hasil taninya. Analisis LQ menunjukkan bahwa kopi merupakan komoditas yang menjadi sektor basis terkuat. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pengembangan agrowisata dilakukan dengan memanfaatkan kopi sebagai komoditas unggulan.

References

[1] R. R. Aji and V. Faniza, “Land Cover Change Impact on Coastal Tourism Development near Pacitan Southern Ringroad,” Mimb. J. Sos. dan Pembang., vol. 37, no. 1, pp. 101–109, 2021.
[2] R. R. Aji, “Komponen Pariwisata Pantai dalam Ekonomi Wilayah Kabupaten Gunungkidul,” ETHOS (Jurnal Penelit. dan Pengabdian), vol. 8, no. 1, pp. 9–15, 2020.
[3] R. R. Aji and V. Faniza, “Pemanfaatan Modal Sosial dalam Pengembangan Komponen Pariwisata di Desa Wisata Pentingsari,” Barista J. Kaji. Bhs. dan Pariwisata, vol. 9, pp. 47–59, 2022.
[4] S. Nurlaela, B. Mursito, M. Fajar SHODIQ, P. Hadi, and R. Rahmawati, “Economic Empowerment of Agro Tourism ‘Jawaunik’ (Java Unique): A Case Study in Indonesia,” J. Asian Financ., vol. 8, no. 5, pp. 741–0748, 2021.
[5] R. R. Aji, V. Faniza, Tarlani, and V. Damayanti, “Landslide Disaster Engineering in Tourism Potential Area,” IOP Conf. Ser. Earth Environ. Sci., vol. 830, no. 1, p. 012036, 2021.
[6] A. Perwej and H. Kothari, “Agro Tourism: A Way of Sustainable Development,” Wesley. J. Res., vol. 13, no. 68, pp. 93–101, 2021.
[7] Y. O. Romanenko, V. O. Boiko, S. M. Shevchuk, V. V. Barabanova, and N. V. Karpinska, “Rural development by stimulating agro-tourism activities,” Int. J. Manag., vol. 11, no. 4, pp. 605–613, 2020.
[8] M. Maspaitella and S. M. Parinussa, “Applying Location Quotient and Shift-Share Analysis in Determining Leading Sectors in Teluk Bintuni Regency,” J. Dev. Econ., vol. 6, no. 1, p. 55, 2021.
[9] L. H. Chen, M. J. S. Wang, and A. M. Morrison, “Extending the memorable tourism experience model: a study of coffee tourism in Vietnam,” Br. Food J., vol. 123, no. 6, pp. 2235–2257, 2021.
[10] M. Rutynskyi and H. Kushniruk, “Coffee Tourism in Lviv in the Сontext of World Сoffee Tourism,” Ann. Univ. Mariae Curie-Sklodowska, Sect. B – Geogr. Geol. Mineral. Petrogr., vol. 75, p. 87, 2020.
[11] T. Woyesa and S. Kumar, “Potential of coffee tourism for rural development in Ethiopia: a sustainable livelihood approach,” Environ. Dev. Sustain., vol. 23, no. 1, pp. 815–832, 2021.
Published
2024-10-18