Arahan Pengembangan Kampung Kreatif di Sekitar Kawasan Heritage Braga berdasarkan Partisipasi Masyarakat

  • Rezza Taufiqqurrohman Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Islam Bandung
  • Ernady Syaodih Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Islam Bandung
  • Weishaguna Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Islam Bandung
Keywords: Kampung Kreatif, Arahan Pengembangan, Partisipasi Masyarakat

Abstract

Abstract. The Braga conservation area, like other old town conservation areas in major cities in Indonesia, has experienced a decline in quality and activity. Reviving the function of buildings in the Braga area is essential. With the passage of time, the preservation of this Heritage Area may be threatened, and social inequality in Kampung Braga could increase. Therefore, the role of the community must be strengthened to support the conservation of this Heritage Area and to boost the economy by transforming Kampung Braga into a Creative Village. The method used in this study is the SKS (Survei Kampung Sendiri) method, aiming to identify the potential and problems in Kampung Braga based on community participation. Based on the SKS (Survei Kampung Sendiri) analysis, several issues have been identified, including aspects of infrastructure, creative village facilities, land use, landmarks, and activity support. Kampung Braga has the potential to be developed into a Creative Village due to its strategic location. Additionally, Kampung Braga features a co-working space, mural attractions, culinary spots, and more. Therefore, in the effort to develop Kampung Braga, several aspects need attention, such as improving or constructing infrastructure, providing facilities and programs for the Creative Village, offering regular training programs to tourism management organizations, and increasing community participation in the development of the Creative Village.

Abstrak. Kawasan konservasi Braga, seperti kawasan konservasi kota tua di kota-kota besar di Indonesia, telah mengalami penurunan kualitas dan aktivitas. Menghidupkan kembali fungsi bangunan di kawasan Braga. Dengan berkembangnya zaman bisa saja mengancam kelestarian Kawasan Heritage dan membuat ketimpangan sosial di Kampung Braga semakin meningkat, maka peran masyarakat harus lebih ditingkatkan untuk ikut serta dalam mendukung konservasi Kawasan Heritage tersebut dan meningkatkan perekonomian dengan alternatif penataan Kampung Braga sebagai Kampung kreatif. Metode yang digunakan untuk penelitian ini yaitu dengan metode SKS (Survei Kampung Sendiri) dengan tujuan untuk mengetahui potensi dan permasalahan yang ada di Kampung Braga berdasarkan partisipasi masyarakat. Berdasarkan analisis SKS (Survei Kampung Sendiri) yang sudah dilakukan, terdapat beberapa aspek yang menjadi permasalahan, yaitu aspek sarana dan prasarana, aspek fasilitas kampung kreatif, aspek penggunaan lahan aspek landmark dan activity support. Kampung Braga berpotensi untuk dikembangkan menjadi Kampung kreatif, dikarenakan memiliki lokasi yang strategis. Selain itu, di Kampung Braga terdapat Co-Working Space, atraksi mural, kuliner dan lain-lain. Oleh karena itu dalam upaya pengembangan Kampung Braga terdapat beberapa aspek yang harus diperhatikan diantaranya perbaikan atau pembangunan sarana dan prasarana, penyediaan fasilitas-fasilitas dan program Kampung Kreatif, program pembinaan dan pelatihan secara berkala kepada organisasi pengelola pariwisata serta peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengembangan Kampung Kreatif.

References

Adlini, M. N., Dinda, A. H., Yulinda, S., Chotimah, O., & Merliyana, S. J. (2022). Metode Penelitian Kualitatif Studi Pustaka. Edumaspul: Jurnal Pendidikan, 6(1), 974–980. https://doi.org/10.33487/edumaspul.v6i1.3394

Soewarno dkk, N. (2018). Mengembalikan Citra Kawasan Jalan Braga Bandung. //ebook.itenas.ac.id/index.php?p=show_detail&id=38

Widyarini, A., Darmaningtyas, P., Subagio, I., & Kusna, M. (2012). Kampung Braga dan Kawasan Tepi Air Cikapundung yang Berkelanjutan sebagai Kawasan Tujuan Wisata di Bandung. Kampung Braga Dan Kawasan Tepi Air Cikapundung Yang Berkelanjutan Sebagai Kawasan Tujuan Wisata Di Bandung, 1–16.

Wihadanto, A., Barus, B., Achsani, N. A., & Bratakusumah, D. S. (2017). Analisis Karakteristik dan Penilaian Tingkat Kekumuhan Kawasan Permukiman ‘Kampung Braga’ - Kota Bandung. Journal of Regional and Rural Development Planning, 1(2), 132–144. https://doi.org/10.29244/jp2wd.2017.1.2.132-144.

Rahman, M. F., & Darwin, I. S. (2022). Persepsi Pemilik Bangunan dalam Melestarikan Bangunan Cagar Budaya di Kawasan Braga Kota Bandung. Jurnal Riset Perencanaan Wilayah Dan Kota, 76–85. https://doi.org/10.29313/jrpwk.v2i1.931.

Rama Arianto Widagdo, Faizah Finur Fithriah, & Eka Jatnika Sundana. (2023). Konsep Pengembangan Kawasan REBANA: Memisahkan Fungsionalitas dan Branding Pengembangan Kawasan. Jurnal Riset Perencanaan Wilayah Dan Kota, 175–180. https://doi.org/10.29313/jrpwk.v3i2.3299.

Virgi Fathurrahman, Ina Helena Agustina, & Riswandha Risang Aji. (2024). Partisipasi Masyarakat Desa Jagara dalam Pengembangan Objek Wisata Waduk Darma Kabupaten Kuningan. Jurnal Riset Perencanaan Wilayah Dan Kota (JRPWK), 4(1).

Published
2024-08-13