Dampak Pemekaran Kabupaten Buton Selatan terhadap Sektor Ekonomi dan Pola Struktur Pertumbuhan Ekonomi
Abstract
Abstract. The Expansion of South Buton Regency from Buton Regency in 2014 faced significant challenges, including in 2017-2020, its economic growth continued to decline, per capita income, lower than the provincial average. In addition, until now, there has been no research that specifically discusses the impact of the expansion of South Buton Regency. This study aims to identify the impact of the expansion of South Buton Regency on the development of economic sectors and the pattern of economic growth structure. The methodology in this study uses a descriptive and comparative model with a Quantitative approach, namely through secondary data analysis which is time series for 10 years, and is divided into two periods, namely 2014 - 2018 and 2019 -2023 with the analysis used in this study, namely Entropy Diversity Index (IDE) analysis, Klassen Typology analysis. The results show the positive impact of expansion on the economic sector in South Buton Regency, with a higher IDE (0.67 and 0.66) than Buton Regency (0.65 and 0.64). However, the impact on the pattern and structure of the economy has not been better, with South Buton still categorised as a "relatively underdeveloped region" from 2018-2023
Abstrak. Pemekaran Kabupaten Buton Selatan dari Kabupaten Buton pada 2014 menghadapi tantangan signifikan diantaranya pada tahun 2017-2020, pertumbuhan ekonominya terus menurun, pendapatan perkapita, lebih rendah dibandingkan dari rata-rata provinsi. Selain itu, hingga saat ini, belum ada penelitian yang secara khusus membahas mengenai dampak pemekaran Kabupaten Buton Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dampak pemekaran Kabupaten Buton Selatan terhadap perkembangan sektor ekonomi dan pola struktur pertumbuhan ekonomi. Metodologi dalam penelitian ini menggunakan model deskriptif dan komparatif dengan pendekatan Kuantitatif, yaitu melalui analisis data sekunder yang bersifat time series selama 10 tahun, dan dibagi dua periode yaitu tahun 2014 – 2018 dan tahun 2019 -2023 dengan analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis Indeks Diversitas Entropi (IDE), analisis Tipologi Klassen. Hasilnya menunjukkan dampak positif pemekaran pada sektor ekonomi di Kabupaten Buton Selatan, dengan IDE yang lebih tinggi (0,67 dan 0,66) dibandingkan Kabupaten Buton (0,65 dan 0,64). Namun, dampaknya terhadap pola dan struktur ekonomi belum lebih baik, Kabupaten Buton Selatan masih masuk kategori “wilayah relatif tertinggal” dari tahun 2018-2023.
References
Anissa Fitri Chaerunissa, & Asep Hariyanto. (2023). Dampak Industri Pariwisata terhadap Perekonomian Masyarakat di Kampung Seni dan Budaya Jelekong. Jurnal Riset Perencanaan Wilayah Dan Kota, 107–114. https://doi.org/10.29313/jrpwk.v3i2.2742
Aswandi, H., & Kuncoro, M. (2002). Evaluasi Penetapan Kawasan Andalan: Studi Empiris di Kalimantan Selatan 1993-1999. Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Indonesia, 17(1), 27–45.
Azwar, S. (2015). Metode Penelitian. Pustaka Pelajar.
Bappenas, & UNDP. (2008). Studi Evaluasi Dampak Pemekaran Daerah 2001 - 2007. BRIDGE (Building and Reinventing Decentralised Governance).
BPS Kabupaten Buton Selatan. (2020). Kabupaten Buton Selatan Dalam Angka 2020. Badan Pusat Statistik.
BPS Kabupaten Buton Selatan. (2021). Kabupaten Buton Selatan Dalam Angka 2021. Badan Pusat Statistik.
Ida Ayu Purba Riani, & M. Pudjihardjo. (2012). Analisis Dampak Pemekaran Wilayah Terhadap Pendapatan Per Kapita, Kemiskinan Dan Ketimpangan Antarwilayah Di Provinsi Papua. Jurnal Bumi Lestari, 12(1), 137–148.
Ihsan Harish Febrian, & Hani Burhanudin. (2023). Dampak Luapan Air Drainase terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat di Jalan Cikutra Barat. Jurnal Riset Perencanaan Wilayah Dan Kota, 151–158. https://doi.org/10.29313/jrpwk.v3i2.2757
Kasiram, M. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif-Kualitatif. UIN Malang Press.
Panuju, D. R., & Rustiadi, E. (2013). Teknik Analisis Perencanaan Pengembangan Wilayah. Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan IPB.
Prayogi, W. A., Asyiawati, Y., & Nasrudin, D. (2021). Kajian Kerentanan Pantai terhadap Pengembangan Wilayah Pesisir Pangandaran. Jurnal Riset Perencanaan Wilayah Dan Kota, 1(2), 89–98. https://doi.org/10.29313/jrpwk.v1i2.370
Rohmadin, S., Kusmana, D., & Batubara, Y. E. (2017). Analisis Penataan Daerah Di Provinsi Jawa Barat. TRANSFORMASI: Jurnal Manajemen Pemerintahan, 9(1), 1–13. https://doi.org/10.33701/jt.v9i1.606
Sjafrizal. (2017). Ekonomi Wilayah dan Perkotaan. Rajagrafindo Persada.
Todaro, M. P. (2003). Pembangunan Ekonomi. Ghalia Indonesia.