Kajian Peran Aktor dalam Pengendalian Tata Ruang di Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung

  • Muhammad Ramdan Perencanaan Wilayah dan kota, Fakultas Teknik, Universitas Islam Bandung
  • Nia Kurniasari Perencanaan Wilayah dan kota, Fakultas Teknik, Universitas Islam Bandung
Keywords: Pengendalian Tata Ruang, Variabel, Aktor

Abstract

Abstract. Land conversion in Cimenyan District is caused by population growth and increasingly rapid regional economic development. This has an impact on the issue of spatial planning control which is not yet optimal in its implementation. The aim of the research is to identify variables, map influential actors as well as strategic objectives and improvement efforts in accordance with the objectives and priority scale in controlling spatial planning in Cimenyan District. In this research, researchers used MICMAC and MACTOR analysis methods. Based on a study of the role of actors in controlling spatial planning in Cimenyan District, it was found that the most influential variable was government policy. The direction given for controlling spatial planning is that the Regency government or Cimenyan District government must be more firm in implementing policies related to location management in water catchment areas. The most influential actors are the DPUTR, Bappeda, and the Bandung Regency DPRD, with efforts to improve spatial control based on objectives and priority scale, namely improving program implementation and targets with policies regarding spatial planning control, increasing institutional coordination related to spatial planning control and the need for vulnerable control. natural disaster in Cimenyan District

Abstrak. Alih fungsi lahan di Kecamatan Cimenyan disebabkan oleh pertumbuhan penduduk dan perkembangan ekonomi wilayah yang semakin pesat. Hal tersebut berdampak pada persoalan pengendalian tata ruang yang belum optimal dalam implementasinya. Tujuan dari penelitian adalah teridentifikasinya variabel, terpetakannya aktor yang berpengaruh serta tujuan strategis dan upaya peningkatan sesuai dengan tujuan dan skala prioritas dalam pengendalian tata ruang di Kecamatan Cimenyan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode analisis MICMAC dan MACTOR. Berdasarkan Kajian peran aktor dalam pengendalian tata ruang di Kecamatan Cimenyan didapatkan variabel yang paling berpengaruh yaitu kebijakan pemerintah. Arahan yang diberikan untuk pengendalian tata ruang adalah pemerintah Kabupaten atau pemerintah Kecamatan Cimenyan harus lebih tegas dalam menerapkan kebijakan terkait pengelolaan lokasi di daerah resapan air. Adapun aktor yang paling berpengaruh yaitu DPUTR, Bappeda, dan DPRD Kabupaten Bandung, dengan upaya peningkatan pengendalian ruang berdasarkan tujuan dan skala prioritas adalah meningkatkan pengimplementasian dan target program dengan kebijakan tentang pengendalian tata ruang, Meningkatkan koordinasi kelembagaan terkait pengendalian tata ruang serta perlu adanya pengendalian rawan bencana alam di Kecamatan Cimenyan.

References

Bagas Wijayakusuma. (2023). Faktor yang Mempengaruhi Alih Fungsi Lahan Daerah Resapan Air Kecamatan Cimenyan. Jurnal Riset Perencanaan Wilayah Dan Kota, 29–38. https://doi.org/10.29313/jrpwk.v3i1.1929.

Kurniasari, N., 2022. Model Kerjasama Regional Pengelolaan DAS Cimanuk untuk Keberlanjutan Produktivitas Waduk Jatigede ProvinsiJawa Barat. repository.ipb.ac.id.

Mustakim. 2020. Implementasi kebijakan pelaksanaan pengelolaan Tata Ruang di Kawasan Strategis Bandung Utara (KBU) di hubungkan dengan pasal 62 peraturan daerah nomor 2 tahun 2016 tentang pedoman pengendalian kawasan Bandung utara sebagai kawasan strategis provinsi Jawa Barat: Studi kasus di Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung. https://digilib.uinsgd.ac.id/.

Riyay et al. 2021. Penyimpangan Pola Ruang Kecamatan Cimenyan terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bandung dan Pedoman Pengendalian Kawasan Bandung Utara Riyay Bakhti Yuliar, K., Syaodih, E., Bandung, I., & Jl Tamansari No, I. (n.d.). Prosiding Perencanaan Wilayah dan Kota. https://doi.org/10.29313/pwk.v7i1.26489.

Rustiadi, Ernan. 2016. Alih Fungsi Lahan Dalam Perspektif Lingkungan Perdesaan. Bogor: Bogor Agricultural University

W. Y. Astari and G. P. Rochman, “Hubungan Timbal Balik antar Aktor dalam Pengembangan Wisata Budaya Keraton Kota Cirebon,” Jurnal Riset Perencanaan Wilayah dan Kota, pp. 47–54, Jul. 2023, doi: 10.29313/jrpwk.v3i1.1950.

Edwina Fernanda and Weishaguna, “Arahan Penataan Promenade Setu Babakan,” Jurnal Riset Perencanaan Wilayah dan Kota, pp. 115–128, Dec. 2023, doi: 10.29313/jrpwk.v3i2.2750.

Published
2024-02-19