Tinjauan Saddu al-Dzari’ah dan Undang-Undang Pasal 285 No 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan terhadap Jual Beli Knalpot Racing

  • Intan Puspita Prodi Hukum Ekonomi Syariah, Fakultas Syariah, Universitas Islam Bandung, Indonesia.
  • Udin Saripudin Prodi Hukum Ekonomi Syariah, Fakultas Syariah, Universitas Islam Bandung, Indonesia.
  • Neng Dewi Himayasari Prodi Hukum Ekonomi Syariah, Fakultas Syariah, Universitas Islam Bandung, Indonesia.
Keywords: Saddu al-Dzari'ah, Jual Beli, Knalpot Racing

Abstract

Abstract. Saddu al-Dzari’ah is an act that initially contains benefits but leads to harm. As explained in the fiqh principle, preventing harm (mafsadah) takes precedence over achieving good (maslahah). One of the transactions that occur in the community is the buying and selling of racing exhausts, in which the use of racing exhausts is regulated in Article 285 of Law No. 22 of 2009 concerning Traffic and Road Transportation. The purpose of this research is to understand the practice of buying and selling racing exhausts in the vehicle spare parts market in Jatayu, Kota Bandung, and to examine the concept of Saddu Al-dzariah and Article 285 of Law No. 22 of 2009 concerning Traffic and Road Transportation regarding the buying and selling of racing exhausts in the vehicle spare parts market in Jatayu, Kota Bandung. This research uses a descriptive normative approach. The data collection techniques used are observation, interviews, literature study, and documentation. The results of this research show that the buying and selling of racing exhausts are allowed if sold for their intended use on race circuits, considering the quality of potential harm rather than benefits, as they disturb the general public and other road users' comfort. The object of the buying and selling of racing exhausts, in this case, does not comply with Article 285 of Law No. 22 of 2009 concerning Traffic and Road Transportation, thus making it prohibited.

Keywords: Saddu al-Dzari’ah, Buying and Selling, Racing Exhausts.

Abstrak. Saddu al-Dzari’ah ialah sesuatu pekerjaan yang semula mengandung kemaslahatan untuk menuju kepada suatu ke-mafsadat-an. Sebagaimana dijelaskan dalam kaidah fiqh menolak keburukan (mafsadah) lebih diutamakan daripada meraih kebaikan (maslahah). Salah satu transaksi yang terjadi dikalangan masyarakat adalah jual beli knalpot racing yang mana penggunaan knalpot racing sudah diatur dalam Undang-Undang Pasal 285 No 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui praktek jual-beli knalpot racing di pasar sparepart kendaraan Jatayu Kota Bandung dan untuk mengetahui tinjauan Saddu Al-dzariah dan Undang-Undang Pasal 285 No 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan terhadap jual beli knalpot racing di pasar sparepart kendaraan Jatayu Kota Bandung. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif normatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan ialah observasi, wawancara, studi Pustaka, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini ialah transaksi jual beli knalpot racing di perbolehkan apabila di jual sesuai fungsinya untuk digunakan pada sirkuit balap dilihat dari segi kualitas kemafsadaran lebih banyak mengandung kemudharatan dibandingkan kemaslahatan karena mengganggu masyarakat umum, dan mengganggu kenyamanan pengendara lain. Transaksi jual beli knalpot racing objek yang dijadikan barang untuk berlangsungnya transaksi jual beli tidak sesuai dengan dan Undang-Undang Pasal 285 No 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, sehingga hukumnya menjadi tidak boleh.

Kata Kunci: Saddu al Dzari’ah, Jual beli, Knalpot Racing.

References

Alwi, M., & Afifah, N. (2020). Praktek Jual Beli Batu Sungai Dalam Tinjauan Hukum Islam Di Lingkungan Jambu Tua Kelurahan Darma Kecamatan Poewali. J-Alif: Jurnal Penelitian Hukum Ekonomi Syariah Dan Sosial Budaya Islam, 5(1), 30–45.
Azqia, H. (2022). Jual Beli Dalam Perspektif Islam. Al-Rasyad, 1, 63–77.
DPR RI. (2009). Undang – Undang No. 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. In Kitab Undang (Vol. 5, Issue August).
Ghozali, M. (2015). Relevansi Sad Al-Dharî’Ah Dalam Pembaharuan Hukum Islam. Jurnal Qolamuna, 1, 1–22.
Holilur Rohman. (2020). Hukum Jual Beli Online (Pendekatan Fiqh Muamalah, Kaidah Fiqh, Usul Fiqh, Maqasid al-Syariah, Hasil Bahsul Masa’il NU, dan Fatwa DSN-MUI). Duta Media Publishing.
Nawawi, M. Y. B. S. (2007). Hadits Arba’in Nawawiyah. Maktab Dakwah Dan Bimbingan Jaliyat Rabwah.
Panji, A. (2018). fikih muamalah adabiyah. refika aditama.
Rohmah, N. (2021). Adaptasi Kebiasaan Baru Di Masa Pandemi Covid-19. AL-MIKRAJ : Jurnal Studi Islam Dan Humaniora (E-ISSN: 2745-4584), 1(2), 78–90. https://doi.org/10.37680/almikraj.v1i2.767
Takhim, M. (2019). Saddu al-Dzari’ah dalam Muamalah Islam. AKSES: Jurnal Ekonomi Dan Bisnis, 14(1), 19–25. https://doi.org/10.31942/akses.v14i1.3264
Yuliana, S., Tarmizi, N., & Panorama, M. (2017). Transaksi Ekonomi dan Bisnis dalam Tinjauan Fiqh Muamalah. Idea Press Yogyakarta.
Published
2023-08-06