Tinjauan Fikih Muamalah terhadap Kompensasi pada Warga Terdampak Pembangunan Tower Telekomunikasi di Kota Cimahi

  • Khoerunnisa Amalia Prodi Hukum Ekonomi Syariah, Fakultas Syariah, Universitas Islam Bandung, Indonesia.
  • Liza Dzulhijjah Prodi Hukum Ekonomi Syariah, Fakultas Syariah, Universitas Islam Bandung, Indonesia.
  • Panji Adam Agus Putra Prodi Hukum Ekonomi Syariah, Fakultas Syariah, Universitas Islam Bandung, Indonesia.
Keywords: Fikih Muamalah, Kompensasi, Prinsip-Prinsip Muamalah

Abstract

Abstrak. Fikih muamalah mengatur hubungan antara manusia dalam masalah maaliyah dan huquq atau masalah hak-hak terhadap kebendaan. Hal yang mendasar dalam melakukan kegiatan transaksi adalah penerapan prinsip-prinsip dan asas-asas akad muamalah. Kegiatan  pemberian kompensasi terkait keberadaan tower telekomunikasi di Kota Cimahi menimbulkan permasalahan karena pihak warga tidak menyetujui jumlah uang kompensasi yang terima, berdasarkan prinsip al-ridha  hal tersebut tidak sesuai dengan pedoman dalam melakukan transaksi yang sesuai syariah, adapun kompensasi dalam islam dikenal dengan istilah dhaman.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui praktik pemberian kompensasi bagi warga terdampak pembangunan tower telekomunikasi disalah satu kelurahan Kota Cimahi dan menganalisis tinjauan fikih muamalah tentang prinsip-prinsip dan asas-asas akad yang diterapkan.

Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif pendekatan normatif-empiris, teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan studi literatur. Hasil temuan penelitian ini ialah pada awal pembangunan tower  sosialisasi dari pihak perusahaan kepada warga terkait tower telekomunikasi tidak berjalan baik dan kurangnya komunikasi mengenai mekanisme pemberian serta nominal kompensasi sehingga terjadi ketidaktransparansian pada warga. Tinjauan fikih muamalah untuk praktik pemberian kompensasi ini bahwa prinsip dan asas akad muamalah belum sepenuhnya diterapkan, seperti prinsip keridaan, keadilan, keseimbangan, amanah, serta asas al-hurriyah, asas al-musawah, asas al-ridha dan asas al-kitabah.

 

Abstract. Fiqh muamalah regulates the relationship between humans in matters of maaliyah and huquq or issues of rights to material things. The fundamental thing in carrying out transaction activities is the application of the principles and principles of muamalah contracts. The activity of providing compensation related to the existence of telecommunication towers in Cimahi City raises problems because the residents do not agree on the amount of compensation received, based on the al-ridha principle this is not by the guidelines for conducting sharia-compliant transactions, while compensation in Islam is known as dhaman. The purpose of this research is to find out the practice of providing compensation to residents affected by the construction of telecommunication towers in Cimahi City and to analyze the muamalah fiqh review of the principles and principles of the contract applied.

The research method used is qualitative research with a normative-empirical approach, data collection techniques are carried out by observation, interviews and literature studies. The findings of this study are that at the beginning of the construction of the socialization tower from the company to the residents regarding the telecommunication tower, it did not go well and there was a lack of communication regarding the mechanism of giving and nominal compensation resulting in non-transparency among residents. The review of muamalah fiqh for the practice of providing compensation shows that the principles of muamalah have not been fully implemented, such as the principles of pleasure, justice, balance, trustworthiness, and the principles of al-Hurriyat, al-musawah, al-Ridha and al-Kitabah.

References

Ahmad Wardi Muslich. (2019). Fiqh Muamalat (Lihhiati (ed.); 1st ed.). Amzah.
Akhmad Hulaify. (2019). Asas-Asas Kontrak Akad Dalam Hukum Syariah. At Tadbir Jurnal Ilmiah Manajemen, 3(1), 41–55.
Azhari, F. (2015). Qawaid Fiqhiyyah Muamalah. In Abdul Hadi (Ed.), April (1st ed.). Lembaga Pemberdayaan Kualitas Ummat (LKPU).
Farid Fathony Ashal. (2016). Kedudukan Akad Tijarah dan Akad Tabarru’ Dalam Asuransi Syariah. Human Falah, 3, 239–252.
Hasan, M. I. Al, Arabiyah, I. al, Hijawi, I. M. al, Sa’alabi, A., & Ja’fari, A. (1995). Al Fiqru al sami fi Tarikh al fiqhu al Islami (2nd ed.). Darul Kutub al Ilmiyah.
Hidayat, E. (2019). Kaidah Fikih Muamalah (E. Kuswandi (ed.)). PT Remaja Rosdakarya.
Al-Qur’an dan Terjemahnya Special for Women, 604 (2005).
Iyad, Nami, I., Iwad, I., & Sulami, A. (2005). Ushul Fiqh al Ladzi la Yasa’u al Faqih Jahlahu. Darul Taduriyah.
Iza Hanifuddin. (2020). Ganti Rugi Dalam Perspektif Fiqh Muamalah. Muslim Heritage, 5(1), 1–26.
Miharja, J. (2016). Konsep Ganti Rugi Perspektif Hukum Islam. Hukum Ekonomi Syariah, VIII, 133–155.
Panji Adam. (2018a). Fatwa Fatwa Ekonomi Syariah Konsep, Metodologi, dan Implementasinya pada Lembaga Keuangan Syariah (Tarmizi dan Muhamad Akbar (ed.)). AMZAH.
Panji Adam. (2018b). Fikih Muamalah Adabiyah (Anna (ed.)). PT Refika Aditama.
Panji Adam. (2021). Fikih Muamalah Kontemporer (1st ed.). PT Cita Intrans Selaras.
Sahroni, O., & Hasanudin. (2020). Fikih Muamalah Dinamika Teori Akad dan Implementasinya dalam Ekonomi Syariah (1st ed.). PT Rajagrafindo Persada.
Syamsul Anwar. (2007). Hukum Perjanjian Syariah: Studi Tentang Teori Akad dalam Fikih Muamalah. Raja Grafindo Persada.
Udayana, A. A. N. P., & Sukranata, A. A. K. (2021). Perlindungan Hukum Bagi Masyarakat Dalam Hal Perjanjian Sewa menyewa Tanah Sebagai Sarana Pembangunan Menara Telekomunikasi. Kertha Wicara, 10(12), 1022–1031.
Published
2023-08-06