Analisis Fikih Muamalah terhadap Praktik Multi Akad pada Tabugan Paket Lebaran di Kampung Tugu Laksana

  • Geugeut Kinasih Wahyuni Hukum Ekonomi Syariah
  • Panji Adam Agus Putra
  • Intan Nurrachmi
Keywords: Tabungan Paket, Paket Lebaran, Jual-Beli

Abstract

Abstract. This research was carried out with the aim of analyzing the implementation of hybrid-contract practices on savings packages in Kampung Tugu Laksana. The method used in this research is a qualitative case study method that is empirical. The data collection technique is carried out through observations and interviews with sources related to the topics studied, such as business owners/providers and members of the program of savings savings in Kampung Tugu laksana. The results of this study show that in practice, the Eid package savings in Kampung Tugu Laksana combine three contracts into one transaction; these contracts include wadi'ah, qardh, and ba'i contracts. The merger of the three contracts based on the analysis of muamalah fiqh is a fasid (damaged) contract because there are conditions that have not been fulfilled in the ba'i contract, namely conditions related to the clarity and certainty of the price and quality of goods, so that it causes light gharar (khofi). And there is an additional fee on loan repayment (qardh) of 3.5% as a service fee that can be hilah ribawi. Thus, the merger between the wadi'ah, ba'i, and qardh contracts in the practice of saving Eid packages in Kampung Tugu Laksana based on the analysis of muamalah fiqh is declared invalid and is a fasid (damaged) contract.

Abstrak. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis pelaksanaan praktik multi akad pada tabungan paket lebaran di Kampung Tugu Laksana ditinjau berdasarkan fikih muamalah. Metode yang digunakan pada penelitian ini merupakan metode kualitatif studi kasus yang bersifat empiris. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan wawancara bersama nara sumber yang berkaitan dengan topik yang diteliti, seperti pemilik usaha dan anggota program tabungan lebaran di Kampung Tugu Laksana. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada praktiknya, tabungan paket lebaran di Kampung Tugu Laksana ini menggabungkan tiga akad dalam satu transaksi, akad-akad tersebut diantaranya adalah akad wadi’ah, qardh dan ba’i. Adapun penggabungan ketiga akad tersebut berdasarkan analisis fikih muamalah merupakan akad yang fasid (rusak) karena terdapat syarat yang belum terpenuhi pada akad ba’i  yaitu syarat yang berkenaan dengan kejelasan/kepastian harga dan kualitas barang sehingga menimbulkan gharar ringan (khofi). Serta terdapat tambahan biaya pada pengembalian pinjaman (qardh) sebesar 3,5% sebagai biaya jasa yang dapat menjadi hilah ribawi. Dengan demikian, penggabungan antara akad wadi’ah, ba’i, dan qardh pada praktik tabungan paket lebaran di Kampung Tugu Laksana berdasarkan analisis fikih muamalah dinyatakan tidak sah dan merupakan akad yang fasid (rusak).

References

Ulum B, Shopyan M. TINJAUAN HUKUM EKONOMI SYARIAH TERHADAP PENGELOLAAN DANA TABUNGAN LEBARAN: Studi Kasus Di Desa Sumber Pandan Kecamatan Grujugan Kabupaten Bondowoso. Al Itmamiy Jurnal Hukum Ekonomi Syariah. 2023;5(2):44–57.

Adam P. Fikih Muamalah Kontemporer Perkembangan Akad-Akad Dalam Hukum Ekonomi Syariah. Inteligensia Media (kelompok Intrans Publishing); 2021.

Imam Al-Hafiz Abu Isa Muhammad bin Isa bin Saurah bin Musa bin Ad-Dahhak As-Sulami At-Tirmidzi, ‘Kitab al-Buyu’’, Nomor Hadis 1235, jilid 3 hlm. 527.’

Adam P, Hadiyanto R, Yulia AHC. Kritik dan Syarah Hadis Multi Akad Serta Relevansinya Terhadap Pengembangan Produk Lembaga Keuangan Syariah Dalam Fatwa DSN-MUI. J Iqtisaduna. 2020;6(2):104–20.

Dewi Gustini, Anggota Program Tabungan Paket Lebaran, wawancara (Kp. Tugu Laksana, Tanggal 18 Juni 2024 Pukul 13:11 – 13: 45 WIB).

Elis Sukandi, Pemilik Usaha Program Tabungan Paket Lebaran, wawancara ( Kp. Tugu Laksana,Tanggal 21 Juni 2024 Pukul 07:00 – 08:12 WIB).

Riska Ayu Lestari, Pemilik Usaha Program Tabungan Paket Lebaran, wawancara ( Kp. Tugu Laksana, Tanggal 25 Juni 2024 Pukul 15:20 – 16:58 WIB).

Qur’an Kemenag, ‘Al Qur’an Dan Terjemahnya Qs. Al-Maidah [5:1].

Nandang Ihwanudin, Pengurus MUI Kota Bandung, Wawancara (Universitas Islam Bandung, Tanggal 12 Juli 2024 Pukul 08:00 – 08:33 WIB).

Ibnu Taimiyah, ‘Majmū’ul Fatāwā’, Juz XXIX, hlm. 334. Diakse pada laman https://muslimahnews.net/2024/04/18/28906/ tanggal 09 Juli 2024 pukul 21:35 WIB.

Abu Bakar Ahmad bin Husain bin Ali bin Abdullah al-Baihaqi, Nomor Hadis 10933, Jilid 5 hlm. 573 dalam Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqalani, ‘Bulugh al-Maram min Adillat al-Ahkam’.

Al-Qur’an Kemenag, ‘Al-Baqarah’[2] Ayat 275’ <https://quran.kemenag.go.id/> [accessed 02 July 2024]. Pukul 18:26 WIB.

Kusnadin A, Malik ZA, Nurrachmi I. Tinjauan Fikih Muamalah Terhadap Praktik Utang Piutang Dan Jual Beli Antara Petani Dan Bandar Sayuran. Pros Hukum Ekonomi Syariah. 2021;460–5.

Published
2024-08-12