Pengaruh Autonomous Motivation terhadap Komitmen Organisasi pada Guru Honorer di Kabupaten Garut

  • Wildah Sifa Alimiyah PSIKOLOGI
  • Suhana Psikologi
Keywords: Autonomous Motivation, komitmen organisasi, guru honorer

Abstract

Abstract. The number of education in Indonesia every year has increased, the increasing number of education, it is also necessary to have the quality of competent teachers to produce quality students. However, the problem of teachers in Indonesia, especially honorary teachers, who sometimes receive less attention and appreciation, affects the organization's commitment. The purpose of this study is to determine the impact of Autonomous Motivation towards Organizational Commitment carried out on honorary teachers in garut district. Honorary teachers are teaching staff who have not obtained ASN (State Civil Apparatus) status. The research method used is the causality method with a total of 100 honorary teachers in garut district. This study used the Multidimensional Work Motivation Scale (MWMS) measuring instrument developed by Gagne et al (2015) and translated into Indonesian and moderated by Indiyastuti, and an organizational commitment measurement tool from Mowday, Steers and Porter which was modified and developed by Tri Ingarianti (2017). The findings of this study are that 43% of honorary teachers have a high level of Autonomous Motivation and 73% of honorary teachers have a high Organizational Commitment. The effect of the Autonomous Motivation variable on Organizational Commitment was 54.8%.

Abstrak. Angka pendidikan di Indonesia setiap tahunnya mengalami peningkatan, semakin meningkatnya angka pendidikan maka diperlukan juga kualitas guru yang kompeten untuk menghasilkan murid yang berkualitas. Namun, permasalahan guru di Indonesia terutama guru honorer yang terkadang mendapat perhatian dan apresiasi kurang layak sehingga berpengaruh terhadap komitmen organisasi.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perngaruh Autonomous Motivation terhadap Komitmen Organisasi yang dilakukan pada guru honorer di kabupaten garut. Guru honorer merupakan tenaga pengajar yang belum memperoleh status ASN (Aparatur Sipil Negara). Metode penelitian yang digunakan adalah metode kausalitas dengan jumlah subjek sebanyak 100 orang guru honorer di kabupaten garut. Penelitian ini menggunakan alat ukur Skala The Multidimensional Work Motivation Scale (MWMS) yang dikembangkan oleh Gagne et al (2015) dan dialih bahasa kedalam bahasa Indonesia serta dimodfikasi oleh Indiyastuti, dan alat ukur komitmen organisasi dari Mowday, Steers dan Porter yang dimodifikasi dan dikembangkan oleh Tri Ingarianti (2017). Temuan dari penelitian ini yaitu 43% guru honorer memiliki tingkat Autonomous Motivation yang tinggi dan 73% guru honorer memiliki Komitmen Organisasi tinggi. Pengaruh variabel Autonomous Motivation terhadap Komitmen Organisasi sebesar 54,8%.                       

Published
2023-01-27