Studi Komparasi Kepuasan Pertemanan dan Subjective Well-Being Remaja Panti Asuhan Tahun Pertama dan Kedua COVID-19

Abstract

Abstract. Adolescent spend more time with their friends, however, the emergence of the COVID-19 virus prevents adolescent from interacting with their friends face-to-face, especially adolescent who live in orphanages. So this makes them dissatisfied and affects their subjective well-being (SWB). This study is a longitudinal study that compares friendship satisfaction and SWB in the first and second year of adolescent at an orphanage in the city of Bandung. In the first year of research, the results showed that there was no significant difference between before the pandemic and in the first year of the pandemic. The sample selected in this study is the same sample as the previous study. Participants in this study (N = 129; 32.6% male and 67.4% female). The sampling technique used is cluster random sampling. The measuring instrument used is CW-SWBS5 and friendship satisfaction from Children's World. Analysis of compare means paired sample t-test was used to see whether or not there was a difference in friendship satisfaction and SWB in the second and third years. Linear regression analysis was used to examine contributions and explain differences in friendship satisfaction and SWB in the first and second years of COVID-19. As a result, the SWB of the first and second years of COVID-19 had a significant difference (M: 7,782) where the second year was lower. Friendship satisfaction has the most significant contribution to SWB by 15.2% in the first year and 30.2% in the second year, and shows an unidirectional relationship.

Abstrak. Remaja lebih banyak menghabiskan waktu dengan teman-temannya, namun, kedatangan virus COVID-19 ini menghalangi remaja untuk berinteraksi dengan teman-temannya secara tatap muka, khususnya remaja yang tinggal di panti asuhan. Penelitian ini merupakan penelitian longitudinal yang membandingkan kepuasan pertemanan dan SWB tahun pertama dan kedua COVID-19 pada remaja panti asuhan di Kota Bandung. Pada penelitian tahun pertama COVID-19 didapatkan hasil tidak terdapat perbedaan signifikan antara sebelum pandemi dan pada pandemi tahun pertama. Sampel yang dipilih pada penelitian ini merupakan sampel yang sama dengan penelitian pada tahun pertama COVID-19. Partisipan penelitian ini (N = 129; 32.6% laki-laki dan 67.4% perempuan). Teknik sampling yang digunakan adalah cluster random sampling. Alat ukur yang digunakan adalah Children’s Worlds Subjective Well-Being Scale 5 (CW-SWBS5) dan kepuasan pertemanan dari Children’s World. Untuk menganalisis perbedaan nilai rerata kepuasan pertemanan dan SWB pada tahun pertama dan kedua COVID-19, digunakan paired sample t-test. Regresi linear digunakan untuk menguji kontribusi kepuasan pertemanan dan SWB tahun pertama dan kedua COVID-19. Hasilnya menunjukkan SWB tahun pertama dan kedua COVID-19 memiliki perbedaan yang signifikan (p < .01) dimana tahun kedua COVID-19 lebih rendah (M=75.40; SD=18.70) dibandingkan dengan tahun pertama COVID-19 (M=83.18; SD=14.88). Kepuasan pertemanan memiliki kontribusi paling signifikan terhadap SWB 15.2% di tahun pertama COVID-19 dan 30.2% di tahun kedua COVID-19. Guna mempertahankan kepuasan pertemanan dan SWB remaja panti asuhan selama pandemic, hendaknya pengelola panti asuhan membentuk iklim pertemanan seperti kelompok belajar dan non-belajar remaja panti asuhan.