Pengaruh Kesabaran terhadap Competitive Anxiety pada Atlet Loncat Indah di Jawa Barat

  • Era Milenia Psikologi, Universitas Islam Bandung
  • Umar Yusuf Supriatna Psikologi, Universitas Islam Bandung
Keywords: Kesabaran, Kecemasan Bertanding, Atlet Loncat Indah

Abstract

Abstract. The last West Java diving athlete won the title in 2016. One of the reasons is the lack of mental preparation, one of which is anxiety. Anxiety in competitive situations is characterized by feelings of restlessness, worry, and the perception of competition as something dangerous, as well as physiological changes such as rapid breathing, increased blood pressure, stomach cramps, increased heart rate, and facial flushing. To reduce competitive anxiety , athletes need mental strength such as patience. Patience is the ability to manage, control, guide (thoughts, feelings, and actions) in a comprehensive and integrated manner and overcome various challenges and difficulties based on ethics and morality. Being in a professional activity can give you the calm needed to look for more opportunities, analyze them, consider pitfalls, and choose the right path. The purpose of this study was to examine the effect of patience on competitive anxiety in athletes in West Java. The research design used was non-experimental causality with a quantitative approach with a total of 32 athletes as respondents. This study uses a population study, namely diving athletes in West Java. The measuring instrument in this study to measure patience is the patience measuring instrument from Yusuf, U (2021) and to measure competitive anxiety using the Sport Anxiety Scale (SAS) which has been translated into Indonesian. Data analysis used simple linear regression analysis techniques and multiple linear regression analysis techniques with SPSS version 25 application and found an effect of 0.339, which means the effect of patience on competitive anxiety is 33.9%.

Abstrak. Atlet loncat indah Jawa Barat terakhir mendapatkan gelar juara pada 2016. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya persiapan mental yang salah satunya adalah kecemasan. Kecemasan dalam situasi bertanding ditandai dengan perasaan gelisah, khawatir, dan persepsi pertandingan sebagai sesuatu yang berbahaya, serta perubahan fisiologis seperti pernapasan cepat, peningkatan tekanan darah, kram perut, peningkatan denyut jantung, dan wajah memerah. Untuk mengurangi competitive anxiety atlet dibutuhkan kekuatan mental seperti kesabaran. Kesabaran adalah kemampuan untuk mengelola, mengendalikan, membimbing (pikiran, perasaan, dan tindakan) secara menyeluruh dan terpadu serta mengatasi berbagai tantangan dan kesulitan berdasarkan etika dan moralitas. Dalam aktivitas profesional dapat memberikan ketenangan yang dibutuhkan untuk mencari lebih banyak peluang, menganalisisnya, mempertimbangkan perangkap, dan memilih jalan yang benar. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh kesabaran terhadap competitive anxiety atlet di Jawa Barat. Rancangan penelitian yang digunakan adalah kausalitas non-eksperimen dengan pendekatan kuantitatif dengan jumlah responden sebanyak 32 atlet. Penelitian ini menggunakan studi populasi yaitu atlet loncat indah di Jawa Barat. Alat ukur dalam penelitian ini untuk mengukur kesabaran adalah alat ukur kesabaran dari Yusuf, U (2021) dan untuk mengukur competitive anxiety menggunakan alat ukur Sport Anxiety Scale (SAS) yang sudah di translasi ke Bahasa Indonesia. Analisis data menggunakan teknik analisis regresi linier sederhana dan teknik analisis regresi linier berganda dengan aplikasi SPSS versi 25 dan ditemukan pengaruh sebesar 0.339 yang artinya pengaruh dari kesabaran terhadap competitive anxiety adalah 33.9%.

Published
2022-07-23