Pengaruh Beban Kerja terhadap Burnout pada Perawat Covid-19 di RSAU Dr. M. Salamun

Abstract

Abstract. Handling cases of COVID-19 of course need to be accompanied by good handling, in order to recover and suppress the spread of the disease. Currently, nurses are one of the professions that are at the forefront, this makes the nurse's workload increase and it is feared that it will result in physical, mental and emotional fatigue that can cause burnout in the nurse. The purpose of this study was to find out how the dimensions of the workload, as well as burnout of the COVID-19 nurses at RSAU Dr. M. Salamun, and how the influence of workload dimensions on burnout of nurses. The number of samples in this study amounted to 125 people. The measuring instrument used to measure the level of workload is the NASA-Tlx developed by Hart & Staveland (1988), then the measuring instrument used to measure the burnout level of nurses is the Maslach Burnout Inventory-Human Services Survey (MBI-HSS). Analysis of the data used is multiple linear regression. The results showed that the workload had a positive and significant effect on nurse burnout with a significant level of 0.000. Workload has an effect on burnout by 59.2% so that 40.8% is caused by other variables and the dimension of frustration has the most effect on burnout. 52.8% of nurses experienced burnout in the high category.

Abstrak. Penanganan kasus covid 19 tentu perlu diiringi dengan penanganan yang baik, guna kesembuhan serta menekan penyebaran penyakit tersebut. Saat ini, perawat merupakan salah satu profesi yang berada di garda terdepan, hal tersebut membuat beban kerja perawat meningkat dan dikhawatirkan akan mengakibatkan kelelahan fisik, mental serta emosional yang bisa menyebabkan burnout pada perawat tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana gambaran dimensi beban kerja, serta burnout para perawat covid 19 di RSAU Dr. M. Salamun, serta bagaimana pengaruh dimensi beban kerja terhadap burnout para perawat. Jumlah sampel dalam penelitian ini berjumlah 125 orang. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur tingkat beban kerja adalah NASA-Tlx yang dikembangkan oleh Hart & Staveland (1988), selanjutnya alat ukur yang digunakan untuk mengukur tingkat burnout para perawat yakni Maslach Burnout Inventory-Human Services Survey (MBI-HSS). Analisis data yang digunakan adalah regresi linier berganda. Didapatkan hasil bahwa beban kerja berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap burnout perawat dengan tingkat signifikan 0,000. Beban kerja memberikan pengaruh terhadap burnout sebesar 59.2% sehingga 40.8% disebabkan oleh variabel lain dan dimensi frustration paling berpengaruh terhadap burnout. 52.8% perawat mengalami burnout dengan kategori tinggi.