Dinamika Kesepian pada Wanita Dewasa Madya Lajang Berkarir

  • Syifa Nadila Hadid Psikologi
  • Yunita Sari Fakultas Psikologi, Universitas Islam Bandung
Keywords: Keywords: Loneliness, Single Women, Career., Kata Kunci: Kesepian, Wanita Lajang, Wanita Karir .

Abstract

Abstract. Increased career opportunities for women have ultimately decreased the motivation to marry for financial security. Middle-aged women who choose to remain single and focus on their careers in Indonesia are still highly stigmatized. The pressure from this social stigma can lead to feelings of loneliness because society generally connects success or happiness with the presence of a life partner. This study aims to determine the dynamics of loneliness in career-focused single middle-aged women. The method used is a qualitative method with photovoice. The participants amounted to two people, obtained through purposive sampling technique with the criteria of women aged 40-60 or 65 years who are single, have a professional career, and experience loneliness. The results of this study are presented using data in the form of photographs and interviews, analyzed thematically. The results of this study indicate that the dynamics of loneliness in the lives of single women, the level of family closeness and the background of the experience of relationships and perceptions that arise in individuals are the main key causes of loneliness. The emergence of feelings of loneliness in several different forms based on the experiences of each participant will produce a different picture of loneliness. Despite having different views on loneliness, both participants showed similarities in adopting strategies to overcome their feelings of loneliness.

Abstrak. Meningkatnya peluang karir bagi wanita pada akhirnya menurunkan motivasi menikah untuk keamanan finansial. Wanita dewasa madya yang memilih untuk tetap lajang dan fokus pada karir di Indonesia masih mengalami stigma buruk yang sangat tinggi. Tekanan dari stigma sosial ini dapat memunculkan perasaan kesepian karena masyarakat umumnya menghubungkan keberhasilan atau kebahagiaan dengan keberadaan pasangan hidup. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dinamika kesepian pada wanita dewasa madya lajang berkarir. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan photovoice. Partisipan berjumlah dua orang, diperoleh melalui teknik purposive sampling dengan kriteria wanita berusia 40-60 atau 65 tahun yang lajang, memiliki karir profesional, dan mengalami kesepian. Hasil penelitian ini disajikan dengan menggunakan data berupa foto dan wawancara, dianalisis secara tematik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dinamika kesepian dalam kehidupan wanita lajang, tingkat kedekatan keluarga dan latar belakang pengalaman berelasi dan persepsi yang muncul pada diri individu menjadi kunci utama penyebab kesepian. Munculnya perasaan kesepian dalam beberapa bentuk yang berbeda berdasarkan dengan pengalaman tiap partisipan akan menghasilkan gambaran kesepian yang berbeda-beda pula. Meskipun memiliki perbedaan pandangan terhadap kesepian, kedua partisipan menunjukkan kesamaan dalam mengadopsi strategi untuk mengatasi perasaan kesepiannya.

References

Adamczyk, K. (2016). An Investigation of Loneliness and Perceived Social Support Among Single and Partnered Young Adults. Current Psychology, 35(4), 674–689. https://doi.org/10.1007/s12144-015-9337-7

Aviva, S. P. A., & Jannah, M. (2023). Eksplorasi loneliness pada dewasa awal. Jurnal Penelitian Psikologi, 10(02), 203–212.

Ayalon, L., Shiovitz-Ezra, S., & Palgi, Y. (2013). Associations of loneliness in older married men and women. Aging and Mental Health, 17(1), 33–39. https://doi.org/10.1080/13607863.2012.702725

Braun, V., & Clarke, V. (2006). Using thematic analysis in psychology. Qualitative Research in Psychology, 3(2), 77–101. https://doi.org/10.1057/978-1-137-35913-1

Creswell, J. W. (2015). Penelitian Kualitatif & Desain Riset. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Creswell, J. W., & Miller, D. L. (2000). Determining validity in qualitative inquiry. Theory into practice, 39(3), 124-130

Dacey, John S. & Travers, J.F. (2002). Human Development Across the Lifespan (5th edition). USA: Mc Graw Hill.

DeGenova, M. K. (2008). Intimate relationships, Marriage and Families. Boston: McGraw-Hill. Diterjemahkan oleh: Benedictine Widyasinta. Jakarta: Erlangga.

Furstenberg, F. F. (2015). Will marriage disappear? Proceedings of the American Philosophical Society, 159(3), 241–246.

Gazadinda, R., & Pasaribu, M. M. C. (2021). Pengaruh kesepian dan status hubungan romantic terhadap kualitas hidup pada perempuan lajang dewasa muda di indonesia. Jurnal Penelitian dan Pengukuran Psikologi: JPPP, 10(2), 114-124.

Handoyo, A. W. (2013). Peningkatan Sensitivitas Gender Dengan Teknik Photovoice Pada Siswa Ekstrakurikuler Fotografi SMAN 11 Yogyakarta. Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta.

Herdiansyah, H. 2015. Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu Psikologi. Jakarta: Salemba Humanika.

Hidayatullah, M. S., & Larassaty, R. M. (2017). Makna bahagia pada lajang dewasa madya the meaning of happiness in the middle adult singles. Ecopsy, 4(2), 71- 76.

Himawan, K. K., Bambling, M., & Edirippulige, S. (2017). Modernization and singlehood in Indonesia: Psychological and social impacts. Kasetsart Journal of Social Sciences, 40(2), 499–506. https://doi.org/10.1016/j.kjss.2017.09.008

Hurlock, E. B. (1996). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga.

Nanik, & Hendriani, W. (2016). Studi Kajian Literatur Wanita Tidak Menikah di Berbagai Negara. Seminar Asean, 2nd Psychology & Humanity, 1997, 302–309. https://mpsi.umm.ac.id/files/file/304-311

Natasha, S. A., & Desiningrum, D. R. (2020). Wanita Lajang Dewasa Madya: Sebuah Studi Dengan Pendekatan Interpretative Phenomenological Analysis. Jurnal Empati, 7(1), 295-301.

Nirbayaningtyas, R. B., & Aniza, N. (2017). Pengaruh loneliness terhadap subjective well being di kalangan dewasa awal mahasiswa Universitas Paramadina. Prosiding Konferensi Nasional Peneliti Muda Psikologi Indonesia, 2(1), 39-46.

Papalia, Old, & Feldman.(2008). Human development. New York: McGraw-Hill

Putri, F. (2018). Psychological Well-Being Wanita Dewasa Lajang (Ditinjau dari Empat Tipe Wanita Lajang menurut Stein). Motiva: Jurnal Psikologi,1(1), 28-37.

Russel, D. W. (1996). UCLA Loneliness Scale (version 3) : reliability, validity, and factor structure. Journal of personality Assesment, 66, 20-40.

Sanjaya, A., & Rusdi, I. (2012). Hubungan interaksi sosial dengan kesepian pada lansia. Sumatera Utara: Fakultas Keperawatan.

Santrock, J. W. (2012). Life-Span Development: Perkembangan Masa-Hidup Jilid I (Edisi Ke-13). Jakarta: Erlangga.

Seligman, E.P. Martin. 2005. Authentic Happiness: Menciptakan Kebahagiaan dengan Psikologio Positif. Bandung: PT. Mizan Pustaka

Septiana, E., & Syafiq, M. (2013). Identitas lajang (single identity) dan stigma: studi fenomenologi perempuan lajang di surabaya. Jurnal Psikologi Teori dan Terapan, 4(1), 71-86.

Silfia, I. (2023). BPS: Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Februari 2023 lebih baik. https://www.antaranews.com/berita/3522840/bps-tingkat-partisipasi-angkatan-kerja-februari-2023-lebih-baik. Diakses tanggal 22 Januari 2024.

Situmorang, A. (2007). Staying single in a married world. Asian Population Studies, 3, 287-304

Situngkir, J. H. G. (2018). Perbedaan Kualitas Hidup Ditinjau dari Status Pernikahan pada Masyarakat di Kelurahan Bantan Medan.

Tandiono, I. M., & Sudagijono, J. S. (2016). Gambaran subjective well-being pada wanita usia dewasa madya yang hidup melajang. EXPERIENTIA: Jurnal Psikologi Indonesia, 4(2), 49-64.

Wang, C., & Burris, M. A. (1997). Photovoice: Concept, methodology, and use for participatory needs assessment. Health education & behavior, 24(3), 369-387.

Published
2024-02-01