Pengaruh Pola Asuh Otoriter terhadap Kecerdasan Emosi Remaja di Kota Bandung

  • Icha Dwi Septyawati Psikologi
  • Fakultas Psikologi, Universitas Islam Bandung
Keywords: Pola asuh Otoriter, Kecerdasan Emosi, Remaja

Abstract

Abstract. Authoritarian parenting consistently correlates with the development of adolescents leading to negative behaviors. This is due to the high control but low closeness and communication in implementing authoritarian parenting, causing adolescents to struggle in developing their emotional intelligence. While many parents may be aware of the negative impact of applying authoritarian parenting in educating adolescents, this research focuses on adolescents' perceptions of the parenting style applied by their parents. Thus, there may be differences in opinions regarding the perspective of parenting styles between parents and adolescents in the city of Bandung. This study aims to examine the influence of parents' authoritarian parenting on the emotional intelligence of adolescents in Bandung, using a quantitative causality approach. The research sample consists of 151 adolescents in Bandung. The analysis technique used is simple regression analysis. The measurement tools used include the authoritarian parenting measurement tool created by Emmanuel M. (2017), referring to Baumrind's theory, and the emotional intelligence measurement tool created by the researcher based on Goleman's theory. The hypothesis test results show a significance value of 0.000 < α = 0.05, indicating an influence between variable X and variable Y, with an influence of 50.4% from the R-square result showing a figure of 0.504. In this study, the influence of variable X on Y is in a negative direction. The higher the perceived implementation of authoritarian parenting by parents, the lower the emotional intelligence of adolescents in Bandung.

Abstrak. Pola asuh otoriter secara konsisten dikaitkan dengan perkembangan remaja yang mengarah pada perilaku yang negatif. Hal ini dikarenakan adanya kontrol yang tinggi, namun kedekatan dan komunikasi yang rendah, pada penerapan pola asuh otoriter orang tua kepada remaja membuat remaja mengalami kesulitan dalam mengembangkan kecerdasan emosinya. Mungkin saja banyak orang tua yang sudah mengetahui dan memahami akan dampak buruk menerapkan pola asuh otoriter dalam mendidik remaja, namun pada penelitian ini mengacu pada persepsi remaja mengenai pola asuh yang diterapkan oleh orang tua mereka, sehingga mungkin saja terjadi adanya perbedaan pendapat mengenai sudut pandang dalam penerapan pola asuh antara orang tua dan remaja di Kota Bandung. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pola asuh otoriter orang tua terhadap kecerdasan emosional remaja di Kota Bandung, dengan menggunakan metode pendekatan kuantitatif kausalitas. Sampel penelitian adalah 151 remaja di Kota Bandung. Teknis analisis yang digunakan adalah analisis regresi sederhana. Menggunakan alat ukur pola asuh otoriter yang dibuat oleh Emmanuel M. (2017) yang mengacu pada teori Baumrind dan alat ukur kecerdasan emosi yang dibuat oleh peneliti berdasarkan teori Goleman. Hasil uji hipotesis menunjukkan hasil nilai sig. sebesar  0.000  <  α= 0.05, sehingga terdapat pengaruh antara variabel X terhadap variabel Y, dengan pengaruh sebesar 50.4% dari hasil R square sebesar 0.504. Dalam penelitian ini, pengaruh variabel X terhadap Y mengarah pada arah yang negatif. Semakin tinggi penerapan pola asuh otoriter orang tua yang dipersepsi remaja, maka akan semakin rendah kecerdasan  emosi remaja di Kota Bandung.

 

References

Zulnida, E. F. (2020). Hubungan masalah perilaku internalisasi dan eksternalisasi dengan tingkat kecerdasan pada remaja di kota bandung. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan, 8(2), 119–129.

Goleman, D. (2000). Emitional Intelligence (terjemahan). PT Gramedia Pustaka Utama.

Goleman, D. (2007). Emotional Intelligence. Gramedia.

Yusuf, S. (2012). Psikologi perkembangan anak dan remaja.

Priatini, W., Latifah, M., & Guhardja, S. (2008). Pengaruh tipe pengasuhan, lingkungan sekolah, dan peran teman sebaya terhadap kecerdasan emosional remaja. Jurnal Ilmu Keluarga & Konsumen, 1(1), 43–53.

Baumrind, D. (1966). Effects of authoritative parental control on child behavior. Child Development, 887–907.

Hoeve, M., Dubas, J. S., Eichelsheim, V. I., van der Laan, P. H., Smeenk, W., & Gerris, J. R. (2008). The relationship between parenting and delinquency: A meta-analysis. Journal of Abnormal Child Psychology, 36(6), 749–775.

Robbins, S. P. (2003). Perilaku Organisasi (Jilid I) (Edisi Alih Bahasa). Jakarta: PT Indeks Kelompok Gramedia.

Papalia, D. E., Olds, S. W., & Feldman, R. D. (2007). Human development. McGraw-Hill.

Magdalena, E. M. (2017). Hubungan Pola Asuh Otoriter Orangtua Dengan Intensi Perilaku Agresi Remaja Pengguna Media Sosial. Universitas Sanata Dharma.

Silalahi, U., & Atif, N. F. (2015). Metode penelitian sosial kuantitatif.

Yuniar, D., & Darmawati, I. (2017). "Dukungan keluarga berhubungan dengan kecerdasan emosional remaja." Jurnal Keperawatan Komprehensif (Comprehensive Nursing Journal), 3(1), 9-17.

Kasih, A., & Hambali, A. (2013). Gambaran motivasi remaja social withdrawal pada usia sekolah menengah pertama. Psympathic, 6(2), 951–965.

Gudban, I. T., & Susilarini, T. (2023). Hubungan Pola Asuh Otoriter Dan Kontrol Diri Dengan Kematangan Emosi Pada Remaja Dengan Orang Tua Tunggal (Single Parent) Di Sman 93 Jakarta. Jurnal Edukasi Dan Multimedia, 1(2), 28–34.

Laura, E. B. (2012). Development Through The Lifespan (5th ed.). Pustaka Pelajar. http://pustakapelajar.co.id/buku/development-through-the-lifespan-1

Priatini, W., Latifah, M., & Guhardja, S. (2008). Pengaruh tipe pengasuhan, lingkungan sekolah, dan peran teman sebaya terhadap kecerdasan emosional remaja. Jurnal Ilmu Keluarga & Konsumen, 1(1), 43–53.

Santrock, J. W., Sumiharti, Y., Sinaga, H., Damanik, J., & Chusairi, A. (2002). Life-Span Development (Perkembangan Masa Hidup Jilid 1).

Saudi, A. N. A., Hartini, N., & Bahar, B. (2018). Teenagers’ motorcycle gang community aggression from the personal fable and risk-taking behavior perspective. Psychology Research and Behavior Management, 305–309.

Susantyo, B. (2016). Faktor-faktor determinan penyebab perilaku agresif remaja di permukiman kumuh di Kota Bandung. Sosio Konsepsia: Jurnal Penelitian Dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial, 6(1), 1–17.

Hidayati, N. I. (2014). Pola Asuh Otoriter Orang Tua, Kecerdasan Emosi, dan Kemandirian Anak SD. Persona: Jurnal Psikologi Indonesia, 3(1).

Novianty, A. (2017). Pengaruh pola asuh otoriter terhadap kecerdasan emosi pada remaja madya. Jurnal Psikologi, 9(1).

Mano, H. J. A., & Soetjiningsih, C. H. (2022). Pola asuh otoriter dan kecerdasan emosi remaja di Jayapura. Jurnal Ilmiah Bimbingan Konseling Undiksha, 13(1).

Published
2024-02-01