Bandung Conference Series: Public Relations https://proceedings.unisba.ac.id/index.php/BCSPR <p><strong>Bandung Conference Series: Public Relations </strong>merupakan wadah publikasi hasil-hasil penelitian dan pengabdian masyarakat dalam bidang Ilmu Hubungan Masyarakat yang telah dipresentasikan pada Seminar Nasional UNISBA yang diselenggarakan tahunan oleh UPT Publikasi Ilmiah Universitas Islam Bandung. <strong><a title="BCSME" href="https://proceedings.unisba.ac.id/index.php/BCSME/" target="_blank" rel="noopener">BCSPR</a> </strong>ini dipublikasikan pertamanya 2021 dengan eISSN <a title="ISSN BCSPR" href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/20220215281106312" target="_blank" rel="noopener">2828-2167</a> yang diterbitkan oleh <a title="UPT Publikasi" href="https://portal-publikasi.unisba.ac.id/" target="_blank" rel="noopener">UPT Publikasi Ilmiah</a>,&nbsp;<a title="unisba" href="https://www.unisba.ac.id/" target="_blank" rel="noopener">Universitas Islam Bandung</a>. Semua artikel diperiksa plagiasinya dengan perangkat lunak anti plagiarisme. Jurnal ini ter-<em>indeks</em>&nbsp;di&nbsp;<a title="GS" href="https://scholar.google.com/citations?user=d7GKr5AAAAAJ" target="_blank" rel="noopener">Google Scholar</a>,&nbsp;<a title="Id Garuda" href="https://garuda.kemdikbud.go.id/journal/view/27931" target="_blank" rel="noopener">Garuda</a>,&nbsp;<a title="doi" href="https://search.crossref.org/?q=unisba&amp;from_ui=yes" target="_blank" rel="noopener">Crossref</a>, dan&nbsp;<a title="DOAJ" href="https://doaj.org/search/journals?ref=quick-search&amp;source=%7B%22query%22%3A%7B%22filtered%22%3A%7B%22filter%22%3A%7B%22bool%22%3A%7B%22must%22%3A%5B%7B%22terms%22%3A%7B%22bibjson.publisher.name.exact%22%3A%5B%22Universitas%20Islam%20Bandung%22%5D%7D%7D%5D%7D%7D%2C%22query%22%3A%7B%22query_string%22%3A%7B%22query%22%3A%22universitas%20islam%20bandung%22%2C%22default_operator%22%3A%22AND%22%2C%22default_field%22%3A%22bibjson.publisher.name%22%7D%7D%7D%7D%7D" target="_blank" rel="noopener">DOAJ</a>. &nbsp;Terbit setiap <strong>Maret</strong> dan <strong>September.</strong></p> UNISBA Press en-US Bandung Conference Series: Public Relations 2828-2167 Wacana Penyemangat dalam Lirik Lagu Pop Punk https://proceedings.unisba.ac.id/index.php/BCSPR/article/view/10006 <p><strong>Abstract.</strong> The dilemma space is one of the singles and songs from the band Hardmilk and here the researcher uses qualitative methods and also the critical discourse analysis approach of Teun Van Dijk. impression on the listeners to give enthusiasm and also an unyielding spirit by combining it with the pop punk genre .. which is what gives a different impression to listeners out there. The lyrics of the song Ruang Dilemma also describe to everyone to give enthusiasm in their hearts and also achieve your goals to achieve your current desires and goals so that you can achieve valuable and memorable things in everyone's life. And the Hardmilk band itself wants to share this impression with everyone so that people can have an unyielding spirit and also a spirit that is always there every day without ending and everyone has the right to have that spirit. social cultural as well as social factors, as well as social cognition in the formation of the text where this is what makes the song Ruang dilemma able to be formed and there are many factors that influence the formation of the lyrics of the song Ruang dilemma such as phenomena in society and also the environment.</p> <p><strong>Abstrak.</strong> Ruang dilema merupakan salah satu single dan lagu dari band Hardmilk&nbsp; dan disini peneliti mengunnakan metode kualitatif dan juga pendekatan analisis wacana kritis Teun Van Dijk Lirik lagu Ruang dilema menceritakan tentang fenomena Wacana penyemangat dalam lirk lagunya yang dimana dalam lirik lagunya banyaknya bait bait lirik lagu yang memberikan kesan kepada para pendengarnya untuk memberikan semangat dan juga semangat pantang menyerah dengan dikombinasikan dengan genre pop punk.. dimana hal tersebut lah yang memberikan kesan yang berbeda kepada para pendengarnya diluaran sana .Teks lirik lagu Ruang dilema juga menggambarkan kepada semua orang untuk memberikan semangat dalam hatinya dan juga capai lah tujuan kalian untuk meraih keinginan serta tujuan kalian saat ini agar bisa meraih hal hal berharga dan juga berkesan dalam kehidupan setiap orang. Dan band Hardmilk sendiri ingin membagikan kesan tersebut kepada setiap orang agar orang orang dapat mempunyai semangat pantang menyerah dan juga semangat yang selalu ada setiap harinya tanpa habis dan semua orang berhak memiliki semangat itu.dan pembuatan Teks lirik lagu ruang dilema ini pun banyak dipengaruhi oleh factor social cultural dan juga factor social,dan juga kognisi social dalam pembentukan teksnya dimana hal tersebut yang menjadikan lagu Ruang dilema ini bisa terbentuk dan banyak juga factor factor yang menjadi pengaruh terbentuknya lirik lirik lagu Ruang dilema tersebut seperti fenomena dimasyarakat dan juga lingkungan.</p> Muhammad Ghazian H Ratri Rizki Kusumalestari Copyright (c) 2024 Bandung Conference Series: Public Relations 2024-01-30 2024-01-30 4 1 1 5 10.29313/bcspr.v4i1.10006 Proses Adaptasi Mahasiswa Perantau Pasca Pembelajaran Daring ke Luring https://proceedings.unisba.ac.id/index.php/BCSPR/article/view/10122 <p><strong>Abstract.</strong> Culture shock in an individual occurs because a person enters a new culture to himself which makes him have to adjust to an environment, place, and habits that are different from his previous life. Students of Communication Science at the Islamic University of Bandung class of 2021 experience Culture Shock towards changes in learning from online to offline. This change affects the adaptation of overseas students, because they have to adjust to a new environment, language, and culture. The 2021 batch of Communication Science students at the Islamic University of Bandung experienced crocodile shock because they had to overcome anxiety and anxiety in direct social interaction. The purpose of this research is to examine the adaptation process of overseas students of the Faculty of Communication Science, Islamic University of Bandung class of 2021 after experiencing changes from online to offline learning. The research method in this study uses a qualitative method with a case study approach using the theory of culture shock from Samovar (2010). Then, data sources are obtained through interviews, observation, and documentation with Communication Science Students of the Islamic University of Bandung class of 2021. Data analysis will be carried out using data reduction analysis techniques, data presentation, and conclusion drawing. The results showed that in the adaptation process, overseas students felt several phases such as Honeymoon Phase, Crisis Phase, Adjusment Phase to Adaptation Phase. Culture shock barriers arise from several internal and external factors such as external factors in the form of environmental changes, to internal in the form of differences in perceptions and habits. The reasons for culture shock are differences in language, culture, habits, perceptions, communication and relationships that they felt were foreign before.</p> <p><strong>Abstrak.</strong> Mahasiswa perantau Ilmu Komunikasi Universitas Islam Bandung angkatan 2021 mengalami perubahan pembelajaran dari daring ke luring. Namun, terdapat beberapa mahasiswa perantau angkatan 2021 tidak terbiasa dengan kegiatan tersebut sehingga hal tersebut menimbulkan gegar budaya. Masalah yang terjadi terhadap mahasiswa tersebut yakni adanya kesulitan dalam bersosialisasi dan berkomunikasi pada kegiatan tatap muka di lingkungan kampus yang seharusnya mereka sudah terbiasa dengan keadaan tersebut. Perubahan ini mempengaruhi adaptasi mahasiswa perantau, karena mereka harus menyesuaikan dengan lingkungan baru, bahasa, dan budaya. Mahasiswa perantau Ilmu Komunikasi Universitas Islam Bandung angkatan 2021 mengalami gegar budaya karena harus mengatasi rasa cemas dan gelisah dalam berinteraksi sosial atau berkomunikasi secara langsung. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengkaji proses adaptasi mahasiswa perantau Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Islam Bandung angkatan 2021 setelah mengalami perubahan dari pembelajaran dari daring ke luring. Metode penelitian dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif pendekatan studi kasus dengan menggunakan tahapan gegar budaya. Kemudian, sumber data diperoleh melalui wawancara, observasi, serta dokumentasi dengan Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Islam Bandung angkatan 2021. Data analisa yang akan dilakukan dengan menggunakan teknik analisis reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam proses adaptasinya mahasiswa perantau merasakan beberapa fase seperti Honeymoon Phase, Crisis Phase, Adjusment Phase hingga Adaptation Phase. Hambatan gegar budaya muncul dari beberapa faktor internal maupun external seperti&nbsp; faktor external berupa perubahan lingkungan, hingga internal berupa perbedaan persepsi dan kebiasaan. Alasan terjadinya gegar budaya adalah perbedaan bahasa, budaya, dan pergaulan yang mereka rasa asing sebelumnya.</p> Utama Sundayana Yulianti Copyright (c) 2024 Bandung Conference Series: Public Relations 2024-02-01 2024-02-01 4 1 6 12 10.29313/bcspr.v4i1.10122 Pola Komunikasi pada Hubungan Jarak Jauh Anak dan Orang Tua https://proceedings.unisba.ac.id/index.php/BCSPR/article/view/10153 <p><strong>Abstract.</strong>This research is entitled Communication Patterns in Long Distance Relationships of Children and Parents. Communication patterns in the family are a series of message delivery processes between the two parties (parents and children) in order to achieve good communication. And this pattern will ultimately determine whether children and parents can continue to be in close contact or not. The current phenomenon is the many problems of long-distance relationships between parents and children who are studying outside the city. Likewise with communication between parents and students at the Islamic University of Bandung who come from Kuningan, West Java. There are several criteria in long-distance relationships, namely some who communicate with their parents go well, but there are also those who communicate with their parents not in accordance with what is expected. The research method used in this research is qualitative method, phenomenological approach, and constructivist paradigm with data collection techniques using observation, interviews, and documentation. The results of the study are: (1) The inhibiting factors are divided into two, namely external and internal factors (2) the message conveyed is divided into two, namely the message is seen according to the level of awareness in maintaining communication. There is high and low awareness. (3) the media used is Whatsapp. Inside there are advantages and disadvantages of the Whatsapp application. (4) The choice of time taken by Unisba students is divided into two, some are effectively established communication and some are ineffective. The communication patterns carried out by Unisba students from Kuningan are consensual communication patterns &amp; laissez faire communication patterns.</p> <p><strong>Abstrak. </strong>Penelitian ini berjudul Pola Komunikasi Pada Hubungan Jarak Jauh Anak dan Orang tua. Pola komunikasi dalam keluarga adalah serangkaian proses penyampaian pesan antara kedua pihak (orang tua dan anak) guna mencapai komunikasi yang baik. Dan pola inilah yang pada akhirnya akan menentukan apakah anak dan orang tua dapat terus berhubungan dekat atau tidak. Fenomena yang ada saat ini adalah banyaknya permasalahan hubungan jarak jauh antara orang tua dan anak yang sedang menempuh pendidikan di luar kota. Begitu pula dengan komunikasi antara orang tua dan mahasiswa di Universitas Islam Bandung yang berasal dari Kuningan, Jawa Barat. Terdapat beberapa kriteria dalam hubungan jarak jauh yaitu ada yang berkomunikasi dengan orang tuanya berjalan dengan baik, akan tetapi ada juga yang berkomunikasi dengan orang tuanya tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif,&nbsp; pendekatan Fenomenologi, dan paradigma konstruktivis dengan teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian yaitu : (1) Faktor penghambat terbagi menjadi dua yaitu faktor eksternal dan internal (2) pesan yang disampaikan terbagi menjadi dua yaitu pesan dilihat sesuai dengan tingkat kesadaran dalam menjaga komunikasi. Terdapat kesadaran yang tinggi dan rendah. (3) media yang digunakan adalah Whatsapp. Didalamnya terdapat kelebihan dan kekurangan aplikasi Whatsapp. (4) Pemilihan waktu yang diambil mahasiswa Unisba terbagi menjadi dua, ada yang komunikasi dijalin secara efektif dan ada yang tidak efektif. Pola komunikasi yang dilakukan mahasiswa Unisba berasal dari Kuningan adalah pola komunikasi konsensual &amp; pola komunikasi laissez faire.&nbsp;</p> Muhammad Galang Amara Oji Kurniadi Copyright (c) 2024 Bandung Conference Series: Public Relations 2024-02-01 2024-02-01 4 1 13 18 10.29313/bcspr.v4i1.10153 Presentasi Diri sebagai Ketua Organisasi Kemasyarakatan https://proceedings.unisba.ac.id/index.php/BCSPR/article/view/10155 <p><strong>Abstract.</strong> State institutions are an indispensable element in the life of the state. State Institutions play a role in assisting the Government in facilitating the path to the goals of a country. It can be said that State Institutions are the embodiment to realize the ideals of the state.&nbsp; The researcher found one of the objects in this qualitative research, namely the Chairperson of the Bandung City Community Information Group Communication Forum (FK-KIM). different, both in front of and backstage. In front of the stage, he shows a manly image and is full of the impression of a leader, but backstage, Meidi as the head of the family, of course, has a different persona and is not completely the same as the front stage that he shows. Meidi's Front Stage is viewed from her activities while working in the office, and the backstage is the activities carried out while she manages her bakery business. This research uses a qualitative method with a Dramaturgy approach. Data collection techniques are carried out by means of observation, interviews, documentation, and literature study. Erving Goffman's dramaturgical approach is used because this research must be carried out in-depth and specifically. In his theory, Goffman states that human life is no different from a theater user who has a front stage and a backstage. Meidi has a front stage that seems serious and firm like what she presents to her members, while on the backstage Meidi is a person who is more relaxed but very ambitious towards the goals he has.</p> <p><strong>Abstrak.</strong> Lembaga Negara adalah elemen yang sangat diperlukan di kehidupan bernegara. Lembaga Negara berperan membantu Pemerintah&nbsp; memperlancar jalan menuju tujuan suatu negara, dapat dikatakan bahwa Lembaga Negara adalah perwujudan untuk merealisasikan cita-cita negara. . Peneliti menemukan salah satu objek dalam penelitian kualitatif ini yaitu Ketua Forum Komunikasi Kelompok Informasi Masyarakat (FK-KIM) Kota Bandung.Menurut penulis hal tersebut merupakan hal yang menarik untuk diteliti, karena dua hal yang dilakukan oleh Ketua FK-KIM yaitu Meidi merupakan hal yang berbeda, baik didepan ataupun dibelakang panggung. Didepan panggung ia menunjukan image yang gagah dan penuh dengan kesan pemimpin, namun ketika dibelakang panggung Meidi sebagai seorang kepala keluarga dan seorang pengusaha tentunya dengan persona yang berbeda dan tidak seutuhnya dapat disamakan dengan panggung depan yang ia tunjukan. Panggung Depan Meidi ditinjau dari&nbsp; aktifitasnya pada saat bekerja di kantor, dan panggung belakangnya adalah kegiatan yang dilakukan selama ia mengelola usaha bakery yang dimiliki.Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan Dramaturgi Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dokumentasi dan studi kepustakaan. Pendekatan dramaturgi milik Erving Goffman digunakan karena penelitian ini harus dilakukan secara mendalam dan spesifik. Dalam Teorinya Goffman menyebutkan bahwa kehidupan manusia tak berbeda dengan pangguna teater yang memiliki panggung depan dan panggung belakang. Meidi memiliki Panggung depan yang terkesan serius dan tegas seperti apa yang ia presentasikan kepada para anggotanya, sedangkan pada panggung belakangnya Meidi merupakan orang yang lebih santai tetapi sangat ambisius terhadap tujuan yang ia miliki.</p> <p>&nbsp;</p> Muhammad Abel A Zulfebriges Copyright (c) 2024 Bandung Conference Series: Public Relations 2024-02-07 2024-02-07 4 1 19 24 10.29313/bcspr.v4i1.10155 Pola Komunikasi Interpersonal Terapis Wicara pada Anak Telambat Bicara (Speech Delay) https://proceedings.unisba.ac.id/index.php/BCSPR/article/view/10187 <p><em><strong>Abstract.</strong> The tittle of this study is Interpersonal Communication Patterns of Speech Therapists in Children with Speech Delay. Children with speech delay disorders are also social beings who also need communication in everyday life. Therefore, therapy with a speech therapist is needed by them. This study aims to examine how the communication process occurs between speech therapists and speech delay children during speech therapy. The research method used is a qualitative method with an ethnographic communication approach, with data collection techniques by interview, observation, and documentation. The results of this study are: (1) The communicative situation that occurs is the process of speech therapy for speech delay children which is carried out at Jasha Speech Care which is located in Soreang Indah Complex Blok D No.31-32, (2) Speech therapy carried out by speech therapists for children with speech delay can be said to be a communicative event, (3) The communicative actions of speech therapists with speech delay children use verbal and non-verbal communicative actions. Verbal communicative actions that are often used by speech therapists are commanding, advising, educating, and praising. However, the limited speech abilities possessed by speech delay children make them use non-verbal communicative acts more often, and (4) Supporting factors for speech therapists in conducting interpersonal communication with speech delay children are the child's good mood, parents' trust in children, and adjusting speech ability according to the child's speech ability. Meanwhile, the inhibiting factors for speech therapists in interpersonal communication with speech delay children are children's limitations in speaking so that communication often only goes in one direction and the child's habit of using gadgets excessively which causes children to be difficult to direct during speech therapy.</em></p> <p><strong>Abstrak.</strong> Penelitian ini berjudul Pola Komunikasi Interpersonal Terapis Wicara Pada Anak Terlambat Bicara (Speech Delay). Anak dengan gangguan speech delay juga termasuk makhluk sosial yang juga membutuhkan komunikasi di dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena, penangganan terapi dengan terapis wicara sangat dibutuhkan oleh mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana proses komunikasi yang terjadi antara terapis wicara dengan anak speech delay pada saat melakukan terapi wicara. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan etnografi komunikasi, dengan teknik pengumpulan data dengan wawancara dan observasi. Hasil dari penelitian ini yaitu: (1) Situasi komunikatif yang terjadi adalah proses terapi wicara pada anak speech delay yang dilakukan di Jasha Speech Care yang berlokasi di Komplek Soreang Indah Blok D No.31-32, (2) Terapi wicara yang dilakukan terapis wicara kepada anak speech delay dapat dikatakan sebagai peristiwa komunikatif, (3) Tindakan komunikatif terapis wicara dengan anak speech delay menggunakan tindakan komunikatif verbal dan non verbal. Tindakan komunikatif verbal yang sering digunakan oleh terapis wicara yaitu memerintah, menasihati, mengedukasi, dan memuji. Namun keterbatasan kemampuan bicara yang dimiliki oleh anak speech delay membuat mereka lebih sering menggunakan tindak komunikatif non verbal, dan (4) Faktor pendukung terapis wicara dalam melakukan komunikasi interpersonal dengan anak speech delay adalah mood anak yang baik, kepercayaan orang tua terhadap anak, dan menyesuaikan kemampuan bicara sesuai kemampuan berbicara anak. Sedangkan faktor penghambat terapis wicara dalam komunikasi interpersonal dengan anak speech delay yaitu keterbatasan anak dalam berbicara sehingga komunikasi seringnya berjalan hanya satu arah dan kebiasaan anak menggunakan gadget secara berlebihan yang menyebabkan anak sulit diarahkan saat terapi wicara.</p> Tasha Devana Agustina Yenni Yuniati Copyright (c) 2024 Bandung Conference Series: Public Relations 2024-02-02 2024-02-02 4 1 25 30 10.29313/bcspr.v4i1.10187 Representasi Komunikasi Keluarga dalam Film Jalan yang Jauh Jangan Lupa Pulang https://proceedings.unisba.ac.id/index.php/BCSPR/article/view/10251 <p><strong>Abstract.</strong> Film has become a widely used medium for education, information, and entertainment. There are many films that use stories or issues from the community around even story or issue inside a family. Family theme in film&nbsp; have a special place in peoples heart because they feel relate to the situation in the movie, it is proven by the high interest of many people who watch the film when the premiere of the movie begin. One of the film that use family theme is Jalan Yang Jauh Jangan Lupa Pulang. This film show a family that face a problem because one of their children is study abroad. The lack of communication and understatement between them becomes the trigger for the problem they face in this film. The purpose of this study is to find out how communication within the family is presented in the Jalan Yang Jauh Jangan Lupa Pulang movie base on denotations, connotations, and myths. The method used in this research is qualitative research method using semiotic analysis of Roland Barthes which analyses in two stages, namely the denotation and connotation stage. The data collection method is using data reduce, drawing conclusions. The subject of this research is the movie called Jalan Yang Jauh Jangan Lupa Pulang, with the purpose to find out about sign and meaning that are representing the communication within the family. After being interpreted in depth, the results of this study is that pressure from parents to their kids will makes them traumatize. The pressure also will slowly change their characteric to become more like their parents to see what they are facing. As a family, everyone must feel and know each other feeling and not pushing every argument for everyone to agree to avoid conflict that will make a bigger problem.</p> <p><strong>Abstrak.</strong> Film menjadi media yang banyak digunakan untuk media pendidikan, informasi, dan hiburan. Banyak film yang mengangkat kisah atau isu yang ada di sekitar kita, bahkan kisah atau permasalahan didalam sebuah keluarga. Pengangkatan tema keluarga dalam film sendiri memiliki tempat di hati para penonton karena dirasa sangat terwakili denga apa yang diangkat oleh film, terbukti dengan tingginya animo penonton saat penanyangan film tersebut dimulai. Salah satu film yang bertema keluarga yang ramai ditonton adalah film <em>Jalan Yang Jauh Jangan Lupa Pulang</em>. Film drama keluarga ini menampilkan persoalan yang dihadapai oleh keluarga yang salah satu anggota keluarganya sedang kuliah di luar negeri. Kurangnya komunikasi dan juga saling pengertian diantara sesama menjadi pemicu munculnya masalah dalam film ini. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana komunikasi keluarga direpresentasikan dalam film <em>Jalan Yang Jauh Jangan Lupa Pulang</em> berdasarkan denotasi, konotasi, dan mitos yang ada didalamnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan menggunakan analisis semiotika model Roland Barthes yang menganalisis secara dua tahap, yaitu dengan tahap denotasi dan konotasi. Metode pengumpulan data menggunakan observasi, dokumentasi, dan studi pustaka. Teknik analisis data dengan mereduksi data, mengambil kesimpulan, dan pengumpulan data. Setelah dimaknai secara mendalam maka didapatkan hasil penelitan ini yaitu tekanan yang diberikan orang tua kepada anak akan menjadikan anak takut. Tekanan orang tua terhadap anak juga membuat sifat dan sikap anak lambat laun akan serupa dalam menyikapi suatu hal. Sebagai keluarga semua anggota keluarga harus saling mengerti satu sama lain dan tidak memaksakan kehendaknya untuk menghindari konflik yang akan berakibat kekecewaan dan rasa penyesalan di kemudian hari.</p> Hilal Abdul Rizky Yamani Oji Kurniadi Copyright (c) 2024 Bandung Conference Series: Public Relations 2024-02-04 2024-02-04 4 1 31 36 10.29313/bcspr.v4i1.10251 Komunikasi Lintas Budaya pada Mahasiswa Perantauan di Universitas Islam Bandung https://proceedings.unisba.ac.id/index.php/BCSPR/article/view/10296 <p><strong>Abstract. </strong>When someone decides to migrate, it means that he will enter a new environment with a new culture in it, not infrequently this difference makes it difficult for someone to survive in his new environment. Adaptation is one of the ways that a person needs to do when deciding to migrate. Adaptation is needed so that the individual can survive during the overseas period. In the process, each individual will have different experiences when trying to adapt. The objectives of this study are: 1) To find out the experience of overseas students from North Maluku in carrying out the adaptation process through cross-cultural communication at the Bandung Islamic University, 2) To find out the overseas students from North Maluku in the Mining Engineering study program in interpreting cross-cultural communication in the adaptation process, 3) To find out the motives of overseas students from North Maluku to do cross-cultural communication. The subjects of this study were students of the Mining Engineering Study Program at the Islamic University of Bandung who came from North Maluku. This research uses the constructivism paradigm, qualitative research method, and phenomenological approach. The theory used is Alferd Schutz's Phenomenology theory. The result of this study is that the adaptation experience carried out by students from North Maluku is divided into four phases, namely: 1) honeymoon phase, 2) frustration phase, 3) readjustment phase, 4) resolution phase. Regarding meaning, students from North Maluku interpret cross-cultural communication as a social norm, liaison, learning process, self-identity and character reflection. Meanwhile, the motive is divided into two parts, namely the cause motive which consists of 1) language differences, 2) daily needs, 3) realizing as foreigners</p> <p><strong>Abstrak. </strong>Ketika seseorang memutuskan merantau artinya ia akan memasuki sebuah lingkungan baru dengan kebudayaan baru di dalamnya, tak jarang adanya perbedaan ini membuat seseorang menjadi sulit untuk bertahan berada di lingkungan barunya. Adaptasi merupakan salah satu cara yang perlu dilakukan oleh seseorang ketika memutuskan untuk merantau. Adaptasi dilakukan agar individu teresbut bias bertahan selama masa perantauan. Pada prosesnya, setiap individu akan memiliki pengalman yang berbeda-beda ketika berusaha beradaptasi. Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui pengalaman mahasiswa perantauan asal maluku utara dalam melakukan proses adaptasi melalui komunikasi lintas budaya di Universitas Islam Bandung, 2) Untuk mengetahui mahasiswa perantauan asal Maluku Utara program studi Teknik Pertambangan dalam memaknai komunikasi lintas budaya pada proses adaptasi, 3) Untuk mengetahui motif mahasiswa perantauan asal Maluku Utara melakukan komunikasi lintas budaya. Subjek pada penelitian ini adalah Mahasiswa Program Studi Teknik Pertambangan Universitas Islam Bandung yang berasal dari Maluku Utara. Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivisme, metode penelitian kualitatif, dan pendekatan fenomenologi. Teori yang digunakan&nbsp; adalah teori Fenomenologi Alferd Schutz. Hasil dari penelitian ini adalah pengalaman adaptasi yang dilakukan oleh mahasiswa asal Maluku Utara terbagi menjadi empat fase yaitu : 1) <em>honeymoon phase,</em> 2) <em>frustration phase</em>, 3<em>) readjustment phase</em>, 4) <em>resolution phase. </em>Terkait makna, mahasiswa asal Maluku Utara memaknai komunikasi lintas budaya sebagai norma sosial, penghubung, proses belajar, identitas diri dan cerminan karakter. Sedangkan pada motif terbagi menjadi dua bagian yaitu motif sebab yang terdiri dari 1) adanya perbedaan bahasa, 2) kebutuhan sehari-hari, 3) menyadari sebagai pendatang</p> Riza Al Ghifari Suseno Rini Rinawati Copyright (c) 2024 Bandung Conference Series: Public Relations 2024-02-04 2024-02-04 4 1 37 43 10.29313/bcspr.v4i1.10296 Program Kampanye Lingkungan River Cleanup Indonesia di Kota Bandung https://proceedings.unisba.ac.id/index.php/BCSPR/article/view/10303 <p><strong>Abstract.</strong>&nbsp;Environmental cleanliness has always been one of the few things that need attention and treated by the society, not only to preserve their beauty, but also to prevent unwanted disasters. The City of Bandung was still plagued by environment disasters such as flood, caused by none other than man himself. River Cleanup Indonesia as one of the non-profit organizations that focus it’s mission on keeping the environment clean especially the river environment, by involving people and technology in the implementation of it’s campaign program. In this research, researches decided to focus the research about the planning design or pattern of the environment campaign program that are held by River Cleanup Indonesia with implementing qualitative research methods and taking case studies to do approaching ways that researches see a unique habit in the planning design or pattern of the environment campaign program. One of the theories about campaign proposed by Rogers and Storey as well as the campaign model proposed by Ostegaard helps researches to understand how River Cleanup Indonesia designed it’s environment campaign program. The purpose of this research was to develop a new perspective in designing a campaign program as a non-profit organization. In obtaining data from doing interviews, observation and documentation researches do analyze the data by the triangulation source of data methods (data reduction, data presentation, deduction, and data verification). Finally researches managed to get answers from doing the research, it can be seen that River Cleanup Indonesia designed an environmental campaign program by directly involving stakeholders and implementing it into a routine every month by implementing a campaign program with the principles of collaboration and inclusiveness.</p> <p><strong>Abstrak. </strong>Kebersihan lingkungan selalu menjadi salah satu hal yang perlu diperhatikan serta dijaga oleh masyarakat, tidak hanya untuk melestarikan keindahannya, dan juga dijaga dari terjadinya bencana yang tidak diinginkan. Kota Bandung masih dilanda timbulnya bencana banjir, yang tak lain disebabkan oleh ulah manusia sendiri. River Cleanup Indonesia hadir sebagai salah satu organisasi non-profit yang memfokuskan tujuannya dalam menjaga kebersihan lingkungan terutama lingkungan sungai, dengan melibatkan masyarakat serta teknologi dalam pelaksanaan program kampanye lingkungannya. Dalam penelitian ini, peneliti memutuskan untuk melakukan sebuah penelitian terhadap program kampanye lingkungan yang diselenggarakan oleh River Cleanup Indonesia dengan menerapkan metode penelitian kualitatif serta menerapkan pendekatan studi kasus dimana peneliti melihat adanya keunikan dalam program kampanye lingkungan tersebut. Salah satu teori mengenai kampanye yang dikemukakan oleh Rogers and Storey dan juga model kampanye yang dikemukakan oleh Ostegaard, membantu peneliti dalam memahami program kampanye lingkungan River Cleanup Indonesia. Tujuan dari dilakukannya penelitian ini yaitu untuk mengembangkan sebuah perspektif baru dalam merancang sebuah program kampanye sebagai organisasi non-profit. Dalam memperoleh data dari dilakukannya wawancara, observasi dan dokumentasi peneliti melakukan analisis data dengan metode Triangulasi Sumber Data (reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi data). Peneliti berhasil memperoleh jawaban dari dilakukannya penelitian dapat diketahui bahwa River Cleanup Indonesia memiliki program kampanye lingkungan dengan melibatkan stakeholders secara langsung dan menerapkannya menjadi sebuah rutinitas di setiap bualnnya dengan menerapkan program kampanye dengan prinsip kolaborasi serta inklusif.</p> Ananda Farah Diba Yadi Supriadi Copyright (c) 2024 Bandung Conference Series: Public Relations 2024-02-04 2024-02-04 4 1 44 51 10.29313/bcspr.v4i1.10303 Strategi Promosi Wisata Kemuseuman di Media Sosial https://proceedings.unisba.ac.id/index.php/BCSPR/article/view/10357 <p><strong>Abstract.</strong> The Geology Museum utilizes Instagram social media as an information and promotional medium with the Instagram account name @museum_geologi which is used as a dissemination of information related to the activities carried out by the Geology Museum. In an effort to carry out promotions with education related to geology on the Instagram account @museum_geologi create various content related to geology and archeology. the researcher intends to further analyze how the museum tourism promotion strategy is carried out by the Geology Museum through Instagram social media @museum_geologi. This study uses a qualitative research method with a case approach, and uses a constructivism paradigm. Sources of data obtained through observation, interviews, and documentation in the field. Data analysis that researchers use is technical analysis of data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results of this study are 1.) The promotion strategy carried out by the Geology Museum uses the social media Instagram @museum_geologi by posting content that highlights the advantages of the collections in the Geology Museum and posting posters of activities or events that will take place at the Geology Museum such as Day and Night at Museum and Freedom of learning. 2) Innovations made by the Geology Museum on the Instagram account @museum_geologi by making various posts by posting photos, video reels and less formal content such as Tiktok. Apart from that, by making the characterization of someone who makes the icon of the Geology Museum. 3) The reason for the Geology Museum using Instagram as a media promotion strategy is because the use of Instagram by the Geology Museum costs not too much, ease of operation is also flexible and can be used anywhere. 4) Obstacles that occur at the Geology Museum when implementing a tourism promotion strategy on the Instagram account @museum_geologi are caused by internal and external factors.</p> <p><strong>Abstrak.</strong> Museum Geologi memanfaatkan media sosial Instagram sebagai media informasi dan promosi dengan nama akun Instagram @museum_geologi yang digunakan sebagai penyebaran informasi berkaitan dengan kegiatan yang dilakukan Museum Geologi. Dalam upaya melakukan promosi dengan edukasi yang berkaitan dengan geologi pada akun Instagram @museum_geologi membuat berbagai konten yang berkaitan dengan geologi dan arkeologi. peneliti bermaksud menganalisis lebih jauh bagaimana strategi promosi wisata kemuseuman yang dilakukan Museum Geologi melalui media sosial Instagram @museum_geologi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan kasus, dan menggunakan paradigma konstruktivisme. Sumber data yang diperoleh melalui observasi, wawancara, serta dokumentasi di lapangan. Analisis data yang peneliti gunakan ialah teknis analisis reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini adalah 1.) Strategi promosi yang dilakukan oleh Museum Geologi menggunakan media sosial Instagram @museum_geologi dengan memposting konten yang menonjolkan keunggulan koleksi yang ada di Museum Geologi dan memposting poster kegiatan atau event yang akan berlangsung di Museum Geologi seperti Day and Night at Museum dan Merdeka belajar. 2) Inovasi yang dilakukan Museum Geologi pada akun Instagram @museum_geologi dengan melakukan variatif postingan dengan memposting foto, video reels dan konten-konten tidak terlalu formal seperti Tiktok. Selain itu dengan membuat penokohan seseorang yang menjadikan ikon Museum Geologi. 3) Alasan Museum Geologi menggunakan Instagram sebagai media strategi promosi karena penggunaan Instagram oleh Museum Geologi dengan biaya yang dikeluarkan tidak terlalu banyak, kemudahan dalam pengoperasian juga fleksibel bisa digunakan dimana saja. 4) Hambatan yang terjadi pada Museum Geologi saat melakukan strategi promosi wisata pada akun Instagram @museum_geologi diakibatkan faktor internal dan eskternal.</p> Ariq Zaidan Doddy Iskandar C Copyright (c) 2024 Bandung Conference Series: Public Relations 2024-02-05 2024-02-05 4 1 52 59 10.29313/bcspr.v4i1.10357 Proses Digital Marketing di Perusahaan Agensi Sosial Media “Pio.Digital Bandung” https://proceedings.unisba.ac.id/index.php/BCSPR/article/view/10367 <p><strong>Abstract.</strong> This research is conducted based on the rapid development of the digital world, especially social media. This qualitative research uses a case study approach because the researcher wants to examine the digital marketing consulting and implementation services at PT. Pio Indokreasi Optima in-depth to obtain a comprehensive overview. The purpose of this research is because social media makes it easy for individuals and companies to interact with their public, and vice versa. Therefore, strong PR knowledge is needed to maintain a company's image, add value to its brand, and increase marketing. The researcher adds the theory of Cyber Public Relation, Marketing Public Relation, and the application of the Trilogi Digital Marketing Public Relation strategy created by Thomas L. Harris. This research uses qualitative method, with a case study approach, a constructivism paradigm so that the researcher can group various meanings from each research informant. The data analysis technique in this research refers to the model of Miles and Huberman, which consists of three stages: data reduction, data display, and conclusion drawing. Finally, the data validity test in this research uses triangulation, which consists of three elements: source triangulation, technique triangulation, and time triangulation. Found in this study that, the importance role of social media creative team in digital agency service companies for the smooth provision of services to clients. This research provides an understanding that service offerings, whether in digital marketing PR or other services, provided by digital agency service companies can yield significant benefits.</p> <p><strong>Abstrak.</strong> Peneliti ingin mengkaji jasa pengkonsultasian dan pengerjaan pemasaran digital pada PT. Pio Indokreasi Optima secara mendalam untuk memperoleh gambaran yang utuh juga merekonstruksi realitas yang ada di lapangan. Tujuan dari penelitian ini adalah, karena sosial media sangat membuat seseorang bahkan perusahaan dengan sangat mudah berinteraksi dengan publik nya begitupun sebaliknya, maka diperlukan pula kreatif media sosial dan pengetahuan PR yang kuat agar bisa menjaga citra, menambah nilai pada <em>brand</em> perusahaan yang mana sekaligus bisa meningkatkan pemasaran oleh karena itu peneliti menambahkan Teori <em>Cyber Public Relation</em>, <em>Marketing Public Relation</em> dan dengan penerapan strategi <em>Trilogi Digital Marketing Public Relation</em> yang di ciptakan oleh salah satunya Thomas L. Harris, penelitian dengan metode kualitatif ini menggunakan pendekatan studi kasus paradigma konstruktivisme, dengan metode penelitian studi kasus, peneliti dapat mengelompokan berbagai macam makna yang ada berdasarkan setiap narasumber penelitian ini, teknik analisis data pada penelitian ini mengacu pada model dari Miles dan Huberman terdiri dari tiga tahap, yaitu reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan, dan terakhir uji keabsahan data pada penelitian ini memakai triangulasi yang terdiri dari tiga hal yakni, triangulasi sumber, teknik dan waktu, Ditemukan pada penelitian ini bahwa penting nya peran tim kreatif media sosial pada perusahaan jasa agensi digital untuk kelancaran jasa yang diberikan kepada klien, Penelitian ini memberikan pemahaman bahwa pelayanan jasa baik digital marketing PR maupun jasa lainnya diberikan oleh perusahaan jasa agensi digital dapat memberikan kebermanfaatan yang signifikan.</p> Dilan Trisakti Gladina Maman Chatamallah Copyright (c) 2024 Bandung Conference Series: Public Relations 2024-02-05 2024-02-05 4 1 60 65 10.29313/bcspr.v4i1.10367 Makna Perempuan Gila pada Lagu “Rayuan Perempuan Gila” Karya Nadin Amizah https://proceedings.unisba.ac.id/index.php/BCSPR/article/view/10378 <p class="PROSIDING-ABSTRAK"><strong><em><span lang="IN">Abstract.</span></em></strong> <span lang="EN-US">Song lyrics have undergrone many develovements influenced by culture, technology, and social trends. Not surprisingly, with this revolution, many newcomer musicians have sprung up with various genres of song that characterize them. The song Rayuan Perempuan Gila by Nadin Amizah released in 2023, attract a lot of attention from anyone who hears it. The purpose of this research is to examine the meaning of Perempuan Gila in the song “Rayuan Perempuan Gila”. This research uses a qualitative research method with Ferdinand de Saussure’s semiotic approach. Data collection techniques used through text analysis, interviews, and literature riview. The result of this study reveal that Perempuan Gila is interpreted as a woman who is able to have freedom in expressing herself, her bravery, her fight, and a picture of woman who has succesessfully accepted herself.</span></p> <p class="PROSIDING-ABSTRAK"><strong><span lang="EN-US">Abstrak.</span></strong> <span lang="EN-US">Lirik lagu mengalami banyak perkembangan yang dipengaruhi oleh budaya, teknologi, dan tren sosial. Tak heran, dengan adanya revolusi ini banyak sekali musisi pendatang baru bermunculan dengan berbagai aliran lagu yang menjadi ciri khasnya. Lagu Rayuan Perempuan Gila Karya Nadin Amizah yang dirilis pada tahun 2023 tersebut menarik banyak perhatian dari setiap pendengarnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji makna perempuan gila pada lagu “Rayuan Perempuan Gila”. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan semiotika <em>Ferdinand de Saussure</em>. Teknik pengumpulan data yang digunakan melalui analisis teks, wawancara, dan kajian pustaka. Hasil dari penelitian ini mengungkapkan bahwa makna “Perempuan Gila” pada lagu “Rayuan Perempuan Gila” diartikan sebagai perempuan yang mampu memiliki kebebasan dalam mengekspresikan diri, keberanian, perjuangan, serta gambaran perempuan yang berhasil menerima dirinya sendiri.</span></p> Alin Fauziah Andalusia Neneng Permatasari Copyright (c) 2024 Bandung Conference Series: Public Relations 2024-02-05 2024-02-05 4 1 66 72 10.29313/bcspr.v4i1.10378 Penerapan Komuniksi Internal Antara Pemimpin dan Karyawan dalam Upaya Meningkatkan Loyalitas Karyawan Café & Resto 9 Pakis https://proceedings.unisba.ac.id/index.php/BCSPR/article/view/10407 <p><strong>Abstract. </strong>The importance of communication is not only limited to personal communication, but also to organizational communication. Effective communication within the organization plays a vital role in ensuring the smooth and successful operation of the organization. With proper communication, information can be conveyed clearly and in a timely manner, facilitating teamwork, building trust, and reducing conflicts and misunderstandings. In this study, the authors focus on the Implementation of Internal Communication Between Leaders and Café &amp; Resto 9 Pakis Employees, but there are still cases that occur with Café &amp; Resto 9 Pakis employees related to employee loyalty caused by several factors, therefore Internal communication between Leaders and Employees should be well done. This study aims to explore and analyze aspects of organizational communication that contribute to organizational performance and effectiveness. To answer the research objectives, the researcher uses a qualitative approach with case studies, and conducts interviews with informants, namely the Leaders of Café &amp; Resto 9 Pakis, by understanding the dynamics of communication in an organizational context, the authors hope to provide useful insights and recommendations for the development of better organizational communication. especially good Café &amp; Resto 9 Pakis.</p> <p><strong>Abstrak. </strong>Pentingnya komunikasi tidak hanya terbatas pada komunikasi personal, tetapi juga pada komunikasi organisasi. Komunikasi yang efektif dalam organisasi memainkan peran penting dalam memastikan kelancaran dan kesuksesan operasional organisasi. Dengan komunikasi yang tepat, informasi dapat disampaikan dengan jelas dan tepat waktu, memfasilitasi kerja sama tim, membangun kepercayaan, serta mengurangi konflik dan kesalahpahaman. Dalam penelitian ini, penulis memfokuskan pada Penerapan Komunikasi Internal Antara Pemimpin dan Karyawan Café &amp; Resto 9 Pakis, namun masih ada kasus yang terjadi pada karyawan Café &amp; Resto 9 Pakis terkait loyalitas karyawannya yang disebabkan oleh beberapa faktor, maka dari itu komunikasi Internal antara Pemimpin dan Karyawan harus dilakukan dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dan menganalisis aspek-aspek komunikasi organisasi yang berkontribusi pada kinerja dan efektivitas organisasi. Untuk menjawab tujuan penelitian, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi kasus, dan melakukan wawancara terhadap informan yaitu Pemimpin dari Café &amp; Resto 9 Pakis, dengan memahami dinamika komunikasi dalam konteks organisasi, penulis berharap dapat memberikan wawasan dan rekomendasi yang berguna bagi pengembangan komunikasi organisasi yang lebih baik khususnya Café &amp; Resto 9 Pakis.</p> Devi Nurmala Maman Suherman Copyright (c) 2024 Bandung Conference Series: Public Relations 2024-02-05 2024-02-05 4 1 73 78 10.29313/bcspr.v4i1.10407 Pengaruh Iklan Shopee Big Ramadhan Sale 2023 terhadap Perilaku Konsumtif Berbelanja Produk Fashion Mahasiswa Fikom Unisba https://proceedings.unisba.ac.id/index.php/BCSPR/article/view/10419 <p><strong>Abstract.</strong> The development of the internet has significantly influenced the consumer behavior of students from the Faculty of Communication Sciences (Fikom) at UNISBA, specifically the 2019 cohort. Online buying and selling platforms, such as Shopee, have impacted tendencies towards impulsive purchasing, extravagance, and purchases driven by emotions or social factors among students. This research aims to identify the effects of exposure to Shopee Big Ramadhan Sale 2023 advertisements on YouTube on the consumptive behavior of fashion product shopping among Fikom UNISBA students. Utilizing the Advertising Exposure Theory Model, this quantitative study involves a simple linear regression analysis to determine the relationship between ad exposure and consumer behavior. The positivism paradigm is applied to a population of 317 students, with a sample of 76 students selected through purposive sampling. Data collection is conducted through questionnaires, and quantitative analysis is performed using SPSS 25. The research results of the T-test, it was found that frequency has a positive and significant influence on consumptive behavior, intensity has a negative and not significant influence on consumptive behavior, while duration does not have an influence on the consumptive behavior of the study. Based on the main hypothesis results, it was found that exposure to Shopee Big Ramadhan Sale 2023 advertisements on YouTube has a positive and significant influence on the consumptive behavior of Fikom Unisba students.</p> <p><strong>Abstrak.</strong> Perkembangan internet berpengaruh besar terhadap perilaku konsumtif mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) UNISBA angkatan 2019. Platform jual beli online, seperti Shopee, memengaruhi kecenderungan pembelian impulsif, pemborosan, dan pembelian berdasarkan emosi atau faktor sosial. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi dampak terpaan iklan Shopee Big Ramadhan Sale 2023 di YouTube terhadap perilaku konsumtif belanja produk fashion mahasiswa Fikom UNISBA. Menggunakan Model Teori Advertising Exposure, penelitian kuantitatif ini melibatkan analisis regresi linear sederhana untuk mengetahui hubungan antara terpaan iklan dan perilaku konsumtif. Paradigma positivisme diterapkan dengan populasi 317 mahasiswa dan sampel 76 mahasiswa yang dipilih melalui purposive sampling. Kuesioner digunakan sebagai alat pengumpulan data, dan analisis kuantitatif dilakukan dengan SPSS 25. Hasil penelitian uji-T didapatkan hasil bahwa frekuensi memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap perilaku konsumtif, intensitas memiliki pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap perilaku konsumtif, sedangkan durasi tidak memiliki pengaruh terhadap perilaku konsumtif, berdasarkan hasil hasil penelitian hipotesis utama didapatkan hasil bahwa terpaan iklan Shopee <em>Big Ramadhan Sale</em> 2023 di <em>Youtube</em> berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku konsumtif mahasiswa Fikom Unisba.</p> Widiastuti Erik Setiawan Copyright (c) 2024 Bandung Conference Series: Public Relations 2024-02-05 2024-02-05 4 1 79 85 10.29313/bcspr.v4i1.10419 Pemanfaatan Media Sosial Instagram sebagai Media Pemasaran Barang Bekas https://proceedings.unisba.ac.id/index.php/BCSPR/article/view/10428 <p><strong>Abstract. </strong>The use of Instagram social media is currently very influential for several online sellers. @Tonkills is one of the users who utilize Instagram social media in their sales. Used goods are now a trend that is in great demand by young people today because at low prices you can get high-quality goods and well-known brands. Used goods that are suitable for use are currently highly sought after by many people because they have a more limited design, not many people use them. In this study, researchers used a qualitative research method with a case study approach to Instagram @Tonkills. This study aims to determine the use of social media by @Tonkills who chooses Instagram social media as the main medium for marketing used goods. This research is based on the uniqueness of Tonkills himself, in which an entrepreneur never determines what his goods must be sold, but @Tonkills himself really appreciates what he has fought for to obtain these vintage items. Then the underlying reason is that the use of social media Instagram as the main marketing medium, technological advances do not frighten @Tonkills to always be able to follow application trends that develop every year, in order to get a broad market segmentation.</p> <p><strong>Abstrak. </strong>Pemanfaatan media sosial Instagram saat ini sangat berpengaruh besar untuk beberapa penjual online. @Tonkills menjadi salah satau pengguna yang memanfaatkan media sosial Instagram dalam penjualannya. Barang bekas sekarang menjadi trend yang banyak diminati anak muda saat ini karena dengan harga yang murah namun bisa mendapatkan barang dengan kualitas tinggi dan brand ternama. Barang bekas layak pakai saat ini sangat dicari oleh banyaknya orang karena mempunyai desain yang lebih limited tidak banyak yang menggunakan. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan Metode Penelitian Kualitatif dengan pendekatan Studi kasus terhadap Instagram @Tonkills. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan media sosial yang dilakukan oleh @Tonkills yang memilih media sosial instagram sebagai media utama untuk memasarkan barang bekas. Penelitian ini didasari dengan keunikan dari Tonkills sendiri yang mana seorang pengusaha tidak pernah mematok barangnya harus kejual namun @Tonkills ini sendiri sangat menghargai apa yang telah ia perjuangkan demi mendapatkan barang-barang vintage tersebut. Lalu alasan yang mendasari bahwasannya penggunaan media sosial Instagram sebagai media pemasaran utama, kemajuan teknologi tidak menggentarkan @Tonkills untuk selalu dapat mengikuti trend aplikasi yang setiap tahunnya berkembang, agar mendapatkan segmentasi pasar yang luas.</p> Mochamad Raihan Assidiq M.E. Fuady Copyright (c) 2024 Bandung Conference Series: Public Relations 2024-02-05 2024-02-05 4 1 86 91 10.29313/bcspr.v4i1.10428 Hubungan Kredibilitas yang Ditunjukkan Profil dengan Kebutuhan Informasi Pelayanan Publik di Kabupaten Sumedang https://proceedings.unisba.ac.id/index.php/BCSPR/article/view/10445 <p><strong>Abstract.</strong> Social media in the digitalization era is used as a tool for information transactions, both personal and public. In contrast to conventional media such as newspapers, information conveyed through social media is usually shared in the form of content. Therefore, the strategy in content production must be appropriate so that information can be received effectively by the audience.The Office of Communication and Informatics, Coding and Statistics (Diskominfosanditik) of the Sumedang district carried out its duties to convey information through the social media Instagram (@humassumedang) and succeeded in getting awards in the field of social media and public service. For this reason, this study aims to determine the relationship between Instagram content and the information needs of public services aimed at followers of the Instagram account @humassumedang. This study uses a quantitative method with a correlational approach study. The population of this research is the followers of the Instagram account @humassumedang with a sample of 100 people based on calculations using the Slovin formula and the sampling technique using purposive sampling. Data collection in this study was primary data using a questionnaire which was disseminated online to the sample criteria set by the researcher. The theory used in this research is Social Information Processing Theory. Researchers conducted data analysis by Spearman rank correlation, analysis.</p> <p><strong>Abstrak.</strong> Media sosial di era digitalisasi digunakan sebagai alat transaksi informasi, baik bersifat personal ataupun publik. Berbeda dengan media konvensional seperti surat kabar, informasi yang disampaikan melalui media sosial biasanya dibagikan dalam bentuk konten. Maka dari itu, strategi dalam produksi konten harus tepat agar informasi dapat secara efektif diterima oleh<em> audiens</em>. Dinas Komunikasi dan Informatika, Persandian dan Statistik (Diskominfosanditik) kabupaten Sumedang menjalankan tugasnya untuk menyampaikan informasi melalui media sosial <em>instagram</em> (@humassumedang) dan berhasil mendapatkan penghargaan dalam bidang media sosial dan juga pelayanan publik. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan konten <em>instagram</em> dengan kebutuhan informasi pelayanan publik yang ditujukan pada <em>followers</em> akun instagram @humassumedang. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan studi pendekatan korelasional. Populasi dari penelitian ini adalah <em>followers </em>akun <em>instagram</em> @humassumedang sebanyak 12.166 dengan sampel yang didapat yaitu 100 orang berdasarkan perhitungan menggunakan rumus Slovin dan teknik penarikan sampel menggunakan <em>simple random sampling</em>. Pengumpulan data pada penelitian ini adalah data primer dengan menggunakan angket yang disebarkan secara <em>online</em> kepada kriteria sampel yang telah ditetapkan peneliti. Adapun teori yang digunakan pada penelitian ini adalah<em> Social Information Processing </em>. Peneliti melakukan analisis data dengan pengujian hipotesis korelasi <em>rank spearman</em>.</p> Agung Firdaus Raditya Pratama Putra Copyright (c) 2024 Bandung Conference Series: Public Relations 2024-02-05 2024-02-05 4 1 92 98 10.29313/bcspr.v4i1.10445 Pola Komunikasi Interpersonal Orang Tua terhadap Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini https://proceedings.unisba.ac.id/index.php/BCSPR/article/view/10462 <p><strong>Abstract. </strong>This study aims to determine the pattern of interpersonal communication between parents and early childhood in Cimenyan State Kindergarten in supporting cognitive development. Children at an early age level (kindergarten) need guidance to help physical and spiritual growth and development so that children have the preparation to enter primary school. The discussion of this research focuses on parents' interpersonal communication patterns on cognitive development of early childhood, therefore researchers want to know more deeply about how parents' interpersonal communication patterns on children's cognitive development (kindergarten) with aspects of communication patterns. This study uses qualitative research methods, with data collection techniques of interviews and observations to parents, teachers and students of Cimenyan State Kindergarten as research subjects. Data were analyzed using data reduction analysis techniques, data presentation and conclusion drawing, as well as triangulation for data validity. The results of the study Interpersonal communication that exists between parents and early childhood at TK Negeri Cimenyan is going well, but parents as the main educators and those who have the most time with children are still not aware of factors that can hinder communication and child development.</p> <p><strong>Abstrak. </strong>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola komunikasi interpersonal antara orang tua dan anak usia dini di TK Negeri Cimenyan dalam menunjang perkembangan kognitif. Anak pada jenjang usia dini (TK) memerlukan pembinaan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki persiapan untuk memasuki sekolah dasar. Pembahasan penelitian ini berfokus pada pola komunikasi interpersonal orang tua terhadap perkembangan kognitif anak usia dini, maka dari itu peneliti ingin mengetahui lebih dalam lagi mengenai bagaimana pola komunikasi interpersonal orang tua terhadap perkembangan kognitif anak (TK) dengan aspek-aspek pola komunikasi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, dengan Teknik pengumpulan data wawancara dan observasi kepada orang tua, guru dan siswa TK Negeri Cimenyan sebagai subjek penelitian. Data dianalisa dengan menggunakan Teknik analisis reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan, serta triangulasi untuk keabsahan data. Hasil dari penelitian Komunikasi interpersonal yang terjalin antara orang tua dan anak usia dini TK Negeri Cimenyan berjalan dengan baik namun orang tua sebagai pendidik utama dan pihak yang paling banyak memiliki waktu bersama anak masih belum menyadari faktor yang dapat menghambat komunikasi dan perkembangan anak.</p> Sylvi Santi Indra Astuti Copyright (c) 2024 Bandung Conference Series: Public Relations 2024-02-06 2024-02-06 4 1 99 104 10.29313/bcspr.v4i1.10462 Karakterisasi Tokoh Riddler pada Film The Batman 2022 https://proceedings.unisba.ac.id/index.php/BCSPR/article/view/10517 <p><strong>Abstract.</strong> This research aims to analyze the characterization of the Riddler in “The Batman 2022” movie using the semiotic approach of Ferdinand de Saussure within the context of characterization theory. The reason for the researcher to investigate the character of the Riddler in The Batman 2022 lies in the uniqueness of Riddler as an antihero who employs intricate puzzles and a series of complex intellectual games when confronting Batman. The movie introduces Riddler as a central character with complex and mysterious character element. The research employs a qualitative descriptive method. The focus of the research is on the characterization of the Riddler as portrayed in the 3D character visual dimension within the movie. The research has two main objectives. firstly, it aims to explore the character of Riddler in the “The Batman 2022” movie as expressed through the three dimensional (3D) character representation. Secondly, the research seeks to identify the visual signs of the 3D character Riddler as a means of reflecting and communicating the character’s traits.</p> <p><strong>Abstrak.</strong> Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakterisasi Riddler dalam film The Batman 2022 menggunakan pendekatan analisis semiotika Ferdinand de Saussure dalam konteks teori karakterisasi. Alasan peneliti melakukan penelitian terhadap karakter Riddler pada film The Batman 2022 karena keunikan Riddler sebagai antihero yang menggunakan teka-teki dan serangkaian permainan intelektual yang rumit dalam menghadapi Batman. Film ini menciptakan sebuah naratif yang memperkenalkan Riddler sebagai karakter sentral dengan elemen-elemen karakter yang kompleks dan misterius. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif. Penelitian ini berfokus pada karakterisasi Riddler yang diwujudkan dalam bentuk visual 3D karakter dalam film. Tujuan penelitian ini adalah untuk pertama, mengeksplorasi karakter Riddler dalam film “The Batman 2022” yang diungkapkan melalui dimensi tiga karakter (3D karakter). Kedua, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tanda-tanda visual 3D karakter Riddler dalam rangka merefleksikan dan mengkomunikasikan perwatakan karakter tersebut.</p> Argya Fauzan Askurifa'i Baksin Copyright (c) 2024 Bandung Conference Series: Public Relations 2024-02-06 2024-02-06 4 1 105 111 10.29313/bcspr.v4i1.10517 Komunikasi antar Budaya Mahasiswa Indonesia di Korea Selatan https://proceedings.unisba.ac.id/index.php/BCSPR/article/view/10598 <p><strong>Abstract.</strong> Getting an academic degree at a top university is a dream of a student. When a person decides to continue his or her education, he or she will look for a place of education that he or she thinks is superior. International studies are in demand among students because they can get new educational and teaching experiences and one of them can be obtained with a scholarship program. When someone gets an international study scholarship, this requires that person to adapt to a new cultural environment and carry out an intercultural communication. The purpose of this study is to find out how intercultural communication is carried out by Indonesian students in South Korea. The method used in this research is qualitative with a phenomenological approach with a constructivist paradigm. The theory used is Gudykunst and Kim's intercultural communication theory which means interpersonal interactions that occur with different cultural backgrounds. Following interviews with participants, it was found that effective cross-cultural communication is facilitated by several factors, including active participation in social activities, conducting research to learn about the host country, respecting cultural norms and others' rights, the presence of supportive facilities such as language schools provided by scholarship programs, and active involvement in campus activities.</p> <p><br><strong>Abstrak.</strong> Mendapatkan gelar akademik di suatu universitas unggulan merupakan sebuah cita-cita dari seorang mahasiswa. Ketika seseorang memutuskan untuk terus melanjutkan jenjang pendidikannya, maka dia akan mencari sebuah tempat pendidikan yang menurutnya unggul. Studi internasional diminati oleh para kalangan mahasiswa karena mereka bisa mendapatkan pengalaman pendidikan dan pengajaran yang baru dan salah satunya bisa didapatkan dengan program beasiswa. Ketika seseorang mendapatkan beasiswa studi internasional, hal ini mengharuskan seseorang tersebut untuk beradaptasi dengan lingkungan budaya baru serta melakukan sebuah komunikasi antar budaya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana komunikasi antar budaya yang dilakukan oleh mahasiswa Indonesia di Korea Selatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologi dengan paradigma konstruktivis. Teori yang di pakai adalah teori komunikasi antar budaya Gudykunst and Kim yang berarti interaksi antarpribadi yang terjadi dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda. Setelah melakukan wawancara dengan narasumber, hasil yang didapatkan ialah komunikasi antar budaya yang dilakukan dapat berjalan dengan efektif didorong oleh beberapa faktor diantaranya ialah dengan aktif berkegiatan sosial, melakukan riset untuk mencari tahu mengenai negara yang dituju, menghormati budaya dan hak orang lain, adanya fasilitas pendukung yakni sekolah Bahasa yang disediakan oleh program beasiswa serta aktif berkegiatan di kampus.</p> Lulu Nabila Erik Setiawan Copyright (c) 2024 Bandung Conference Series: Public Relations 2024-02-06 2024-02-06 4 1 112 118 10.29313/bcspr.v4i1.10598 Komunikasi Interpersonal Jarak Jauh Orang Tua dan Anak dalam Menjaga Keharmonisan https://proceedings.unisba.ac.id/index.php/BCSPR/article/view/10626 <p><strong>Abstract. </strong>Communication is an integral element of human life because it is the foundation for all human relationships. The process of communication, whether verbal (language) or nonverbal (symbols, images, etc.), is the key to creating social interaction. Communication between friends and parents is definitely different and every child and parent wants to be close to one another, even all the time. However, from the fact that the relationship between parents and children experiences a long-distance relationship due to differences in place of residence, the child must migrate to another area to continue his studies. The absence of parents at any time and at any time will cause problems due to a lack of supervision from parents, because very little time to meet makes children freely do whatever they want without parental supervision. Like wise the communication that occurred with students who migrated to Bandung from Belitung who lived in the Asrama Gunung Tajam Belitung, some of them communicated with their parents, some of them communicated effectively with their parents but some did not communicate effectively with their parents. This ineffective communication is because they are busy with their lectures, they have a lot of assignments and due to social factors, they often go out or hang out with their friends so they don't have time to communicate with their parents. The method used in this research is a qualitative type. The nature of this research is descriptive qualitative which aims to conduct discourse analysis on communication patterns and long-distance barriers between parents and children in increasing harmony at the Mount Tajam Belitung Student Dormitory and the data collection methods that the authors use in this study are interviews, observation, and documentation. The results of this research are: there are differences in students who live in the Asrama Mahasiswa Gunung Tajam Belitung, some are successful and some are not when communicating long distances with their parents.</p> <p><a name="_Toc124759690"></a><a name="_Toc124759882"></a><a name="_Toc152017638"></a></p> <p><strong>Abstrak. </strong>Komunikasi ialah unsur yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia karena menjadi landasan bagi semua hubungan antar manusiaProses komunikasi, baik secara lisan (bahasa) ataupun nonverbal (simbol, gambaran, dan yang lainnya), menjadi kunci terciptanya interaksi sosial. Komunikasi yang dilakukan antara teman dan orang tua sudah pasti berbeda dan setiap anak dengan orang tua menghendaki kedekatannya antara satu sama lain, bahkan kalau bisa setiap saat. Namun dari kenyataan yang terjadi hubungan antara orang tua dengan anak mengalami hubungan jarak jauh karena perbedaan tempat tinggal, sang anak harus merantau di daerah lain untuk melanjutkan studi. Ketidak hadiran orang tua setiap saat dan setiap waktu akan menyebabkan permasalahan karena kurangnya pengawasan dari orang tua, karena waktu bertemu sangat sedikit membuat anak dengan leluasa melakukan apa saja yang mereka inginkan tanpa pengawasan orang tua. Begitu pula komunikasi yang terjadi pada mahasiswa yang merantau di Bandung dari Belitung yang tinggal di Asrama Mahasiswa Gunung Tajam ada yang berkomunikasi dengan orang tuanya, yang berkomunikasi secara efektif dengan orang tuanya namun ada pula yang tidak berkomunikasi secara efektif dengan orang tuanya. Komunikasi kurang efektif ini dikarenakan mereka sibuk dengan perkuliahan mereka yang banyak tugas dan dikarenakan faktor pergaulan, sering jalan-jalan atau kumpul-kumpul dengan teman-teman mereka sehingga tidak sempat untuk berkomunikasi dengan orang tua mereka. Metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan jenis kualitatif. Adapun sifat penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk melakukan analisis wacana atas pola komunikasi dan hambatan jarak jauh antara orang tua dan anak dalam meningkatkan keharmonisan di Asrama Mahasiswa Gunung Tajam Belitung dan metode pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini adalah: terdapat perbedaan pada mahasiswa penghuni asrama gunung tajam Belitung ada yang sukses dan ada yang tidak ketika berkomunikasi jarak jauh dengan orang tuanya</p> <p>&nbsp;</p> Rapli DegaSurya Pratama Oji Kurniadi Copyright (c) 2024 Bandung Conference Series: Public Relations 2024-02-06 2024-02-06 4 1 119 124 10.29313/bcspr.v4i1.10626 Peranan Komunitas dalam Mengkapanyekan Olahraga Poundfit pada Masyarakat https://proceedings.unisba.ac.id/index.php/BCSPR/article/view/10634 <p><strong>Abstract.</strong> &nbsp;This research examines the role of communities in promoting Poundfit fitness in society. Poundfit is a type of fitness that combines elements of martial arts with dance movements and rhythms performed together with drumsticks as musical instruments. The aim of this research is to understand how communities can play a central role in promoting Poundfit among the public. Data collection techniques include observation, interviews, and documentation. The research method employed is qualitative with a case study approach. The theoretical frameworks used are New Media Theory and the Componential Model of Campaigns.The findings reveal that the Bandung Poundfit Community is an event held for the first time in Saparua on a monthly basis. The community also provides free equipment rental as a promotional strategy to introduce Poundfit to the public. The use of social media, especially Instagram and TikTok, serves as a means in the campaign efforts of the Bandung Poundfit Community. Consequently, the community delivers information in an integrated manner, ensuring that the messages conveyed remain reliable to the public.</p> <p><strong>Abstrak.</strong> &nbsp;Penelitian ini mengkaji peranan komunitas dalam mengkampanyekan olah raga Poundfit pada masyarakat. Poundfit adalah jenis kebugaran yang menggabungkan elemen-elemen seni bela diri dengan gerakan-gerakan tarian dan ritme yang dijalankan bersama-sama dengan stik alat musik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana komunitas dapat berperan sebagai tujuan utama dalam mempromosikan Poundfit di kalangan masyarakat. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teori yang digunakan yaitu Teori Media Baru dan Model Komponensial Kampanye. Hasil penelitian ini yaitu Bandung Poundfit Community merupakan sebuah event yang pertama kali di Saparua dengan jangka waktu sebulan sekali, lalu komunitas ini menyewakan alat secara gratis sebagai strategi promosi untuk memperkenalkan Poundfit kepada masyarakat, Penggunaan media sosial, khususnya Instagram dan TikTok, menjadi sarana dalam upaya kampanye Bandung Poundfit Community, dengan demikian Bandung Poundfit Community menyampaikan informasi dengan cara yang terintegrasi dan memastikan bahwa pesan yang disampaikan tetap dapat diandalkan oleh masyarakat.</p> <p>&nbsp;</p> Adila Soraya Ike Junita Triwardhani Copyright (c) 2024 Bandung Conference Series: Public Relations 2024-02-06 2024-02-06 4 1 125 131 10.29313/bcspr.v4i1.10634 Representasi Komunikasi Keluarga dalam Film “Ngeri-Ngeri Sedap” https://proceedings.unisba.ac.id/index.php/BCSPR/article/view/10666 <p><strong>Abstract.</strong> The impact provided by the family is very large and important in the development of human life, one example is that family communication creates a big picture in their children when they grow up. The place where humans can learn to communicate for the first time is when communicating with family. The impact given by the family is very large and important in the development of human life, one example is that family communication creates a big picture of their children when they grow up. Movies with family themes are one of the media in modern mass communication. In this research, the movie "Ngeri-ngeri Sedap", which has a Comedy-Drama movie genre, will be the focus for study. This film was aired on the Indonesian big screen on June 2, 2022, and was directed by Bene Dion Rajagukguk. This research uses a qualitative research method with a Roland Barthes semiotic analysis approach with 3 stages in it, namely, denotative, and connotative, and myth. After being analyzed using the meaning of denotation, connotation and myth in depth, the results of the research can be concluded that the communication that occurs in the family should be well established because with good family communication can produce a positive impact on family members themselves. Family communication that is established without negative attitudes such as selfishness, stubbornness, and superiority can have a positive impact on family members themselves.</p> <p><strong>Abstrak.</strong> Dampak yang diberikan oleh keluarga sangatlah besar dan penting dalam perkembangan hidup manusia, salah satu contohnya yaitu komunikasi keluarga menciptakan gambaran besar pada anak mereka ketika nanti beranjak dewasa. Tempat manusia bisa belajar melakukan komunikasi untuk pertama kalinya yaitu pada saat berkomunikasi dengan keluarga. Dampak yang diberikan oleh keluarga sangatlah besar dan penting dalam perkembangan hidup manusia, salah satu contohnya yaitu komunikasi keluarga menciptakan gambaran besar pada anak mereka ketika nanti beranjak dewasa. Film dengan tema keluarga menjadi salah satu media dalam komunikasi massa modern. Pada penelitian ini, film “Ngeri-ngeri Sedap” yang memiliki genre film Komedi-Drama akan menjadi tumpuan untuk dikaji. Film ini ditayangkan di layar lebar Indonesia pada tanggal 2 Juni 2022, dan disutradarai oleh Bene Dion Rajagukguk. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan analisis semiotika Roland Barthes dengan 3 tahapan di dalamnya yaitu, denotatif, dan konotatif, serta mitos. Setelah dianalisis menggunakan 3 makna tersebut secara mendalam, maka hasil penelitan dapat disimpulkan yaitu bahwa komunikasi yang terjadi pada keluarga seharusnya dijalin dengan baik karena dengan adanya komunikasi keluarga yang baik dapat menghasilkan dampak positif kepada anggota keluarga itu sendiri. Komunikasi keluarga yang dijalin tanpa adanya sikap negatif seperti sifat egois, keras kepala, bersikap superior dapat membuat hubungan antar anggota keluarga semakin erat. Adanya tuntutan dari orang tua kepada anak membuat seorang anak menjadi merasa tertekan karena jika anak tersebut tidak mampu untuk mengabulkan keinginan orang tuanya, akan memunculkan konflik yang mengakibatkan berkurangnya hubungan antara orang tua dan anak. Sikap pengasuhan yang diberikan oleh orang tua akan menjadi cerminan pada anaknya saat dewasa kelak.</p> Naufal Daffa Ramadhan Desiantoro Oji Kurniadi Copyright (c) 2024 Bandung Conference Series: Public Relations 2024-02-06 2024-02-06 4 1 132 138 10.29313/bcspr.v4i1.10666 Representasi Budaya dan Unsur Mistis dalam film Incantation https://proceedings.unisba.ac.id/index.php/BCSPR/article/view/10672 <p><strong>Abstract.</strong> This study discusses the meaning and elements of culture and mysticism in the film Incantation, in which the content of this research is the result of observations regarding cultural and mystical elements. Inspired by real events in Taiwan in 2005, the film Incantation tells the story of Li Ronan, a mother who tries to protect her daughter from a curse. The curse came from Ronan who was cursed 6 years ago due to violating a taboo against a belief. The research method used is the Qualitative Research Method, with Roland Barthes' Semiotics approach as a model and the Constructivism Paradigm as a reference for this research. The results of this study indicate that there are denotative, connotative, and mythical meanings in terms of cultural and mystical elements in the film Incantation. In the end, it needs to be realized that culture is still closely related to mystical things, especially in traditional social life, with this researchers can better understand the sacredness of culture.</p> <p><strong>Abstrak.</strong> Penelitian ini membahas tentang makna dan unsur budaya dan mistik dalam film Incantation, yang di mana isi dari penelitian ini merupakan hasil observasi mengenai unsur budaya dan mistik. Terinspirasi dari kejadian nyata di Taiwan pada tahun 2005, film Incantation bercerita tentang Li Ronan, seorang ibu yang berusaha melindungi anak perempuannya dari kutukan. Kutukan tersebut berasal dari Ronan yang pada 6 tahun lalu dikutuk akibat melanggar hal yang tabu terhadap suatu kepercayaan. Metode penelitian yang digunakan adalah Metode Penelitian Kualitatif, dengan pendekatan Semiotika Roland Barthes sebagai model serta Paradigma Konstruktivisme sebagai acuan dari penelitian ini. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat makna denotasi, konotasi, dan mitos yang ditinjau dari unsur budaya dan mistik pada film Incantation. Pada akhirnya perlu disadari bahwa budaya masih lekat kaitannya dengan hal mistis khususnya pada kehidupan bermasyarakat tradisional, dengan ini peneliti dapat lebih memahami sakralitas budaya..</p> <p>&nbsp;</p> Muhammad Hasan Muzaki Askurifai Baksin Copyright (c) 2024 Bandung Conference Series: Public Relations 2024-02-06 2024-02-06 4 1 139 144 10.29313/bcspr.v4i1.10672 Komunikasi dan Penyesuaian Diri pada Mahasiswa Cianjur di Tahun Pertama Perkuliahan https://proceedings.unisba.ac.id/index.php/BCSPR/article/view/10740 <p><strong>Abstract. </strong>Humans need communication to adapt to their surrounding environment for the sake of survival. Entering college, every student will definitely make adjustments. This is due to differences in factors from high school transitioning to higher education. In the process of adjustment, first year students experience various kinds of changes that occur both academically and socially, with the changes that occur, problems arise that are experienced by first year students. This research aims to understand and describe the relationship between communication and adjustment in first year students class of 2020 in Cianjur Regency, which was conducted on 10 Cianjur students from various different universities. The data collection method used in this research is a qualitative method, using a research instrument technique in the form of a questionnaire. From the research that has been carried out, the results show that Cianjur students in their first year experience difficulties in adjusting to the level of study. There are several factors that differentiate between high school and tertiary institutions both in academic and non-academic terms. These new Cianjur students have their own way of adapting. Suggestions that can be made are that new students are able to adapt to the environment and all procedures in undergoing lectures and remain open-minded and positive about the changes they experience in the academic transfer transition. The results of the research state that differences in lecturers' teaching methods can be done by following lectures as best as possible. To overcome differences in assignments, this is by preparing a study schedule and discussing it with the study group. In terms of differences in character, friendship can be made by having an open and positive mind. And finally, the survey results state that the way to adapt to differences in university regulations is by obeying and following all campus regulations and not abandoning the obligation to worship and praying a lot, which is also accompanied by continuing to try to adapt.</p> <p><strong>Abstrak. </strong>Manusia membutuhkan komunikasi dalam menyesuaikan diri dilingkungan sekitar demi pertahanan kelangsungan hidupnya. Memasuki perguruan tinggi setiap mahasiswa pasti akan melakukan penyesuaian diri. Ini disebabkan karena adanya faktor perbedaan dari Sekolah Menengah Atas yang bertransisi ke Perguruan Tinggi. Dalam proses penyesuaian diri, mahasiswa tahun pertama mengalami berbagai macam perubahan yang terjadi baik secara akademik maupun sosial, dengan perubahan yang terjadi muncul masalah-masalah yang dialami oleh mahasiswa tahun pertama. Penelitian ini bertujuan untuk memahami dan mendeskripsikan hubungan komunikasi dan penyesuaian diri pada mahasiswa tahun pertama angkatan 2020 di Kabupaten Cianjur, yang dilakukan pada 10 mahasiswa Cianjur dari berbagai Universitas yang berbeda. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif, dengan menggunakan teknik instrumen penelitian berupa kuesioner. Dari penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa Mahasiswa Cianjur di tahun pertama mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri ke jenjang perkuliahan. Adanya beberapa faktor yang membedakan antara Sekolah Menengah Atas dengan perguruan tinggi baik dalam hal akademik maupun non-akademik, Mahasiswa baru Cianjur ini, memiliki caranya masing-masing untuk menyesuaikan diri. Saran yang dapat dilakukan yaitu dengan cara mahasiswa baru mampu beradaptasi dengan lingkungan maupun seluruh prosedural dalam menjalani perkuliah dan tetap berpikir terbuka juga positif terhadap perubahan yang mereka alami dalam transasi perpindahan akademik. Hasil dari penelitian menyatakan dalam hal perbedaan cara mengajar dosen dapat dilakukan dengan cara mengikuti perkuliahan sebaik mungkin. Untuk mengatasi perbedaan pengerjaan tugas yaitu dengan cara menyusun jadwal belajar dan berdiskusi dengan kelompok belajar. Dalam hal perbedaan karakter pertemanan dapat dilakukan dengan cara memiliki pikiran yang terbuka dan positif. Dan yang terakhir hasil survei menyatakan cara untuk menyesuaikan diri dalam perbedaan peraturan&nbsp; Universitas&nbsp; yaitu dengan cara menaati dan mengikuti semua peraturan kampus serta tidak meninggalkan kewajiban beribadah dan banyak berdo’a yang juga di iringi dengan terus berusaha melakukan penyesuaian diri.</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> Chairun Trianisa Anwar Maman Chatamallah Copyright (c) 2024 Bandung Conference Series: Public Relations 2024-02-06 2024-02-06 4 1 145 150 10.29313/bcspr.v4i1.10740 Aktivitas Bagian Social Media Specialist dalam Mengelola Konten di Media Sosial @halobandung https://proceedings.unisba.ac.id/index.php/BCSPR/article/view/10751 <p><strong>Abstract.</strong> Social media is one of the media that is widely used by people to exchange messages or information, interact, and is even embedded in the things that people do today. Moreover, the many easy-to-use features make social media very effective and efficient in spreading messages or information quickly. Many companies need social media specialists for their social media, one of which is the Bandung City Prokopim Section. Therefore, the problem in this research is: What are the activities of social media specialists in managing content on Instagram @halobandung. Researchers use a constructivist paradigm with qualitative research methods and a case study approach. The data collection techniques used in this research are interviews, observation and documentation. The results of this research are that the activities carried out by social media specialists help facilitate the management of the content produced, this will have an impact on the image of the Bandung City government.</p> <p><strong>Abstrak.</strong> Media sosial merupakan salah satu media yang banyak digunakan masyarakat dalam bertukar pesan atau informasi, berinteraksi, bahkan sudah melekat pada hal-hal yang dikerjakan oleh masyarakat saat ini. Terlebih lagi dengan banyaknya fitur-fitur yang mudah digunakan membuat media sosial menjadi sangat efektif dan efisian dalam penyebaran pesan atau informasi secara cepat. Banyak perusahaan yang membutuhan social media specialist untuk media sosialnya, salah satunya ialah Bagian Prokopim Kota Bandung. Oleh karena itu, permasalahan dalam penelitian ini yakni : Bagaimana aktivitas <em>social media specialist</em> dalam mengelola konten di Instagram @halobandung. Peneliti menggunakan paradigma konstruktivis dengan metode penelitian kualitatif dan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini adalah aktivitas yang dilakukan oleh social media specialist membantu mempermudah pengelolaan konten yang diproduksi, hal ini nantinya berdampak pada citra pemerintahan Kota Bandung.</p> Nadya Putri Arini Raditya Pratama Putra Copyright (c) 2024 Bandung Conference Series: Public Relations 2024-02-06 2024-02-06 4 1 151 156 10.29313/bcspr.v4i1.10751 Hubungan antara Kualitas Pelayanan Barista Tuna Rungu Wicara dengan Kepuasan Konsumen https://proceedings.unisba.ac.id/index.php/BCSPR/article/view/10872 <p><strong>Abstract</strong>. Culture shock in an individual occurs because a person enters a new culture to himself which makes him have to adjust to an environment, place, and habits that are different from his previous life. Students of Communication Science at the Islamic University of Bandung class of 2021 experience Culture Shock towards changes in learning from online to offline. This change affects the adaptation of overseas students, because they have to adjust to a new environment, language, and culture. The 2021 batch of Communication Science students at the Islamic University of Bandung experienced crocodile shock because they had to overcome anxiety and anxiety in direct social interaction. The purpose of this research is to examine the adaptation process of overseas students of the Faculty of Communication Science, Islamic University of Bandung class of 2021 after experiencing changes from online to offline learning. The research method in this study uses a qualitative method with a case study approach using the theory of culture shock from Samovar (2010). Then, data sources are obtained through interviews, observation, and documentation with Communication Science Students of the Islamic University of Bandung class of 2021. Data analysis will be carried out using data reduction analysis techniques, data presentation, and conclusion drawing. The results showed that in the adaptation process, overseas students felt several phases such as Honeymoon Phase, Crisis Phase, Adjusment Phase to Adaptation Phase. Culture shock barriers arise from several internal and external factors such as external factors in the form of environmental changes, to internal in the form of differences in perceptions and habits. The reasons for culture shock are differences in language, culture, habits, perceptions, communication and relationships that they felt were foreign before.</p> <p><strong>Abstrak. </strong>Pertumbuhan ekonomi terjadi begitu cepat. Manusia dituntut melakukan kegiatan berbisnis karena kebutuhan yang meningkat. Salah satu bisnis UMKM yang sangat berkembang pesan saat ini ialah bisnis kopi. Dari berangamnya <em>coffee shop </em>yang ada<em>, </em>Serona Coffee Bintaro merupakan <em>coffee shop </em>yang memiliki keunikan karena mempekerjakan barista difabel. Menjaga komunikasi pemasaran dan mempertahankan layanan dengan konsisten menjadikan konsumen puas pada layanan Serona Coffee Bintaro. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui adanya hubungan antara kualitas pelayanan barista difabel dengan kepuasan konsumen Serona Coffee Bintaro yang terdiri dari 5 macam indikator yang akan dibahas yaitu <em>tangibles, reliability, responsiveness, assurance </em>dan <em>empathy</em>. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan korelasional. Teknik pengumpulan data berupa kuesioner, wawancara sebagai data pendukung dan kepustakaan dengan teknik analisis data menggunakan skala likert. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik <em>simple </em><em>random sampling</em> dengan menyebarkan kuesioner kepada konsumen Serona Coffee Bintaro yang berjumlah sebanyak 98 responden. Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis <em>rank spearman</em>. Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan terdapat hubungan antara <em>tangibles</em> terhadap kepuasan konsumen, <em>reliability</em> terhadap kepuasan konsumen, <em>responsiviness</em> terhadap kepuasan konsumen, <em>assurance</em> terhadap kepuasan konsumen dan <em>emphaty</em> terhadap kepuasan konsumen. Keseluruhan hasil analisis <em>rank spearman</em> menyatakan seluruh dimensi variabel kualitas pelayanan berkorelasi searah dan positif terhadap variabel kepuasan konsumen. Penelitian selanjutnya dapat mencakup responden lebih banyak dengan objek penelitian yang berbeda.</p> <p>&nbsp;</p> Tania Nurfitria Anne Ratnasari Copyright (c) 2024 Bandung Conference Series: Public Relations 2024-02-06 2024-02-06 4 1 157 164 10.29313/bcspr.v4i1.10872 Peran Public Relations DKM Mesjid Al-Barokah dalam Meningkatkan Minat Ibadah Masyarakat Politeknik TEDC https://proceedings.unisba.ac.id/index.php/BCSPR/article/view/10910 <p><strong>Abstract.</strong> The role of Public Relations (PR) of the Al-Barokah Mosque DKM TEDC Polytechnic in increasing interest in worship in the TEDC Polytechnic community is crucial because the PR DKM Al-Barokah Mosque has the task of disseminating information about mosque activities to the TEDC Polytechnic community. This research aims to determine the role of PR as an expert advisor, information bridge, problem solving facilitator, and communication technician in increasing interest in worship in the TEDC Polytechnic community. The research method used is qualitative with a descriptive study approach. By using this method, researchers want to know the role of PR as an expert advisor, information bridge, problem solving facilitator, and communication technician in increasing the interest in worship of the TEDC Polytechnic community. The data collection techniques used were interviews, observation and documentation. The informants taken in this research were DKM Mesjid Al-Barokah, and TEDC Polytechnic Students. The research results show that PR DKM Mesjid Al-Barokah plays an active role in providing advice, direction, support and relevant information related to Islamic values to the TEDC Polytechnic community. They use a variety of communication strategies, including communication facilitation, problem solving, and the use of a variety of communication techniques such as lectures, social media, and academic collaboration. Their approach aims to facilitate increased interest in worship, overcome existing obstacles, and strengthen the importance of Islamic values in the campus environment. This strategy involves adapting to trends, constant evaluation, and focusing on understanding the audience so that the message delivered is always relevant and effective.</p> <p><strong>Abstrak. </strong>Peran <em>Public Relations </em>(PR) DKM Masjid Al-Barokah Politeknik TEDC dalam meningkatkan minat beribadah masyarakat Politeknik TEDC sangat penting dikarenakan PR DKM Masjid Al-Barokah memiliki tugas untuk mensosialisasikan informasi mengenai kegiatan masjid kepada masyarakat Politeknik TEDC. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran PR sebagai penasihat ahli, jembatan informasi, fasilitator pemecah masalah, dan teknisi komunikasi dalam meningkatkan minat beribadah masyarakat Politeknik TEDC. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi deskriptif. Dengan menggunakan metode tersebut, peneliti ingin mengetahui peran PR sebagai penasihat ahli, jembatan informasi, fasilitator pemecah masalah, dan teknisi komunikasi dalam meningkatkan minat beribadah masyarakat Politeknik TEDC. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Informan yang diambil dalam penelitian ini adalah DKM Mesjid Al-Barokah, dan Mahasiswa Politeknik TEDC. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PR DKM Mesjid Al-Barokah berperan aktif dalam memberikan nasihat, arahan, dukungan, dan informasi yang relevan terkait nilai-nilai Islam kepada masyarakat Politeknik TEDC. Mereka menggunakan berbagai strategi komunikasi, termasuk fasilitasi komunikasi, pemecahan masalah, dan penggunaan beragam teknik komunikasi seperti ceramah, media sosial, dan kolaborasi akademisi. Pendekatan mereka bertujuan untuk memfasilitasi peningkatan minat beribadah, mengatasi hambatan yang ada, dan memperkuat pentingnya nilai-nilai Islam di lingkungan kampus. Strategi ini melibatkan adaptasi terhadap tren, evaluasi konstan, dan fokus pada pemahaman audiens agar pesan yang disampaikan selalu relevan dan efektif</p> Raden Rendy Afilan Erik Setiawan Copyright (c) 2024 Bandung Conference Series: Public Relations 2024-02-06 2024-02-06 4 1 165 172 10.29313/bcspr.v4i1.10910 Strategi Digital Marketing yang Dilakukan The Portrait Place melalui Media Sosial Instagram https://proceedings.unisba.ac.id/index.php/BCSPR/article/view/11105 <p><strong>Abstract.</strong> Research on digital marketing has been carried out at The Portrait Place which is engaged in business in the field of photography services. The Portrait Place is a business in the service sector, namely photography. The purpose of this research is to find out digital marketing strategies carried out through Instagram @theportraitplace.id. The subject of this research is CMO from The Portrait Place and Marketing from The Portrait Place and who manages Instagram from The Portrait Place. The theory used in this research is Marketing Strategy, and POAC Theory. The method used in this study is a qualitative research method with a case study approach and a constructivism paradigm. Data collection techniques used are observation, interviews and documentation. Data analysis was carried out in a qualitative descriptive manner. The results of the study are: (1) The Portrait Place uses Instagram because Instagram has superior user demographics and feature advantages, as well as a form of adaptation to information technology developments; (2) Planning is carried out by looking at public trends and strengthening corporate character which is implemented through various patterns and characteristics such as color; (3) The organizing process is carried out with the stages of distributing human resources and dividing tasks in the Standard Operational Procedure Digital Marketing The Potrait Place; (4) The implementation process is carried out by looking at the use of viral moments and trends as well as market segmentation and the implementation of digital marketing concepts at The Portrait Place; (5) The control process is carried out by evaluating digital marketing content on Instagram The Portrait Place and conducting research and comparisons with other similar companies. The problems that arise in digital marketing at The Potrait Place, such as the inconsistency of Insight Digital Marketing Instagram, are resolved by adjusting the digital marketing public and updating The Potrait Place Digital Marketing in terms of concepts. From this research it can be concluded that 1) Instagram plays an important role in supporting today's business; 2) Digital Marketing Standard Operational Procedure (SOP) is made in the planning process; 3) SOP is used in organizing for human resources and their duties; (4) at the implementation stage new marketing content was born on Instagram The Potrait Place; and 5) the results of controlling and evaluating The Potrait Place updating digital marketing content on Instagram.</p> <p class="s26"><strong>Abstrak</strong>. Telah dilakukan penelitian mengenai digital marketing pada The Portrait Place yang bergerak dalam usaha di bidang jasa fotografi. The Portrait Place merupakan sebuah usaha di bidang jasa yaitu fotografi. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui strategi <em>digital marketing </em>yang dilakukan melalui Instagram <em>@theportraitplace.id</em>. Subjek penelitian ini CMO dari <em>The Portrait Place</em> dan <em>Marketing</em> dari The Portrait Place dan yang mengelola Instagram dari The Portrait Place. Teori yang dipakai pada penelitian ini yaitu Strategi <em>Marketing, </em>dan Teori <em>POAC</em>. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus serta paradigma konstruktivisme. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif.&nbsp; Hasil dari penelitian, yaitu: (1) The Potrait Place menggunakan Instagram dikarenakan Instagram memiliki keunggulan demografi pengguna dan keunggulan fitur, serta sebagai bentuk adaptasi perkembangan teknologi informasi; (2) Perencanaan dilakukan dengan melihat tren publik dan penguatan karakter perusahaan yang diimplementasikan melalui berbagai corak dan ciri khas seperti warna; (3)Proses pengorganisasian dilakukan dengan tahapan pembagian sumber daya manusia serta pembagian tugas pada <em>Standard Operational Procedure Digital Marketing</em> The Potrait Place; (4) Proses pelaksanaan dilakukan dengan melihat pemanfaatan viralitas momen dan tren serta segmentasi pasar dan implementasi konsep digital marketing pada The Potrait Place; (5) Proses pengendalian dilakukan dengan melakukan evaluasi konten digital marketing pada Instagram The Potrait Place serta melakukan riset dan perbandingan dengan perusahaan lain yang sejenis. Adapun permasalahan yang muncul dalam digital marketing The Potrait Place seperti inkonsistensi Insight Digital Marketing Instagram yang diatasi dengan cara melakukan penyesuaian publik digital marketing serta melakukan Update Digital Marketing The Potrait Place dari segi konsep. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa 1) Instagram berperan penting dalam menunjang bisnis masa kini; 2) Standard Operational Procedure (SOP) Digital Marketing dibuat pada proses perencanaan; 3) SOP&nbsp; digunakan pada pengorganisasian untuk sumber daya manusia dan tugasnya; (4) pada tahap pelaksanaan terlahir konten-konten pemasaran baru pada Instagram The Potrait Place; dan 5) hasil dari pengendalian serta evaluasi The Potrait Place melakukan pembaharuan konten-konten digital marketing pada Instagram.</p> Annisa Oktaviani Bekti Dede Lilis Chaerowati Copyright (c) 2024 Bandung Conference Series: Public Relations 2024-02-07 2024-02-07 4 1 173 179 10.29313/bcspr.v4i1.11105 Bauran Promosi Wisata Edukatif Kebun Binatang di Instagram https://proceedings.unisba.ac.id/index.php/BCSPR/article/view/11106 <p class="s21"><strong><span class="s19"><span class="bumpedFont15">Abstract. </span></span></strong><span class="s20"><span class="bumpedFont15">Tourism can contribute to the economic development of a country or region. In Indonesia, 90 percent of zoos are not up to standard, and several wildlife parks scattered across the country have reported mistreatment of animals. Lembang Park &amp; Zoo is an educational tourist destination that combines the concept of an amusement park with a unique zoo. The aim of this research is to analyze the presentation of advertisements, the role of influencers, the role of Key Opinion Leaders, the presentation of events on Instagram, and the Bavarian-inspired concept to foster awareness of wildlife and nature at Lembang Park &amp; Zoo. The research informants are the Marketing Division of Lembang Park &amp; Zoo. The results of the research show that the presentation of advertisements includes bonuses presented on Instagram Ads, Call to Action (CTA) in the form of discounts, and partnerships. Influencers play a role in arousing curiosity and attracting customers at Lembang Park &amp; Zoo. The role of Key Opinion Leaders provides credible information that can build trust among customers. The presentation of events at Lembang Park &amp; Zoo includes the annual Lembang Park &amp; Zoo event and weekly events directly related to animals. The Bavarian-style presented by Lembang Park &amp; Zoo is considered unique and not boring, making customers comfortable to enjoy the atmosphere of Lembang Park &amp; Zoo. The promotional mix conducted at Lembang Park &amp; Zoo is deemed attractive and effective, as evidenced by </span></span><span class="s20"><span class="bumpedFont15">the content disseminated on Lembang Park &amp; Zoo's Instagram.</span></span></p> <p class="s24"><strong><span class="s22"><span class="bumpedFont15">Abstrak. </span></span></strong><span class="s7"><span class="bumpedFont15">Pariwisata mampu memberikan kontribusi terhadap pembangunan ekonomi suatu negara atau daerah. 90 persen wisata kebun binatang Indonesia tidak layak, beberapa taman margasatwa yang tersebar di Indonesia menemukan ada perlakuan semena-mena terhadap hewan. </span></span><span class="s23"><span class="bumpedFont15">Lembang Park &amp; Zoo</span></span><span class="s7"><span class="bumpedFont15"> merupakan tempat wisata edukasi yang memadukan konsep taman bermain dengan kebun binatang unik. Tujuan penelitian ini yaitu </span></span><span class="s7"><span class="bumpedFont15">untuk</span></span><span class="s7"><span class="bumpedFont15"> menganalisis</span></span> <span class="s7"><span class="bumpedFont15">penyajian</span></span> <span class="s7"><span class="bumpedFont15">iklan</span></span><span class="s7"><span class="bumpedFont15">, </span></span><span class="s7"><span class="bumpedFont15">peran</span></span><span class="s23"><span class="bumpedFont15">influencer,</span></span> <span class="s7"><span class="bumpedFont15">peran</span></span> <span class="s23"><span class="bumpedFont15">Key Opinion Leader</span></span><span class="s7"><span class="bumpedFont15">, </span></span><span class="s7"><span class="bumpedFont15">penyajian</span></span><span class="s7"><span class="bumpedFont15"> event yang </span></span><span class="s7"><span class="bumpedFont15">terdapat</span></span><span class="s7"><span class="bumpedFont15"> di Instagram dan </span></span><span class="s7"><span class="bumpedFont15">konsep</span></span> <span class="s7"><span class="bumpedFont15">ala</span></span><span class="s7"><span class="bumpedFont15"> Bavaria </span></span><span class="s7"><span class="bumpedFont15">untuk</span></span><span class="s7"><span class="bumpedFont15">menumbuhkan</span></span> <span class="s7"><span class="bumpedFont15">kepedulian</span></span> <span class="s7"><span class="bumpedFont15">terhadap</span></span> <span class="s7"><span class="bumpedFont15">satwa</span></span><span class="s7"><span class="bumpedFont15"> dan alam di </span></span><span class="s23"><span class="bumpedFont15">Lembang</span></span><span class="s23"><span class="bumpedFont15"> Park &amp; Zoo</span></span><span class="s7"><span class="bumpedFont15">. </span></span><span class="s7"><span class="bumpedFont15">Informan</span></span> <span class="s7"><span class="bumpedFont15">penelitian</span></span><span class="s7"><span class="bumpedFont15"> ini </span></span><span class="s7"><span class="bumpedFont15">yaitu</span></span> <span class="s7"><span class="bumpedFont15">Divisi</span></span><span class="s7"><span class="bumpedFont15">Pemasaran</span></span> <span class="s23"><span class="bumpedFont15">Lembang</span></span><span class="s23"><span class="bumpedFont15"> Park &amp; Zoo</span></span><span class="s7"><span class="bumpedFont15">.</span></span> <span class="s7"><span class="bumpedFont15">Hasil</span></span> <span class="s7"><span class="bumpedFont15">penelitian</span></span><span class="s7"><span class="bumpedFont15">menunjukan</span></span> <span class="s7"><span class="bumpedFont15">bahwa</span></span> <span class="s7"><span class="bumpedFont15">penyajian</span></span> <span class="s7"><span class="bumpedFont15">iklan</span></span> <span class="s7"><span class="bumpedFont15">berupa</span></span><span class="s7"><span class="bumpedFont15"> bonus yang </span></span><span class="s7"><span class="bumpedFont15">disajikan</span></span><span class="s7"><span class="bumpedFont15"> di </span></span><span class="s23"><span class="bumpedFont15">Instagram Ads, Call to Action</span></span><span class="s7"><span class="bumpedFont15"> (CTA) </span></span><span class="s7"><span class="bumpedFont15">berupa</span></span><span class="s7"><span class="bumpedFont15">diskon</span></span><span class="s7"><span class="bumpedFont15">, dan </span></span><span class="s23"><span class="bumpedFont15">partnership</span></span><span class="s7"><span class="bumpedFont15">. </span></span><span class="s7"><span class="bumpedFont15">Peran</span></span><span class="s23"><span class="bumpedFont15"> Influencer</span></span><span class="s7"><span class="bumpedFont15"> di </span></span><span class="s23"><span class="bumpedFont15">Lembang</span></span><span class="s23"><span class="bumpedFont15"> Park &amp; Zoo</span></span> <span class="s7"><span class="bumpedFont15">dapat</span></span> <span class="s7"><span class="bumpedFont15">menumbuhkan</span></span><span class="s7"><span class="bumpedFont15"> rasa </span></span><span class="s7"><span class="bumpedFont15">penasaran</span></span><span class="s7"><span class="bumpedFont15"> dan juga </span></span><span class="s7"><span class="bumpedFont15">menarik</span></span><span class="s7"><span class="bumpedFont15">perhatian</span></span> <span class="s7"><span class="bumpedFont15">pelanggan</span></span><span class="s7"><span class="bumpedFont15">. </span></span><span class="s7"><span class="bumpedFont15">Peran</span></span> <span class="s23"><span class="bumpedFont15">Key Opinion Leader</span></span> <span class="s7"><span class="bumpedFont15">memberikan</span></span><span class="s7"><span class="bumpedFont15">informasi</span></span><span class="s7"><span class="bumpedFont15"> yang </span></span><span class="s7"><span class="bumpedFont15">kredibel</span></span> <span class="s7"><span class="bumpedFont15">sehingga</span></span> <span class="s7"><span class="bumpedFont15">dapat</span></span> <span class="s7"><span class="bumpedFont15">menumbuhkan</span></span><span class="s7"><span class="bumpedFont15">kepercayaan</span></span> <span class="s7"><span class="bumpedFont15">dari</span></span> <span class="s7"><span class="bumpedFont15">pelanggan</span></span><span class="s7"><span class="bumpedFont15">. </span></span><span class="s7"><span class="bumpedFont15">Penyajian</span></span><span class="s7"><span class="bumpedFont15"> Event di </span></span><span class="s23"><span class="bumpedFont15">Lembang</span></span><span class="s23"><span class="bumpedFont15">Park &amp; Zoo</span></span> <span class="s7"><span class="bumpedFont15">berupa</span></span><span class="s7"><span class="bumpedFont15"> event </span></span><span class="s7"><span class="bumpedFont15">tahunan</span></span> <span class="s23"><span class="bumpedFont15">Lembang</span></span><span class="s23"><span class="bumpedFont15"> Park &amp; Zoo</span></span><span class="s7"><span class="bumpedFont15"> dan event-event </span></span><span class="s7"><span class="bumpedFont15">mingguan</span></span><span class="s7"><span class="bumpedFont15"> yang </span></span><span class="s7"><span class="bumpedFont15">berhubungan</span></span> <span class="s7"><span class="bumpedFont15">langsung</span></span> <span class="s7"><span class="bumpedFont15">dengan</span></span><span class="s7"><span class="bumpedFont15">binatang</span></span><span class="s7"><span class="bumpedFont15">. Gaya </span></span><span class="s7"><span class="bumpedFont15">ala</span></span><span class="s7"><span class="bumpedFont15"> Bavaria yang </span></span><span class="s7"><span class="bumpedFont15">disajikan</span></span> <span class="s7"><span class="bumpedFont15">oleh</span></span> <span class="s23"><span class="bumpedFont15">Lembang</span></span><span class="s23"><span class="bumpedFont15"> Park &amp; Zoo</span></span> <span class="s7"><span class="bumpedFont15">dinilai</span></span> <span class="s7"><span class="bumpedFont15">unik</span></span><span class="s7"><span class="bumpedFont15"> dan </span></span><span class="s7"><span class="bumpedFont15">tidak</span></span> <span class="s7"><span class="bumpedFont15">membosankan</span></span> <span class="s7"><span class="bumpedFont15">sehingga</span></span><span class="s7"><span class="bumpedFont15">membuat</span></span> <span class="s7"><span class="bumpedFont15">pelanggan</span></span> <span class="s7"><span class="bumpedFont15">nyaman</span></span> <span class="s7"><span class="bumpedFont15">untuk</span></span> <span class="s7"><span class="bumpedFont15">menikmati</span></span> <span class="s7"><span class="bumpedFont15">suasana</span></span><span class="s23"><span class="bumpedFont15">Lembang</span></span><span class="s23"><span class="bumpedFont15"> Park &amp; Zoo</span></span><span class="s7"><span class="bumpedFont15">. </span></span><span class="s7"><span class="bumpedFont15">Bauran</span></span> <span class="s7"><span class="bumpedFont15">promosi</span></span><span class="s7"><span class="bumpedFont15"> yang </span></span><span class="s7"><span class="bumpedFont15">dilakukan</span></span><span class="s7"><span class="bumpedFont15">dilakukan</span></span><span class="s7"><span class="bumpedFont15"> di </span></span><span class="s23"><span class="bumpedFont15">Lembang</span></span><span class="s23"><span class="bumpedFont15"> Park &amp; Zoo</span></span> <span class="s7"><span class="bumpedFont15">dikatakan</span></span> <span class="s7"><span class="bumpedFont15">menarik</span></span><span class="s7"><span class="bumpedFont15"> dan </span></span><span class="s7"><span class="bumpedFont15">efektif</span></span><span class="s7"><span class="bumpedFont15">, </span></span><span class="s7"><span class="bumpedFont15">dapat</span></span> <span class="s7"><span class="bumpedFont15">dilihat</span></span> <span class="s7"><span class="bumpedFont15">dengan</span></span> <span class="s7"><span class="bumpedFont15">konten-konten</span></span><span class="s7"><span class="bumpedFont15"> yang </span></span><span class="s7"><span class="bumpedFont15">disebarkan</span></span><span class="s7"><span class="bumpedFont15"> di </span></span><span class="s23"><span class="bumpedFont15">Lembang</span></span><span class="s23"><span class="bumpedFont15"> Park &amp; Zoo</span></span> <span class="s7"><span class="bumpedFont15">melalui</span></span><span class="s7"><span class="bumpedFont15"> Instagram.</span></span></p> Alifia Putri Farina Anne Ratnasari Copyright (c) 2024 Bandung Conference Series: Public Relations 2024-02-07 2024-02-07 4 1 180 185 10.29313/bcspr.v4i1.11106 Personal Branding Content Creator di Media Sosial Tiktok https://proceedings.unisba.ac.id/index.php/BCSPR/article/view/11191 <p><strong>Abstract.</strong> Currently, social media is growing rapidly, both in terms of quality and quantity. The social media users also consist of various ages from children to adults and also many older people use social media too. For most people, social media is not only for exchanging information or messages but also means of promotion or branding. One of the social media that is currently popular and being used by people is Tiktok. Blekjek is a Content creator Tiktok in the comedy category. The creation of their content, Blekjek has their own Personal branding. The concept of being children is one of the characteristics of their content. The aim for this study was to find out how the concept of being a child becomes their Personal branding. This research was conducted by using qualitative methods with a constructive paradigm and a general case study approach. By using this method, the researcher wanted to find out how the concept of being a child becomes Blekjek's personal brandingon Tiktok social media.&nbsp; The data collection techniques for this research are interviews, observation, and documentation. The informants for this researh were personnel, production team, and followers of Blekjek on Tiktok. The results of this study show the selection of initial content concepts which include the concept of humor, and parody ideas of children, mothers, and blackpink. Next in the content creation process there are eight stages, namely meetings, sharing ideas, selecting, discussing, filming, editing, reviewing, and uploading. Furthermore, in selecting captions, they go through several processes, namely content analysis, word search, collecting captions, determining captions, and uploading. The concept of children is the identity and hallmark of Blekjek.</p> <p><strong>Abstrak.</strong> Pada saat ini media sosial semakin berkembang pesat, baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya. Penggunanya pun terdiri dari beragam usia mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, sekalipun yang sudah lanjut usia banyak yang menggunakan sosial media. Media sosial bagi kebanyakan orang bukan hanya untuk saling bertukar informasi maupun pesan tapi bisa juga sebagai sarana promosi ataupun sarana <em>branding. </em>Salah satu media sosial yang sedang ramai pada saat ini yaitu TikTok. Blekjek yang merupakan salah satu <em>Content creator</em> dengan kategori komedi. Dalam membuat kontennya, Blekjek memiliki <em>Personal branding</em> tersendiri. Konsep menjadi anak-anak adalah salah satu ciri khas dari <em>Content creator</em> tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana konsep menjadi anak-anak membentuk <em>Personal branding</em> mereka. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan paradigm kontrukvis dan pendekatan studi kasus umum. Dengan menggunakan metode tersebut, peneliti ingin mengetahui bagaimana konsep menjadi anak-anak membentuk <em>personal branding</em> Blekjek dalam media sosial TikTok. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Informan yang diambil dalam penelitian ini adalah personil, tim produksi, dan pengikut TikTok Blekjek. Hasil penelitian memperlihatkan pemilihan konsep awal konten yang meliputi konsep humor, dan ide parodi anak-anak, ibu-ibu, dan <em>blackpink</em>. Berikutnya dalam proses pembuatan konten terdapat delapan tahap yaitu rapat, sharing ide, pemilihan, diskusi, syuting, editing, review, dan upload. Selanjutnya, dalam pemilihan caption mereka melalui beberapa proses yaitu analisis konten, pencarian kata, mengumpulkan caption, menentukan caption, dan upload. Konsep anak-anak menjadi identitas dan ciri khas dari <em>Blekjek.</em></p> Irsyad Maulana Wahyu Riza Hernawati Copyright (c) 2024 Bandung Conference Series: Public Relations 2024-02-07 2024-02-07 4 1 186 195 10.29313/bcspr.v4i1.11191 Pengelolaan Platform Digital Penyiaran pada Urban Radio 106.3 FM https://proceedings.unisba.ac.id/index.php/BCSPR/article/view/11249 <p><strong>Abstract.</strong> Urban Radio 106.3 FM is one of the modern radio stations broadcasting on the frequency 106.3 FM in the city of Bandung. This research is focused on the "Management of Digital Broadcasting Platforms at Urban Radio 106.3 FM," with the main object being Urban Radio 106.3 FM. Among the aspects investigated are understanding the reasons why Urban Radio 106.3 FM decided to incorporate digital formats as a medium for digital radio broadcasting, comprehending how the management of programs and broadcast content is implemented by Urban Radio to maintain its existence in both conventional and digital media, sustaining broadcast quality in the digital broadcasting format, and understanding how Urban Radio 106.3 FM interprets the characteristics of digital broadcasting. The theory utilized is the convergence theory. This research employs a qualitative research method with a case study approach. Data collection techniques involve observation, interviews, and documentation. The results of this research show that Urban Radio 106.3 FM utilizes digital radio broadcasting platforms such as Joox and Noice. To maintain its existence, Urban Radio 106.3 FM manages its broadcast programs and content diligently. The station also enhances its human resources by conducting periodic competency tests and participating in external training to refine both hard and soft skills of its personnel. Lastly, the communication media currently used by Urban Radio 106.3 FM include Instagram, TikTok, YouTube, and Facebook.</p> <p><strong>Abstrak.</strong> Urban Radio 106.3 FM merupakan salah satu stasiun radio modern yang mengudara pada frekuensi 106.3 FM yang berada di kota Bandung.&nbsp; Penelitian ini difokuskan pada Bagaimana “Pengelolaan Platfom Digital Penyiaran Pada Urban Radio 106.3 FM” yang objek utamanya adalah Urban Radio 106.3 FM. Hal yang diteliti diantaranya ialah untuk memahami alasan Urban Radio 106.3 FM memutuskan untuk menambah penggunakan format digital sebagai media penyiaran radio digital, untuk memahami bagaimana pengelolaan program dan konten siaran yang diterapkan oleh Urban Radio guna menjaga eksistensinya baik itu dalam media konvensional maupun media digital, untuk mempertahankan kualitas siaran di format penyiaran digital, dan untuk memahami bagaimana cara Urban Radio 106.3 FM memahami karakteristik penyiaran digital. Teori yang digunakan ialah teori konvergensi. Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data melibatkan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini Urban Radio 106.3 FM menggunakan media penyiaran radio digital yang yaitu joox dan noice, Untuk mempertahankan eksistensinya Urban Radio 106.3 FM mengelola program siaran dan kontennya dengan sebaik mungkin, Urban Radio 106.3 FM pun mengolah sumber daya manusianya dengan cara melakukan uji kompetensi secara berkala dan mengikuti pelatihan eksternal untuk mengasah <em>hard skill</em> dan <em>soft skill</em> SDMnya, dan yang terakhir media komunikasi yang Urban Radio 106.3 FM gunakan saat ini diantaranya ialah Instagram, Tiktok, Youtube, dan juga Facebook.</p> <p>&nbsp;</p> Astri Dwi Utari Nova Yuliati Copyright (c) 2024 Bandung Conference Series: Public Relations 2024-02-07 2024-02-07 4 1 196 203 10.29313/bcspr.v4i1.11249 Hubungan antara Komunikasi Keluarga dengan Pembentukan Karakter Islami Anak https://proceedings.unisba.ac.id/index.php/BCSPR/article/view/11282 <p><strong><em>Abstract. </em></strong>Family communication is an interaction between parents and children which aims to form affection, cooperation and trust in a relationship. The formation of ideal family communication, of course, also requires the formation of good children's character, depending on how parents educate their children. This research has the aim of family communication indicators, namely to determine and analyze the relationship between openness, empathy, supportive attitudes, equality, positive attitudes of parents and children's character. By using interpersonal communication theory, namely the interaction of two people who communicate verbally and non-verbally at the same time with the speed of receiving feedback. This research uses quantitative research methods, with correlational studies because researchers want to know how big the relationship is between family communication and the formation of children's character. The population chosen by researchers was 150 parents who had children aged 14-20 years, and obtained a sample of 60 people. The research results show a relationship between family communication and the formation of children's character with a correlation coefficient of 74% with a significance of 0.000 &lt;0.01. The relationship between the two variables X and variable Y is included in the category of a very strong relationship. And the formation of children's character is more dominant in the variables of supportive attitudes and positive attitudes with Islamic values, namely tasamuh and husnudzon<em>.</em></p> <p><strong>Abstrak.</strong> Komunikasi keluarga merupakan interaksi antara orang tua dan anak yang bertujuan untuk membentuk kasih sayang, kerjasama, dan kepercayaan dalam suatu hubungan. Terbentuknya komunikasi keluarga yang ideal, tentunya perlu terbentuk juga karakter anak yang baik, tergantung pada cara mendidik orang tua kepada anak. Penelitian ini memiliki tujuan dari indikator komunikasi keluarga yaitu untuk mengetahui dan menganalisis hubungan antara keterbukaan, empati, sikap mendukung, kesetaraan, sikap positif orang tua dengan karakter anak. Dengan menggunakan teori komunikasi interpersonal yaitu interaksi dua orang yang berkomunikasi verbal dan nonverbal sekaligus dengan memiliki kecepatan penerimaan umpan balik. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif, dengan studi korelasional karena peneliti ingin mengetahui seberapa besar hubungan antara komunikasi keluarga dengan pembentukan karakter anak. Populasi yang dipilih peneliti sebanyak 150 orang tua yang memiliki anak usia 14-20 tahun, dan memperoleh sampel sebanyak 60 orang. Hasil penelitian terdapat hubungan antara komunikasi keluarga dengan pembentukan karakter anak dengan nilai korelasi koefisien sebesar 74% dengan signifikansi 0,000 &lt; 0,01. Hubungan antara kedua variable X dan variable Y termasuk kedalam kategori hubungan yang sangat kuat. Serta pembentukan karakter anak lebih dominan pada variabel sikap mendukung dan sikap positif dengan nilai keislaman yaitu <em>tasamuh</em> dan <em>husnudzon.</em></p> Alifya Syahrani Yenni Yuniati Copyright (c) 2024 Bandung Conference Series: Public Relations 2024-02-07 2024-02-07 4 1 204 210 10.29313/bcspr.v4i1.11282 Tiktok @Luqmanrv sebagai Ajang Ekspresi Diri https://proceedings.unisba.ac.id/index.php/BCSPR/article/view/11302 <p style="font-weight: 400;"><strong><em>Abstract</em></strong><em>. </em>Social media is a social network whose function is to share information, entertainment and a means of communication. However, nowadays, social media is not only used as a communication medium, but can also be a means to express one's self. The development of TikTokers has become very rampant in several areas, one of which is in the city of Bandung. Meanwhile, the self-expression carried out by TikTokers is by placing themselves as actors who are playing on a stage play, for example when a TikToker is in a content and the content is distributed on social media, as shown said by Erving Goffman regarding Dramaturgy. Luqman Hakim or commonly known as @luqmanrv on his TikTok account, he is a TikToker from Bandung, West Java who often creates parody content as a child character named Baim who is often bullied because his luck is not as good as his friends his age. The cuteness that Luqman displays as the character Baim is a small child which is inversely proportional to the real Luqman's figure, he is an adult man. The aim of this research is to find out the form of self-expression carried out by Luqman on the front stage (Front Stage) and what is actually expressed on the back stage (Back Stage), with Baim's parody content being the topic of Luqman's self-expression. However, when using social media, everyone must be directed towards the impression they create, so that it can be interpreted positively by many people, this is what is called impression management. This research uses qualitative research methods with a dramaturgical approach. The data used is primary data from in-depth interviews with Luqman, observations, while documentation is secondary data.</p> <p style="font-weight: 400;"><strong>Abstrak.</strong> Media sosial merupakan sebuah jejaring sosial yang fungsinya untuk membagikan informasi, hiburan, serta sarana berkomunikasi. Namun saat ini, media sosial tidak hanya dijadikan sebagai media komunikasi, tetapi juga dapat menjadi sarana untuk mengekspresikan diri seseorang. Perkembangan TikToker pun sudah sangat merajalela di beberapa wilayah salah satunya di Kota Bandung, adapun ekspresi diri yang dilakukan oleh TikToker adalah dengan menempatkan dirinya sebagai aktor yang sedang bermain panggung sandiwara, contohnya saat TikToker berada di sebuah konten dan kontennya disebarkan di media sosial, seperti yang dikatakan oleh Erving Goffman mengenai Dramaturgi. Luqman Hakim atau yang biasa dikenal @luqmanrv pada akun TikToknya, Ia merupakan seorang TikTokers asal Bandung, Jawa Barat yang sering membuat konten parodi menjadi karakter anak kecil yang bernama Baim yang sering di<em>bully</em> karena dirinya yang nasibnya tidak sebagus teman-teman seusianya. Kelucuan yang ditampilkan Luqman sebagai karakter Baim seorang anak kecil yang berbanding terbalik dengan sosok Luqman aslinya, ia merupakan laki-laki dewasa. Tujuan Penelitian ini adalah untuk menemukan bentuk ekspresi diri yang dilakukan oleh Luqman dalam panggung depan (<em>Front Stage</em>) dan apa yang diimpresikan sebenarnya dalam panggung belakang (<em>Back Stage</em>), dengan konten parodi Baim yang dijadikan topik ekspresi diri yang dilakukan Luqman. Namun dalam penggunaan media sosial setiap orang harus diarahkan kepada kesan yang dibuat, agar dapat dimaknai secara positif oleh banyak orang, inilah yang disebut pengelolaan kesan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan dramaturgi. Data yang digunakan adalah data primer dari wawancara mendalam bersama Luqman, observasi, sementara dokumentasi menjadi data sekunder.</p> Zaskhya Andretta Yenni Yuniati Copyright (c) 2024 Bandung Conference Series: Public Relations 2024-02-07 2024-02-07 4 1 211 216 10.29313/bcspr.v4i1.11302 Program Bandung Menjawab sebagai Implementasi Humas Digital Kota Bandung https://proceedings.unisba.ac.id/index.php/BCSPR/article/view/11413 <p><strong>Abstract.</strong> An institution cannot be separated from the dynamics of the issues at hand. Issue management is necessary to address such dynamic conditions. The shift of various information technology mediums that were previously conducted conventionally has now transitioned to using digital media. This has been utilized by the Communication and Information Agency (Diskominfo) of Bandung City to manage issues related to various programs and policies of the Bandung City government through the "Bandung Menjawab" program on the Diskominfo Kota Bandung YouTube account. The aim of this research is to understand how the "Bandung Menjawab" program is implemented as a digital public relations strategy through the social media platform YouTube. This research employs a qualitative research method with a case study approach. The theoretical concepts used in this research are framing theory and the PR transfer process. Data collection is conducted through observation, in-depth interviews, and documentation. The findings of this research reveal that the "Bandung Menjawab" program involves a framing process by constructing messages targeted towards the audience, as per the framing theory proposed by Murray Edelman, in order to shape public understanding of an issue. The program also implements digital public relations using various digital instruments at each stage of the public relations strategy according to Cutlip and Center. The "Bandung Menjawab" program serves functions of clarification, socialization, and confirmation regarding negative issues that arise, transforming the situation into a positive one, although sentiment level assessment has not been applied as outlined in the PR Transfer Process model. The utilization of YouTube in this program is based on several advantages offered by this media platform.</p> <p><strong>Abstrak. </strong>Sebuah lembaga tidak terlepas dari dinamika persoalan yang ada. Manajemen isu diperlukan untuk menghadapi kondisi dinamis tersebut. Pergeseran berbagai medium teknologi informasi yang semula dilakukan secara konvensional, kini beralih menggunakan media digital. Hal ini dimanfaatkan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Bandung untuk dapat mengelola isu terkait berbagai program dan kebijakan instansi pemerintahan Kota Bandung melalui program Bandung Menjawab di Akun Youtube Diskominfo Kota Bandung. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana program Bandung Menjawab dilakukan sebagai implementasi strategi humas digital melalui media sosial <em>youtube. </em>Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Konsep teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori <em>framing </em>dan <em>the PR transfer process</em>. Dalam penelitian ini pengambilan data dilakukan dengan melakukan observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Hasil penelitian ini pada program Bandung Menjawab terdapat proses pembingkaian dengan mengkontruksi pesan pada diri khalayak sasaran sebagaimana teori framing yang dikemukakan oleh Murray Edelman agar suatu isu dapat membentuk pengertian publik. Program Bandung Menjawab juga menjalankan humas digital dengan beberapa instrumen digital di setiap tahapan strategi humas menurut Cutlip dan Center. Program Bandung Menjawab juga terdapat fungsi klarifikasi, sosialisasi, dan konfirmas atas isu-isu negatif yang muncul dan mengubah situasi menjadi positif, meskipun belum menerapkan pengkajian level sentiment sebagai mana yang dikemukakan pada model the PR Transfer Process. Penggunaan Youtube pada program ini pun didasari oleh sejumlah keunggulan media ini.</p> Ridha Rihadatul'aisy Ani Yuningsih Copyright (c) 2024 Bandung Conference Series: Public Relations 2024-02-07 2024-02-07 4 1 217 223 10.29313/bcspr.v4i1.11413 Repositioning Warung Sindangsari https://proceedings.unisba.ac.id/index.php/BCSPR/article/view/11458 <p style="font-weight: 400;"><strong>Abstract.</strong> Warung Sindangsari is a rice shop, then Warung Sindangsari was repositioned in 2021 to become a Coffee Shop, of course it is not easy to build an existence in society. Warung Sindangsari uses social media Instagram as its promotional medium with the account name @Warung,Sindangsari. There are obstacles such as innovation in the content created by Warung Sindangsari, but these obstacles can be overcome by conducting an evaluation. The use of Instagram as a promotional medium is very flexible, the content created so far has never been commented on by its followers. This research uses a qualitative method with a case approach, then this research uses a constructivism paradigm. Data sources were obtained through interviews with 3 (three) sources conducted via WhatsApp and face to face, then observations in the form of participant observation, and documentation in the field. This research uses Positioning Theory according to (Kotler &amp; Keller, 2006, 262). The promotional planning carried out is targeting and creating promotional content at Warung Sindangsari. In the repositioning process, Warung Sindangsari still maintains its name, namely Sindangsari, which was already known to the public when it became a rice stall. In carrying out its promotion, Warung Sindangsari collaborates with the coffee shop review community and the people who come also participate in creating Warung Sindangsari content. Warung Sindang Sari uses 2 (two) social media, namely Instagram as a promotional media and TikTok as a supporting media.</p> <p style="font-weight: 400;"><strong>Abstrak.</strong> Warung Sindangsari merupakan sebuah warung nasi kemudian Warung Sindangsari melakukan repositioning di tahun 2021 menjadi Coffee Shop, tentunya tidak mudah untuk membangun eksistensi di masyarakat. Warung Sindangsari memanfaatkan Social Media Instagram sebagai media promosinya dengan nama akun @Warung,Sindangsari. Terdapat kendala seperti inovasi dari konten yang dibuat oleh Warung Sindangsari, namun kendala tersebut bisa diatasi dengan melakukan evaluasi. Penggunaan Instagram sebagai media promosi sangat fleksibel, dengan konten yang sudah dibuat sampai saat ini belum pernah di komentari oleh followersnya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan kasus, kemudian penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivisme. Sumber data yang diperoleh melalui Wawancara kepada 3 (tiga) narasumber yang dilakukan melalui WhatsApp dan secara langsung, lalu observasi berupa observasi partisipan, dan dokumentasi di lapangan. Penelitian menggunakan Teori Positioning menurut (Kotler&amp;Keller, 2006, 262).Perencanaan promosi yang sudah dilakukan yaitu targeting, dan membuat konten promo-promo yang ada di Warung Sindangsari. Proses repositioning nya yaitu Warung Sindangsari tetap mempertahankan nama mereka yaitu Sindangsari yang sudah dikenali oleh masyarakat ketika menjadi warung nasi. Dalam melakukan promosi nya Warung Sindangsari melakukan kerjasama dengan komunitas review coffee shop dan masyarakat yang datang pun ikut membuat konten Warung Sindangsari. Warung Sindang sari menggunakan 2 (dua) Social Media yaitu Instagram sebagai media promosi dan TikTok sebagai media pendukung.</p> <p style="font-weight: 400;">&nbsp;</p> Dewangga Bintang Ramadhan Indri Rachmawati Copyright (c) 2024 Bandung Conference Series: Public Relations 2024-02-07 2024-02-07 4 1 224 231 10.29313/bcspr.v4i1.11458 Culture Shock Mahasiswa Indonesia dalam Studi di Luar Negeri https://proceedings.unisba.ac.id/index.php/BCSPR/article/view/11538 <p><strong>Abstract.</strong> As we already know, Culture Shock is something that can be said to be a habit when going through a process of cultural adaptation to a new environment, one of which is abroad. In accordance with the research that I will research, it is entitled "Culture Shock for Indonesian Students in Studying Abroad (Phenomenological Study of Indonesian Students in Perth, Australia)". The aim of this research is to find out what preparations, processes, obstacles and solutions Indonesian students face when adapting so that culture shock can occur. The researcher intends to examine in more depth how Indonesian students deal with Culture Shock. This research uses qualitative research with a phenomenological study approach, constructivism paradigm, and data collection by observation, interviews, and documentation. The results of this research show that each migrant student has their own way of adapting. In the process of cultural adaptation, opening themselves to the surrounding environment, following the existing norms of Perth society. Furthermore, this research uses source triangulation as a technique for testing the validity of the data. This research describes the Culture Shock experienced by Indonesian students abroad, specifically in Perth, Australia. In the process of cultural adaptation, Indonesian students will certainly encounter cultural differences. By going through a process that is appropriate to cultural adaptation, each student will feel comfortable in their new environment. When adapting to culture, every student will definitely experience culture shock and obstacles when facing the cultural adaptation process. Environmental factors can influence the student's adaptation process. Language differences are usually still a major obstacle when students are in the process of adjusting to a new culture.</p> <p><strong>Abstrak.</strong> Seperti yang sudah kita ketahui <em>Culture Shock</em> adalah hal yang dapat di katakan sebagai kebiasaan saat sedang melalui proses adaptasi budaya dengan lingkungan baru salah satunya di Luar Negeri. Sesuai dengan penelitian yang akan saya teliti ini berjudul “<em>Culture Shock</em> Mahasiswa Indonesia dalam studi di luar negeri (Studi Fenomenologi pada mahasiswa indonesia di Perth Australia)”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persiapan, proses, hambatan dan solusi apa yang di hadapai oleh mahasiswa Indonesia saat ber-adaptasi sehingga dapat terjadinya <em>culture shock.</em> Peneliti bermaksud untuk mengkaji lebih dalam akan bagaimana mahasiswa Indonesia dalam menghadapi <em>Culture Shock</em>. Penelitian ini menggunakan penelitian kuliatatif dengan pendekatan studi fenomenologi, paradigma konstruktivisme, serta pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa setiap mahasiswa pendatang memiliki caranya masing-masing saat melakukan adaptasi Dalam proses adaptasi budaya, membuka diri dengan lingkungan sekitar, mengikuti norma yang ada dengan masyarakat Perth.Selanjutnya penelitian ini menggunakan tringgulasi sumber sebagai Teknik uji keabsahan data. Penelitian ini memaparkan <em>Culture Shock</em> yang dialami oleh mahasiswa Indonesia di luar Negeri tepatnya di Perth Australia. Dalam proses adaptasi budaya, mahasiswa Indonesia tentu akan menemukan perbedaan-perbedaan budaya. Dengan melewati proses yang sesuai dengan adaptasi budaya, nantinya setiap mahasiswa akan merasakan kenyamanan terhadap lingkungan barunya. Saat melakukan adaptasi budaya, setiap mahasiswa pasti memiliki <em>culture shock</em> dan hambatan ketika sedang menghadapi proses adaptasi budaya tersebut. Faktor lingkungan bisa mempengaruhi proses adaptasi pada mahasiswa tersebut. Perbedaan bahasa biasanya masih menjadi kendala utama ketika mahasiswa sedang melakukan proses penyesuian dengan budaya baru.</p> Adinda Annisa Zahra Tia Muthiah Umar Copyright (c) 2024 Bandung Conference Series: Public Relations 2024-02-07 2024-02-07 4 1 232 238 10.29313/bcspr.v4i1.11538 Komunikasi Bisnis Barang Bekas di Media Sosial Instagram https://proceedings.unisba.ac.id/index.php/BCSPR/article/view/11571 <p><strong>Abstract.</strong> Social media is used as a tool to provide information and as time goes by, many Indonesians are using social media, one of which is the Instagram application. The Instagram application is currently very popular and popular among all levels of society. The online shop @beezweakz uses Instagram as a medium. The phenomenon of online shops that use Instagram, namely Beezweakz, which has an Instagram social media account called @beezweakz, is a company from Bandung that operates in the used goods sector and uses Instagram social media as a business tool. The purpose of this research is to find out how to use social media fonts as a marketing tool by @beezweakz. To find out about content packaging created by @beezweakz. To find out why @beezweakz uses old school bands in their Instagram social media profiles. The researcher used a qualitative method with a case study approach, that is, he wanted to explore information in depth, especially the use of Instagram as a promotional medium. The data collection techniques used in this research used interviews, observation, literature study and documentation. The results of this research show that this font writing strategy is a good step in trying to position the brand in the eyes and minds of buyers, and differentiate used goods from competitors with the aim of providing more value to customers. The concept implemented by @beezweakz is in the form of an old school band in a profile to attract buyers, withstand competitive pressure, and improve its position in the market packaged with visual design.</p> <p><br><strong>Abstrak.</strong> Media sosial digunakan sebagai alat untuk memberikan informasi dan seiring dengan perkembangan zaman, sudah banyak orang Indonesia yang menggunakan media sosial, salah satunya adalah aplikasi instagram. Aplikasi instagram saat ini sedang banyak digemari dan popular di seluruh kalangan masyarakat. Toko online @beezweakz memanfaatkan instagram sebagai media. Fenomena toko online yang menggunakan instagram yaitu Beezweakz yang memiliki akun media sosial instagram bernama @beezweakz merupakan perusahaan asal Bandung yang bergerak di bidang barang bekas dan menggunakan media sosial instagram sebagai sarana bisnis. Tujuan penelitian ini yaitu, untuk mengetahui memanfaatkan tulisan font sosial media sebagai alat pemasaran oleh @beezweakz. Untuk mengetahui pengemasan konten yang dibuat oleh @beezweakz. Untuk mengetahui mengapa @beezweakz menggunakan band jadul dalam profil media sosial instagram. Peneliti menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus, yaitu itu ingin menggali informasi secara mendalam khususnya pemanfaatan di instagram sebagai media promosi. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan wawancara, observasi, studi kepustakaan dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa Strategi tulisan font ini menjadi langkah yang baik berusaha untuk memposisikan brand di mata dan pikiran pembeli, dan membedakan barang bekas dari pesaing dengan tujuan untuk memberikan nilai lebih bagi pelanggan. Konsep yang dilakukan @beezweakz berupa band jadul dalam profil untuk menarik pembeli, menahan tekanan persaingan, dan memperbaiki posisinya di pasar yang dikemas dengan design visual.</p> Naufal Ikhsan Nurrokhman Yulianti Copyright (c) 2024 Bandung Conference Series: Public Relations 2024-02-07 2024-02-07 4 1 239 245 10.29313/bcspr.v4i1.11571 Pemanfaatan Key Opinion Leader dalam Promosi Cupola.id https://proceedings.unisba.ac.id/index.php/BCSPR/article/view/11612 <p><strong>Abstract. </strong>In the modern era like today, it is very important to do marketing, to do marketing there are many ways that can be done. One of the things that is currently busy is through a key opinion leader or commonly called KOL. Through KOL, it can also increase the closeness between companies and consumers in order to establish long-term relationships. In this case, the function and role of a PR or Public Relations is needed, because PR will be a bridge for companies and external parties, both consumers and KOLs. The role of PR and the use of KOL as a means of promotion has been widely carried out by various coffee shops, one of which is Cupola.id which is one of the coffe shops that has been established for a long time, namely since 2018 and can be called a pioneeer coffee shop in the city of Bandung. This study aims to determine Utilization of Social Media Key Opinion Leaders in Cupola.id Promotion. In this study, researchers used the theory of communication between persons. This type of research uses qualitative methods with case studies as a research approach, because researchers want to dig deeply, especially about the use of Key Opinion Leaders by Public Relations by utilizing Instagram social media. Data collection techniques are carried out in three ways, namely observation, interviews and written sources. Data reduction, data presentation, and data verification are used to perform data analysis techniques. To test the validity of the data in this study, a triangulation test was carried out. The object of research in this study is Public Relations and Head of Marketing from last Cupola.id for supporting speakers, namely three people who are Key Opinion Leaders. The results of this study show the use of social media as the main means of disseminating information and managing communication.</p> <p><strong>Abstrak.</strong> Di era modern seperti sekarang ini penting sekali melakukan pemasaran, untuk melakukannpemasaran banyak sekali cara yang dapat dilakukan. Salah satu yang sedang ramai adalah melalui <em>key opinion leader </em>atau biasa disebut KOL. Melalui KOL juga dapat meningkatkan kedekatan antara perusahaan dan konsumen agar dapat menjalin relasi jangka panjang. Dalam hal ini dibutuhkanlah fungsi serta peran seorang PR atau Public Relations, karena PR lah yang akan menjadi jembatan bagi perusahaan dan pihak eksternal baik itu konsumen maupun KOL. Peran PR dan pemanfaatan KOL sebagai sarana promosi telah banyak dilakukan oleh berbagai <em>coffee shop, </em>salah satunya adalah Cupola.id yang merupakan salah satu <em>coffe shop </em>yang telah berdiri lama yaitu sejak 2018 dan bisa disebut sebagai <em>pioneeer coffee shop </em>di Kota Bandung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pemanfaatan <em>Key Opinion Leader</em> Dalam Promosi Cupola.id. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teori komunikasi antarpersona. Jenis penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan studi kasus sebagai pendekatan penelitian, karena peneliti ingin menggali secara mendalam khususnya mengenai pemanfaatan <em>Key Opinion Leader </em>oleh Public Relations dengan memanfaatan media sosial Instagram. Teknik pengumpulan data diakukan dengan tiga cara yaitu observasi, wawancara dan sumber tertulis. Reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data digunakan untuk melakukan teknik analisis data. Untuk menguji keabsahan data dalam penelitian ini dilakukan uji triangulasi. Objek penelitian dalam penelitian ini yaitu Public Relations dan Head Marketing dari Cupola.id lalu untuk narasumber pendukung yaitu tiga orang yang merupakan <em>Key Opinion Leader. </em>Hasil dari penelitian ini menunjukan adanya pemanfaatan media sosial sebagai sarana utama penyebaran informasi dan pengelolaan komunikasi.</p> Erik Febrian Widiyanto Nova Yuliati Copyright (c) 2024 Bandung Conference Series: Public Relations 2024-02-07 2024-02-07 4 1 246 252 10.29313/bcspr.v4i1.11612 Upacara Adat Nyangku sebagai Bentuk Perayaan Maulid Nabi https://proceedings.unisba.ac.id/index.php/BCSPR/article/view/11641 <p><strong>Abstract.</strong> The Nyangku Traditional Ceremony is a traditional ceremony that has been carried out since tradition by the people of Panjalu that was held at the end of the month of Rabiul Awal. This traditional ceremony aims to cleanse the heirloom with the aim of honoring the struggle of Prabu Borosngora as King of Panjalu in ancient times and the first person to be considered to have converted to Islam in Panjalu land. This traditional ceremony is also a form of maulid celebration of the prophet Muhammad SAW in honor of his birth. The purpose of this study was to find out the denotative, connotative, and mythical meanings of my traditional ceremonies. The research methodology used is a qualitative method with Roland Barthes' semiotic analysis approach. The data collection used is through observation, interviews, documentation, and library studies on journals, scripts, and other sources that are considered relevant.The results of this study in each adherent ceremonial procession contain denotative, connotative, and mythical meanings. The denotative meaning is described and clearly seen from every process that goes through with the aim of cleaning the heirloom, the connotative meaning is that this traditional ceremony exists and remains as a form of tribute to Prabu Borosngora's struggle and honor the birth of the Prophet Muhammad SAW, As well as the mythical significance contained in this traditional ceremony are present based on the beliefs of the local people.</p> <p><strong>Abstrak.</strong> Upacara Adat Nyangku merupakan upacara adat yang sudah dilaksanakan sejak turun temurun oleh masyarakat Panjalu yang dilaksanakan pada penghujung bulan Rabiul Awal. Upacara adat ini bertujuan untuk membersihkan benda pusaka dengan tujuan untuk menghormati perjuangan Prabu Borosngora sebagai Raja Panjalu pada zaman dahulu dan orang pertama yang dianggap memeluk agama islam di tanah Panjalu. Upacara adat ini juga sekaligus sebagai bentuk perayaan maulid nabi Muhammad SAW untuk menghormati kelahiran beliau. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui makna denotatif, konotatif, serta makna mitos dari upacara adat nyangku. Metologi penelitian yang digunakan ialah metode kualitatif dengan pendekatan analisis semiotika Roland Barthes. Pengumpulan data yang digunakan ialah melalui observasi, wawancara, dokumentasi, serta melakukan studi pustaka pad jurnal, skripsi, dan sumber lain yang dianggap relevan. Hasil penelitian ini dalam setiap prosesi upacara adatnya terkandung makna denotatif, konotatif, dan mitos. Makna denotatif nya tergambarkan dan terpampang jelas dari setiap proses yang dilalui dengan tujuan untuk membersihkan benda pusaka, makna konotatif nya ialah upacara adat nyangku ini ada dan tetap lestari sebagai bentuk penghormatan kepada perjuangan Prabu Borosngora dan menghormati kelahiran Rasulullah SAW, serta makna mitos yang terkandung dalam upacara adat ini hadir berdasarkan kepercayaan masyarakat setempat.</p> Galuh Noval Firdaus Riza Hernawati Copyright (c) 2024 Bandung Conference Series: Public Relations 2024-02-07 2024-02-07 4 1 253 260 10.29313/bcspr.v4i1.11641 Pola Komunikasi Keluarga pada Hubungan Jarak Jauh Anak dengan Orang Tua https://proceedings.unisba.ac.id/index.php/BCSPR/article/view/11663 <p><strong>Abstract.</strong> Family communication is an important aspect in the formation of behavior that will affect the attitude and growth of children because it contains elements of education. Nowadays, many parents are willing to separate from their children, so that their children get the best university in achieving their desired goals. This long-distance family communication often experiences obstacles. The purpose of this research is to find out the experience of communication in long-distance relationships between children and parents in maintaining family harmony and to find out how long-distance relationships can provide meaning in maintaining family communication. This research uses a qualitative method with a phenomenological approach. The data collection methods used in this research are interviews and observations. The theory used is family relationship scheme theory. The findings of this study are that they conduct long-distance communication with parents to maintain harmony by conducting intense communication. The drivers of this communication are financial support, a sense of loss and longing, while the inhibiting motives are bad networks, and each other's busyness. Then the meaning obtained from this experience is to become more familiar, communication becomes more open, and more appreciative of the time when they are together.</p> <p><strong>Abstrak. </strong>Komunikasi keluarga merupakan aspek penting dalam pembentukan perilaku yang akan mempengaruhi sikap dan pertumbuhan anak karena didalamnya mengandung unsur pendidikan. Saat ini banyak orang tua yang rela berpisah dengan anak, agar anak mendapatkan universitas yang terbaik dalam meraih cita-cita yang diinginkan. Komunikasi keluarga jarak jauh ini sering mengalami kendala. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengalaman komunikasi dalam hubungan jarak jauh antara anak dengan orang tua dalam menjaga keharmonisan keluarga dan untuk mengetahui bagaimana hubungan jarak jauh dapat memberikan makna dalam menjaga komunikasi keluarga. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Metode pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian ini wawancara dan observasi. Teori yang dipakai menggunakan teori skema hubungan keluarga. Temuan penelitian ini yaitu mereka melakukan komunikasi jarak jauh dengan orang tua untuk menjaga keharmonisan dengan melakukan komunikasi yang intens. Pendorong komunikasi ini yaitu dukungan finansial, rasa kehilangan dan kerinduan, Sedangkan motif penghambatnya yaitu jaringan yang buruk, dan kesibukan satu sama lain. Lalu makna yang didapat dari pengalaman ini yaitu menjadi lebih akrab komunikasi menjadi lebih terbuka, dan lebih menghargai waktu pada saat sedang bersama.</p> Aisyah Nur Afifah Atie Rachmiatie Copyright (c) 2024 Bandung Conference Series: Public Relations 2024-02-07 2024-02-07 4 1 261 267 10.29313/bcspr.v4i1.11663 Hubungan antara Brand Ambassador dengan Minat Beli Masyarakat https://proceedings.unisba.ac.id/index.php/BCSPR/article/view/11742 <p><strong>Abstract.</strong> Shopee is the most popular online shopping platform in Taiwan and Southeast Asia. Shopee was first launched in 2005 in Singapore. In 2015, Shopee was first present in Indonesia. The purpose of this study is to examine and analyze: 1) The relationship between Ruben Onsu and Sarwendah as Shopee Brand Ambassadors on people's buying interest. 2) The relationship between visibility, credibility, attraction, and power of Ruben Onsu and Sarwendah as Shopee Brand Ambassadors to people's buying interest. .In this study, the author uses the correlation study method to study and analyze which will later benefit from his research. By using quantitative methods supported by using Spearman Rank theory as a foundation in reviewing hypotheses and subhypotheses, it is expected to make it easier for researchers to analyze the data that has been obtained. There is a uniqueness that will be explored regarding the use of Ruben Onsu and Sarwendah as Shopee Brand Ambassadors for people's buying interest. The results of this study show that there is a relationship between Ruben Onsu and Sarwendah as brand ambassadors of the Shopee online shopping application with people's buying interest in RT 01 and RT 05 RW 09 obtained 0.000 and α which is 0.05 with test criteria, namely reject H<sub>0</sub> if the significance value (sig) &lt; α so that 0.000 &lt; 0.05 is rejected H<sub>0</sub>. Then based on the calculation results, the value of the correlation coefficient is 0.636. The correlation coefficient value of 0.636 shows a strong relationship between Ruben Onsu and Sarwendah as brand ambassadors of the Shopee online shopping application with people's buying interest.</p> <p><strong>Abstrak.</strong> Shopee adalah platform belanja online paling populer di Taiwan dan Asia Tenggara. Shopee pertama kali diluncurkan pada tahun 2005 di Singapura. Ditahun 2015, Shopee pertama kali hadir di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini diantaranya adalah untuk mengkaji dan menganalisis: 1) Hubungan Ruben Onsu dan Sarwendah sebagai <em>Brand Ambassador </em>Shopee terhadap minat beli Masyarakat. 2) Hubungan <em>visibility, credibility, attraction, dan power</em> Ruben Onsu dan Sarwendah sebagai<em> Brand Ambassador </em>Shopee terhadap minat beli Masyarakat. Pada penelitian ini, penulis menggunakan metode studi korelasi untuk mengkaji dan menganalisis yang nantinya akan ditungkan kedalam penelitiannya. Dengan menggunakan metode kuantitatif didukung dengan menggunakan teori <em>Rank Spearman </em>sebagai landasan dalam mengkaji hipotesis dan subhipotesis, diharapkan dapat memudahkan peneliti dalam menganalisis data yang sudah didapatkan. Terdapat keunikan yang akan digali terkait penggunaan Ruben Onsu dan Sarwendah sebagai<em> Brand Ambassador </em>Shopee terhadap minat beli Masyarakat. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa, terdapat hubungan antara Ruben Onsu dan Sarwendah sebagai <em>brand ambassador</em> aplikasi belanja <em>online</em> Shopee dengan minat beli masyarakat di lingkungan RT 01 dan RT 05 RW 09 didapat 0.000 dan α yaitu 0.05 dengan kriteria uji yaitu tolak H0 jika nilai signifikansi (sig) &lt; α sehingga 0.000 &lt; 0.05 dinyatak tolak H0. Kemudian berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh nilai koefisien korelasi yakni sebesar 0.636. Nilai koefisien korelasi sebesar 0.636 menunjukan hubungan yang kuat antara Ruben Onsu dan Sarwendah sebagai brand ambassador aplikasi belanja online Shopee dengan minat beli Masyarakat</p> Muhammad Haris Munandar Mochammad Rochim Copyright (c) 2024 Bandung Conference Series: Public Relations 2024-02-07 2024-02-07 4 1 268 275 10.29313/bcspr.v4i1.11742 Representasi Kekerasan dalam Film The Big 4 https://proceedings.unisba.ac.id/index.php/BCSPR/article/view/11937 <p><strong>Abstract.</strong> In the era of the growth of the entertainment industry, the representation of violence in films is a critical concern that requires in-depth understanding. The theme of violence is raised in the context of research to increase understanding of the impact of violence in the media on society. This study reviews the depiction of violence as a central element in the film "The Big 4" with the aim of exploring the representation of violence shown in the film. Carrying the action-comedy genre, the movie "The Big 4" provides a tense, awe-inspiring, and entertaining experience at the same time. A qualitative research method with John Fiske's semiotic analysis approach is used to explore the television codes contained in each scene of violence. The identification of television codes in violent scenes became the focus of the research, and the results were analyzed using John Fiske's "The Codes of Television" theory. In-depth analysis was conducted on the use of levels of reality, representation of violence in various forms, ideological implications in conflict, ideological duality, causes and effects of violence, and the role of violence in character empowerment. The results highlight the complexity of human beings, ideological conflicts, and the impact of violence on characters and society. The movie is not only a work of entertainment, but also an object of research that stimulates critical thinking and reflection in the audience.</p> <p><strong>Abstrak.</strong> Dalam era pertumbuhan industri hiburan, representasi kekerasan dalam film menjadi sorotan kritis yang memerlukan pemahaman mendalam. Tema kekerasan diangkat dalam konteks penelitian untuk meningkatkan pemahaman mengenai dampak kekerasan dalam media terhadap masyarakat. Penelitian ini mengulas penggambaran kekerasan sebagai elemen sentral dalam film "The Big 4" dengan tujuan untuk menggali representasi kekerasan yang ditayangkan dalam film. Mengusung genre aksi-komedi, film “The Big 4” memberikan pengalaman tegang, kagum, sekaligus terhibur dalam satu waktu. Metode penelitian kualitatif dengan pendekatan analisis semiotika John Fiske digunakan untuk mengeksplorasi kode-kode televisi yang terkandung dalam setiap adegan kekerasan. Identifikasi kode-kode televisi dalam adegan kekerasan menjadi fokus penelitian, dan hasilnya dianalisis menggunakan teori "The Codes of Television" dari John Fiske. Analisis mendalam dilakukan terhadap penggunaan level realitas, representasi kekerasan dalam berbagai bentuk, implikasi ideologis dalam konflik, dualitas ideologi, penyebab dan dampak kekerasan, serta peran kekerasan dalam pemberdayaan karakter. Hasil penelitian menyoroti kompleksitas manusia, konflik ideologis, dan dampak kekerasan pada karakter dan masyarakat. Film ini tidak hanya menjadi karya hiburan, melainkan juga objek penelitian yang merangsang pemikiran kritis dan refleksi pada penonton.</p> Dimas Sopian Pratama Askurifai Baksin Copyright (c) 2024 Bandung Conference Series: Public Relations 2024-02-07 2024-02-07 4 1 276 283 10.29313/bcspr.v4i1.11937 Studi Etnografi Virtual mengenai Fanatisme Fandom NCTzen di Sosial Media Twitter https://proceedings.unisba.ac.id/index.php/BCSPR/article/view/11992 <p><strong>Abstract.</strong> This study examines the social use of Twitter media as an interaction medium between K-Pop fans that triggers fanatic behavior in certain objects. Aggressive fan behavior backfired by fanaticism, his often leads to quarrels and fights, and fanaticism is also seen as an amplification of group behavior leading to aggressive behavior. The purpose of this study was to find out how the relationship of fanaticism among K-Pop fans, especially NCTzen (NCT fandom). This study used the qualitative research method of Virtual Ethnography. The subject of the study was K-Pop fans who used Twitter social media in their daily lives and interacted actively with other NCT fans. The theories used are fanaticism, social media and virtual ethnography. The research aims to find out if there is a connection to Twitter's social media influences with fanaticism occurring in K-Pop fans. The results of this study suggest that at the level of media cyber analysis, there is an interaction in NCT fans that leads to fanaticism. Also, twitter became a medium to express its fanfare to NCT.</p> <p><strong>Abstrak. </strong>Penelitian ini membahas penggunaan sosial media Twitter sebagai media interaksi antar penggemar K-Pop yang memicu adanya perilaku fanatisme pada objek tertentu. perilaku penggemar yang agresif dilatarbelakangi oleh fanatisme. Hal ini sering menimbulkan pertengkaran dan perkelahian, dan fanatisme juga dipandang sebagai penguat perilaku kelompok yang mengarah pada perilaku agresif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana hubungan perilaku fanatisme di antara penggemar K-Pop, khususnya NCTzen (fandom NCT). Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif Etnografi Virtual. Subjek pada penelitian ini adalah penggemar K-Pop yang menggunakan sosial media Twitter dalam kesehariannya dan berinteraksi aktif dengan sesama penggemar NCT lainnya. Teori yang digunakan adalah teori fanatisme, sosial media dan etnografi virtual. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah pengaruh hubungan pada sosial media Twitter dengan fanatisme yang terjadi di lingkungan penggemar K-Pop. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pada level analisis siber media, adanya interaksi pada penggemar NCT yang mengarah pada fanatisme. Juga twitter menjadi media untuk mengekspresikan kegemarannya pada NCT.</p> <p>&nbsp;</p> Salma Zahra Zakiyah Mochammad Rochim Copyright (c) 2024 Bandung Conference Series: Public Relations 2024-02-07 2024-02-07 4 1 284 291 10.29313/bcspr.v4i1.11992 Representasi Kekerasan dalam Webseries Katarsis Season 1 https://proceedings.unisba.ac.id/index.php/BCSPR/article/view/12052 <p><strong>Abstract.</strong> In this research, the researcher raises the formulation of the problem, namely how physical violence is represented in the Webseries Katharsis season 1. This research aims to reveal the issue of violent scenes contained in the film in a comprehensive and in-depth manner . This research uses a qualitative research method with Christian Metz's semiotic analysis approach. This type of research aims to determine the attitude depiction of each scene of violence in the webseries Katharsis season 1. Then the data is analyzed using Metz's 8 mapping steps from The Large Syntagmatic Analysis in Christian Metz's theory . This 48 minute webseries is divided into 5 violent segments containing 4 elements of the Christian Metz syntagma. The syntagmas contained are, Scene, Subjective Insert, Ordinary Sequence, and Explanatory Insert. The violence displayed is verbal, non-verbal and symbolic violence. Verbal violence occurs through insults and curses, non-verbal violence occurs through stabbing and beating, symbolic violence is presented through psychological manipulation by the actors. Researchers analyze the factors that cause violence that occurs in web series, such as environmental conditions and mental health as triggers for violence.</p> <p><strong>Abstrak.</strong> Dalam penelitian ini, peneliti mengangkat rumusan masalah yaitu bagaimana representasi kekerasan fisik dalam Webseries Katarsis season 1. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap persoalan adegan kekerasan yang terkandung di dalam film tersebut secara menyeluruh dan mendalam. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan analisis semiotika Christian Metz, jenis penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggambaran sikap dari setiap scene adegan kekerasan dalam webseries Katarsis season 1. Kemudian data tersebut dianalisis dengan 8 langkah pemetaan Metz dari Analisis The Large Syntagmatic dalam teori Christian Metz. Webseries berdurasi 48 menit ini terbagi ke dalam 5 segmen kekerasan yang mengandung 4 unsur syntagma Christian Metz. Adapun syntagma yang terkandung yaitu, Scene, Subjective Insert, Ordinary Sequence, dan Explanatory Insert. Kekerasan yang ditampilkan yaitu kekerasan verbal, non-verbal, dan simbolik. Kekerasan verbal muncul lewat hinaan dan makian, kekerasan non-verbal terjadi melalui penikaman dan pemukulan, kekerasan simbolik dihadirkan lewat manipulasi psikologis oleh pemerannya. Peneliti menganalisis faktor-faktor penyebab kekerasan yang terjadi dalam webseries, seperti kondisi lingkungan dan kesehatan mental sebagai pemicu kekerasan.</p> Rifqi Waluya Askurifai Baksin Copyright (c) 2024 Bandung Conference Series: Public Relations 2024-02-07 2024-02-07 4 1 292 297 10.29313/bcspr.v4i1.12052 Komunikasi Terapeutik Verbal Dokter kepada Pasien di Klinik Pratama UPTK UNISBA https://proceedings.unisba.ac.id/index.php/BCSPR/article/view/12071 <p><strong>Abstract. </strong>Communication carried out by doctors to patients is not just ordinary communication, but a form of therapeutic communication. therapeutic communication is an interpersonal interaction between doctors to patients in order to build good communication between doctors and patients. This study aims to identify the verbal communication of doctors to patients which is the basis of the therapeutic communication style of doctors to patients at the UPTK Unisba Pratama Clinic. Then the purpose of this study is also to understand the doctor's therapeutic communication style verbally used in interacting with patients, and to evaluate the patient's response to the doctor's therapeutic communication style verbally implemented by doctors at the UPTK Unisba Primary Clinic. This study uses a qualitative method using a communication ethnography approach as its research framework. The research participants consisted of key informants, namely Dr. Ani Rohaeni and Dr. Bella Yuliviasari. The results of the study found that verbal therapeutic communication conducted by doctors to patients can be delivered well when doctors implement their verbal communication warmly and empathetically so that patients will feel comfortable, safe, and fully trust the doctor.</p> <p><strong>Abstrak.</strong> Komunikasi yang dilakukan oleh dokter kepada pasien tidak hanya sekadar komunikasi biasa, tetapi bentuk dari komunikasi terapeutik. komunikasi terapeutik adalah interaksi interpersonal antara dokter kepada pasien guna membangun komunikasi yang baik antara dokter dan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi komunikasi verbal dokter kepada pasien yang menjadi dasar dari gaya komunikasi terapeutik dokter kepada pasien di Klinik Pratama UPTK Unisba. Kemudian tujuan dari penelitian ini juga guna memahami gaya komunikasi terapeutik dokter secara verbal yang digunakan dalam berinteraksi dengan pasien, serta untuk mengevaluasi respon pasien terhadap gaya komunikasi terapeutik dokter secara verbal yang diimplementasikan oleh dokter di Klinik Pratama UPTK Unisba. Penelitian ini memakai metode kualitatif dengan menggunakan pendekatan etnografi komunikasi sebagai kerangka kerja penelitiannya. Partisipan penelitian terdiri dari informan kunci, yaitu dr. Ani Rohaeni dan dr. Bella Yuliviasari. Hasil penelitian menemukan bahwa komunikasi terapeutik secara verbal yang dilakukan oleh dokter kepada pasien dapat tersampai dengan baik saat dokter mengimplementasikan komunikasi verbalnya secara hangat dan penuh empati dengan begitu pasien akan merasa nyaman, aman, dan percaya sepenuhnya terhadap dokter.</p> Alya Mochtar Wenno Tia Muthiah Umar Copyright (c) 2024 Bandung Conference Series: Public Relations 2024-02-07 2024-02-07 4 1 298 304 10.29313/bcspr.v4i1.12071 Manajemen Konflik Hubungan Long Distance Relationship https://proceedings.unisba.ac.id/index.php/BCSPR/article/view/12178 <p><strong>Abstract.</strong> Long distance relationships between husband and wife are something that usually happens because of work, this research uses qualitative research methods, where there are factors that can trigger conflict due to the distance that separates husband and wife, when a long distance relationship occurs it will trigger conflict. There is a resolution of a problem which is called conflict management, in every relationship there are different ways of resolving conflict in each husband and wife relationship which is called conflict management style, a case study of the women's civil servants' organization Samsat Soreang, the purpose of this research is to find out how each married couple resolves conflicts, managing conflicts in conflict management styles. Using qualitative methods with interview techniques via WhatsApp.</p> <p><strong>Abstrak. </strong>Hubungan jarak jauh diantara suami istri adalah hal yang biasa terjadi karena pekerjaan, penelitian ini mengunakan metode penelitian kualitatif, yang dimana terdapat faktor yang dapat memicu terjadinya konflik dikarenakan jarak yang memisahkan antara suami dan istri, ketika terjadinya hubungan jarak jauh&nbsp; akan memicu konflik dalam konflik akan terjadi sebuah penyelesaian suatu masalah yang dinamakan manajemen konflik, dalan setiap hubungan terdapat cara penyelesaian konflik yang berbeda-beda pada setiap hubungan suami istri yang disebut gaya manajemen konflik, studi kasus pada organisasi istri pegawai negri sipil darma wanita samsat cibinong. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui cara penyelesaian konflik setiap pasangan suami istri,&nbsp; memanajemen sebuah konflik yang terdapat dalam&nbsp; gaya manajemen konflik. Mengunakan metode kualitatif dengan teknik wawancara via whatsapp.</p> Meidina Tazqia Azzahra Mochammad Rochim Copyright (c) 2024 Bandung Conference Series: Public Relations 2024-02-08 2024-02-08 4 1 305 313 10.29313/bcspr.v4i1.12178 Analisis Logo Hari Jadi Kota Bandung ke-212 https://proceedings.unisba.ac.id/index.php/BCSPR/article/view/12348 <div class="page" title="Page 3"> <div class="layoutArea"> <div class="column"> <p><strong>Abstract.</strong> In celebration of the 212th Anniversary of the City of Bandung in 2022, the Bandung City Culture and Tourism Office is holding a logo competition to celebrate the 212th Anniversary of the City of Bandung. In the design itself, the logo must have a background regarding the process of creating the logo. This use of the logo for the 212th Anniversary of the City of Bandung provides a representation of the theme raised, namely Rising Together for Bandung to be Champion. The research objectives of this study are as follows: To find out the meaning of "Rising Together for Bandung Champion" which is represented in the Object, Interpretant, Representament of the 212th Bandung City Anniversary logo. This research uses a semiotic method by analyzing the 212th Bandung City Anniversary logo which analyzes , and explains the results based on Charles Sanders Pierce's semiotic signs in the logo for the 212th Anniversary of the City of Bandung. The results in the logo for the 212th Anniversary of the City of Bandung have these elements consisting of a logogram showing the silhouette of a bird that forms the writing 212, then in Bandung City logotype, and finally the logotype tagline in the form of Rise Together for Bandung Champion. The use of the colors of this logo refers directly to the use of the colors of the Bandung City symbol. In conclusion, in object terms, the meaning of rising together for Bandung to become champions is depicted through a bird symbol that gives hope, on Bandung's 212th anniversary. Interpretantly, in this case, the designation of the fowl animal that is identified with the city of Bandung is the kutilang bird or manuk cangkurileung. In this case, representation can provide a spirit of trust in the city of Bandung, which will resolve the problem of the Covid-19 pandemic that has befallen Bandung since 2020, and give the impression of a success that can be achieved and realized.&nbsp;</p> <div class="page" title="Page 3"> <div class="layoutArea"> <div class="column"> <p><strong>Abstrak.</strong> Dalam perayaan Hari Jadi Kota Bandung yang ke-212 pada tahun 2022 ini, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung melakukan sebuah sayembara logo untuk perayaan Hari Jadi Kota Bandung ke 212. Dalam desain sendiri logo harus memiliki latar belakang tentang proses terciptanya logo. Hal ini penggunaan logo Hari Jadi Kota Bandung yang ke 212 memberikan sebuah representasi atas tema yang diangkat yaitu Bangkit Bersama untuk Bandung Juara. Tujuan penelitian pada penelitian ini sebagai berikut : Untuk mengetahui makna “Bangkit Bersama Untuk Bandung Juara” yang direpresentasikan dalam Object, Interpretant, Representament logo Hari Jadi Kota Bandung ke 212. Penelitian ini menggunakan metode semiotika dengan menganalisis logo Hari Jadi Kota Bandung ke 212 yang menganalisis, dan memaparkan hasilnya berdasarkan dari tanda secara semiotika Charles Sanders Pierce dalam logo Hari Jadi Kota Bandung ke 212. Hasilnya dalam logo Hari Jadi Kota Bandung ke 212 memiliki unsur-unsur tersebut terdiri atas Logogram yang menujukan siluet dari burung yang membentuk tulisan 212, lalu pada Logotype Kota Bandung, dan yang terakhir Logotype tagline yang berupa Bangkit Bersama Untuk Bandung Juara. Penggunaan warna logo ini merujuk langsung kepada penggunaan warna lambang Kota Bandung. Kesimpulannya secara Object makna bangkit Bersama untuk Bandung juara tersebut digambarkan melalui sebuah simbol burung yang memberikan sebuah harapan, pada ulang tahun Bandung yang ke 212. Secara interpretant dalam hal ini penunjukan hewan unggas yang di identik dengan Kota Bandung adalah burung kutilang atau manuk cangkurileung. Secara Representament dalam hal ini bisa memberikan sebuah semangat kepercayaan kepada Kota Bandung, yang akan menuntaskan masalah tentang masalah pamdemi covid 19 yang sudah menimpa Bandung sejak tahun 2020, dan memberikan kesan sebuah kejayaan yang bisa tercapai dan terwujud.</p> </div> </div> </div> </div> </div> </div> Faisal Miftah Fadhillah Ferry Darmawan Copyright (c) 2024 Bandung Conference Series: Public Relations 2024-02-12 2024-02-12 4 1 314 321 10.29313/bcspr.v4i1.12348 Praktik Wacana Warganet dalam Melakukan Kontrol Sosial melalui Konten Video di Media Sosial https://proceedings.unisba.ac.id/index.php/BCSPR/article/view/12359 <p><strong><span id="E948" class="qowt-font1-TimesNewRoman">Abstract.</span></strong><span id="E949" class="qowt-font1-TimesNewRoman">&nbsp;The era of 5.0 is entering where technology has a big role in helping people carry out various social activities, including communication. One of these communication technologies is social media. In 2023, the public was surprised by a video created by a TikTok influencer named Bima Yudho Saputro who criticized the city of Lampung as an undeveloped city. Researchers were interested in this phenomenon and conducted research using qualitative methods and Fairclough's critical</span><span id="E950" class="qowt-font1-TimesNewRoman"> </span><span id="E951" class="qowt-font1-TimesNewRoman">discourse</span><span id="E952" class="qowt-font1-TimesNewRoman"> </span><span id="E953" class="qowt-font1-TimesNewRoman">approach.</span><span id="E954" class="qowt-font1-TimesNewRoman"> </span><span id="E955" class="qowt-font1-TimesNewRoman">This</span><span id="E956" class="qowt-font1-TimesNewRoman"> </span><span id="E957" class="qowt-font1-TimesNewRoman">research</span><span id="E958" class="qowt-font1-TimesNewRoman"> </span><span id="E959" class="qowt-font1-TimesNewRoman">aims to find out how</span><span id="E960" class="qowt-font1-TimesNewRoman"> </span><span id="E961" class="qowt-font1-TimesNewRoman">the discourse practices carried out by netizens in implementing social control through the content of the criticism video "The Reason Why Lampung is Not Advanced" in Bima Yudho Saputro's TikTok social media account. Data collection techniques were carried out using interviews and literature studies. Thus, this research has an urgency to find</span><span id="E962" class="qowt-font1-TimesNewRoman"> </span><span id="E963" class="qowt-font1-TimesNewRoman">out</span><span id="E964" class="qowt-font1-TimesNewRoman"> </span><span id="E965" class="qowt-font1-TimesNewRoman">the</span><span id="E966" class="qowt-font1-TimesNewRoman"> </span><span id="E967" class="qowt-font1-TimesNewRoman">truth,</span><span id="E968" class="qowt-font1-TimesNewRoman"> </span><span id="E969" class="qowt-font1-TimesNewRoman">considering</span><span id="E970" class="qowt-font1-TimesNewRoman"> </span><span id="E971" class="qowt-font1-TimesNewRoman">that</span><span id="E972" class="qowt-font1-TimesNewRoman"> </span><span id="E973" class="qowt-font1-TimesNewRoman">social</span><span id="E974" class="qowt-font1-TimesNewRoman"> </span><span id="E975" class="qowt-font1-TimesNewRoman">media is an aspect that is inherent in people's daily </span><span id="E976" class="qowt-font1-TimesNewRoman">lives</span><span id="E977" class="qowt-font1-TimesNewRoman">. </span><span id="E978" class="qowt-font1-TimesNewRoman">The results of this research, the text dimension presents social control, shows the existence of relations between netizens, and explains the identity that is intertwined through the text. In addition, the discourse practice of netizens, namely Bima in his critical video on the TikTok platform, proves to be an effective social control and the critical discourse carried out by Bima in his video content contains the socio-cultural practices of Indonesian society, the analysis of socio-cultural changes in this text discourse presents a different mindset and behavior.&nbsp;</span></p> <p><span class="qowt-font1-TimesNewRoman"><strong><span id="E984" class="qowt-font1-TimesNewRoman">Abstrak.</span></strong><span id="E985" class="qowt-font1-TimesNewRoman">&nbsp;</span><span id="E986" class="qowt-font1-TimesNewRoman">Memasuki</span><span id="E987" class="qowt-font1-TimesNewRoman"> </span><span id="E988" class="qowt-font1-TimesNewRoman">era</span><span id="E989" class="qowt-font1-TimesNewRoman"> </span><span id="E990" class="qowt-font1-TimesNewRoman">5.0</span><span id="E991" class="qowt-font1-TimesNewRoman"> </span><span id="E992" class="qowt-font1-TimesNewRoman">dimana</span><span id="E993" class="qowt-font1-TimesNewRoman"> </span><span id="E994" class="qowt-font1-TimesNewRoman">teknologi memiliki peran yang besar dalam membantu masyarakat</span><span id="E995" class="qowt-font1-TimesNewRoman"> </span><span id="E996" class="qowt-font1-TimesNewRoman">melakukan</span><span id="E997" class="qowt-font1-TimesNewRoman"> </span><span id="E998" class="qowt-font1-TimesNewRoman">berbagai</span><span id="E999" class="qowt-font1-TimesNewRoman"> </span><span id="E1000" class="qowt-font1-TimesNewRoman">aktivitas</span><span id="E1001" class="qowt-font1-TimesNewRoman"> </span><span id="E1002" class="qowt-font1-TimesNewRoman">sosialnya, termasuk berkomunikasi. Salah satu teknologi komunikasi tersebut adalah media sosial. Pada tahun 2023, publik dihebohkan dengan sebuah konten video yang dibuat oleh seorang <span id="E1003" class="qowt-font1-TimesNewRoman">influencer </span><span id="E1004" class="qowt-font1-TimesNewRoman">TikTok bernama Bima Yudho</span><span id="E1005" class="qowt-font1-TimesNewRoman"> </span><span id="E1006" class="qowt-font1-TimesNewRoman">Saputro</span><span id="E1007" class="qowt-font1-TimesNewRoman"> </span><span id="E1008" class="qowt-font1-TimesNewRoman">yang</span><span id="E1009" class="qowt-font1-TimesNewRoman"> </span><span id="E1010" class="qowt-font1-TimesNewRoman">mengkritik</span><span id="E1011" class="qowt-font1-TimesNewRoman"> </span><span id="E1012" class="qowt-font1-TimesNewRoman">kota</span><span id="E1013" class="qowt-font1-TimesNewRoman"> </span><span id="E1014" class="qowt-font1-TimesNewRoman">Lampung <span id="E1019" class="qowt-font1-TimesNewRoman">sebagai kota yang tidak maju. Peneliti tertarik dengan peristiwa ini dan melakukan penelitian dengan menggunakan metode kualitatif dan pendekatan wacana kritis dari Fairclough. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana</span><span id="E1021" class="qowt-font1-TimesNewRoman"> </span><span id="E1022" class="qowt-font1-TimesNewRoman">praktik</span><span id="E1023" class="qowt-font1-TimesNewRoman"> </span><span id="E1024" class="qowt-font1-TimesNewRoman">wacana</span><span id="E1025" class="qowt-font1-TimesNewRoman"> </span><span id="E1026" class="qowt-font1-TimesNewRoman">yang</span><span id="E1027" class="qowt-font1-TimesNewRoman"> </span><span id="E1028" class="qowt-font1-TimesNewRoman">dilakukan</span><span id="E1029" class="qowt-font1-TimesNewRoman"> </span><span id="E1030" class="qowt-font1-TimesNewRoman">oleh warganet dalam melakukan kontrol sosial melalui konten video kritik “Alasan Kenapa Lampung </span><span id="E1031" class="qowt-font1-TimesNewRoman">Gak </span><span id="E1032" class="qowt-font1-TimesNewRoman">Maju-Maju” dalam akun media sosial TikTok Bima Yudho Saputro. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara dan studi literatur. Dengan demikian,</span><span id="E1033" class="qowt-font1-TimesNewRoman"> </span><span id="E1034" class="qowt-font1-TimesNewRoman">penelitian</span><span id="E1035" class="qowt-font1-TimesNewRoman"> </span><span id="E1036" class="qowt-font1-TimesNewRoman">ini</span><span id="E1037" class="qowt-font1-TimesNewRoman"> </span><span id="E1038" class="qowt-font1-TimesNewRoman">memiliki</span><span id="E1039" class="qowt-font1-TimesNewRoman"> </span><span id="E1040" class="qowt-font1-TimesNewRoman">urgensi</span><span id="E1041" class="qowt-font1-TimesNewRoman"> </span><span id="E1042" class="qowt-font1-TimesNewRoman">untuk dicari tahu kebenarannya, mengingat media sosial menjadi aspek yang melekat dalam kehidupan sehari-hari masyarakat.</span><span id="E1043" class="qowt-font1-TimesNewRoman"> Hasil dari penelitian ini, dimensi teks memperpresentasikan kontrol sosial, memperlihatkan adanya relasi antar warganet, dan menjelaskan identitas yang terjalin melalui teks. Selain itu, praktik wacana warganet, yaitu Bima dalam video kritiknya di platform TikTok membuktikan sebagai kontrol sosial yang efektif dan wacana kritis yang dilakukan bima dalam konten videonya mengandung praktik sosial-budaya masyarakat Indonesia, analisis perubahan sosial-budaya dalam wacana teks ini menghadirkan pola pikir dan perilaku yang berbeda.</span></span></span></span></p> <p>&nbsp;</p> Yuki Jauza Hasna Afyadi Alex Sobur Copyright (c) 2024 Bandung Conference Series: Public Relations 2024-02-12 2024-02-12 4 1 322 328 10.29313/bcspr.v4i1.12359 Peristiwa Komunikasi Budaya Alone Together di Kalangan Remaja Kota Bandung https://proceedings.unisba.ac.id/index.php/BCSPR/article/view/12364 <p><strong>Abstract.</strong> <span style="font-weight: 400;">The Alone Together culture depicts the phenomenon where individuals constantly feel digitally connected, but at the same time, feel isolated and lonely in the real world. This research aims to identify the communication events that contribute to the formation of this culture. Some identified communication events include the phenomenon of "phubbing" where individuals pay more attention to their phones than engaging in direct interpersonal interactions, and the social comparison and FOMO triggered by social media. The convenience of digital communication also leads to a lack of face-to-face interactions, while the design and addictive nature of digital platforms reinforce the intentional disregard for offline interactions. Understanding these communication events is important in creating a healthier and more sustainable environment for individuals in society.</span></p> <p><strong>Abstrak.</strong> <span style="font-weight: 400;">Budaya Alone Together merupakan fenomena di mana individu merasa terhubung secara digital, namun merasa terisolasi dan kesepian di dunia nyata. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi peristiwa komunikasi yang mempengaruhi terbentuknya budaya ini. Beberapa peristiwa komunikasi yang diidentifikasi meliputi fenomena "phubbing" di mana individu lebih memperhatikan ponselnya daripada interaksi dengan orang lain secara langsung, serta perbandingan sosial dan FOMO yang terpicu oleh media sosial. Kemudahan komunikasi digital juga menyebabkan kurangnya interaksi tatap muka, sementara desain dan sifat adiktif platform digital memperkuat perasaan disengaja dari interaksi dunia nyata. Memahami peristiwa komunikasi tersebut penting untuk menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan berkelanjutan bagi individu dalam masyarakat.</span></p> <p><br><br></p> Monica Putri Damayanti Indri Rachmawati Copyright (c) 2024 Bandung Conference Series: Public Relations 2024-02-12 2024-02-12 4 1 329 336 10.29313/bcspr.v4i1.12364 Komunikasi Humas Bank Indonesia mengenai QRIS melalui Media Sosial Instagram di Kota Ternate https://proceedings.unisba.ac.id/index.php/BCSPR/article/view/12366 <p class="PROSIDING-ABSTRAK"><span lang="IN" style="font-size: 11.0pt;"><strong>Abstract</strong>. Instagram social media as a communication medium for conveying messages and information in the current era of digitalization is very helpful and makes it easier for every person or institution and organization to carry out the communication process. Through the advantages of social media, every communication process can run and various types of messages can be conveyed instantly without the barriers of time and space. One of them is delivering messages regarding the QRIS service introduced by Bank Indonesia via Instagram social media. As a network of Bank Indonesia's financial and monetary headquarters, the North Maluku Province Representative Office contributes by participating in compiling and publishing a digital money service or Qris. Of the many residents in Ternate City, there are still few people who are aware of technology, especially technology in the field of non-cash services (QRIS). This research uses a qualitative research method with a descriptive case study approach. The researcher considers it important to conduct scientific research in the form of a thesis "Bank Indonesia Public Relations Communication Regarding Qris Via Instagram Social Media in Ternate City (Case Study of Bank Indonesia Public Relations in North Maluku Province)". Until finally in this research it was found that the way Bank Indonesia North Maluku introduced Qris to the public was by holding the Serumbi festival, the Mantan Festival, socializing about Qris, making short films, making posts, Instagram stories and reels.</span></p> <p class="PROSIDING-ABSTRAK"><strong><span lang="IN" style="font-size: 11.0pt;">Abstrak.</span></strong><span lang="IN" style="font-size: 11.0pt;"> Media sosial Instagram sebagai salah satu media komunikasi dalam menyampaikan sebuah pesan dan informasi diera serba digitalisasi seperti sekarang ini sangatlah membantu dan mempermudah setiap orang atupun suatu lembaga dan organisasi dalam melakukan proses komunikasi. Melalui kelebihan media sosial setiap proses komunikasi dapat berjalan dan beragam jenis pesan dapat tersampaikan secara instan tanpa peghalang ruang dan waktu. Salah satunya adalah penyampaian pesan mengenai layanan QRIS yang di perkenalkan oleh Bank Indonesia melalui media sosial Instagram. Sebagai jaringan kantor pusat keuangan dan moneter Bank Indonesia, Kantor Perwakilan Provinsi Maluku Utara berkontribusi dengan ikut serta menyusun dan menerbitkan suatu layanan uang digital atau Qris. Dari sekian banyak penduduk di Kota Ternate masih tercatat minim masyarakat yang sadar akan teknologi khususnya teknologi di bidang layanan non tunai (QRIS). Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus deskriptif. Peneliti menganggap penting untuk melakukan penelitian ilmiah dalam bentuk skripsi “Komunikasi Humas Bank Indonesia</span><span lang="IN" style="font-size: 11.0pt;"> Mengenai Qris Melalui Media Sosial Instagram di Kota Ternate (Studi Kasus Pada Humas Bank Indonesia Provinsi Maluku Utara)”. Hingga akhirnya dalam penelitian ini ditemukan bahwa cara Bank Indonesia Maluku Utara memperkenalkan Qris kepada masyarakat yaitu dengan membuat festival Serumbi, Festival Mantan, Sosialisasi mengenai Qris, membuat film pendek, membuat postingan, instagram stories, dan reels.</span></p> Nurul Sheila Abdullah Yenni Yuniati Copyright (c) 2024 Bandung Conference Series: Public Relations 2024-04-02 2024-04-02 4 1 337 343 10.29313/bcspr.v4i1.12366