Komunikasi Persuasif Pengasuh dalam Menanamkan Nilai-nilai Islam pada Anak di Lingkungan Panti Asuhan

Studi Kasus pada Pesantren Yatim Dhuafa Mitra Muslim Bandung

  • Latifah Nur Faidzah Prodi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Islam Bandung
  • Ike Junita Triwardhani
Keywords: Komunikasi Persuasif, Pengasuh, Nilai - Nilai Islam

Abstract

Abstract. Pesantren Yatim Dhuafa Mitra Muslim Bandung is one of the active orphanages that actively nurture orphaned, fatherless, and disadvantaged children with a pesantren approach. This orphanage plays a significant role in fostering independence and instilling Islamic values in orphaned, fatherless, and disadvantaged children. To create an outstanding and morally upright generation, good caregiving, guidance, and communication are crucial. One approach to guiding foster children is persuasive communication. This research adopts a qualitative method with a case study approach. Data is collected through interviews, observations, literature reviews, and documentation involving caregivers as informants in this study. The results indicate that persuasive communication by caregivers through an emotional approach helps caregivers in instilling Islamic values and maintaining discipline. The emotional approach employed by caregivers includes understanding the children's feelings, guiding them to differentiate between good and bad, being open, equal, accepting, respecting each other, and being empathetic. With this emotional approach, children feel comfortable and consider the orphanage as part of their family. Supported by motivational incentives in the form of rewards and punishments, children become more enthusiastic and display a competitive attitude in memorizing the Quran and improving their academic achievements. However, caregivers also face challenges in familiarizing the children, dealing with disobedient children, handling stubborn and rebellious behavior, managing social interactions at school, and addressing runaway children.

Abstrak. Pesantren Yatim Dhuafa Mitra Muslim Bandung merupakan salah satu panti asuhan yang aktif dalam membina anak-anak yatim, piatu, dan dhuafa dengan pendekatan pesantren. Panti asuhan ini memiliki peran penting dalam membentuk kemandirian dan menanamkan nilai-nilai Islam kepada anak-anak yatim, piatu, dan dhuafa. Untuk mencetak generasi yang unggul dan berakhlakul karimah, pengasuhan, pembinaan, dan komunikasi yang baik sangat diperlukan. Salah satu pendekatan dalam membimbing anak asuhan adalah komunikasi persuasif. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, tinjauan pustaka, dan dokumentasi dengan melibatkan pengasuh sebagai informan dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi persuasif pengasuh melalui pendekatan emosional membantu pengasuh dalam menanamkan nilai-nilai Islam dan menjaga kedisiplinan. Pendekatan emosional yang dilakukan pengasuh meliputi pemahaman terhadap perasaan anak, membimbing anak untuk membedakan antara yang baik dan buruk, bersikap terbuka, setara, menerima, saling menghargai, dan empati. Dengan pendekatan emosional ini, anak-anak merasa nyaman dan menganggap panti asuhan sebagai bagian dari keluarga. Dukungan dalam bentuk dorongan motivasi berupa reward dan punishment membuat anak-anak menjadi lebih semangat dan menunjukkan sikap kompetitif dalam menghafal Al-Quran dan meningkatkan prestasi sekolah. Namun, pengasuh juga menghadapi beberapa hambatan dalam membiasakan anak-anak, menghadapi anak yang tidak taat aturan, menghadapi anak yang keras kepala dan berontak, mengelola pergaulan di sekolah, serta menghadapi anak-anak yang kabur.

References

Anwar CR, Gani R, Andriani, Arkam NF. Pendidik, Pelajar dan Orangtua, Ketika Kelas Berada dalam Genggaman. J Ris Public Relations [Internet]. 2022 Dec 21;111–6. Available from: https://journals.unisba.ac.id/index.php/JRPR/article/view/1356

Badri, D. M. M. (2020). Sentuhan Jiwa untuk Anak Kita. Daun Publishing.

Djamarah, Syaiful, B. 2014. Pola asuh orang tua dan komunikasi dalam keluarga. Jakarta: Rineka Cipta.

Effendy, Onong Uchjana. 2008. Dinamika Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Harahap, E. (2022). Pola Asuh Orangtua terhadap Perkembangan Aspek Moral dan Agama Anak Usia Dini. Pendidikan Anak Usia Dini dalam Perspektif Islam, 1.

Hurlock, Elizabeth B. Child Development, Mc.Graw Hill, New York, 1978

Ibung, Dian P. S. I. (2013). Mengembangkan nilai moral pada anak. Elex Media Komputindo.

Kusasi, M. (2014). Hubungan empati dan komunikasi interpersonal dengan kualitas hidup. Psikostudia: Jurnal Psikologi, 3(1), 37-49.

Levy, R. (2002). Cara membesarkan anak yang suka melawan tanpa harus hilang kesabaran. Gramedia Pustaka Utama.

Maulana, H., & Gumelar, G. 2020. Psikologi komunikasi dan persuasi. Jakarta: Akademia Permata,

Prihartanta, W. (2015). Teori-teori motivasi. Jurnal Adabiya, Vo.1, No. 83, 1-14.

Rajbi, Zuhdi 2023. Motivasi Belajar Siswa Peran Orang Tuan dan Kreativitas Guru. Malang : Pt. Literasi Nusantra Abadi

Rakhmat, Jalaludin. 2008. Psikologi Komunikasi. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya

Triwardhani, I. J. (2006). Komunikasi Persuasif pada Pendidikan Anak. MediaTor (Jurnal Komunikasi), 7(1), 77-84.

Usman, Moh. Uzer. 2010. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Wulandari Y. Depiction of Digital Safety Issues Between Parents and Adolescent in Banten Province. J Ris Public Relations [Internet]. 2022 Dec 21;133–42. Available from: https://journals.unisba.ac.id/index.php/JRPR/article/view/1361

Published
2023-08-06