Analisis Pesan Moral pada Film Miracle in Cell No. 7 Versi Indonesia
Studi Semiotika Analisis Pesan Moral Pada Film Miracle In Cell No.7 Versi Indonesia
Abstract
Abstract. The Indonesian version of Miracle In Cell No.7 is a 145-minute melodrama and family comedy released on September 8, 2022 The object of study of this study is the Indonesian version of the film Miracle in Cell No. 7, tells the story of Dodo Rozak who has a mental limitation (Disability) He has a child named Kartika. Qualitative research emphasizes the observation of a phenomenon and requires a keen instinct from the researcher. The object of this study is the film Miracle in Cell No. 7 which tells the story of Dodo Rozak who has a mental limitation or a disability. The paradigm that will be used in this study is constructivism. The method to be used semiotic analysis from Roland Barthles which examines connotative, denotative and myth. Research data collection techniques use interviews and documentation and search for data from journals, articles, theses, books, and online media. Researchers are interested in analyzing what moral messages the cast and director want to convey in this film to the audience or audience. As a result, researchers understand that every human being who has a deficiency who is born as a disabled person can also provide moral messages in the form of honesty, sincerity, resignation, patience, sincerity, helpfulness to humans who are born normal, the figure of a child raised by a disabled person grows up with a moral attitude of filial piety to the figure he loves, the emotional bond of father and son who love each other, From this film researchers can also know that the law is "a law that puts justice blunt up and pointed down". However, a person who has social inequality also deserves justice.
Abstrak. Film Miracle In Cell No.7 versi Indonesia bergenre melodrama dan komedi keluarga yang berdurasi 145 menit yang diliris pada 08 September tahun 2022 Objek kajian dari penelitian ini adalah film Miracle in Cell No. 7 Versi Indonesia, menceritakan tentang kisah Dodo Rozak yang memiliki keterbatasan mental (Difabel) Ia memiliki anak bernama Kartika. Penelitian kualitatif menekankan pada pengamatan terhadap suatu fenomena dan membutuhkan insting yang tajam dari peneliti. Objek kajian ini penelitian adalah film Miracle in Cell No. 7 yang menceritakan kisah Dodo Rozak yang memiliki keterbatasan mental atau seorang difabel. Paradigma yang akan digunakan pada penelitian ini adalah kontruksivisme. Metode yang akan digunakan analisis semiotika dari Roland Barthles yang menguji tentang konotatif, denotatif dan mitos. Teknik pengumpulan data penelitian menggunakan wawancara dan dokumentasi serta mencari data dari jurnal, artikel, skripsi, buku, dan media online. peneliti tertarik menanalisis terkait pesan moral apa yang ingin disampaikan pemain dan sutradara pada film ini kepada penonton atau khalayak . Akibatnya, peneliti mengerti bahwa setiap manusia yang memiliki kekurangan yang terlahir sebagai seorang difabel juga dapat memberikan pesan moral berupa sikap jujur, sikap Ikhlas, pasrah, sabar, tulus, sikap tolong-menolong kepada manusia yang terlahir normal, sosok anak yang dibesarkan seorang difabel tumbuh dengan sikap moral baktinya kepada sosok yang ia cintai, ikatan emosional dari ayah dan anak yang saling menyayangi, dari film ini juga peneliti dapat mengetahui bahwa hukum yang ad aitu adalah “hukum yang meletakan keadilan yang tumpul keatas dan runcing kebawah”. Meskipun begitu seorang yang memiliki kesenjangan sosial juga berhak menerima keadilan.
References
Arikunto, S. 2002. Metodologi Penelitian Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Drs. Alex Sobur. 2015. Semiotika Roland Barthes. Jakarta : PT. Remaja Rosdakarya.
Effendy, Onong Uchjana, 1986. Dimensi Dimensi Komunikasi, Bandung : Alumni.
Surya Darma, Rosta Minawati, Novesar Jamarun. 2017. “ Nilai Bhineka Tunggal Ika Pada Film Batas (Beda Atau Tak Satu) (Analisis Semiotika Roland Barthes) “ Jurnal Desain, Multimedia, dan Industri Kreatif Proporsi (Online). Vol 3 No.01 (2017)
https://ejournal.potensiutama.ac.id/ojs/index.php/PROPORSI/art icle/view/555. Di akses pada 19 Desember 2022. Pukul 00.37
Suryanto. 2015. Pengantar Ilmu Komunikasi Bandung: CV Pustaka Setia. hlm. 14.
Talitha, Tasya. 2021. Apa Itu Gesture & Macam-Macam Body Gesture. 20 Agustus 2023 dari https://www.gramedia.com/best-seller/gesture/.
Balqis, Maulida. 2022. Review Film: Miracle In Cell No 7 (2022). Diakses melalui link https://www.cnnindonesia.com/hiburan/20220909152843-220-845709/review-filmmiracle-in-cell-no-7-2022/1 pada 18 Juni 2023.
Alex Sobur. Bercengkerama dengan Semiotika 49