Pesan Moral dalam Film untuk Membangun Personal Branding

Studi Kualitatif dengan Analisis Semiotika John Fiske pada Film Marvel Avengers: Endgame

  • Saskia Putri Pratidina Ilmu Komunikasi
  • M. E. Fuady Hubungan Masyarakat, Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Bandung
Keywords: Representasi, relasi, idiologi

Abstract

Abstract. Every moral message in the film has an effect on intrinsic elements such as the character of a character played, movie theme, background film story problem, which is usually packed according to the environment in human life or society.So that with that concept, people as an audience feel what the characters who played so that society can actualize in its real life.One example of a moral message in a film that the audience can understand and easily understand is a university film Marvel Avengers: Endgame.  Research objectives to study and analyse representation a moral message in the film Marvel Avengers: Endgame to build personal branding. To study and analyse relations a moral message in the film Marvel Avengers: Endgame to build personal branding. To study and ideology menganalisia a moral message in the film Marvel Avengers: Endgame to build personal branding. Methods used in this research is a method the qualitative study with the perspective of a logician John Fiske. The data acquired obtained through, textual analysis, interview and study of literature available. The knot of this research is a representation of the moral message in marvel avengers: endgame to build personal branding as appearance, dress, environment (Environment), behavioral code (behavior), dialog code (speech), gesture and expression. Moral message link in marvel avengers: endgame to build personal branding in film addressed to camera code, lighting, conflicted code, music code, Who stand out at this level. First on camera code and lighting that visualizes moral messages build personal branding super hero. The ideology used by the director is the superhero individualism that's trying to build a team effort against thanos.

Abstrak. Setiap pesan moral dalam film mempunyai pengaruh yang dihasilkan dari unsur intrinsik seperti karakter tokoh yang diperankan, tema film, latar alur masalah cerita film, yang biasanya dikemas sesuai dengan lingkungan dalam kehidupan manusia atau masyarakat. Sehingga dengan konsep demikian biasanya masyarakat sebagai khalayak penonton merasakan apa yang dirasakan oleh tokoh-tohok yang diperankan sehingga dengan demikian masyarakat bisa mengaktualisasikan dalam kehidupan nyatanya. Salah satunya contoh pesan moral dalam film yang dapat dipahami dan mudah dipahami penonton secara universial yaitu film Marvel Avengers: Endgame. Tujuan penelitian untuk mengkaji dan menganalisis representasi pesan moral dalam film Marvel Avengers: Endgame untuk membangun personal branding. Untuk mengkaji dan menganalisis relasi pesan moral dalam film Marvel Avengers: Endgame untuk membangun personal branding. Untuk mengkaji dan menganalisia ideologi pesan moral dalam film Marvel Avengers: Endgame untuk membangun personal branding. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan perspektif semiotika John Fiske. Data yang di peroleh didapatkan melalui analisis tekstual, wawancara, dan studi kepustakaan. Simpulan dari penelitian ini adalah representasi pesan moral dalam film Marvel Avengers: Endgame untuk membangun personal branding seperti penampilan (appearance), kostum (dress), lingkungan (environment), kode kelakuan (behavior), kode dialog (speech), kode gesture (gerakan), dan kode expression (ekspresi). Relasi pesan moral dalam film Marvel Avengers: Endgame untuk membangun personal branding di film ditujukan kepada kode kamera, lighting, kode konflik, kode musik,. Yang lebih menonjol dalam level ini, pertama pada kode kamera dan lighting yang memvisualkan pesan moral membangun personal branding super hero. Ideologi yang digunakan oleh sutradara yaitu individualisme superhero yang mencoba membangun kerjasama tim dalam melawan Thanos.

References

Atkin, Douglas, 2010. Idiologi Dalam Visual. Yogyakarta: PT. Bintang Pustaka

Baksin, Askurifai. 2003. Membuat Film Indie itu Gampang. Bandung: Katarsis.

Bungin, Burhan. 2016. Metode penelitian sosial & ekonomi: format-format kuantitatif dan kualitatif untuk studi sosiologi, kebijakan, publik, komunikasi, manajemen, dan pemasara edisi pertama. Jakarta: kencana prenada media goup.

Hanief Muhammady, M. E. Fuady. 2021. “Opini Khalayak Politik mengenai Film “Sexy Killers”, dalam Prosiding Hubungan Masyarakat, Volume 7, No. 1, Tahun 2021, hlm. 272-277.

Kiran Muhammad Iqbal, M. E. Fuady. 2022 “Analisis Semiotika Tokoh Chelsey Sullenberg dalam Film Sully”, dalam Bandung Conference Series: Public Relations, Volume 2, No. 1, Tahun 2022, Hal: 160-165.

Moleong, Lexy J. 2014. Metodologi Penelitian Kualitatif. Edisi Revisi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Nurgiyantoro, Burhan. 2018. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada Univerity Prees

Qinthara Putra Fajar, Oji Kurniadi. 2021 “Makna Logo PT Matoa Indonesia Digdaya

Metode Kualitatif dengan Pendekatan Semiotika Logo PT Matoa Indonesia Digdaya” Jurnal Spesia Prosiding Hubungan Masyarakat. Vol. 7 No. 2. 2021

Waiss, Turner, 2013. Menguak The lost Symbol, Yogyakarta : Bentang Pustaka

Published
2023-08-02