Manajemen Krisis Humas Pesantren Persatuan Islam 67 Benda dalam Penangganan Pandemi Klaster COVID-19 di Pesantren

  • Zahra Aulina Hubungan Masyarakat, Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Islam Bandung
  • Maman Chatamallah Hubungan Masyarakat, Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Islam Bandung
Keywords: Manajemen Krisis, Humas, Pandemi

Abstract

ABSTRACT

Crisis is something that can be avoided and can happen to anyone, anywhere and anytime. Therefore, the emergence of a crisis can bring risks to an agency or company. However, not all crises carry risks, on the contrary, crises can also create good opportunities if good crisis management is carried out. Through good and correct crisis management, the possibility of a crisis can be resolved properly. In this study, the author aims to describe how crisis management and the role of public relations are carried out by the PR of the Islamic Association of Islamic Boarding School 67 Benda Tasikmalaya when dealing with the crisis during the pandemic with the emergence of the Covid-19 cluster. The COVID-19 crisis is an unexpected crisis caused by external factors, namely a pandemic or outbreak. This study uses a qualitative descriptive approach methodology to obtain in-depth research results so that it can understand the existing problems, with in-depth interviews, observations used as data collection. Based on the results of the study, the crisis that occurred in Islamic boarding schools was caused by external factors, namely pandemics and the crisis management strategy carried out was divided into four stages, namely: the Prodomal Stage, namely prediction of the emergence of a crisis with the emergence of symptoms of anosmia in a student, the Acute Stage, namely the crisis surfaced when it was discovered. as many as 377 tested positive in the pesantren and became a hot topic of discussion. The Chronic Stage is the stage of carrying out crisis management efforts that arise, namely as a stage of cleaning up the remnants of problems due to the crisis and the Resolution Stage, which is the healing stage after the crisis so that it returns to normal and can resume activities normally and smoothly. by implementing the Covid-19 health protocol. In addition, there is also a public relations role in it, namely as Expert Advisors, Communication Facilitators, Problem Solvers and Communication Technicians.

 

ABSTRAK

Krisis merupakan hal yang dihindari dan bisa terjadi kepada siapa saja, dimana saja, dan kapan saja. Oleh karena itu kemunculan krisis dapat membawa risiko bagi sebuah instansi maupun perusahaan. Namun tidak semua krisis membawa risiko, sebaliknya krisis juga dapat menciptakan peluang baik jika dilakukan manajemen krisis yang baik. Melalui manajemen krisis yang baik dan benar, maka kemungkinan krisis dapat teratasi dengan baik. Dalam penelitian ini penulis bertujuan mendeskripsikan bagaimana manajemen krisis serta peranan humas yang dilakukan oleh humas Pesantren Persatuan Islam 67 Benda Tasikmalaya ketika menangani krisis pada masa pandemi dengan munculnya klaster Covid-19. Krisis covid-19 merupakan krisis tak terduga disebabkan faktor eksternal yaitu pandemi atau wabah. Penelitian ini menggunakan metodologi pendekatan deskriptif kualitatif untuk memperoleh hasil penelitian yang mendalam sehingga dapat memahami permasalahan yang ada dengan wawancara mendalam, observasi yang digunakan sebagai pengumpulan data. Berdasarkan hasil penelitian, krisis yang terjadi di pesantren disebabkan oleh faktor eksternal yaitu pandemi dan strategi manajemen krisis yang dilakukan dibagi menjadi empat tahapan yaitu: Tahap Prodomal yaitu prediksi kemunculan krisis dengan munculnya gejala anosmia pada seorang santri, Tahap Akut yaitu krisis muncul ke permukaan ketika diketahui sebanyak 377 dinyatakan positif di pesantren dan menjadi ramai dibicarakan. Tahap Kronik yaitu tahap dilakukannya upaya-upaya penanggulangan krisis yang muncul yaitu sebagai tahap pembersihan sisa-sisa masalah akibat krisis dan Tahap Resolusi yaitu tahap penyembuhan setelah krisis agar kembali seperti semula dan dapat melanjutkan aktivitas dengan normal dan lancar Pada tahapan ini, pesantren membuka kembali pesantren dengan menerapkan protokol kesehatan covid-19. Selain itu terdapat juga peranan humas didalamnya yaitu sebagai Penasihat Ahli, Fasilitator Komunikasi, Pemecah Masalah dan Teknisi Komunikasi.

 

Published
2023-01-28