Komunikasi antar Budaya Mahasiswa Etnik Sunda di Universitas Musamus Merauke
(Studi Fenomenologi Tentang Proses Adaptasi Speech Code Mahasiswa Etnik Sunda di Universitas Musamus Merauke)
Abstract
Abstract. Culture greatly affects communication as well as communication which is certainly very influential on culture. These two things can not be separated, because everyone who communicates will be influenced by the culture that is the basis of his life. Intecultutal communication is a communication process that involved many people and comes from different cultural backgrounds. This research was conducted to determine the language style, processes and ways of adaptation carried out by immigrants from Sundanese ethnic who moved to Merauke. This refers to the process of adaptation the speech code which is characterized or becomes an answer for those nomands living in a new culture. This study uses speech code theory which examines the ability of foreigners to adjust the atmosphere through language style when together with a foreigner’s environtment (Griffin Em, 2006: 454). This research method uses a qualitative method with a phenomenological study approach. The results of this study are evident that they (the informants) carry out several speech code adaptation processes as their way of survival, namely carrying out the honeymoon and assimilation adaptation processes that lead them to form and not construct communication patterns that have been implemented in Merauke until now.
Abstrak. Budaya sangat mempengaruhi komunikasi begitupun dengan komunikasi yang tentunya sangat berpengaruh pada budaya. Kedua hal tersebut tidak dapat dipisahkan, karena setiap orang melakukan komunikasi akan dipengaruhi budaya yang menjadi landasan hidupnya. Komunikasi antarbudaya adalah salah satu proses komunikasi yang melibatkan banyak orang dan berasal dari latar belakang budaya yang berbeda. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gaya bahasa, proses dan cara adaptasi yang dilakukan pendatang berasal dari etnik Sunda yang berpindah ke Merauke. Hal tersebut mengacu pada proses adaptasi speech code yang dicirikan atau menjadi sebuah jawaban untuk mereka para perantau yang hidup di budaya yang baru. Penelitian ini menggunakan teori speech code dimana meneliti tentang kemampuan orang asing dalam menyesuaikan suasana dalam melalui gaya bahasa ketika bersama dengan lingkungan orang asing (Griffin Em, 2006: 454). Metode penelitian ii menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi fenomenologi. Hasil dari penelitian ini adalah terbukti bahwa mereka bertahan hidup yaitu menjalankan proses adaptasi honeymoon dan assimilatioin yang menuntun mereka agar bisa membentuk dan tidak mengkonstruksi pola komunikasi yang sudah diterapkan di Merauke saat ini.