Pemaknaan Pengalaman Culture Shock Mahasiswa Rantau pada Budaya di Lingkungan Kampus

  • Dian Nadila Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Bandung
  • Doddy Iskandar C Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Bandung
Keywords: Mahasiswa Rantau, Culture Shock, Adaptasi

Abstract

Abstract. Culture shock is something that naturally happens to a migrant. Culture shock occurs when an individual enters a new environment with a different culture, so the habits, norms, customs and values that they have been familiar with cannot be applied in the new environment where they live. This phenomenon happened to overseas students from Bangka Belitung. In this case, they experience frustration with the situation, and find it difficult to initiate interactions in communicating with the community due to differences in vocabulary or dialect between Bangka Belitung and Bandung. This research aims to determine the meaning of the culture shock experience of overseas students and the adaptation process of overseas students from Bangka Belitung who experienced culture shock in the city of Bandung. This research uses a qualitative method with a phenomenological approach, the data sources used are primary and secondary data sources with the number of informants being 3 overseas students from Bangka Belitung. The results of this research are: Students from Bangka Belitung who migrated experienced culture shock directly without any outside interference. Adaptation to a new environment is an inevitable part of the learning experience outside the home area. The high cost of living in the city of Bandung is a major challenge, causing financial stress and language difficulties. The adaptation process through the euphoria phase, crisis phase, adjustment phase, and assimilation phase produces better emotional well-being with social support and individual abilities.

Abstrak. Culture shock merupakan sesuatu yang alamiah terjadi pada seorang perantau. Culture shock terjadi ketika individu memasuki lingkungan baru dengan kebudayaan yang berbeda maka kebiasaan, norma, adat istiadat dan nilai yang selama ini dikenalnya tidak bisa diterapkan di lingkungan baru tempat tinggalnya tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemaknaan pengalaman culture shock mahasiswa rantau dan proses adaptasi mahasiswa rantau asal Bangka Belitung yang mengalami culture shock di Kota Bandung. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi, sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sekunder dengan jumlah informan sebanyak 3 orang mahasiswa rantau asal Bangka Belitung. Hasil dari penelitian ini yakni: Mahasiswa asal Bangka Belitung yang merantau mengalami culture shock secara langsung tanpa ada campur tangan dari luar. Adaptasi terhadap lingkungan baru adalah bagian tak terhindarkan dari pengalaman belajar di luar daerah asal. Biaya hidup tinggi di Kota Bandung menjadi tantangan utama, menyebabkan tekanan finansial dan kesulitan berbahasa. Proses adaptasi melalui fase euforia, fase krisis, fase penyesuaian, dan fase asimilasi menghasilkan kesejahteraan emosional yang lebih baik dengan dukungan sosial dan kemampuan individu.

References

Adhimah, S. (2020). Peran orang tua dalam menghilangkan rasa canggung anak usia dini (studi kasus di desa karangbong rt. 06 rw. 02 Gedangan-Sidoarjo). Jurnal Pendidikan Anak, 9(1), 10–18.

Aditama. (2005). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Alamsyah, F. F. (2022). Fastabiq : Jurnal Studi Islam Literasi Digital Sebagai Upaya Penanganan Culture Shock Pasca Pandemi Covid-19 Keywords : Culture Shock , Digital Literacy , Post-Covid-19 Pandemic. Fastabiq: Jurnal Studi Islam, 3(2), 69–

80. https://doi.org/10.47281/Fas.V3i2.122

Ali, M., & Asrori, M. (2015). Psikologi Remaja: Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Bumi Kasara.

Allo, A. S., & Santoso, H. P. (2018). Memahamami Proses Adaptasi Mahasiswa Toraja Di Semarang. Interaksi Online, 7(1), 107(117).

Amalia, K. (2020). Hubungan Culture Shock dengan Penyesuaian Diri pada Mahasiswa Malaysia di UIN Ar-Raniry Banda Aceh. UIN AR-RANIRY.

Antar, Komunikasi, B. D., & Antropologi, P. (2016). Komunikasi Antar Budaya Dalam Perspektif Antropologi. Jurnal Manajemen Komunikasi, 1(1), 113–24.

Argyle, M. (1981). Book Reviews : SOCIAL SKILLS AND WORK.

Denzin, K. N., & Lincoln, S. Y. (1994). Hand Book of Qualitative Research. London- New Delhi: Sage Publications.

Effendy, O. (1992). Spektrum Komunikalsi. Balndung: Malndalr Malju.

Erikson, E. H. (1968). Identity: Youth and Crisis. New York: Norton.

Eriyanto. (2011). Analisis Isi: Pengantar Metodologi untuk Penelitian Ilmu Komunikasi dan Ilmu-ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana.

Gulo, C. (2002). Metodologi Penelitian. Jakarta: Gramedia Widiasarma. Hall, E. T. (1959). The Silent Language. New York: Doubleday.

Gulo, C. (2002). Metodologi Penelitialn. Jalkalrtal: Gralmedial Widialsalrmal.

Jefriyanto, Mayasari, Fardiah Oktariani Lubis, And Kusrin. “Culture Shock Dalam Komunikasi Lintas Budaya Pada Mahasiswa.” Jurnal Politikom Indonesiana: Kajian Ilmu Pemerintahan, Ilmu Politik Dan Ilmu Komunikasi 5, No. 1 (2020): 175–95.

Kevinzky, M. H. (2011). Proses Dan Dinamika Komunikasi Dalam Menghadapi Culture Shock Pada Adaptasi Mahasiswa Perantauan (Kasus Adaptasi Mahasiswa Perantau Di Unpad Bandung). Retrieved From Https://Lib.Ui.Ac.Id/Detail?Id=20313122

Littlejohn, S. W. (2009). Teori Komunikasi . Jakarta: Salemba Humanika.

Maizan, Hasyyati, S., Bashori, K., & Hayati, E. N. (2020). Analytical Theory : Gegar Budaya ( Culture Shock) Analytical Theory: Cultural Extension (Culture Shock). Psycho Idea, 2(2), 147–154.

Mamik. (2015). Metodologi Kualitatif. Zifatama Publisher.

Mayasari, I., & Sumadyo, B. (2018). Culture Shock ( Gegar Budaya) Penutur Jawa dan Jakarta. Jurnal Lentera, 1(2), 7–20.

Moleong, L. J. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Mulyana. (2006). Komunikasi Antarbudaya Panduan Berkomunikasi Dengan Orang-Orang Berbeda Budaya. Jakarta: Rosda Karya.

Mulyana, D. (2013). Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung: Remaja.

Muslim, A. (2013). Interaksi Sosial Dalam Masyarakat Multietnis. Jurnal Diskursus Islam, 1(1), 1–12.

Oktolina Simatupang, L. A. (2015). Gaya Berkomunikasi Dan Adaptasi Budayal Mahasiswa Batak Di Yogyakarta. Jurnal Aspikom, 2(5).

Oriza, Vysca Derma, Reni Nuraeni, And Ayub Ilfandy Imran. “Proses Adaptasi Dalam Menghadapi Komunikasi Antar Budaya Mahasiswa Rantau Di Universitas Telkom.” E-Proceeding Of Management 3, No. 2 (2016): 2377–84.

Permata, Angelin Audia, And Pambudi Handoyo. “Krisis Sosio-Cultural Dalam Pergaulan Bebas Pada.” Jurnal Terapung : Ilmu – Ilmu Sosial 5, No. 2 (2023): 22– 29.

Prayoga, Abim Prima, And Pambudi Handoyo. “Pola Adaptasi Mahasiswa Rantau Luar Surabaya Dalam Menghadapi Cuture Shock.” Jurnal Dinamika Sosial Budaya 25, No. 3 (2023): 153–58.

Putri, Nabila, And Lucy Pujasari Supratman. “Peran Komunikasi Keluarga Dalam Pencegahan Pergaulan Bebas Mahasiswa Rantau Terhindar Dari Hiv / Aids.” Jiip (Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan) 6, No. 2017 (2023): 5167–76.

Rulli, N. (2012). Komunikasi Antar Budaya di era budaya siber. Jakarta: Kencana. Setia Mulyawan, S. (2015). Manajemen keuangan. Jawa Barat: Bandung.

Sinarti, S. (2017). Culture Shock Mahasiswa Bugis Sinjai dalam Melakukan Interaksi Sosial (Deskriptif Kualitatif pada Mahasiswa Bugis Sinjai di UIN Alauddin Makassar). Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.

A. H. Zuhdi and T. M. Umar, “Hubungan antara Citra Merek Universitas Al-Azhar Mesir dengan Minat Santri Melanjutkan Studi,” Jurnal Riset Public Relations, vol. 4, no. 1, pp. 31–38, 2024, doi: 10.29313/jrpr.v4i1.3764.

N. Z. Darajat and N. Yulianti, “Pengelolaan Media Sosial Instagram dalam Gerakan Aksi Kemanusiaan dan Pendidikan,” Jurnal Riset Public Relations, vol. 4, no. 1, pp. 65–70, 2024, doi: 10.29313/jrpr.v4i1.3898.

Muhammad Givansyah and M. A. O. Palapah, “Tinjauan Kognisi Sosial Mahasiswa Fikom Unisba,” Jurnal Riset Public Relations, pp. 125–132, Dec. 2023, doi: 10.29313/jrpr.v3i2.3126.

Published
2024-08-14