Komunikasi Lintas Budaya Mahasiswa Indonesia Menghadapi Culture Shock
Abstract
Abstract. This research was conducted based on the phenomenon of Indonesian students who experience obstacles in communicating in other countries caused by culture shock. The purpose of this research is to find out culture shock in cross-cultural communication experienced by Indonesian students who participated in summer course activities in Thailand. This qualitative research uses a method with a phenomenology study approach, because this research aims to find psychological meaning based on individual experiences of a phenomenon. This research uses the Anxiety and Uncertainy Management theory coined by William Gudykunst. This theory focuses on the communication process in order to run effectively. The data in this study were obtained through in-depth interviews with the research subjects of six students from Indonesia who had run summer course activities in Thailand for 28 days. In addition, research data was also obtained through non-participant observation. The results showed that there are many motives that encourage a person to take part in a summer course to Thailand, including the desire to live more independently because they are in an environment far from family and relatives, to get to know and learn new cultures and languages to open their minds and broaden their horizons. Other motives include the opportunity to study abroad and self-development. While studying in Thailand, there are five things that influence the occurrence of culture shock, namely mental readiness, food, spiritual journey, language skills, and cultural understanding. Indonesian students interpreted culture shock and cultural differences between Indonesia and Thailand by fostering a sense of tolerance for cultural differences, self-motivation, and self-development.
Abstrak. Penelitian ini dilakukan berdasarkan fenomena mengenai mahasiswa Indonesia yang mengalami hambatan dalam berkomunikasi di negara lain yang disebabkan oleh culture shock atau gegar budaya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui culture shock dalam komunikasi lintas budaya yang dialami oleh mahasiswa Indonesia yang mengikuti kegiatan summer course di Thailand. Penelitian kualitatif ini menggunakan metode dengan pendekatan studi fenomenologi, karena penelitian ini bertujuan untuk mencari arti secara psikologis berdasarkan pengalaman individu terhadap suatu fenomena. Penelitian ini menggunakan teori Anxiety and Uncertainy Management yang dicetuskan oleh William Gudykunst. Teori ini berfokus pada proses komunikasi agar dapat berjalan dengan efektif. Data-data dalam penelitian ini diperoleh melalui in-depth invterview atau wawancara mendalam dengan subjek penelitian enam orang mahasiswa asal Indonesia yang telah menjalankan kegiatan summer course di Thailand selama 28 hari. Selain itu, data penelitian diperoleh juga melalui observasi non-partisipan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa banyak motif yang mendorong seseorang untuk mengikuti kegiatan summer course ke Thailand, di antaranya adalah keinginan untuk hidup lebih mandiri karena berada di lingkungan yang jauh dari keluarga dan kerabat, mengenal serta mempelajari budaya dan bahasa baru agar pemikiran lebih terbuka serta memperluas wawasan yang dimiliki. Motif lain termasuk kesempatan untuk belajar di luar negeri dan pengembangan diri. Selama menjalani studi di Thailand, terdapat lima hal yang mempengaruhi terjadinya culture shock, yaitu kesiapan mental, makanan, perjalanan spiritual, kemampuan berbahasa, dan pemahaman budaya. Mahasiswa Indonesia memaknai culture shock dan perbedaan budaya antara Indonesia dan Thailand dengan menumbuhkan rasa toleransi terhadap perbedaan budaya, motivasi diri, serta pengembangan diri.
References
Anderson, P. H., Lawton, L., Rexeisen, R. J., & Hubbard, A. C. (2006). Short-term study abroad and intercultural sensitivity: A pilot study. International journal of intercultural relations, 30(4), 457-469
Donnelly-Smith, L. (2009). Global learning through short-term study abroad. Peer Review, 11(4), 12-15. Retrieved from https://search.proquest.com/docview/216603083?accountid=11365
Dwyer, M. M. (2004). More Is Better: The Impact of Study Abroad Program Duration. Frontiers: The Interdisciplinary Journal of Study Abroad, 10, 151-163
Torenbeek, J., & Meurs, I. (2012). International summer school. EAIE Professional Development Series for International Educators (No. 5). Amsterdam: European Association for International Education.
Atkinson, D., Allert, B., Hirleman, E. D., & Groll, E. (2006), July 23-28. International short courses and domestic orientation sessions for engineering students. Paper presented at the 9th International Conference on Engineering Education, Puerto Rico. Retrieved from http://www.icee.usm.edu/icee/conferences/icee2006/papers/3565.pdf
Nisa, K. I., & Cahyono, H. B. (2023). Adaptasi Komunikasi Mahasiswa Asal Indonesia Di Turki Dalam Menghadapi Culture Shock. Jurnal Penelitian Ilmu Sosial dan Eksakta, 3(1), 19-27.
Andrian, R., Azhari, T., Akmaliyah, N., & Trisnawati, I. K. (2020). Motivasi dan ekspektasi para pemburu beasiswa kuliah ke luar negeri. Jurnal Dedikasi Pendidikan, 4(1), 60–69. https://doi.org/10.30601/dedikasi.v4i1.3 86 Annisa, M. N., & Safii, R. (2023). Analisis Kebutuhan Belajar Bahasa Arab sebagai
Bahasa Asing dalam Konteks Pendidikan Tinggi. ELOQUENCE: Journal of Foreign Language, 2(2), 313-328.
Siregar, R. S. (2022). Fenomena Gegar Budaya Dan Adaptasi Budaya Mahasiswa Sumatera Utara Di Yogyakarta
Sisavath, S. (2021). Benefits of studying abroad for graduate employability: Perspectives of exchange students from Lao universities. Journal of International Students, 11(3), 547-566.
Govinda, P. S. A., & Hanami, Y. (2023). Pengalaman Intercultural Adjustment Mahasiswa Indonesia di Jepang. Jurnal Psikologi Islam dan Budaya, 6(1), 01-20.
Zahra, A. A., & Umar, T. M. (2024, February). Culture Shock Mahasiswa Indonesia dalam Studi Di Luar Negeri. In Bandung Conference Series: Public Relations (Vol. 4, No. 1).
KW, B. S. (2023). Pengaruh Komitmen Diri dan Motivasi Diri Terhadap Kinerja Guru Agama Buddha Tingkat Sekolah dasar Se-Jabodetabek. Dhammavicaya: Jurnal Pengkajian Dhamma, 7(1), 48-64.
Sekar, R. Y., & Kamarubiani, N. (2020). Komunitas Belajar Sebagai Sarana Belajar dan Pengembangan Diri. Indonesian Journal of Adult and Community Education, 2(1), 10-15.
A. H. Zuhdi and T. M. Umar, “Hubungan antara Citra Merek Universitas Al-Azhar Mesir dengan Minat Santri Melanjutkan Studi,” Jurnal Riset Public Relations, vol. 4, no. 1, pp. 31–38, 2024, doi: 10.29313/jrpr.v4i1.3764.
N. Z. Darajat and N. Yulianti, “Pengelolaan Media Sosial Instagram dalam Gerakan Aksi Kemanusiaan dan Pendidikan,” Jurnal Riset Public Relations, vol. 4, no. 1, pp. 65–70, 2024, doi: 10.29313/jrpr.v4i1.3898.
Muhammad Akbar Wiradhika Utama and Sophia Novita, “Strategi Komunikasi Pemasaran TIC Kota Bandung sebagai Sarana Informasi Pariwisata di Instagram,” Jurnal Riset Public Relations, pp. 55–60, Jul. 2023, doi: 10.29313/jrpr.v3i1.1996.