Gaya Komunikasi Orang Tua dengan Anak yang Didiagnosa Mental Issue

  • Aditha Nurjannah Utami Putri Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Bandung
  • Ratri Rizki Kusumalestari Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Bandung
Keywords: Analisis Studi Kasus, Gaya Komunikasi Orang Tua, Mental Issue

Abstract

Abstract. Effective communication between parents and children diagnosed with mental issues plays an important role in assisting their healing and recovery process. Openness in communication can create a safe and supportive environment, which will make the child feel accepted and understood. On the other hand, with effective communication, parents can also better understand the challenges faced by their children, strengthen emotional bonds, and increase mutual trust. This study explores and analyzes the communication styles applied by parents to children diagnosed with mental issues. This study aims to understand how parents' communication styles can influence the well-being of children with mental issues, as well as explore communicative strategies that can improve the quality of interactions. This research method uses qualitative with a case study approach. Data collection techniques used through interviews, observation, and documentation. The purpose of this research is to find out the communication used between parents and children diagnosed with mental issues. The results of this study suggest that communication styles that are empathic, open, and supportive are able to create a safer and more trusted environment for children. So that children can be more open and trusting. Conversely, communication styles that are authoritarian, less empathic, or stigmatizing can worsen the child's condition and limit the child's empowerment.

Abstrak. Komunikasi yang efektif antara orang tua dengan anak yang didiagnosa mental issue memiliki peran penting dalam mendampingi proses penyembuhan dan pemulihan mereka. Keterbukaan dalam berkomunikasi dapat menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung, yang akan membuat anak merasa diterima dan dipahami. Di sisi lain, dengan komunikasi efektif orang tua juga dapat memahami lebih baik mengenai tantangan yang dihadapi anak, memperkuat ikatan emosional, dan meningkatkan rasa saling percaya. Penelitian ini menggali dan menganalisis gaya komunikasi yang diterapkan oleh orangtua terhadap anak yang didiagnosa mengalami mental issue. Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana gaya komunikasi orangtua dapat memengaruhi kesejahteraan anak yang mengalami masalah mental, serta mengeksplorasi strategi komunikatif yang dapat meningkatkan kualitas interaksi. Metode penelitian ini menggunakan kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data yang digunakan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui komunikasi yang digunakan antara orang tua dengan anak yang didiagnosa mental issue. Hasil penelitian ini mengemukakan bahwa gaya komunikasi yang bersifat empatik, terbuka, dan mendukung mampu menciptakan lingkungan yang lebih aman dan terpercaya bagi anak. Sehingga anak dapat lebih terbuka dan pecaya. Sebaliknya, gaya komunikasi yang otoriter, kurang empatik, atau stigmatizing dapat memperburuk kondisi anak dan membatasi pembicaraan terbuka.

References

Ayuningtyas, D., Misnaniarti., Rayhani, M. (2018). Analisis situasi kesehatan mental pada masyarakat di indonesia dan strategi penanggulangannya. Jurnal ilmu kesehatan masyarakat, vol. 9(3), 3-7.

Fahriantini, E. (2016). Peranan Orangtua dalam Pengawasan Anak Pada Penggunaan Blackberry Messenger di Al Azhar Syifa Budi Samarinda. eJournal Ilmu Komunikasi, 4 (4), 44-55.

Goni, E., Madariaga, J. M., Axpe, I., & Goni, A. (2011). Structure of the Personal Self-Concept (PSC) Questionnaire. International Journal of Clinical and Health Psychology, 11(3), 509-522.

Gunawan, H. (2013). Jenis Pola Komunikasi Orang Tua dengan Anak Perokok Aktif di Desa Jembayan Kecamatan Loa Kulu Kabupaten Kutai Kartanegara. eJournal Ilmu Komunikasi, 1 (3), 218-233.

Halder, U. K., & Saha, S. (2017). Sel-Concept and Mental Health of The Higher Secondary Students in Alipurduar District. Scholarly Research Journal for Interdisciplinary Studies, 5(43), 9540-9548.

Irzalinda, V., Puspitawati, H., & Muflikhati, I. (2014). Aktivitas Bersama Orang Tua-Anak dan Perlindungan Anak Meningkatkan Kesejahteraan Subjektif Anak . Jurnal Ilmu Keluarga dan Konseling, 7 (1), 40-47.

Nurwita, S. (2014). Komunikasi Antar Pribadi Orang Tua Dengan Anak Keterbelakangan Mental . Jurnal Professional FIS UNIVED, 1 (2), 11-16.

Noordiono. (2016). Karakter Generasi Z dan Proses Pembelajaran Pada Program Studi Akuntansi. Jurnal UNAIR.

Nur, I. F., & Ekasari, A. (2008). Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Kecerdasan Emosional Pada Remaja. SOUL: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Psikologi , 1(2), 15-31.

Putri, A., Wibhawa, B., Gutama., A. (2015). Kesehatan mental masyarakat indonesia (pengetahuan dan keterbukaan masyarakat terhadap gangguan kesehatan mental). Jurnal kesehatan mental masyarakat, vol. 2(2), 6-12.

Priambudi Z, P. N. (2022). Reaktualisasi Hak Atas Pelayanan Kesehatan Mental Pasca Pandemi Covid-19 Di Indonesia: Sebuah Ius Constituendum . Jurnal HAM .

Rini, Y. S. (2014). Komunikasi Orangtua-Anak dalam Pengambilan Keputusan Pendidikan. Jurnal Ilmu Komunikasi, 3 (2), 112-122.

Siti nasilah & Anggia,K E M (2016), Integrasi Diri Konsep Sehat Mental Orang Melayu Riau.Jurnal Psikologi.

Situmorang, Z. R., Hastuti, D., & Herawati, T. (2016). Pengaruh Kelekatan dan Komunikasi dengan Orang Tua terhadap Karakter Remaja Pedesaan. Jurnal Ilmu Keluarga dan Konseling, 9 (2), 113-123.

Stuart. (2013). Buku Saku Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC.

Yosep, I. (2009). Buku ajar keperawatan jiwa dan advance mental health nursing. Bandung: Refika Aditama.

Yigibalom, L. (2013). Peranan Interaksi Anggota Keluarga dalam Upaya Mempertahankan Harmonisasi Kehidupan Keluarga di Desa Kumuluk Kecamatan Tiom Kabupaten Lanny Jaya. Jurnal, 2 (4), 1-19.

Yin, R. K. (2015). Studi Kasus: Desain dan Metode. Rajawali Pers

Yulianto, D. (2014). Hubungan antara Konsep Diri dan Kecerdasan Emosi dengan Kenakalan Remaja. Nusantara of Research: Jurnal Hasil-hasil Penelitian Universitas Nusantara PGRI Kediri (e-journal), 1(1)

Yunistiati, F., Djalali, M. A., & Farid, M. (2014). Keharmonisan Keluarga, Konsep Diri dan Interaksi Sosial Remaja. Persona, Jurnal Psikologi Indonesia, 3 (1), 71-82.

R. R. Dewi and O. Kurniadi, “Komunikasi Keluarga dalam Keluarga dengan Orang Tua Entrepreneur,” Jurnal Riset Public Relations, vol. 4, no. 1, pp. 57–64, 2024, doi: 10.29313/jrpr.v4i1.3827.

R. Naufal and A. Maryani, “Komunikasi Antarpribadi Orang Tua dan Anak dalam Mengatasi Kecanduan Game Online,” Jurnal Riset Public Relations, vol. 4, no. 1, pp. 71–78, 2024, doi: 10.29313/jrpr.v4i1.4015.

A. Rayhanatuqolbi, D. Iskandar, and D. Ahmadi, “Ekofeminisme dalam Film Dokumenter ‘Our Mother’s Land,’” Jurnal Riset Public Relations, vol. 4, no. 1, pp. 39–48, 2024, doi: 10.29313/jrpr.v4i1.3824.

Published
2024-08-14