Perilaku Phubbing Mahasiswa: Mempengaruhi Kohesivitas Kelompok?

  • Yasyfi Nazala Aulia Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Bandung
  • Indri Rachmawati Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Bandung
Keywords: Gadget, Mahasiswa, Kohesivitas Kelompok

Abstract

Abstract. Students can use gadgets to make daily activities or affairs easier. However, in reality, there are a number of students who use gadgets unwisely, which causes disruption in their daily lives. This behavior is called by experts as phubbing (phone- snubbing) behavior. This phubbing behavior can be found anywhere. One of the phubbing behaviors that can be found in students is when students are gathering or carrying out organizational activities. In organizations, there is group cohesiveness, where this cohesiveness plays a very important role in a group or organization in achieving a goal. The aim of this research is to find out the relationship between group cohesiveness and student phubbing behavior in organizations. The research method in this research uses quantitative methods using the Correlation Analysis Test. Data collection techniques include questionnaires, interviews and literature studies. The results of this research show that there is a relationship between the dimensions of social power, the dimensions of unity in the group, and the dimensions of attractiveness and phubbing behavior. Relationship results are included in the low category. This is because many respondents answered neutrally in the questionnaire about phubbing that was given, the reason being that using gadgets has become a habit in everyday life, they get bored, and they often open gadgets because they are spontaneous when a notification comes in from the gadget. Negative results were obtained, which means that group cohesiveness increases, so phubbing behavior decreases. This phubbing can be a breaking factor in group cohesiveness.

Abstrak. Mahasiswa bisa memanfaatkan gadget untuk mempermudah kegiatan atau urusan dalam sehari-hari. Namun pada kenyataannya, ada sejumlah mahasiswa yang menggunakan gadget dengan tidak bijak, yang mengakibatkan gangguan dalam kehidupan sehari-hari mereka. Perilaku ini disebut oleh para ahli sebagai perilaku phubbing (phone-snubbing). Perilaku phubbing ini bisa ditemukan di mana saja. Salah satu perilaku phubbing yang bisa ditemukan pada mahasiswa yaitu ketika mahasiswa sedang berkumpul atau melakukan kegiatan keorganisasian. Dalam organisasi adanya kohesivitas kelompok yang dimana kohesivitas ini sangat berperan penting dalam kelompok atau organisasi dalam mencapai suatu tujuan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana hubungan kohesivitas kelompok dengan perilaku phubbing mahasiswa di organisasi. Metode penelitian dalam penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan Uji Analisis Korelasional. Teknik pengumpulan data berupa angket, wawancara, dan studi pustaka. Hasil dari penelitian ini menujukkan terdapat hubungan antara dimensi kekuatan sosial, dimensi kesatuan dalam kelompok, dan dimensi daya tarik dengan perilaku phubbing. Hasil hubungan termasuk ke dalam kategori rendah. Hal ini dikarenakan banyaknya responden yang menjawab netral pada angket tentang phubbing yang diberikan, alasannya karena penggunaan gadget sudah menjadi suatu kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari, bosan, dan seringnya membuka gadget karena bentuk spontan ketika ada notifikasi yang masuk dari gadget. Didapatkan hasil negatif yang artinya kohesivitas kelompok naik maka perilaku phubbing menjadi rendah. Phubbing ini bisa menjadi salah satu faktor pemecah dalam kohesivitas kelompok.

References

Al-Saggaf, Y. (2022). The Psychology of Phubbing. https://doi.org/10.1007/978-981-19- 7045-0

Anggraini, E., & Nababan Aprilliana, L. (2019). Pendidikan Berbasis Teknologi. Bali: Rakorda Disdikpora Bali, 224–232.

Marpaung, J. (2018). Pengaruh Penggunaan Gadget Dalam Kehidupan. KOPASTA: Jurnal Program Studi Bimbingan Konseling, 5(2), 55–64. https://doi.org/10.33373/kop.v5i2.1521

Monica Putri Damayanti, & Indri Rachmawati. (2024). Peristiwa Komunikasi Budaya Alone Together di Kalangan Remaja Kota Bandung. Bandung Conference Series: Public Relations, 4(1), 329–336. https://doi.org/10.29313/bcspr.v4i1.12364

Nurfadhilah, S. N., & Rachmawati, I. (2023). Sentimen Fans K-Pop terhadap Kohesivitas Kelompok. Bandung Conference Series: Communication Management, 3(2), 820–824. https://doi.org/10.29313/bcscm.v3i2.8862

Rena Pudyastuti, R., & Kariyadi. (2023). Penggunaan Gadget Bagi Anak. Pusar Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia.

Putri, Y. E., Marjohan, M., Ifdil, I., & Hariko, R. (2022). Perilaku phubbing pada mahasiswa. Jurnal Penelitian Guru Indonesia, 7(2), 343–347.

Statistik, B. P. (2024b). Proporsi Individu yang Menguasai/Memiliki Telepon Genggam Menurut Kelompok Umur (Persen), 2021-2023.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta.

Iskandar, A., Ryanto, M., & Patrianti, T. (2024). Strategi Digital Public Relations PT MAP Boga dalam Industri FnB. Jurnal Riset Public Relations, 4(1), 1–6. https://doi.org/10.29313/jrpr.v4i1.3302

Naufal, R., & Maryani, A. (2024). Komunikasi Antarpribadi Orang Tua dan Anak dalam Mengatasi Kecanduan Game Online. Jurnal Riset Public Relations, 4(1), 71–78. https://doi.org/10.29313/jrpr.v4i1.4015

Published
2024-08-13