Toxic Relationship Perempuan dalam Hubungan Suami Istri

  • Fika Mutiara Ruseno 10080020226 Ilmu Komunikasi
  • Endri Listiani Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Bandung
Keywords: Hubungan Beracun, Perempuan, Komunikasi Antarpersona

Abstract

Abstract. Communication plays an important role in household relationships. Effective and open communication provides good relationships. Basically, everyone has the dream of a happy and prosperous household. However, in reality, not all husband and wife relationships are happy. When a problem occurs and it is resolved incorrectly, violence occurs in verbalaand non-verbal forms. This study uses a qualitative method. Researchers use a constructivist paradigm to analyze things that happen in reality, where this research analyzes individuals who have experienced or been in an unhealthy relationship or what is called a toxic relationship with their partner. This research uses a phenomenological study because the phenomenological approach focuses on individual experiences in depth. The data collectionatechnique used byaresearchers is interview techniques which are able to form a communication process between researchers and informants to gainaan in-depth understanding of the problems that are the focus of this research. The results of this research show that women on average are the main victims in toxic household relationships, namely in the form of verbal and non-verbal violence caused by infidelity and economic factors, which make victims experience pain and trauma after experiencing violence. The reason the victim chose to survive was because of love for the child and still hoping that the perpetrator could change.

Abstrak. Komunikasi berperan penting dalam hubungan rumah tangga. Dengan komunikasi yang efektif dan terbuka memberikan hubungan yang baik. Pada dasarnya, setiap orang memiliki Impian rumah tangga yang bahagia dan sejahtera. Namun realitanya, tidak semua hubungan suami istri berlangsung bahagia. Ketika terjadi permasalahan dan menyelesaikan dengan hal yang tidak benar, maka terjadi kekerasan dalam bentuk verbal maupun non-verbal.aPenelitian ini menggunakanametode kualitatif.aPeneliti menggunakan paradigma konstruktivis untuk menganalisis hal terjadi pada suatu realitas dimana penelitian ini menganalisis terhadap individu yang pernah mengalami atau menjalani sebuah hubunganayang tidak sehataatau disebut toxicarelationship dengan pasangannya. Penelitian ini menggunakan studi fenomenologi karena pendekatan fenomenologi memfokuskan kepada pengalaman individu secara mendalam. Teknikapengumpulan dataayang digunakan penelitiaadalah dengan menggunakan teknik wawancara yang mampu membentuk proses komunikasi antara peneliti dan informan untuk menggali pemahaman mendalam mengenai permasalahan yangamenjadi focus padaapenelitian ini. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa Perempuan rata-rata menjadi korban utama dalam toxic relationship rumah tangga yaitu berbentuk kekerasan verbal dan non-verbal yang disebabkan oleh faktor perselingkuhan dan faktor ekonomi, yang membuat korban mengalami rasa sakit dan trauma setelah mengalami kekerasan. Alasan korban memilih bertahan adalah karena rasa sayang, anak dan masih berharap pelaku bisa berubah.

References

1] Christy. (2020). Toxic Relationship. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
[2] Hanifa, M. (2021). Perempuan dalam Kajian Sosiologi Gender: Konstruksi Peran Sosial, Ruang Publik, dan Teori Feminis. Polikrasi: Journal of Politics and Democracy, 72.
[3] Janet, B. (2023, November 6). The Impacts of Parental Abuse and How to Cope. Retrieved from psychcentral.com: https://psychcentral.com/health/types-of-parental-abuse
[4] Kustini. (2011). Keluarga Harmoni dalam Perspektif Berbagai Komunikasi Agama. Jakarta: Departemen Agama.
[5] Lestari, S. (2012). Psikologi Keluaga. i Keluarga Sebagai Sistem. Yogyakarta: KENCANA PRENADAMEDIA GROUP.
[6] Pattiradjawane, W. E. (2019). Uncovering Violence Occurring in Dating Relationsip: an Early Study of Forgiveness Approach. Psikodimensia.
[7] Uly, S. (2020, Agustus 21). Jangan Normalisasi Kekerasan Verbal. Retrieved from dw.com: https://www.dw.com/id/jangan-normalisasi-kekerasan-verbal/a-54649580
[8] Wismanto, B. (2019, April 9). Kenali Toxic Relationship dan Antisipasinya. Retrieved from News Unika Soegijapranata: http://news.unika.ac.id/2019/04/kenali-toxic-relationshipdan-antisipasinya/?
Published
2025-01-10