Toxic Retaltionship dalam Komunikasi Interpersonal Orang Tua dan Anak
Abstract
Abstract. Toxic relationships essentially create undesirable connections where the comfort in the relationship has been lost. In this state, there is an excessive tendency to overthink, take control, and cause harmful impacts, even to the point of hurting one another. One detrimental relationship that can occur is between parents and children. The aim of this study is to explore and analyze the toxic relationships experienced by individuals with their parents, the interpersonal communication used, and the dialogue that occurs in the parent-child relationship. This research employs a qualitative approach with an interpretive paradigm. The theory utilized in this study is the Relational Dialectics Theory by Leslie Baxter, and the data collection techniques include in-depth interviews, observations, and documentation. This study is expected to provide guidelines related to communication within the family scope, gaining a deeper understanding of communication that can lead to toxic relationships between parents and children. The results of this study indicate that ineffective communication, such as belittling, making comparisons, using hurtful words, physical violence, and rejection of the child's existence, leads to a toxic relationship between parents and children. This can cause individuals to experience trauma, loss of motivation, depression, and mental disorders.
Abstrak. Toxic Relationship pada dasarnya menciptakan hubungan yang tidak diinginkan di mana kenyamanan dalam hubungan tersebut telah hilang. Dalam kondisi ini, muncul kecenderungan berlebihan untuk berpikir (overthinking), mengambil kendali, dan menyebabkan dampak merugikan, bahkan hingga menyakiti satu sama lain. Hubungan yang merugikan salah satunya datang dari hubungan orang tua dengan anak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menelusuri, dan melakukan analisa mengenai Toxic Relationship yang dialami individu dengan orang tuanya, komunikasi interpersonal yang digunakan dan dari dialog yang dilakukan hingga hubungan yang terjalin antara orang tua dan anak. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan paradigma interpretif. Teori yang digunakan pada penelitian ini yaitu Teori Dialektis Hubungan oleh Leslie Baxter, serta teknik pengumpulan data yang digunakan melalui wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan pedoman terkait komunikasi dalam lingkup keluarga, dengan memperoleh pemahaman yang lebih mendalam mengenai komunikasi yang dapat menjurus pada hubungan yang beracun antara orang tua dan anak. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa komunikasi yang tidak efektif, seperti meremehkan, membanding-bandingkan, menggunakan kata-kata yang menyakiti hati, kekerasan fisik, dan penolakan terhadap keberadaan anak, menimbulkan hubungan yang beracun (toxic relationship) antara orang tua dan anak. Hal ini dapat menyebabkan individu mengalami trauma, kehilangan motivasi, merasa tertekan, dan gangguan mental.
References
Littlejohn, Stephen W, Karen A. Foss. (2009). Teori Komunikasi. Jakarta: Salemba Humanika.
Koerner, A. F., & Fitzpatrick, M. A. 1997. Family type and conflict : The impact of conversation orientation and conformity iruentation on conflict in the family. Communication studies.
Dunham & Dermer, (2011) Poisonous Parenting (Toxic Relationship Between Parents and Their Adult Childern)
Forward, S. & Buck, C. (2002). Toxic Parents dan Ciri-cirinya. (127).
DeVito, Joseph A. et. al (2015). The Interpersonal Communication Book, ed. 13. England : Pearson Education Limited.
Estlein, R. (2021). Parenting as a Communication process: Integrating Interpersonal Communication Theory and Parenting Styles Conceptualization. Journal of Family Theory & Review, 13(1), 21-33.
Fitria C. (2023) Proses Komunikasi Intrapersonal untuk Meningkatkan Self Worth Setelah mengalami Toxic Relationship Pada Perempuan Dewasa. 103-104
Lestari, S. (2012). Psikologi Keluarga; penanaman nilai dan penanganan konflik dalam keluarga (Cet. 2). Kencana. https://doi.org/https://doi.org/10.14710/
Monks, Knoersm Haditono, S.R., (2004), Psikologi Perkembangan, pengantar dari berbagai bidang, UGM Press.
McMillan, J.H. & Schumacher S. (2010). Research in Education. New Jersey: Pearson Education
Rakhmat, Jalaludin. (2008). Psikologi Komunikasi (Edisi Revisi). Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Sun, Y., & Wilkinson, J. S. (2020). Parenting style, personality traits, and interpersonal relationships: A model of prediction of internet addiction. International Journal of Communication, 14, 23.
Solferino, Nazaria, And Maria Elisabetta Tessitore. "Human Networks And Toxic Relationships." Mathematics 9.18 (2021): 2258.)
Yenny, Y., Astuti, S. W., & Irmawan, D. (2022, August). Revisi Komunikasi Dengan Pendekatan Psikologi Positif Sebagai Upaya Mengatasi Toxic Relationship.
Wahyuni K. (2015) Perilaku Komunikasi Anak Korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) Di Kota Bandung.
Irsyad Nugraha Ritonga, & Muhammad.E.Fuady. (2023). Strategi Pengelolaan Konten Morgy Coffee. Jurnal Riset Public Relations, 15–24. https://doi.org/10.29313/jrpr.v3i1.1829