Bandung Conference Series: Pharmacy https://proceedings.unisba.ac.id/index.php/BCSP <p><strong>Bandung Conference Series: Pharmacy </strong>merupakan wadah publikasi hasil-hasil penelitian dan pengabdian masyarakat dalam bidang Ilmu Farmasi yang telah dipresentasikan pada Seminar Nasional UNISBA yang diselenggarakan tahunan oleh UPT Publikasi Ilmiah Universitas Islam Bandung. <strong><a title="BCSP" href="https://proceedings.unisba.ac.id/index.php/BCSP/" target="_blank" rel="noopener">BCSP</a> </strong>ini dipublikasikan pertamanya 2021 dengan eISSN <a title="ISSN BCSP" href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/20220215121121950">2828-2116</a> yang diterbitkan oleh <a title="UPT Publikasi" href="https://portal-publikasi.unisba.ac.id/" target="_blank" rel="noopener">UPT Publikasi Ilmiah</a>,&nbsp;<a title="unisba" href="https://www.unisba.ac.id/" target="_blank" rel="noopener">Universitas Islam Bandung</a>. Semua artikel diperiksa plagiasinya dengan perangkat lunak anti plagiarisme. Jurnal ini ter-<em>indeks</em>&nbsp;di&nbsp;<a title="GS" href="https://scholar.google.com/citations?user=IdGxK-gAAAAJ" target="_blank" rel="noopener">Google Scholar</a>,&nbsp;<a title="Id Garuda" href="https://garuda.kemdikbud.go.id/journal/view/27908" target="_blank" rel="noopener">Garuda</a>,&nbsp;<a title="doi" href="https://search.crossref.org/?q=unisba&amp;from_ui=yes" target="_blank" rel="noopener">Crossref</a>, dan&nbsp;<a title="DOAJ" href="https://doaj.org/search/journals?ref=quick-search&amp;source=%7B%22query%22%3A%7B%22filtered%22%3A%7B%22filter%22%3A%7B%22bool%22%3A%7B%22must%22%3A%5B%7B%22terms%22%3A%7B%22bibjson.publisher.name.exact%22%3A%5B%22Universitas%20Islam%20Bandung%22%5D%7D%7D%5D%7D%7D%2C%22query%22%3A%7B%22query_string%22%3A%7B%22query%22%3A%22universitas%20islam%20bandung%22%2C%22default_operator%22%3A%22AND%22%2C%22default_field%22%3A%22bibjson.publisher.name%22%7D%7D%7D%7D%7D" target="_blank" rel="noopener">DOAJ</a>. &nbsp;Terbit setiap <strong>Maret</strong> dan <strong>September.</strong></p> UNISBA Press en-US Bandung Conference Series: Pharmacy 2828-2116 Uji Intreaksi Cycloviolacin O14 dan Cycloviolacin Vy1 sebagai Protein Peptida untuk Anti-Covid-19 terhadap Protease Sars-Cov, Sars-Cov-2 (Yh-53) Secara Insilico https://proceedings.unisba.ac.id/index.php/BCSP/article/view/11363 <p><strong>Abstrak. </strong>Using antimicrobial peptides (AMPs) as a therapy for a disease is a strategy that is widely developed in the health world. This is because AMPs are specific to a molecule or pathogen where in the research conducted by (Mustafa et al., 2019) they have conducted research on 37 peptides included in antimicrobial peptides (AMPs) and targeted the MERS-COV spike protein in silico. Therefore, the purpose of this study is to compare the ability of antimicrobial peptides (AMPs) from cycloviolacin vy1 and cycloviolacin 014 on the target ligand YH-53 that binds to Mpro found in SARS-COV-2 and SARS-COV, also in this study will study the interaction between cycloviolacin vy1 and cycloviolacin 014 against the YH-53 ligand using the HDOCK algorithm, which then the interaction will be observed with the help of Discovery Studiovisualizer 2021 software. Based on molecular docking data between the two AMPs against the two YH-53 ligands found in SARS-COV-2 and SARS-COV, the best results are shown in cycloviolacyn O14 which binds to the YH-53 ligand in SARS-COV with a docking score of -223.41 Kj/mol while in SARS-COV-2 the value produced is -217.29 Kj/mol. And for cycloviolacyn vy1 got a result of -203.20 Kj/mol in SARS-COV-2 and -185.67 in SARS-COV. Thus, AMPs cycloviolacyn O14 is predicted to have the potential as an inhibitor to bind to the YH-53 ligand in SARS-COV-2 and SARS-COV.</p> <p><strong>Abstrak. </strong>Mengunakan <em>antimicrobial peptida</em> (AMPs) sebagai terapi suatu penyakit merupakan salah satu strategi yang banyak di kembangkan pada dunia Kesehatan. Hal ini di karenakan AMPs bersifat spesifik terhadap suatu molekul ataupun patogen dimana pada penelitian yang di lakukan oleh (Mustafa et al., 2019) telah melakukan penelitian terhadap 37 peptide yeng termasuk pada <em>antimicrobial peptide </em>(AMPs) dan menargetkan <em>spike protein </em>MERS-COV secara insilico. Sehingga tujuan dari penelitian ini adalah membandingkan kemampuan <em>antimicrobial peptide </em>(AMPs) dari cycloviolacin vy1 dan cycloviolacin 014 pada target ligand YH-53 yang berikatan dengan M<sup>pro</sup> yang terdapat pada SARS-COV-2 dan SARS-COV, juga dalam penelitian ini akan mempelajari interaksi antara cycloviolacin vy1 dan cycloviolacin 014 terhadap ligand YH-53 dengan mengunakan algoritma HDOCK, yang kemudian interaksi akan di amati dengan bantuan software Discovery Studiovisualizer 2021. berdasarkan data penambatan molekuler antara kedua AMPs terhadap kedua ligan YH-53 yang terdapat pada SARS-COV-2 dan SARS-COV hasil paling baik di tunjukan pada cycloviolacyn O14 yang berikatan dengan ligan YH-53 pada SARS-COV dengan docking score sebesar -223.41 Kj/mol sedangkan pada SARS-COV-2 nilai yang di hasilkan adalah sebesar -217.29 Kj/mol. Dan untuk cycloviolacyn vy1 mendapatkan hasil sebesar -203.20 Kj/mol pada SARS-COV-2 dan -185.67 pada SARS-COV. Dengan demikian AMPs cycloviolacyn O14 di prediksi memiliki potensi sebagai inhibitor untuk berikatan pada ligand YH-53 pada SARS-COV-2 dan SARS-COV.</p> Muhamad Akbar Dirgana Taufik Muhammad Fakih Bambang Tri Laksono Copyright (c) 2024 Bandung Conference Series: Pharmacy 2024-02-07 2024-02-07 4 1 1 9 10.29313/bcsp.v4i1.11363 Kajian Pustaka Potensi Beberapa Tumbuhan Famili Fabaceae sebagai Antiinflamasi https://proceedings.unisba.ac.id/index.php/BCSP/article/view/11380 <p><strong>ABSTRACT</strong> : Inflammation is a natural response of the body to infection or tissue damage, characterized by symptoms such as heat, redness, swelling, pain, and impaired function. Traditional anti-inflammatory drugs are often derived from plants. The Fabaceae family has been found to have potential anti-inflammatory properties. A systematic literature review was conducted to explore the anti-inflammatory activity of various plants from the Fabaceae family. The scientific articles were searched for in databases such as Google Scholar, Science Direct, ProQuest, SpringerLink, and PubMed. The selected articles underwent several stages of analysis to ensure accuracy and relevance. The assessment focused on plants from the Fabaceae subfamily, including Caesalpinoideae, Mimosoideae, and Faboideae, considering the plant parts used and the presence of compound groups with anti-inflammatory potential. The analysis of 22 scientific articles showed that 21 plants belonging to the Fabaceae family demonstrated anti-inflammatory properties, with the leaves being the most frequently utilized part. This is due to the presence of various compound groups, such as flavonoids and phenolics.</p> <p><strong>ABSTRAK</strong> : Inflamasi ialah proses tubuh untuk merespon infeksi atau kerusakan jaringan yang ditandai kalor, rubor, tumor, dolor, dan gangguan fungsi. Pada pengobatan inflamasi, Penggunaan obat inflamasi berasal dari tumbuhan menjadi pilihan alternatif seperti dari tumbuhan famili <em>fabaceae</em>. Fabaceae termasuk golongan tumbuhan famili terbesar dan diduga memiliki aktivitas farmokologis terutama antiinflamasi. Maka dilakukan penelitian mengenai potensi aktivitas antiinflamasi dari beberapa tumbuhan famili <em>Fabaceae</em> dengan metode <em>systematic literature review</em>. Pencarian data artikel ilmiah dari database yaitu <em>Google Scholar</em>, <em>Science Direct</em>, <em>ProQuest</em>,<em> SpringerLink</em>, dan <em>PubMed</em>. Hasil pencarian data digunakan sebagai data sekunder dan dilakukan beberapa tahapan seperti seleksi, ekstraksi dan analisis, sehingga didapatkan hasil data berupa artikel ilmiah yang akurat dan relavan. Kemudian dilakukan pengkajian mengenai beberapa tumbuhan sub famili <em>Fabaceae</em> (<em>Caesalpinoideae</em>, <em>Mimosoideae</em> dan<em> Faboideae)</em>, bagian tumbuhan yang digunakan serta kandungan golongan senyawa yang berpotensi memiliki aktivitas antiinflamasi dari tumbuhan famili <em>Fabaceae</em>. Hasil data <em>eligible </em>sebanyak 22 artikel ilmiah dan menunjukan hasil pengkajian bahwa dari 21 tumbuhan famili <em>Fabaceae</em> memiliki aktivitas antiinflamasi. Bagian tumbuhan yang banyak digunakan untuk menentukan aktivitas antiinflamasi ialah bagian daun dan kandungan golongan senyawa banyak diidentifikasi yaitu flavonoid dan phenol.</p> Andri Nopriansyah Sri Peni Fitrianingsih Lanny Mulqie Copyright (c) 2024 Bandung Conference Series: Pharmacy 2024-02-07 2024-02-07 4 1 10 19 10.29313/bcsp.v4i1.11380 Rasionalitas Penggunaan Obat Antidepresan pada Pasien Depresi di Poli Jiwa RSUD Kota Banjar https://proceedings.unisba.ac.id/index.php/BCSP/article/view/11567 <p><strong><span lang="IN">Abstract.</span> </strong><span lang="IN">Depression is a psychiatric illness that causes sufferers to feel sad for a long time and causes weight loss, decreased interest or interest in pleasurable activities and even sufferers have suicidal thoughts. This study aims to determine the rationality of using antidepressant drugs in depressed patients at the Mental Poly of Banjar City Hospital for the October-December 2022 period based on the right indications, right drugs, right patients, and right doses based on <em>Guidline Pharmacotherapy Principles &amp;; Practice.</em> The research method used is descriptive and non-experimental by collecting data in the form of medical records of outpatient depression patients retrospectively. Medical record data used in the form of patient identity which includes patient name, age, gender, diagnosis, and type of drug used during the treatment period. Then the data obtained are analyzed for rationality. Based on the results of research conducted rationally using antidepressant drugs in depressed patients, the right percentage of indications was obtained 100%, the right drug 100%, the right patient 100%, and the right dose 94.67%. </span></p> <p><strong>Abstrak. </strong>Depresi merupakan penyakit kejiwaan yang menyebabkan penderita merasakan sedih dengan waktu lama dan menyebabkan penurunan berat badan, mengalami penurunan minat atau ketertarikan terhadap kegiatan-kegiatan yang menyenangkan dan bahkan penderita memiliki keinginan untuk bunuh diri. Penelitian ini bertujuan&nbsp;&nbsp; untuk mengetahui kerasionalan penggunaan obat antidepresan pada pasien depresi di Poli Jiwa RSUD Kota Banjar Periode Oktober-Desember 2022 berdasarkan tepat indikasi, tepat obat, tepat pasien, dan tepat dosis berdasarkan <em>Guidline Pharmacotherapy Principles &amp; Practice.</em> Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif dan bersifat non eksperimental dengan cara pengumpulan data berupa rekam medik pasien depresi rawat jalan secara retrospektif. Data rekam medik yang digunakan berupa identitas pasien yang meliputi nama pasien, usia, jenis kelamin, diagnose, dan jenis obat yang digunakan selama masa pengobatan. Kemudian data yang diperoleh dianalisis kerasionalannya. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan kerasionalan penggunaan obat antidepresan pada pasien depresi diperoleh persentase tepat indikasi 100%, tepat obat 100%, tepat pasien 100%, dan tepat dosis 94,67%.</p> Arpilla Almanda Umi Yuniarni Sri Peni Fitrianingsih Copyright (c) 2024 Bandung Conference Series: Pharmacy 2024-02-07 2024-02-07 4 1 20 26 10.29313/bcsp.v4i1.11567 Studi Literatur Pengembangan Liposom Sebagai Brain Targeting Drug Delivery System (BTDDS) https://proceedings.unisba.ac.id/index.php/BCSP/article/view/11611 <p><span lang="IN"><strong>Abstract.</strong> The development of methods to improve drug delivery used in life-threatening diseases such as cancer and viral infections is urgently needed today. One alternative to drug delivery to the brain is to use a transport system or carrier designed to target drugs to the central nervous system with a system of vesicles in delivery, one of which is liposomes. The use of liposomes as drug carriers to the central nervous system (CNS) has become one of the most researched strategies for improving the treatment of brain diseases. The purpose of this study is to find out how the formulation and characteristics of liposome-based drug carrier systems that can increase drug&nbsp; penetration through the blood-brain barrier&nbsp; (BBB) and find out how the effect of liposome carrier system development on the penetration of several drugs through BBB. The research methodology to be used is Systematic Literarture Review (SLR). The inclusion criteria set in article screening include research articles related to the development of liposomes as brain-targeted drug carriers, research articles that have been published in the last 10 years (2014-2024), research articles that can be accessed (full text), and articles in English. The results showed that the formulation and characteristics of liposome-based drugs&nbsp; as drug delivery as a brain targeting drug delivery system&nbsp; (BTDDS) have a modified liposome membrane composition and the influence of the development of liposome carrier systems on the penetration of several drugs through BBB that liposomes can function as a new drug delivery system with low toxicity and good biocompatibility.</span></p> <p><span lang="IN"><strong>Abstrak. </strong>Pengembangan metode untuk meningkatkan pemberian obat yang digunakan dalam penyakit yang mengancam jiwa seperti kanker dan infeksi virus sangat dibutuhkan saat ini. Salah satu alternatif penghantaran obat ke otak adalah dengan menggunakan sistem transportasi atau pembawa yang dirancang untuk menargetkan obat ke sistem saraf pusat dengan sistem vesikel dalam persalinan, salah satunya liposom. Penggunaan liposom sebagai pembawa obat ke sistem saraf pusat (SSP) telah menjadi salah satu strategi yang paling banyak diteliti untuk meningkatkan pengobatan penyakit otak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana formulasi dan karakteristik sistem pembawa obat berbasis liposom yang dapat meningkatkan penetrasi obat melalui sawar darah-otak (BBB) dan mengetahui bagaimana pengaruh pengembangan sistem pembawa liposom terhadap penetrasi beberapa obat melalui BBB. Metodologi penelitian yang akan digunakan adalah Systematic Literarture Review (SLR). Kriteria inklusi yang ditetapkan dalam article screening meliputi artikel penelitian terkait pengembangan liposom sebagai pembawa obat target otak, artikel penelitian yang telah dipublikasikan dalam 10 tahun terakhir (2014-2024), artikel penelitian yang dapat diakses (full text), dan artikel dalam bahasa Inggris. Hasil penelitian menunjukkan bahwa formulasi dan karakteristik obat berbasis liposom sebagai drug delivery sebagai brain targeting drug delivery system (BTDDS) memiliki komposisi membran liposom yang dimodifikasi dan pengaruh pengembangan liposome carrier system terhadap penetrasi beberapa obat melalui BBB sehingga liposom dapat berfungsi sebagai sistem penghantaran obat baru dengan toksisitas rendah dan biokompatibilitas yang baik.</span></p> Almirah Azis Aulia Fikri Hidayat Sani Ega Priani Copyright (c) 2024 Bandung Conference Series: Pharmacy 2024-02-07 2024-02-07 4 1 27 39 10.29313/bcsp.v4i1.11611 Studi Literatur Uji Aktivitas Antioksidan pada Ekstrak Bunga Telang (Clitoria ternatea L.) dengan Berbagai Metode Pengujian https://proceedings.unisba.ac.id/index.php/BCSP/article/view/11687 <p><strong>Abstract.</strong> Telang flower (<em>Clitoria ternatea </em>L.) is one plant with a source of antioxidants. Test antioxidant activity with test methods on eagle flowers is very diverse so that the levels of antioxidants can inhibit free radicals. This literature study aims to determine the extraction method with the type of solvent that can be used to test the level of antioxidant activity in telang flower extract. To determine the level of antioxidant activity of striped flower extract with test methods and to determine the content of phenol compounds that act as antioxidants in striped flower extract<em>.</em> This study used the method of literature study of structured article review. Data collection was conducted using Google Scholar, Science Direct and Pubmed databases with the keywords "<em>Clitoria ternatea</em><em>" AND "</em>Antioxidant" and "Activity. Based on the research that has been done, the extraction method of eagle flowers uses maceration, fractionation, infusion, sokhletation, and reflux methods with types of nonpolar solvents (n-hexane), semipolar solvents (ethyl acetate) and polar solvents, namely (aquadest, aquabidest, deionized water, ethanol, methanol and <em>hydrogen rich water)</em>. Test methods to determine the level of antioxidant activity &nbsp;in telang flower extract include: DPPH, FRAP, ABTS, CUPRAC, ORAC, HRSA and SRSA. Phenol compounds such as flavonoid derivatives, phenol acids and anthocyanins include: flavones (rutin); flavonols (kaempferol, quercetin and myrisetin); flavanols (epicatechin and catechins); flavanone (naringenin); phenol acids (benzoic acid and cinnamic acid) and anthocyanins (ternatin).</p> <p><strong>Abstrak.</strong> Bunga telang (<em>Clitoria ternatea </em>L.) merupakan salah satu tanaman dengan sumber antioksidan. Uji aktivitas antioksidan dengan berbagai metode pengujian pada bunga telang sangat beragam sehingga kadar antioksidan tersebut dapat menghambat radikal bebas. Studi literatur ini bertujuan untuk mengetahui metode ekstraksi dengan jenis pelarut yang dapat digunakan untuk menguji kadar aktivitas antioksidan pada ekstrak bunga telang dengan berbagai&nbsp; metode pengujian dan kandungan senyawa fenol yang berperan sebagai antioksidan pada ekstrak bunga telang. Penelitian ini menggunakan metode studi literatur review artikel terstruktur. Pengumpulan data dilakukan menggunakan basis data <em>Google Scholar, Science Direct </em>dan <em>Pubmed</em> dengan kata kunci “<em>Clitoria ternatea</em>” AND “<em>Antioxidant”and “Activity.</em> Berdasarkan penelusuran yang telah dilakukan, metode ekstraksi bunga telang menggunakan metode maserasi, fraksinasi, infusa, sokhletasi, dan refluks dengan jenis pelarut non polar (n-heksana), pelarut semipolar (etil asetat) dan pelarut polar (aquadest, aquabidest, air deionisasi, etanol, metanol dan <em>hydrogen rich water)</em>. Metode pengujian untuk mengetahui kadar aktivitas antioksidan &nbsp;pada ekstrak bunga telang antara lain: DPPH, FRAP, ABTS, CUPRAC, ORAC, HRSA dan SRSA. Senyawa fenol seperti turunan flavonoid, asam fenol dan antosianin antara lain:&nbsp; flavon (rutin); flavonol (kaempferol, quersetin dan mirisetin); flavanol (epikatekin dan katekin); flavanon (naringenin); asam fenol (asam benzoat dan asam sinamat) dan antosianin (ternatin).</p> Ingka Mardiana Putri Taufik Muhammad Fakih Farendina Suarantika Copyright (c) 2024 Bandung Conference Series: Pharmacy 2024-02-07 2024-02-07 4 1 40 49 10.29313/bcsp.v4i1.11687 Studi Pustaka Reaksi Obat yang Merugikan pada Terapi Covid-19 https://proceedings.unisba.ac.id/index.php/BCSP/article/view/11706 <p><strong>Abstract. </strong>Coronavirus Disease 2019 or Covid-19 is a new disease that can cause respiratory problems and pneumonia. This disease is caused by Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2) infection. Adverse Drug Reaction (ADR) is defined as the body's response to a drug that is detrimental or dangerous and undesirable that occurs at normal doses used in humans. The aim of this literature study is to provide information to the public and researchers on Covid-19 therapy based on literature studies including the types of ADR that occur and the drugs that cause them. The data used in this research is secondary data. Secondary data is data obtained not from direct observation, but the data is obtained from the results of research conducted by previous researchers. The secondary data sources in question are in the form of literature reviews and primary or original scientific reports contained in articles or journals that have been taken from Google Scholar, Science Direct, Pubmed regarding the undesirable effects of Covid-19 drugs. Based on a study of ten articles in 2020- 2023, it is known that ADR occurred from Covid-19 therapy caused by Covid-19 therapy drugs with reactions in the form of hyperbilirubination, hyperkalemia, increased transminase, liver dysfunction, angioedema and urticaria, and a higher increase in serum creatinine.&nbsp;</p> <p><strong>Abstrak. </strong>Corona<em> virus Disease </em>2019 atau Covid-19 adalah penyakit baru yang dapat menyebabkan gangguan pernapasan dan radang paru. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi <em>Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 </em>(SARS-CoV-2). Adverse Drug Reaction (ADR) didefinisikan sebagai respon tubuh terhadap obat yang bersifat merugikan atau berbahaya dan tidak diinginkan yang terjadi pada dosis normal yang digunakan pada manusia. tujuan dari studi literatur ini adalah bahan informasi pada masyarakat dan peneliti pada terapi Covid-19 berdasarkan studi literatur mencakup jenis ADR yang terjadi dan obat penyebabnya. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder merupakan data yang diperoleh bukan dari pengamatan langsung, akan tetapi data tersebut diperoleh dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti-peneliti terdahulu. Sumber data sekunder yang dimaksud berupa <em>literatur review</em> dan laporan ilmiah primer atau asli yang terdapat di dalam artikel atau jurnal yang sudah diambil dari google scholar, science direct, pubmed berkenaan dengan efek yang tidak diinginkan pada obat Covid-19. Berdasarkan&nbsp;&nbsp; kajian&nbsp;&nbsp; dari&nbsp;&nbsp; sepuluh&nbsp;&nbsp; artikel tahun 2020-2023, diketahui bahwa terjadi ADR dari terapi Covid-19 yang disebabkan oleh obat terapi Covid-19 dengan reaksi berupa Hiperbilirubin, Hiperkalemia, Peningkatan transminase, Disfungsi hati, Angioedema dan urtikaria, dan Peningkatan kreatinin serum lebih tinggi.</p> Riri karima Fetri Lestari Suwendar Copyright (c) 2024 Bandung Conference Series: Pharmacy 2024-02-07 2024-02-07 4 1 50 56 10.29313/bcsp.v4i1.11706 Gambaran Penggunaan Obat Tradisional pada Masyarakat Sindangsari Rw 11 Kel. Cipadung Kulon Kec. Panyileukan https://proceedings.unisba.ac.id/index.php/BCSP/article/view/11909 <p><strong>Abstract.</strong> This research aims to obtain information about the use of traditional medicine in the community of Sindangsari RW 11 Kel. Cipadung Kulon, District The discussion about the use of traditional medicine includes the types, methods of use and indications found in traditional medicine. Traditional medicines originating from plants, animals, minerals, extract preparations (galenic) or mixtures of these materials which have been used for generations for treatment in accordance with the norms applicable in society. Traditional medicine is still very popular with the public, one of the reasons traditional medicine is still in great demand is that the effects of traditional medicine are more economical and easy to obtain. The method used in the research is a qualitative method, this method is used in the form of direct interaction with objects to obtain survey data on knowledge and use of traditional medicine in the Sindangsari RW 11 Kel. Cipadung Kulon, District. Panyileukan. From the results of data collection using a structured questionnaire distributed using a questionnaire sheet, 24 respondents were obtained. In this study, the respondents with the highest number of samples were 11 people with high school education (45.83%), based on the occupation of the people who use it the most, namely Housewives (50%), 18 people (75%) know the term traditional medicine. 22 people (91.67%) mostly used traditional medicines and the reason people used traditional medicines compared to generic medicines was because of the small side effects, namely 13 people (54.17%).</p> <p><strong>Abstrak.</strong> Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi gambaran penggunaan obat tradisional pada masyarakat Sindangsari RW 11 Kel. Cipadung Kulon, Kec. Panyileukan mengenai penggunaan obat tradisional meliputi jenis, cara penggunaan serta indikasi&nbsp; yang terdapat pada obat tradisional. Obat tradisional yang berasal dari tumbuhan, hewan, mineral, sediaan sarian (galenik) atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun temurun dapat digunakan untuk pengobatan sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat. Pengobatan tradisional masih sangat diminati oleh masyarakat, salah satu alasan obat tradisional masih banyak diminati yaitu efek obat tradisional lebih ekonomis dan mudah didapatkan. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode kualitatif, penggunaaan metode ini dalam bentuk interaksi langsung dengan objek untuk memperoleh data survey pengetahuan dan penggunaan obat tradisional di masyarakat Sindangsari RW 11 Kel. Cipadung Kulon, Kec. PanyileukanDari hasil pengumpulan data dengan kuisioner terstruktur yang disebar menggunakan lembar kuisioner didapatkan responden sebanyak 24 orang. Penelitian ini responden yang paling banyak menjadi sampel adalah pendidikan SMA berjumlah 11 orang (45,83%), berdasarkan pekerjaan masyarakat yang banyak menggunakan yaitu Ibu Rumah Tangga sebanyak (50%), masyarakat mengetahui istilah obat tradisional sebanyak 18 orang (75%), responden banyak menggunakan obat tradisional sebanyak 22 orang (91,67%) dan alasan masyarakat menggunakan obat tradisonal dibandingkan dengan obat generic karena efek samping yang kecil yaitu sebanyak 13 orang (54,17%).</p> Desi Anom Sari Umi Yuniarni Lanny Mulqie Copyright (c) 2024 Bandung Conference Series: Pharmacy 2024-02-07 2024-02-07 4 1 57 67 10.29313/bcsp.v4i1.11909 Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Buah Sirsak (Annona Muricata L.) terhadap Staphylococcus Epidermidis https://proceedings.unisba.ac.id/index.php/BCSP/article/view/11910 <p><strong>Abstrak. </strong>Pada tahun 2019, ditemukan 7,7 juta kematian di seluruh dunia yang disebabkan oleh infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Infeksi bakteri juga merupakan penyakit yang sering ditemukan pada masyarakat di Indonesia. Indonesia dikenal sebagai sumber berbagai tumbuhan obat, salah satu tanaman yang memiliki potensi sebagai antibakteri adalah kulit buah sirsak (<em>Annona muricata L.</em>). Kulit buah sirsak merupakan bagian yang tidak digunakan oleh sebagian besar masyarakat di Indonesia sehingga dapat dijadikan inovasi terbaru sebagai alternatif&nbsp; antibakteri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antibakteri dari ekstrak etanol kulit buah sirsak (<em>Annona muricata L.</em>) dan menentukan nilai kesetaraan ekstrak etanol kulit buah sirsak terhadap klindamisin. Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Ekstrak yang diperoleh diuji terhadap <em>Stap</em><em>h</em><em>ylococcus epidermidis</em>. Pengujian aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi agar cara sumuran menggunakan media TSA. Konsentrasi ekstrak uji yang digunakan adalah 15%, 20%, 25% dan 30%. Hasil pengujian menunjukan bahwa ekstrak etanol kulit buah sirsak (<em>Annona muricata L.</em>) memiliki aktivitas antibakteri terhadap <em>Staphylococcus epidermidis </em>&nbsp;pada konsentrasi ekstrak uji sebesar 15%. Aktivitas antibakteri 1 gram ekstrak etanol kulit buah sirsak setara dengan 0,00765 mg Klindamisin.</p> <p><strong>Abstract. </strong>In 2019, it was found that 7.7 million deaths worldwide were caused by infections caused by bacteria. Bacterial infection is a disease that is often found in people in Indonesia. Indonesia is known as a source of various medicinal plants, one of the plants that has potential as an antibacterial is the soursop fruit peel (<em>Annona muricata L</em>.). Soursop fruit peel is a part that is not used by most people in Indonesia so that it can be used as the latest innovation as an antibacterial alternative. The purpose of this study was to determine the antibacterial activity of the ethanol extract of soursop fruit peel (<em>Annona muricata L</em>.) and determine the equivalence value of the ethanol extract of soursop fruit peel to clindamycin. Extraction was carried out by maceration method using ethanol 96%. The extracts tested were tested against <em>Staphylococcus epidermidis</em>. Testing for antibacterial activity was carried out by the agar diffusion method used TSA media. The concentration of the test extract used was the concentration of 15%, 20%, 25% and 30%. The test results showed that the ethanol extract of soursop fruit peel (<em>Annona muricata L</em>.) had antibacterial activity against <em>Staphylococcus epidermidis</em> with extract concentration of 15%. The antibacterial activity of 1 gram of soursop peel ethanol extract is equivalent to 0,00765 mg clindamycin.</p> Siti Zainab Ratu Choesrina Siti Hazar Copyright (c) 2024 Bandung Conference Series: Pharmacy 2024-02-07 2024-02-07 4 1 68 77 10.29313/bcsp.v4i1.11910 Penelusuran Pustaka Potensi Aktivitas Antioksidan Ekstrak Daun Murbei (Morus alba L.) dengan Metode DPPH https://proceedings.unisba.ac.id/index.php/BCSP/article/view/11929 <p><strong>Abstract. </strong>Antioxidants are compounds that can help humans protect their bodies from free radical attacks. The mulberry tree (Morus alba L.) has antioxidant activity that can be seen from the IC50 value. This research utilizes the Systematic Literature Review (SLR) method to collect and analyze research results related to the antioxidant activity of the mulberry tree (Morus alba L.), and to determine the group of secondary metabolite compounds that play a role in antioxidant activity. The plant part used in this research is the leaf, and different extraction methods and antioxidant activity tests using the DPPH method were used. The highest antioxidant activity was produced by the maseration method with an ethanol solvent with an IC50 range of 0.7668 - 57.122 µg/mL. The chemical compounds found in the mulberry tree (Morus alba L.) include flavonoids, phenolates, alkaloids, glycosides, terpenoids, tannins, and saponins. The compound group suspected of playing a role in antioxidant activity in mulberry leaves (Morus alba L.) is the flavonoid group.</p> <p><strong>Abstrak. </strong>Antioksidan merupakan senyawa yang dapat membantu manusia melindungi tubuh dari serangan radikal bebas. Tanaman murbei (<em>Morus alba</em> L.) memiliki aktivitas antioksidan yang dapat dilihat dari nilai IC50. Penelitian ini menggunakan metode <em>Systematic Literature Review</em> (SLR) yang bertujuan untuk mengumpulkan dan menganalisis hasil-hasil penelitian terkait aktivitas antioksidan dari tanaman murbei (<em>Morus alba</em> L.) dan mengetahui golongan senyawa metabolit sekunder yang berperan dalam aktivitas antioksidan. Bagian tanaman yang digunakan yaitu bagian daun. Dengan menggunakan metode ekstraksi yang berbeda-beda dan pengujian aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH. Aktivitas antioksidan yang paling tinggi dihasilkan dengan oleh metode maserasi dengan pelarut etanol dengan rentang nilai IC50 sebesar 0,7668 – 57,122 µg/mL dan senyawa kimia yang terdapat pada tanaman murbei (<em>Morus alba</em> L.) yaitu senyawa flavonoid, fenolat, alkaloid, glikosida, terpenoid, tannin dan saponin. Senyawa yang diduga berperan dalam aktivitas antioksidan pada daun murbei (<em>Morus alba</em> L.) yaitu golongan senyawa flavonoid.</p> <p>&nbsp;</p> Muhamad Joddy Hernady Yani Lukmayani Copyright (c) 2024 Bandung Conference Series: Pharmacy 2024-02-07 2024-02-07 4 1 78 84 10.29313/bcsp.v4i1.11929 Kajian Pustaka terhadap Potensi dan Pengembangan Sediaan Farmasi Ekstrak Etanol Daun Saga (Abrus Precatorius L) sebagai Antibakteri https://proceedings.unisba.ac.id/index.php/BCSP/article/view/11968 <p><strong>Abstract. </strong>Natural medicine preparations in Indonesia play an important role in people's lifestyles, the saga leaf plant (Abrus precatorius L) is reused as a natural medicine. Saga leaves themselves have antibacterial activity because they contain compounds such as alkaloids, flavonoids and saponins. The use of saga leaves in society is considered less effective and does not correspond to the dose that can be accepted by the body, so it is being developed in pharmaceutical dosage forms such as gel, hydrogel patch and toothpaste. A 1% concentration in the gel preparation has an inhibitory power of 26.00 mm on S.aureus bacteria, a 0.4% hydrogel patch concentration has an inhibitory power of 2.98 mm on S.aureus bacteria, and a 10% concentration in the toothpaste preparation has an inhibitory power of 7.08 mm in S.mutans bacteria. Meanwhile, the ethanol extract of saga leaves with a concentration of 0.25% has an inhibitory power of 9 mm on S.aureus bacteria, a concentration of 0.5% saga leaf ethanol extract has an inhibitory power of 11 mm on E.coli bacteria, a concentration of 0.625% ethanol extract on S.pneumonia bacteria. has a resistance of 1.7mm. The results show that saga leaf extract in pharmaceutical dosage form and in extract form has antibacterial activity.</p> <p><strong>Abstrak. </strong>Sediaan obat bahan alam di Indonesia berperan penting dalam pola kehidupan masyarakat, tanaman daun saga (<em>Abrus precatorius </em>L) dimanfaatkan kembali sebagai obat bahan alam. Daun saga sendiri mempunyai aktivitas sebagai antibakteri karena mengandung senyawa seperti alkaloid, flavonoid, dan saponin. Pemanfaatan daun saga dalam masyarakat dinilai kurang efektif dan tidak sesuai dosis yang dapat diterima oleh tubuh sehingga dilakukan pengembangan dalam bentuk sediaan farmasi seperti gel, patch hidrogel dan pasta gigi. Konsentrasi 1% pada sediaan gel memiliki daya hambat 26.00 mm pada bakteri <em>S.aureus</em>, konsentrasi patch hidrogel 0,4% memiliki daya hambat 2.98 mm pada bakteri <em>S.aureus</em>, dan konsentrasi 10% pada sediaan pasta gigi memiliki daya hambat 7,08 mm pada bakteri <em>S.mutans</em>. Sedangkan ekstrak etanol daun saga dengan konsentrasi 0.25% memiliki daya hambat 9 mm pada bakteri <em>S.aureus</em>, konsentrasi ekstrak etanol daun saga 0,5% memiliki daya hambat 11 mm pada bakteri <em>e.coli, </em>konsentrasi ekstrak etanol 0,625% pada bakteri <em>S.pneumonia</em> memiliki daya hambat 1,7mm. Hasil menunjukan bahwa ekstrak daun saga dalam bentuk sediaan faramasi dan dalam bentuk ekstrak memiliki aktivitas antibakteri.</p> Muhammad Andrian Hidayat Copyright (c) 2024 Bandung Conference Series: Pharmacy 2024-02-07 2024-02-07 4 1 85 90 10.29313/bcsp.v4i1.11968 Penulusuran Pustaka Potensi Tanaman Alpukat (Persea americana Mill) Sebagai Alternatif Bahan Alam Untuk Perawatan Rambut dan Kulit Kepala https://proceedings.unisba.ac.id/index.php/BCSP/article/view/12035 <p><strong>Abstract </strong>Avocado (Persea americana) is a plant that is commonly found in Indonesia. Avocados are also known for their health benefits, for lowering cholesterol, preventing cancer, heart disease and liver disorders. There is also research that proves that the use of the avocado plant has the potential to be used for healthy hair and scalp. The aim of this research is to conduct a literature search regarding the potential of the avocado plant which can be used as an alternative ingredient in hair and scalp care. From the literature search carried out, it can be concluded that the Avocado plant (Persea americana Mill) has the potential to be used as an alternative natural ingredient for hair and scalp care. Compounds that play a role in hair care and growth are oleic acid and biotin. Meanwhile, as anti-dandruff, the compounds used are secondary metabolite compounds such as alkaloid, flavonoid, tannin, dan saponin.</p> <p><strong>Abstrak </strong>Alpukat <em>(Persea americana)</em> adalah tanaman yang umum didapat di Indonesia. Alpukat pun terkenal akan manfaatnya untuk kesehatan, yaitu dapat menurunkan kolesterol, mencegah kanker, penyakit jantung, dan juga gangguan hati. Terdapat juga penelitian yang membuktikan bahwa penggunaan tanaman alpukat memiliki potensi untuk digunakan dalam kesehatan rambut dan kulit kepala. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan penelusuran pustaka mengenai potensi tanaman alpukat yang dapat digunakan sebagai alternatif bahan dalam perawatan rambut dan kulit kepala dan untuk mengetahui senyawa apakah yang memiliki potensi untuk perawatan rambut dan kulit kepala. Dari penelusuran pustaka yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa tanaman Alpukat (<em>Persea americana </em>Mill) memiliki potensi digunakan sebagai alternatif bahan alam untuk perawatan rambut dan kulit kepala. Senyawa yang berperan dalam perawatan dan pertumbuhan rambut adalah asam oleat dan biotin. Sedangkan sebagai antiketombe, senyawa yang digunakan adalah senyawa metabolit sekunder , yaitu alkaloid, flavonoid, tannin, dan saponin.</p> Muhammad Geusan Andika Dwi Legawa Kiki Mulkiya Y Yani Lukmayani Copyright (c) 2024 Bandung Conference Series: Pharmacy 2024-02-08 2024-02-08 4 1 91 98 10.29313/bcsp.v4i1.12035 Uji Aktivitas Antifungi Ekstrak Herba Floss Flower (Ageratum Houstonianum Mill.) Terhadap Pertumbuhan Malassezia Furfur dan Tricophyton Mentagrophytes https://proceedings.unisba.ac.id/index.php/BCSP/article/view/12077 <p><strong><span lang="IN">Abstract.</span></strong><span lang="IN"> Fungal growth on the surface of the skin that occurs due to fungal infections can be treated by using antifungals. However, the use of synthetic antifungals carries the risk of causing resistance, so alternative antifungals from natural ingredients are increasingly in demand, one of which is from weed plants such as <em>floss flower</em>. This study aims to see the antifungal activity of <em>floss flower</em> extract at concentrations of 5%, 10%, 20%, 40%, 60% and 80% against <em>Malassezia furfur </em>&nbsp;and <em>Tricophyton mentagrophytes</em>, the methods that uses in this research are well diffusion method. The conclusion from this research showed that <em>floss flower </em>extract have antifungal activity against <em>Malassezia furfur</em> and <em>Tricophyton mentagrophytes</em>.</span></p> <p><strong>Abstrak. </strong>Pertumbuhan jamur di permukaan kulit yang terjadi akibat infeksi jamur dapat diatasi dengan menggunakan antifungi. Akan tetapi, penggunaan antifungi sintetik beresiko menimbulkan resistensi, sehingga alternatif antifungi dari bahan alam semakin diminati, salah satunya dari tanaman gulma seperti tumbuhan <em>floss flower</em>. Penelitian ini bertujuan untuk melihat adanya aktivitas antifungi dari ekstrak <em>floss flower</em> pada konsentrasi 5%, 10%, 20%, 40%, 60% dan 80% terhadap jamur <em>Malassezia furfur </em>dan <em>Tricophyton mentagrophytes </em>dan metode yang digunakan adalah metode difusi sumuran agar. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan ekstrak <em>floss flower</em> memiliki aktivitas antifungi terhadap <em>Malassezia furfur </em>dan <em>Tricophyton mentagrophytes</em>.</p> Iqlima Khairunnisa Tanjung Lanny Mulqie Copyright (c) 2024 Bandung Conference Series: Pharmacy 2024-02-08 2024-02-08 4 1 99 104 10.29313/bcsp.v4i1.12077 Pengujian Aktivitas Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Naga Merah (Hylocereus Polyrhizus) Terhadap Staphylococcus Aureus https://proceedings.unisba.ac.id/index.php/BCSP/article/view/12175 <p><strong>Abstract.</strong>&nbsp;Red dragon fruit peel has the potential to produce pharmacological activity with its various contents, including phenolic compounds, flavonoids, polyphenols and has benefits, one of which is antibacterial. This research aims to determine the potential antibacterial activity of red dragon fruit peel against <em>Staphylococcus aureus</em>&nbsp;bacteria through the inhibition zone produced and to determine the secondary metabolite compounds contained in red dragon fruit peel. The extraction method &nbsp;was the digestion method with 96% ethanol solvent. And the antibacterial testing method used is the agar well diffusion method. The sample concentrations used were 12.5%, 25% and 50% with the comparison compound Phytochemical screening result showed that of red dragon fruit peel contain of alkaloids, flavonoids and saponins.</p> <p><strong>Abstrak.</strong><strong>&nbsp;</strong>Kulit&nbsp;buah&nbsp;naga&nbsp;merah&nbsp;mempunyai&nbsp;potensi&nbsp;untuk&nbsp;menghasilkan&nbsp;aktivitas&nbsp;farmakologi&nbsp;dengan&nbsp;berbagai&nbsp;kandungan&nbsp;yang dimilikinya, antara lain senyawa fenolik, flavonoid, polifenol dan mempunyai manfaat salah satunya adalah&nbsp;sebagai antibakteri. Penelitian ini&nbsp;bertujuan untuk mengetahui potensi aktivitas antibakteri kulit buah naga merah&nbsp;terhadap&nbsp;bakteri&nbsp;<em>Staphylococcus</em><em>&nbsp;</em><em>aureus</em><em>&nbsp;</em>melalui&nbsp;zona&nbsp;hambat&nbsp;yang&nbsp;dihasilkan&nbsp;serta&nbsp;mengetahui&nbsp;senyawa&nbsp;metabolit&nbsp;sekunde yang terkandung di dalam kulit buah naga merah. Metode ekstraksi yang digunakan pada penelitian ini&nbsp;adalah&nbsp;metode&nbsp;digesti dengan&nbsp;pelarut&nbsp;etanol&nbsp;96%.&nbsp;Dan&nbsp;metode&nbsp;pengujian&nbsp;antibakteri&nbsp;yang&nbsp;digunakan&nbsp;adalah&nbsp;metode&nbsp;difusi agar sumuran. Konsentrasi sampel yang digunakan&nbsp;12,5%,25% dan&nbsp;50% dengan&nbsp;senyawa pembanding adalah amoksilin&nbsp;dengan konsentrasi 0,2%. Diameter zona hambat yang dihasilkan sebesar 28,3 mm pada konsentrasi 50%. Hasil&nbsp;skrining&nbsp;fitokimia&nbsp;kulit&nbsp;buah&nbsp;naga&nbsp;merah&nbsp;menunjukan&nbsp;adanya&nbsp;senyawa&nbsp;alkaloid,&nbsp;flavonoid&nbsp;dan&nbsp;saponin</p> Ima Sukmawati Kiki Mulkiya Yuliawati Copyright (c) 2024 Bandung Conference Series: Pharmacy 2024-02-11 2024-02-11 4 1 105 111 10.29313/bcsp.v4i1.12175