Pola Penggunaan dan Interaksi Obat Antidiabetes dan Antihipertensi pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 dengan Komplikasi Hipertensi di RSUD Subang
Abstract
Diabetes melitus (DM) merupakan salah satu penyakit yang selalu meningkat dari tahun ke tahun. Pada 2020 Indonesia menempati urutan ke 3 di Asia Tenggara. DM adalah penyakit hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau keduanya. Penyakit DM terdapat 3 jenis yaitu DM tipe 1, DM tipe 2 dan DM gestasional. DM dapat terjadi komplikasi salah satunya yaitu hipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola penggunaan obat antidiabetes dengan antihipertensi dan terdapat interaksi obat untuk antidiabetes dengan antihipertensi di RSUD Kabupaten Subang. Penelitian ini merupakan analisis secara deskriptif observasional. Pengambilan data dilakukan dengan teknik purposive sampling dengan mencatat rekam medis yang memenuhi kriteria inklusi. Terdapat 70 rekam medik yang memenuhi kriteria inklusi. Karakteristik pasien didominasi oleh perempuan (68,6%) dan laki-laki (31,4%) dengan usia 60-74 tahun (50%). Obat antidiabetes dan antihipertensi yang paling banyak digunakan yaitu metformin (biguanide) 41% dan amlodipin (calcium channel blocker) 70,6%. Interaksi obat paling banyak yaitu metformin dengan amlodipin sebanyak 33 resep (57,7), mekanisme terbanyak yaitu farmakodinamika tingkat keparahan yaitu moderate.
Diabetes mellitus (DM) is one of the diseases that always increases from year to year. In 2020 Indonesia ranks 3rd in Southeast Asia. DM is a hyperglycemia disease that occurs due to abnormalities in insulin secretion, insulin action, or both. There are 3 types of DM disease, namely type 1, type 2 DM and DM gestasional. DM can have complications, one of which is hypertension. This study aims to determine the pattern of use of antidiabetic drugs with antihypertensives and drug interactions for antidiabetics with antihypertensives at the RSUD Subang. This research is an observational descriptive analysis. Data were collected using purposive sampling technique by recording medical records that met the inclusion criteria. There were 70 medical records that met the inclusion criteria. Patient characteristics were dominated by women (68.6%) and men (31.4%) with ages 60-74 years (50%). The most commonly used antidiabetic and antihypertensive drugs were metformin (biguanide) 41% and amlodipine (calcium channel blocker) 70.6%. The most common drug interaction was metformin with amlodipine as many as 33 prescriptions (57.7), the most mechanism was pharmacodynamics, the severity level was moderate.
References
[2] Baxter, K. (2010). Stockley’s Drug Interactions (Vol. 495). In London: Pharmaceutical Press. (Karen Baxt, Vol. 6, Issue 1).
[3] Imelda, S. I. (2019). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya diabetes Melitus di Puskesmas Harapan Raya Tahun 2019. Scientia Journal, 8(1), 28–39.
[4] Kemenkes RI. (2018). Hasil Riset Kesehatan Dasar Tahun 2018. Kementrian Kesehatan RI, 53(9), 1689–1699.
[5] Kementerian Kesehatan RI. (2020). Infodatin tetap produktif, cegah, dan atasi Diabetes Melitus 2020. In Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI (pp. 1–10).
[6] Leigh Ann Anderson; Sanjai Sinha; Kaci Durbin; Sophia Entringer; Judith Stewart; Philip Thornton;, & Carmen Pope; Melisa Puckey; Sally Chao. (2023). Drugs Interaction Checker. https://www.drugs.com/
[7] Ohishi, M. (2018). Hypertension with diabetes mellitus: Physiology and pathology. Hypertension Research, 41(6), 389–393.
[8] Ramatillah, D. L. (2020). Buku Ajar Interaksi Obat.
[9] Soelistijo, S. (2021). Pedoman Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 Dewasa di Indonesia 2021. In Global Initiative for Asthma.
[10] Tandililing, S., Mukaddas, A., & Faustine, I. (2017). Rawat Jalan Rumah Sakit Umum Daerah I Lagaligo Kabupaten Luwu Timur Periode Januari-Desember Tahun 2014. GALENIKA Journal of Pharmacy, 3(1), 49–56.
[11] Toding, S. A. N. (2019). Pola Penggunaan Obat Hipertensi Pada Pasien Geriatri Berdasarkan Tepat Dosis, Tepat Pasien Dan Tepat Obat Di Rumah Sakit Anutapura Palu Tahun 2019. Jurnal Health Sains, 3(1), 138–145.
[12] World Health Day. (2013). A global brief on Hyper tension World Health Day 2013. World Health Organization, 1–40.