Analisis Interaksi Obat Pada Pasien Rawat Jalan Penderita Penyakit Jantung Koroner di Salah Satu Rumah Sakit di Kota Bandung

  • Muhammad Raja Fachri Buldan Prodi Farmasi, Fakultas MIPA, Universitas Islam Bandung
  • Umi Yuniarni Universitas Islam Bandung
  • Fetri Lestari Universitas Islam Bandung
Keywords: Penyakit jantung koroner (PJK), interaksi obat, pasien rawat jalan PJK.

Abstract

Abstrak. Penyakit jantung koroner (PJK) adalah suatu penyakit gangguan fungsi jantung akibat berkurangnya suplai oksigen ke otot jantung. Hal ini disebabkan oleh adanya penyempitan atau sumbatan pada pembuluh darah koroner. PJK merupakan penyakit kronis dan sering diderita oleh pasien dengan usia lanjut oleh karena itu PJK membutuhkan berbagai macam obat dalam terapinya sehingga memperbesar kemungkinan terjadinya interaksi obat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui persentase kemungkinan adanya interaksi obat pada pasien rawat jalan penyakit jantung koroner di salah satu rumah sakit di kota Bandung meliputi jenis obat yang paling sering berpotensi berinteraksi, mekanisme interaksi obat, dan signifikansi interaksi obat. Penelitian yang dilakukan yaitu analitik observasional menggunakan data retrospektif dengan analisis data secara deskriptif dan pengambilan sampel dengan teknik consecutive sampling. Data diambil dari sampel rekam medik pasien rawat jalan penderita PJK di salah satu rumah sakit di kota Bandung periode Januari – Desember 2022. Berdasarkan analisis interaksi obat yang telah dilakukan diketahui 73 resep (97,33%) dari total 75 resep pasien rawat jalan penderita PJK yang kemungkinan berpotensi mengalami interaksi obat dengan total 81 jenis interaksi. Mayoritas interaksi memiliki signifikansi moderate sebanyak 66 kasus (81,48%), lalu minor 8 kasus (9,88%) dan major 7 kasus (8,64%). Jenis obat yang paling sering berinteraksi yaitu aspirin-bisoprolol dengan jumlah 35 kasus (47,94%). Berdasarkan mekanisme interaksi obat mayoritas adalah interaksi dengan mekanisme farmakodinamika dengan jumlah 57 kasus (70,37%).

Abstract. Coronary Heart Disease (CHD) is a disease of impaired heart function due to reduced oxygen supply to the heart muscle. This is caused by a narrowing or blockage of the coronary blood vessels. CHD is a chronic disease and is often suffered by patients with advanced age, therefore CHD requires a variety of drugs in its therapy, increasing the possibility of drug interactions. The purpose of this study was to determine the percentage of the possibility of drug interactions in outpatients with coronary heart disease in one of the hospitals in the city of Bandung including the types of drugs that most often have the potential to interact, the mechanism of drug interactions, and the significance of drug interactions. The research conducted was observational analytic using retrospective data with descriptive data analysis and sampling with consecutive sampling technique. Data were taken from a sample of medical records of outpatients with CHD in one of the hospitals in the city of Bandung for the period January - December 2022. Based on the analysis of drug interactions that have been carried out, 73 prescriptions (97.33%) of a total of 75 outpatient prescriptions for patients with CHD are known to have the potential to experience drug interactions with a total of 81 types of interactions. The majority of interactions had moderate significance as many as 66 cases (81.48%), then minor 8 cases (9.88%) and major 7 cases (8.64%). The most common type of drug interaction was aspirin-bisoprolol with 35 cases (47,94%). Based on the mechanism of drug interaction, the majority were pharmacodynamic interactions with 57 cases (70.37%).

References

[1] Aprilianti, R. G., Sekti, B. H., & Hidayati, L. N. (2022). Gambaran Interaksi Obat Penyakit Jantung Koroner Dengan Sindrom Metabolik Pada Pasien Rawat Jalan di RS TK II Dr. Soepraoen Malang. Jurnal Riset Kefarmasian Indonesia, 4(1), 59-73.
[2] Depkes RI. (2009). Klasifikasi umur menurut kategori. Jakarta: Ditjen Yankes.
[3] Kubitza, D., Becka, M., Muck, W., & Schwers, S. (2012). Effect of Co-Administration of Rivaroxaban and Clopidogrel on Bleeding Time, Pharmacodynamics and Pharmacokinetics: A Phase I Study. Pharmaceuticals (Basel), 5(3), 296-279.
[4] Kuncoro, B., & Yanti, Y. (2019). aluasi Interaksi Obat Jantung Koroner Pada Pasien Rawat Inap Rumah Sakit Umum Kabupaten Tanggerang 2017. Jurnal Farmagazine, 6(1), 38-46.
[5] PERKI. (2019). Panduan Prevensi Penyakit Kardiovaskular Aterosklerosis. Jakarta: Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia.
[6] Riskesdas. (2018). Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian RI Tahun 2018. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI.
[7] Satoto, H. (2014). Patofisiologi Penyakit Jantung Koroner. Jurnal Anestesiologi Indonesia, 6(3), 209-224.
[8] Waradhika, R. (2007). Kajian Interaksi Obat Pada Pasien Penyakit Jantung Koroner di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode 2005. Yogyakarta: Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma.
[9] Yahya, A. F. (2010). Menaklukkan Pembunuh no.1 : Mencegah dan Mengatasi Penyakit Jantung Koroner Secara Tepat. Bandung: PT Mizan Pustaka.
Published
2023-08-31