KAJIAN KETEPATAN "DAGUSIBU" ANTIBIOTIK DIMASYARAKAT KELURAHAN SITU KECAMATAN SUMEDANG UTARA KABUPATEN SUMEDANG

  • Meicia Lutfiah Ivanca Program Studi Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
  • Fetri Lestari Program Studi Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
  • Ratu Choesrina Program Studi Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Keywords: Antibiotik, Dagusibu, Resistensi antibiotik, Antibiotics, Antibiotic resistance

Abstract

Abstract. Antibiotics commonly used for bacterial infections. There are many cases of  inappropriate use of antibiotics such as using antibiotics for self-medication. Improper use of antibiotics makes a risk for antibiotic resistance. DAGUSIBU (Get, Use, Keep, Dispose) of medicine needs concern from the community to achieve success in therapy and safety outcomes, one of which is treatment with antibiotics. Purpose of this study was to determined the level of knowledge and behavior patterns of the community regarding DAGUSIBU on antibiotics. The research was conducted in the Situ village community, North Sumedang, with a total respondents of 98. The research was conducted using a descriptive observational method with a survey research type. Data collection was carried out by interviewing the respondents. The results showed that the level of knowledge of DAGUSIBU on antibiotics in the community were good (65%), the level of appropriateness of behavior, were good regarding how to get, use, and keep antibiotics. Otherwise, they were less appropriate on how to dispose antibiotics (38%). It can be concluded that the community need to be given further education about DAGUSIBU on antibiotics.

Keywords: Antibiotics, Dagusibu, Antibiotic resistance

Abstrak. Antibiotik merupakan obat keras yang digunakan untuk infeksi bakteri. Pada saat ini banyak penggunaan antibiotik yang tidak tepat seperti penggunaan antibiotik tanpa resep dokter. Ketidak tepatan penggunaan antibiotik menjadi resiko terjadinya resistensi antibiotik. Dagusibu (Dapat, Guna, Simpan, Buang) obat perlu menjadi perhatian pada masyarakat untuk mencapai keberhasilan dalam pengobatan salah satunya pengobatan dengan antibiotik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan pola perilaku masyarakat mengenai DAGUSIBU antibiotik. Penelitian dilakukan di masyarakat kelurahan Situ kecamatan Sumedang Utara kabupaten Sumedang dengan jumlah sampel sebanyak 98. Penelitian dilakukan dengan metode observasional deskriptif dengan jenis penelitian survei. Pengambilan data dilakukan dengan wawancara terhadap responden. Hasil penelitian mengenai tingkat pengetahuan DAGUSIBU antibiotik menunjukkan masyarakat memiliki pengetahuan yang baik (65%), pada ketepatan perilaku masyarakat memiliki perilaku yang baik mengenai cara mendapatkan, menggunakan, dan menyimpan antibiotik. Tetapi memiliki ketepatan perilaku yang kurang pada cara membuang antibiotik (38%). Dapat disimpulkan bahwa masyarakat perlu diberikan edukasi lebih lanjut mengenai DAGUSIBU antibiotik.

Kata Kunci: Antibiotik, Dagusibu, Resistensi antibiotik

References

[1] Arikunto, Suharsimi. (2016). Prosedur Penelitian Sutau Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
[2] Anggraini, W., Puspitasari, M. R., Atmaja, R. R., Sugihantoro, H. (2020). Pengaruh Pemberian Edukasi Terhadap Tingkat Pengetahuan Pasien Rawat Jalan Tentang Penggunaan Antibiotik Di RSUD Kanjuruhan Kabupaten Malang. Pharmaceutical Journal Of Indonesia, 06(01), 57-62.
[3] Direktotat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan. (2020). Pedoman Pelaksanaan Program Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat (GeMa CerMat). Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
[4] Hamid, F., Kotto, F. R., Prasetia, P. W. (2020). Karakteristik Penggunaan Antibiotik Tanpa Resep Dokter Di Kalangan Guru Kecamatan Labakkang Kabupaten Pangkajene Dan Kepulauan. Alami Journal, 04(02), 18-31.
[5] Indriani, L., Zunnita, O. (2018). Penilaian Terhadap Rasionalitas Penggunaan Antibiotika Pada Balita Penderita Pneumonia Puskesmas Bogor Utara. Fitofarma Jurnal Ilmiah Farmasi, 08(02).
[6] Ihsan, S., Kartina, Akib, N.I. (2016). Studi Penggunaan Antibiotik Non Resep Di Apotek Komunitas Kota Kendari. Media Farmasi, 13(02), 272-284.
[7] Irawati, L., Alrasheedy, A. A., Hassali, M. A., Saleem, F. (2019). Low-income community knowledge, attitudes and perceptions regarding antibiotics and antibiotic resistance in Jelutong District, Penang, Malaysia: a qualitative study. BMC Public Health, 19(1292).
[8] King, L., Hersh, A. L., Hicks, L. A., Flemingdutra, K. E. (2021). Duration Of Outputient Antibiotic Therapy For Common Outpatient Infection. Clin Infect Dis, 72(10).
[9] Kong, L. S., Islahudin, F., Muthupalaniappen, L., Chong, W. W. (2019). Knowledge and Expectations on Antibiotic Use among Older Adults in Malaysia: A Cross-Sectional Survey. MDPI Geriatrics, 04(04).
[10] Kementrian Kesehatan RI. (2013). Pedoman Umum Penggunaan Antibiotik. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI.
[11] Lutsina, N. W. (2021). Penggunaan dan Pengetahuan Antibiotik pada Ibu-Ibu di Puskesmas Oepoi. CHM-K Pharmaceutical Scientific Journal, 04(01).
[12] Murniati. (2020). Tingkat Kepatuhan Pasien Tentang Penggunaan Antibiotika (Amoxicillim dan Ampisilin) di Puskesmas Tamalanrea Jaya Kota Makassar. Jurnal Farmasi Sandi Karsa, 06(01).
[13] Musoke, D., Namata, C., Lubega, G. B., Kitutu, F. E., Mugisha, L., Amir, S. Brandish, C., Gonza, J., Ikhile, D., Niyongabo, F., Yean, B., Driscoll, J., Hobbs, K., Winter, J., Gibson, L. (2021). Access, use and disposal of antimicrobials among humans and animals in Wakiso district, Uganda: a qualitative study. Journal Of Pharmaceutical Policy and Practice, 14(69).
[14] Mutmainah, N., Jannah, P. N., Vieda, Z, T. (2022). Pengetahuan, Sikap dan Perilaku DAGUSIBU Obat pada Kader PKK. Jurnal Farmasi Indonesia, 19(02).
[15] Pratomo, G. S., Dewi, N. A. (2018). Tingkat Pengetahuan Masyarakat Desa Anjir Mambulau Tengah Terhadap Penggunaan Antibiotik. Jurnal Surya Medika, 04(01).
[16] Prasetyo, E. Y., Agustina, L., Kusumaratni, D. A. (2022). Peningkatan Kesadaran Penggunaan Antibiotik Sebagai Upaya Pemutusan Mata Rantai Persepsi Yang Salah Tentang Antibiotik. Jurnal Pengabdian Farmasi Malahayti, 05(02): 109 – 118.
[17] Pakpahanm M., Siregar, D., Susilawaty, A., Tasnim, Ramdany, M. R., Manurung, E. I., Tompunu, E. S., Sitanggang, Y. F., Maisyarah. (2021). Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Medan: Yayasan Kita Menulis.
[18] Rista, U., Scipio, M., Ariani, D. (2022). Kenali Penggunaan Antibiotik Secara Tepat. Jurnal UTA, 01(02).
[19] Sari, S.U., Ramadhiani, A.R., Indriani, O., Islami, A. (2022). Hubungan Karakteristik Terhadap Pengetahyan Tentang Dagusibu Obat Antibiotik Pada Masyarakat Desa Ngestiboga 1 Kecamatan Jayaloka Sumatera Selatan. Jurnal Lumbung Farmasi, 03(02).
[20] Tjay, T dan Rahardja. (2007). Obat - obat Penting Khasiat Penggunaan dan Efek – efek Sampingnya, Edisi Enam. Jakarta: PT Elek Media Komputindo Kelompok Gramedia.
[21] World Health Organization (WHO). (2022). The WHO Aware (Access, Watch, Reserve) Antibiotic Book. Swiss: World Healtd Organization.
[22] Wulandari, A. Rahmawardany, C. Y. (2022). Perilaku Penggunaan Antibiotik di Masyarakat. Jurnal Ilmu Kefarmasian Sainstech Farma, 15(01).
[23] Zuhriyah, A., Februyani, N., Jamilah, L. A. (2018). Tingkat Pengetahuan Penggunaan Antibiotik Jenis Amoxicillin Pada Masyarakat Desa Pilanggede Kecamatan Balen Kabupaten Bojonegoro. Journal Hospitaly, 07(02).
Published
2023-08-30