Pengujian Potensi Antibakteri Ekstrak Etanol 96% dan Fraksi Daun Pecut Kuda (Stachytarpheta jamaicensis (L.) Vahl) terhadap Bakteri Staphylococcus aureus
Abstract
Abstract. Staphylococcus aureus is a bacterium that causes infections characterized by tissue damage. Infections that occur range from mild infections to serious infections and even cause death. Horse whip leaves (Stachytarpheta jamaicensis (L.) Vahl) are known to have potential as antibacterials that are often used empirically. The study aims to test the antibacterial activity of extracts and fractions of horse whip leaves (Stachytarpheta jamaicensis (L.) Vahl) against Staphylococcus aureus bacteria, determine its KHM value, and to analyze the content of compounds in extracts and fractions. The method of determining specific and nonspecific parameters, extraction by maceration method using 96% ethanol solvent, fractionation by Liquid-Liquid Extract method using solvents with increasing polarity, phytochemical screening, and testing antibacterial activity using agar diffusion method with wells. The ethanol extract of horse whip leaves has stronger antibacterial activity than the fraction based on the inhibition diameter obtained at concentrations of 30%, 35%, and 40%. The KHM value of ethanol extract is 15%. It can be concluded that the ethanol extract has stronger antibacterial activity with a KHM value of 15%, presumably related to the content of flavonoids, tannins, saponins, and steroid compounds that are antibacterial in the extract.
Abstrak. Staphylococcus aureus adalah bakteri penyebab infeksi yang ditandai dengan adanya kerusakan jaringan. Infeksi yang terjadi mulai dari infeksi ringan sampai infeksi yang serius bahkan hingga menyebabkan kematian. Daun pecut kuda (Stachytarpheta jamaicensis (L.) Vahl) diketahui memiliki potensi sebagai antibakteri yang seringkali dimanfaatkan secara empiris. Penelitian bertujuan untuk menguji aktivitas antibakteri dari ekstrak dan fraksi daun pecut kuda (Stachytarpheta jamaicensis (L.) Vahl) terhadap bakteri Staphylococcus aureus, menentukan nilai KHM-nya, dan untuk menganalisis kandungan senyawa dalam ekstrak dan fraksi. Metode penetapan parameter spesifik dan nonspesik, ekstraksi dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96%, fraksinasi dengan metode Ekstrak Cair-Cair menggunakan pelarut dengan kepolaran yang semakin meningkat, penapisan fitokimia, dan pengujian aktivitas antibakteri menggunakan metode difusi agar dengan cara sumuran. Ekstrak etanol daun pecut kuda memiliki aktivitas antibakteri lebih kuat dari fraksi berdasarkan diameter hambat yang diperoleh pada konsentrasi 30%, 35%, dan 40%. Nilai KHM ekstrak etanol yaitu 15%. Dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol memiliki aktivitas antibakteri lebih kuat dengan nilai KHM sebesar 15%, diduga berkaitan dengan kandungan senyawa flavonoid, tanin, saponin, dan steroid yang bersifat sebagai antibakteri di dalam ekstrak.
References
[2] Jayanthi, A. A. I., Tarini, N. M. A., & Praharsini, I. G. A. A. (2020). Staphylococcus aureus Sebagai Agen Penyebab Infeksi Pada Kasus Erisipelas Kruris Dekstra Dengan Liken Simpleks Kronikus. Intisari Sains Medis, 11(3), 1482–1491.
[3] Emelda., Safitri, E, A., & Farmawati, A. (2021). Aktivitas Inhibisi Ekstrak Etanolik Ulva lactuca terhadap Bakteri Staphylococcus aureus. Pharmaceutical Journal of Indonesia, 7(1), 44.
[4] Sufitri, R. A., Nurdiana, N., & Krismayanti, L. (2018). Uji Ekstrak Daun Pecut Kuda (Stachytarpheta jamaicencis L) Sebagai Penghambat Bakteri Staphylococcus aureus. Biota, 8(2), 199–210.
[5] Octasari, P. M., & Ramayani, S. L. (2021). Potensi Hidrogel Ekstrak Etanolik Daun Pecut Kuda Terhadap Proses Penyembuhan Ulkus Diabetikum pada Rattus Novergicus Galur Wistar. Politeknik Katolik Mangunwijaya, 8 No.(1), 1–12.
[6] Octavia, M., Amin, A., Waris, R., Yuliana, D., Farmasi, P. S., Farmasi, F., & Indonesia, U. M. (2023). Identifikasi Organoleptik , Dan Kelarutan Ekstrak Etanol Daun Pecut Kuda ( Stachitarpeta jamaiensis ( L .) Vahl ) Pada Pelarut Dengan Kepolaran Berbeda. Makassar Natural Product Journal, 1(4), 203–211.
[7] Suhirman, S., Penelitian, B., Rempah, T., & Obat, D. (2015). Skrining Fitokimiapada Beberapa Jenis Pecut Kuda (Stachytarphetajamaicensis L. Vahl). Prosiding Seminar Nasional Swasembada Pangan, April, 93–97.
[8] Abdurahman, E., Permana, N., Mardiana, G. S., Sutjiatmo, A. B., Choirunnisa, A., & Vikasari, S. N. (2022). Water Extract Influence of Stachytarpheta jamaicensis (L.) Vahl Leaves to Prevent Psoriasis Severity in Animal Model. Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology, 1(1), 39.
[9] Putri, F. E., Diharmi, A., & Karnila, R. (2023). Identifikasi Senyawa Metabolit Sekunder Pada Rumput Laut Coklat (Sargassum plagyophyllum) Dengan Metode Fraksinasi. Jurnal Teknologi Dan Industri Pertanian Indonesia, 15(1), 40–46
[10] Nurhayati, L. S., Yahdiyani, N., & Hidayatulloh, A. (2020). Perbandingan Pengujian Aktivitas Antibakteri Starter Yogurt dengan Metode Difusi Sumuran dan Metode Difusi Cakram. Jurnal Teknologi Hasil Peternakan, 1(2), 41.
[11] Cicilia Kosasi,Widya A. Lolo, S. S. (2019). Isolasi Dan Uji Aktivitas Antibakteri Dari Bakteri Yang Berasosiasi Dengan Alga Turbinaria ornata (Turner) J. Agardh Serta Identifikasi Secara Biokimia. 8, 351–359.
[12] Tjaboali, H. (2015). Validasi Metode Untuk Penetapan Kadar Ciprofloxacin Dalam Sediaan Tablet Dengan Nama Dagang Dan Generik Secara. Pharmacon, 4(4).
[13] Lombogia, B., Budiarso, F., & Bodhi, W. (2016). Uji daya hambat ekstrak daun lidah mertua (Sansevieriae trifasciata folium) terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli dan Streptococcus sp. Jurnal E-Biomedik, 4(1).
[14] Poeloengan, M., Andriani, Susan, Komala, I., & Hasnita, M. (2007). Uji Daya Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Batang Bungur (Largerstoremia speciosa Pers) Terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli Secara In Vitro. Seminar Nasional Teknologi Peternakan Dan Veteriner, 1–7.
[15] Saptowo, A., & Supriningrum, R. (2021). Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Kulit Batang Sekilang (Embeliaborneensis Scheff) Terhadap Bakteri Propionibacterium acnes dan Staphylococcus epidermidis. Jurnal SAINS dan Teknologi 7(2) 93.
[16] Wigunarti, A. H., Pujiyanto, S., & Suprihadi, A. (2019). Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Biji Kelor (Moringa oleifera L.) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus dan Bakteri Escherichia coli. Berkala Bioteknologi, 2(2), 5–12.
[17] Putri, F. E., Diharmi, A., & Karnila, R. (2023). Identifikasi Senyawa Metabolit Sekunder Pada Rumput Laut Coklat (Sargassum plagyophyllum) Dengan Metode Fraksinasi. Jurnal Teknologi Dan Industri Pertanian Indonesia, 15(1).
[18] Amalia, A., Sari, I., & Risa Nursanty. (2017). Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etil Asetat Daun Sembung (Blumea balsamifera (L.) DC.) terhadap Pertumbuhan Bakteri Methicillin Resistant Staphylococcus aureus (MRSA). Jurnal UIN Ar-Raniry, 5(1), 387–391.
[19] Alouw, G., Fatimawali, F., & Lebang, J. S. (2022). Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Kersen (Muntingia calabura L.) Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus Dan Pseudomonas aeruginosa Dengan Metode Difusi Sumuran. Jurnal Farmasi Medica/Pharmacy Medical Journal (PMJ), 5(1), 36.