Gambaran Cemaran Escherichia Coli pada Sumber Air Sepanjang di Sungai Cikapundung di Kelurahan Tamansari

  • Alby Al Farisi Pamungkas Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran
  • Arief Budi Yulianti Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran
  • Adjat S. Rasjad Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran
Keywords: Kualitas air, escherichia coli, sungai cikapundung

Abstract

Abstract. Land use in the Cikapundung watershed by constructing buildings at a distance of less than 10 meters from the river causes an increase in the burden of river water pollution by domestic waste. Not least in the Tamansari Village, only a few of the heads of families have access to clean water, so they still use well water that is close to the Cikapundung River and has the potential to be polluted due to domestic waste disposal, one of the contaminants is Escherichia coli bacteria. This study aims to analyze Escherichia coli contamination in water sources along the Cikapundung River in Tamansari Village. The samples taken were 10 wells along the Cikapundung River in Tamansari Village. This study uses a descriptive observational method. The results showed that the Escherichia coli content in 10 wells taken along the Cikapundung River, Tamansari Village, exceeded the quality standards set in accordance with Minister of Health Regulation No. 492 of 2010, namely 0 CFU/100ml of water sample. Two out of 10 wells had Escherichia coli content of 4 CFU/100ml water sample, while 8 out of 10 wells had Escherichia coli content of >2400 CFU/100ml water sample. All water samples examined did not meet the quality standards set by the Minister of Health Regulation No. 492 of 2010, well water along the Cikapundung River, Tamansari Village has polluted water quality. Theoretically, watersheds are not allowed to have land or building structures that stand less than 10 meters, so it needs attention from local regional policy makers, one of the consequences is polluting the water sources used by local residents.

Abstrak. Penggunaan lahan di DAS Cikapundung dengan mendirikan bangunan pada jarak kurang dari 10 meter dari sungai menyebabkan peningkatan beban pencemaran air sungai oleh limbah domestik. Tak terkecuali di Kelurahan Tamansari terhitung hanya sedikit dari sejumlah kepala keluarga yang mendapatkan akses air bersih sehingga masih memanfaatkan air sumur yang dekat dengan Sungai Cikapundung serta berpotensi tercemar karena pembuangan limbah domestik, salah satu pencemarnya adalah bakteri Escherichia coli. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis cemaran Escherichia coli pada sumber air di sepanjang Sungai Cikapundung di Kelurahan Tamansari. Sampel yang diambil adalah air sumur di sepanjang Sungai Cikapundung di Kelurahan Tamansari sejumlah 10 sumur. Penelitian ini menggunakan metode observasional deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan Escherichia coli pada 10 sumur yang diambil di sepanjang Sungai Cikapundung Kelurahan Tamansari melebihi baku mutu yang ditetapkan sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan No. 492 Tahun 2010 yaitu 0 CFU/100ml sampel air. Dua dari 10 sumur memiliki kandungan Escherichia coli sebanyak 4 CFU/100ml sampel air, sementara 8 dari 10 sumur memiliki kandungan Escherichia coli sebanyak >2400 CFU/100ml sampel air. Semua sampel air yang diperiksa tidak memenuhi baku mutu yang ditetapkan sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan No. 492 Tahun 2010, air sumur di sepanjang Sungai Cikapundung Kelurahan Tamansari memiliki kualitas air tercemar. Secara teoritis daerah aliran sungai tidak diperbolehkan terdapat adanya lahan atau struktur bangunan yang berdiri kurang dari 10 meter sehingga perlu adanya perhatian dari pemangku kebijakan daerah setempat, salah satu akibatnya adalah mencemari sumber air yang dimanfaatkan warga sekitar.

Published
2023-02-01