Gambaran BTA pada Pasien Tuberkulosis Paru yang Disertai Diabetes Melitus Tipe 2

  • Nadilla Meilenia Fakultas Kedokteran
  • Miranti Kania Dewi Fakultas Kedokteran
  • Umar Islami Fakultas Kedokteran
Keywords: Diabetes Melitus, Gambaran BTA, Tuberkulosis Paru

Abstract

Abstract. Diabetes Mellitus (DM) occurs because decreased insulin production or resistance which causes hyperglycemia. Hyperglycemia in DM causes immune system to decrease so Mycobacterium tuberculosis can survive and grow. This can increase risk of pulmonary tuberculosis (TB) in people with DM. This study aims to determine relationship between incidence of type 2 DM with features of AFB in pulmonary TB patients at BBKPM Bandung for the 2017-2021 period. This research was conducted with analytic observational design using cross-sectional study. Research material used medical records of pulmonary TB patients at BBKPM Bandung who fit inclusion criteria as many 146 people, consisting of 27 pulmonary TB patients with type 2 DM and 119 pulmonary TB patients without type 2 DM. Results of this study showed that overall more pulmonary TB patients weren’t accompanied by type 2 DM (81.5%), while more pulmonary TB patients accompanied by type 2 DM were male (59.26%), aged ≥ 45 years (88.89%), and showed negative smear picture (65.8%). Bivariate analysis using chi square test showed that there was significant relationship between incidence of type 2 DM with features of AFB in pulmonary TB patients (p=0.000). Based on results it was concluded that there was relationship between incidence of type 2 DM and appearance of AFB in pulmonary TB patients at BBKPM Bandung. Incidence of type 2 DM is one of  factors that affect pulmonary TB due to an increase in blood sugar levels which can reduce body's immune system so that it is susceptible to MTb infection.

Abstrak. Diabetes Melitus (DM) terjadi akibat penurunan produksi ataupun resistensi insulin yang akhirnya menyebabkan hiperglikemia. Hiperglikemia pada DM menyebabkan sistem imun mengalami penurunan sehingga Mycobacterium tuberculosis bertahan dan tumbuh lebih banyak. Hal tersebut dapat meningkatkan risiko terjadinya tuberkulosis (TB) paru pada penderita DM. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kejadian DM tipe 2 dengan gambaran BTA pada pasien TB paru di BBKPM Bandung periode 2017-2021. Penelitian dilakukan dengan desain observasional analitik menggunakan studi cross-sectional. Bahan penelitian menggunakan rekam medis pasien TB paru di BBKPM Bandung yang sesuai kriteria inklusi sebanyak 146 orang,  yang terdiri dari pasien TB paru dengan DM tipe 2 sebanyak 27 orang dan pasien TB paru tanpa DM tipe 2 sebanyak 119 orang.  Hasil penelitian menunjukkan secara keseluruhan pasien TB paru lebih banyak yang tidak disertai DM tipe 2 (81,5%), sedangkan pasien TB paru yang disertai DM tipe 2 lebih banyak yang berjenis kelamin laki-laki (59,26%), berusia ≥45 tahun (88,89%), dan menunjukkan gambaran BTA negatif (65,8%). Analisis bivariat menggunakan uji chi square menunjukan adanya hubungan bermakna antara kejadian DM tipe 2 dengan gambaran BTA pada pasien TB paru (p=0,000). Berdasarkan hasil tersebut disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara kejadian DM tipe 2 dengan gambaran BTA pada pasien TB paru di BBKPM Bandung. Kejadian DM tipe 2 merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi TB paru  dikarenakan adanya peningkatan kadar gula darah yang dapat menurunkan sistem imun tubuh sehingga rentan terinfeksi MTb.

Published
2023-02-02