Kaitan Frekuensi Konsumsi Makanan Cepat Saji dengan Kejadian Hipertensi pada Usia Produktif

  • Vira Yuliana Suprayitno Pendidikan Dokter
  • Nurul Romadhona Pendidikan Dokter
  • Samsudin Surialaga Pendidikan Dokter
  • Nabilla Azmi Hermawan Pendidikan Dokter
Keywords: Dewasa Muda, Hipertensi, Makanan Cepat Saji

Abstract

Abstract. Hypertension is a non-communicable disease (NCD) which has recently become a serious problem. Hypertension that occurs in terms of age range which was originally only in the elderly is now shifting to occur in young adults. Fast food is a trend that is in great demand by young adults. The purpose of this study was to analyze the relationship between fast food consumption habits and the incidence of hypertension in young adults at the UPT Puskesmas Pasirkaliki, Bandung City. The research method used is analytic observational with a case control approach, selected by non-probability purposive sampling technique. There were 162 subjects who met the inclusion criteria for cases and controls. Data collection was taken through primary data by filling out a fast food frequency questionnaire and secondary data from medical records. Processing data using Chi-square test. This research was conducted from November 2021 to September 2022. The results showed that there is no relationship between fast food consumption habits and the incidence of hypertension with a P value of 0,984 (p>0,05). The incidence of hypertension in young adults occurs not only due to fast food consumption, but can also be caused by stress factors, gender, and smoking habits.

Abstrak. Hipertensi adalah penyakit tidak menular (PTM)  yang akhir-akhir ini  menjadi masalah serius. Hipertensi yang terjadi ini dari segi rentang usia yang awalnya hanya pada lansia sekarang bergeser terjadi pada usia dewasa muda. Makanan cepat saji menjadi tren yang banyak diminati oleh kalangan dewasa muda. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan antara kebiasaan konsumsi makanan cepat saji dengan kejadian hipertensi pada usia dewasa muda di UPT Puskesmas Pasirkaliki Kota Bandung. Metode penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan pendekatan case control, dipilih dengan teknik non probability purposive sampling. Subjek berjumlah 162 orang yang memenuhi kriteria inklusi kasus dan kontrol. Pengumpulan data diambil melalui data primer dengan pengisian kuesioner frekuensi makanan cepat saji dan data sekunder dari rekam medik. Pengolahan data menggunakan uji Chi-square. Penelitian ini dilakukan dari bulan November tahun 2021 sampai bulan September tahun 2022. Hasil penelitian menunjukkan bahwatidak terdapat hubungan antara kebiasaan konsumsi makanan cepat saji dengan kejadian hipertensi dengan P value 0,984 (p>0,05). Kejadian hipertensi pada usia dewasa muda terjadi bukan hanya karena konsumsi makanan cepat saji, melainkan juga bisa disebabkan oleh faktor stress, jenis kelamin, dan kebiasaan merokok.

Published
2023-01-31