Gambaran Karakteristik Pasien dan Kejadian Impaksi Serumen di RSUD Al Ihsan Bandung

  • EARLY ARISTHA WULANDARI FAKULTAS KEDOKTERAN
  • Yuniarti
  • Endang Suherlan

Abstract

Abstract. Indonesia is the fourth country with the highest prevalence of cerumen impaction, which is 4.5%. The highest effect caused by cerumen impaction is hearing loss. This study aims to describe the patient's age and to find out the comparison of the number of male and female patients who have impacted cerumen at the ENT polyclinic at Al Ihsan Hospital Bandung in 2022. The research method is purposive sampling with a minimum sample size of 144 medical record data of cerumen impacted patients at the ENT Polyclinic RSUD Al Ihsan Bandung. The results of this study, from 849 samples, there were 143 patients with impacted cerumen, most aged ≤50 years by 84.6% and female by 51%. The results of the analysis of the age picture with impacted cerumen obtained a value of p=0.121 (p>0.05), while the description of sex with impacted cerumen obtained a value of p=0.803 (p>0.05). Therefore, it can be concluded that there is no relationship between age and gender with impacted cerumen at the ENT Polyclinic at Al Ihsan Hospital, Bandung.

Keywords: Cerumen impaction, age relationship, sex relationship

Abstrak. Indonesia merupakan negara ke empat dengan prevalensi impaksi serumen tertinggi, yaitu 4,5%. Efek paling tinggi yang disebabkan impaksi serumen adalah gangguan pendengaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran usia pasien dan mengetahui perbandingan jumlah pasien pria dan wanita yang mengalami impaksi serumen di poliklinik THT RSUD Al Ihsan Bandung Tahun 2022. Metode penelitian yakni purposive sampling dengan jumlah sampel minimal sebanyak 144 data rekam medis pasien impaksi serumen di Poliklinik THT RSUD Al Ihsan Bandung. Hasil penelitian ini dari 849 sampel terdapat 143 pasien dengan impaksi serumen, paling banyak berusia ≤50 Tahun sebesar 84,6% dan berjenis kelamin perempuan sebesar 51%. Hasil analisis gambaran usia dengan impaksi serumen didapatkan nilai p=0,121 (p>0,05), sedangan gambaran jenis kelamin dengan impaksi serumen didapatkan nilai p=0,803 (p>0,05). Maka dari itu dapat disimpulkan tidak terdapat hubungan antara usia dan jenis kelamin dengan impaksi serumen di Poliklinik THT RSUD Al Ihsan Bandung.

Kata Kunci: Impaksi serumen, hubungan usia, hubungan jenis kelamin

Published
2023-02-01