Perbedaan Antara Tingkat Pengetahuan tentang Osteoporosis pada Asupan Kalsium Siswa yang Terpenuhi dan Tidak Terpenuhi

  • Lezhia Aufa Audiana Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran
  • M. Ahmad Djojosugito Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran
  • RA. Retno Ekowati
Keywords: Kalsium, Osteoporosis, Remaja, Tingkat Pengetahuan

Abstract

Abstract. In Indonesia, osteoporosis needs to be watched out for, because the prevalence rate of people affected by osteoporosis reaches 19.7%, and when viewed by sex at the age of 60 years it is known that there are 18-36% for women and 20-27% for men. Low calcium intake in Indonesian society is the main cause of osteoporosis. It is shown that Indonesian people only consume calcium on average 254 mg per day, even though the international standard regarding daily calcium consumption that has been set by WHO for adults is around 1000-1200 mg per day. This study aimed to examine the differences between levels of knowledge about osteoporosis in students' calcium intake that is fulfilled and inadequate. The method used in this study is descriptive with a cross-sectional approach from May to October 2022. The subjects in this study were class XI students at SMA Negeri 1 Singaparna, Tasikmalaya Regency, who were taken using a non-probability sampling technique through setting inclusion criteria. The results showed a difference between the level of knowledge about osteoporosis in the calcium intake of students who were met and those who were not (p-value <0.05). This means that the higher the level of knowledge about osteoporosis in class XI students at SMA Negeri 1 Singaparna, Tasikmalaya Regency, the better the pattern of calcium consumption.

Abstrak. Di Indonesia osteoporosis sudah sangat perlu diwaspadai, karena angka prevelensi masyarakat yang terkena osteoporosis mencapai 19,7%, dan jika dilihat berdasarkan jenis kelamin pada usia 60 tahun diketahui bahwa terdapat 18-36% untuk wanita dan 20-27% untuk pria. Rendahnya asupan kalsium pada masyarakat Indonesia menjadi penyebab utama dari osteoporosis, Hal ini ditunjukkan bahwa masyarakat Indonesia hanya mengkonsumsi kalsium rata-rata 254 mg per hari, padahal standar internasional tentang konsumsi harian kalsium yang telah ditetapkan WHO untuk orang dewasa sekitar 1000-1200 mg per hari. Tujuan dari penelitian adalah untuk melihat perbedaan antara tingkat pengetahuan tentang osteoporosis pada asupan kalsium siswa yang terpenuhi dan tidak terpenuhi. Metode yang  digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif dengan pendekatan cross sectional pada bulan Mei sampai dengan bulan Oktober 2022. Adapun subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas  XI di SMA 1 Singaparna Kabupaten Tasikmalaya yangl diambil menggunakan teknik non probability sampling melalui penetapan kriteria inklusi. Hasil penelitian menunjukan bahwa adanya perbedaan antara tingkat pengetahuan tentang osteoporosis pada asupan kalsium siswa yang terpenuhi dan tidak terpenuhi  (p value < 0,05). Artinya semakin tinggi tingkat pengetahuan mengenai osteoporosis pada siswa kelas XI di SMA Negeri 1 Singaparna Kabupaten Tasikmalaya maka akan semakin baik pola konsumsi kalsiumnnya.

Published
2023-01-27