Intervensi Aturan 20-20-20 pada Mahasiswa Kedokteran Unisba Berpengaruh terhadap Penurunan Gejala Computer Visison Syndrome

  • Hanif Sriadiatmaji Prodi Kedokteran, Fakultas Kedokteran
  • Mia Kusmiati Prodi Kedokteran, Fakultas Kedokteran
  • Undang Komarudin Prodi Kedokteran, Fakultas Kedokteran
Keywords: Mahasiswa Kedokteran, Aturan 20-20-20, Pembelajaran Hybrid, Computer Vision Syndrome

Abstract

Abstract. Computer vision syndrome (CVS) is a group of eye symptoms caused by prolonged use of gadgets. One way to relieve CVS symptoms is to follow the 20-20-20 rule, which aim to rest your eyes for 20 seconds while looking at an object 20 feet away after every 20 minutes staring at screen. The Covid-19 pandemic has caused learning at FK Unisba to be carried out using hybrid method using gadgets. This study aims to see the effect of the 20-20-20 rule intervention on the occurrence of CVS in four categories CVS symptoms, which is internal and external ocular symptoms, visual symptoms, and musculoskeletal symptoms on Unisba medical students’ batch 2021 during hybrid learning. The sample was selected using non-probability sampling with consecutive sampling with a total of 106 students as subjects. The method used is quasi-experimental in the form of one group pre-test post-test design. Data were collected using pre-test and post-test questionnaires which consisted of 13 CVS complaints in four category symptoms. The Wilcoxon test was carried out with a significance (α=0.05). The results showed that there was a difference in the average CVS score before and after intervention in the four categories of CVS symptoms which is internal and external ocular, visual, and musculoskeletal symptoms (P value respectively (0,00), (0,00), (0,03), (0,00)), This is possible because the 20-20-20 rule can help relax eye muscles and prevent continuous eye accommodation. This study found that there was an effect of the 20-20-20 rule intervention on reducing the incidence of CVS.

Abstrak. Computer vision syndrome (CVS) merupakan kumpulan gejala mata akibat penggunaan gawai berkepanjangan. Salah satu cara meredakan keluhan CVS dengan melakukan aturan 20-20-20, yaitu mengistirahatkan mata selama 20 detik sambil melihat objek sejauh 20 kaki setelah setiap 20 menit menatap layar. Pandemi covid-19 menyebabkan pembelajaran di FK Unisba dilakukan secara hybrid menggunakan gawai. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh intervensi aturan 20-20-20 terhadap kejadian CVS pada empat kategori gejala CVS yaitu gejala okular internal dan eksternal, visual, dan muskuloskeletal pada mahasiswa kedokteran Unisba angkatan 2021 selama pembelajaran hybrid. Pemilihan sampel dilakukan dengan non-probability sampling jenis consecutive sampling dengan jumlah subjek 106 mahasiswa. Metode penelitian ini adalah quasi experimental dalam bentuk one group pre-test post-test design. Data diambil menggunakan kuesioner pre-test dan post-test yang berisi 13 keluhan CVS dalam empat kategori kelompok gejala. Dilakukan uji wilcoxon dengan signifikansi (α=0,05). Hasil penelitian menunjukan adanya perbedaan rerata skor CVS sebelum dan setelah dilakukan intervensi pada keempat kategori gejala yaitu gejala okular internal dan eksternal, visual, dan muskuloskeletal (p value masing-masing (0,00), (0,00), (0,03), (0,00)), hal ini dapat terjadi karena aturan 20-20-20 dapat membantu relaksasi otot mata dan mencegah akomodasi mata secara terus-menerus. Penelitian ini menemukan adanya pengaruh intervensi aturan 20-20-20 terhadap penurunan kejadian CVS.

Published
2023-01-27