Korelasi Kinerja Pengawas Menelan Obat dengan Kepatuhan Minum Obat Pasien Tuberkulosis Paru

  • Rahma Yunitasari Prodi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran
  • Ieva B Akbar
  • Ratna Nurmeliani
Keywords: Kepatuhan Minum Obat, Kinerja PMO, Pasien Tuberkulosis Paru

Abstract

Abstract. Tuberculosis (TB) is a chronic infectious disease which has become an emergency disease in the world, including Indonesia, because of its rapid transmission. According to Global Tuberculosis Report data, there are 824,000 TB sufferers in Indonesia in 2020. The high cases of tuberculosis and low adherence rates have resulted in the emergence of various TB problems, namely the emergence of multidrug-resistant tuberculosis (MDR-TB). One of the strategies recommended by WHO for dealing with TB is the Directly Observed Treatment Shortcourse (DOTS), which consists of supervisors taking medication (PMO) who supervise TB sufferers on long-term treatment in order to achieve treatment compliance. This research method is analytic observational with a quantitative approach to cross sectional design. The sample for this study was 80 people using a total sampling technique in pulmonary tuberculosis patients in the Ciherang Health Center, Cianjur Regency. Data measurement was carried out using the PMO performance questionnaire and the Morinsky Medication Adherence Scale (MMAS). Data analysis used the Spearman test. The results of the study showed that 58 patients (72.5%) had good PMO performance and 22 patients (27.5%) had poor performance. Patients based on high adherence to taking medication 49 people (61.3%), moderate adherence 9 people (11.3%) and low adherence 22 people (27.5%). There is a significant relationship between PMO performance and medication adherence in pulmonary tuberculosis patients (p<0.001) and is expressed at a strong level (r=0,704)

Abstrak. Tuberkulosis (TBC) merupakan penyakit infeksi kronis yang menjadi penyakit kedaruratan di dunia termasuk Indonesia karena penularannya yang cepat. Menurut data Global Tuberculosis Report terdapat 824.000 penderita TBC di Indonesia tahun 2020. Tingginya kasus tuberkulosis dan rendahnya angka kepatuhan berdampak pada munculnya berbagai permasalahan TBC, yaitu munculnya multidrug-resistant tuberculosis (MDR-TB). Salah satu strategi yang direkomendasikan oleh WHO untuk menangani TBC adalah Directly Observed Treatment Shortcourse (DOTS) yang terdiri dari pengawas menelan obat (PMO) yang mengawasi penderita TBC dalam menjalani pengobatan dalam jangka lama agar mencapai kepatuhan pengobatan. Metode penelitian ini adalah analitik observasional dengan pendekatan kuantitatif desain cross sectional. Sampel penelitian ini adalah 80 orang dengan teknik total sampling pada pasien tuberkulosis paru di wilayah Puskesmas Ciherang Kabupaten Cianjur. Pengukuran data dilakukan menggunakan kuesioner kinerja PMO dan Morinsky Medication Adherence Scale (MMAS). Analisis data menggunakan uji spearman. Hasil penelitian pasien dengan kinerja PMO baik 58 orang (72,5%) dan kinerja buruk 22 orang (27,5%). Pasien berdasarkan kepatuhan tinggi minum obat 49 orang (61,3%), kepatuhan sedang 9 orang (11,3%) dan kepatuhan rendah 22 orang (27,5%). Terdapat hubungan bermakna kinerja PMO dengan kepatuhan minum obat pasien tuberkulosis paru (p<0,001) dan dinyatakan pada tingkat kuat (r=0,704).

Published
2023-01-27