Gambaran Potensi Interaksi Obat dan Keberhasilan Pengobatan Pada Pasien Tuberkulosis dengan Diabetes Mellitus di RSP DR.H.A Rotinsulu Tahun 2023

  • M. Latif Ridfi Kamil Prodi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Bandung, Indonesia
  • Heni Muflihah Fakultas kedokteran universitas islam bandung
  • Yuke Andriane Fakultas, Kedokteran Universitas Islam Bandung
Keywords: Diabetes Mellitus, Interaksi Obat, Keberhasilan Pengobatan

Abstract

Abstract. Tuberculosis (TB) and Diabetes Mellitus (DM) are high-prevalence diseases that affect each other, especially in terms of treatment effectiveness. Interactions between anti-tuberculosis drugs (OAT) and anti-diabetic drugs (OAD) can reduce the effectiveness of therapy, increase the risk of side effects, and trigger complications that worsen the patient's condition. This study aims to describe the potential interaction between OAT and OAD and the final results of treatment in patients with MD-TB at Dr. H.A. Rotinsulu Lung Hospital in 2023. The study used descriptive methods with patient medical record data that met the inclusion criteria and did not meet the exclusion criteria using consecutive sampling technique with a total sample size of 93 people. Potential drug interactions were analyzed using Lexi Comp software. Treatment success was categorized as successful if the final result of treatment was cured and complete.  Unsuccessful category if the final result of treatment failed, died, was not evaluated, and drug withdrawal.

Abstrak. Tuberkulosis (TB) dan Diabetes Mellitus (DM) adalah penyakit dengan prevalensi tinggi yang saling memengaruhi, terutama dalam efektivitas pengobatan. Interaksi antara obat anti tuberkulosis (OAT) dan obat anti diabetes (OAD) dapat menurunkan efektivitas terapi, meningkatkan risiko efek samping, serta memicu komplikasi yang memperburuk kondisi pasien. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan potensi interaksi antara OAT dan OAD serta hasil akhir pengobatan pada pasien TB-DM di Rumah Sakit Paru Dr. H.A. Rotinsulu tahun 2023. Penelitian menggunakan metode deskriptif dengan data rekam medis pasien yang memenuhi kriteria inklusi dan tidak memenuhi kriteria eksklusi menggunakan teknik consecutive sampling dengan total jumlah sampel adalah 93 orang. Potensi interaksi obat dianalisis menggunakan perangkat lunak Lexi Comp. Keberhasilan pengobatan dikategorikan berhasil jika hasil akhir pengobatan sembuh dan lengkap.  Kategori tidak berhasil jika hasil akhir pengobatan gagal, meninggal, tidak di evaluasi, dan putus obat.

References

Amelia Agustin, O., Farmasi, J., Jambi, U., & Jambi, K. (2020). KAJIAN INTERAKSI OBAT BERDASARKAN KATEGORI SIGNIFIKANSI KLINIS TERHADAP POLA PERESEPAN PASIEN RAWAT JALAN DI APOTEK X JAMBI.
Fauzia A, Purwitasari P, Muflihah H. Scoping Review: Rasio Monosit Limfosit sebagai Penunjang untuk Menegakkan Diagnosis pada Penderita Tuberkulosis. J Integr Kesehat Sains. 2021;31(2).
Halima, R. R., Rahimah, S. B., Saefulloh, A., Andriane, Y., & Suherian, E. (2019). Artikel Penelitian Potensi Interaksi Obat Antituberkulosis dan Antidiabetes terhadap Efek Samping Obat pada Pasien Tuberkulosis-Diabetes Melitus di RSUD Al-Ihsan Bandung.
Kemenkes RI. Pedoman Nasional Pelayanan Kodekteran Tata Laksana Tuberkulosis. Jakarta; 2020.
Kahar F, Purlinda DE, Setyowatiningsih L. Profil Diabetes Mellitus Pada Penderita TB PARU. Pros Semin Nas UNIMUS. 2022;5(1).
Menkes. (2023). MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA.
Novita, E., & Ismah, Z. (2018). Angka kejadian diabetes melitus pada pasien tuberkulosis. JKK, 5(1), 20–25.
Pralambang SD, Setiawan S. Faktor Risiko Kejadian Tuberkulosis di Indonesia. J BIKFOKES. 2021;2(1).
WHO. (2023). Global tuberculosis report 2023.
Wijaya, I. (2015). Continuing medical education Tuberkulosis Paru pada Penderita Diabetes Melitus.
Published
2025-02-02