Hubungan Risiko Ergonomi dengan Keluhan CTS pada Pengupas Rajungan di Kabupaten Cirebon
Abstract
Abstract. Carpal Tunnel Syndrome (CTS) is a musculoskeletal disorder that frequently occurs in workers engaged in repetitive activities and poor work postures. This study aims to identify the relationship between ergonomic risk factors and CTS complaints among crab meat peeling workers in Gebang Mekar Village, Cirebon Regency. The study employs a cross-sectional design with a randomly selected sample of crab meat peeling workers. Data were collected through a brief survey covering demographic information, work history, and CTS complaints. Ergonomic assessments were conducted using the Nordic Body Map and the Visual Analog Scale. The results of the study showed no significant relationship between ergonomic risk factors such as work duration, frequency of repetitive movements, and work posture with CTS complaints among workers. Workers with non-ergonomic work postures did not have a higher risk of developing CTS compared to those with ergonomic work postures. The conclusion of the study indicates that ergonomic risk factors do not show a significant relationship with CTS complaints among crab meat peeling workers. The study suggests further assessment and intervention to ensure worker well-being.
Abstrak. Carpal Tunnel Syndrome (CTS) adalah gangguan muskuloskeletal yang sering terjadi pada pekerja dengan aktivitas repetitif dan postur kerja yang buruk. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara faktor risiko ergonomi dengan keluhan CTS pada pekerja pengupas rajungan di Desa Gebang Mekar, Kabupaten Cirebon. Metode Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan sampel pekerja pengupas rajungan yang dipilih secara acak. Data dikumpulkan melalui survei singkat yang mencakup informasi demografi, riwayat kerja, dan keluhan CTS. Penilaian ergonomi dilakukan menggunakan Nordic Body Map dan Skala Analog Visual (Visual Analog Scale). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan signifikan antara faktor risiko ergonomi seperti durasi kerja, frekuensi gerakan repetitif, dan postur kerja dengan keluhan CTS pada pekerja. Pekerja dengan postur kerja yang tidak ergonomis tidak memiliki risiko lebih tinggi mengalami CTS dibandingkan dengan mereka yang memiliki postur kerja ergonomis. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukan bahwa Faktor risiko ergonomi tidak menunjukkan hubungan yang signifikan dengan keluhan CTS pada pekerja pengupas rajungan. Penelitian ini menyarankan adanya penilaian lebih lanjut dan intervensi untuk memastikan kesejahteraan pekerja.
References
[2] Doda DVD, Pangaribuan M. Dasar Kesehatan Dan Keselamatan Kerja. CV. Patra Media Grafindo. 2022 Des.
[3] Aripin TN, Rasjad A, Nurimaba N, Djojosugito MA, Irasanti SN. Hubungan Durasi Mengetik Komputer dan Posisi Mengetik Komputer dengan Gejala Carpal Tunnel Syndrome (CTS) pada Karyawan Universitas Islam Bandung. Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains. 2019;1(2):97-101.
[4] Hutabarat YH. Buku Dasar-Dasar Pengetahuan Ergonomi. Media Nusa Creative. Malang. 2017 Okt.
[5] Aswin B, Reskiaddin LO, Halim R. Hubungan Gerakan Repetitif Dengan Kejadian Carpal Tunnel Syndrome Pada Pekerja Pengemasan Ikan. Jurnal Ilmu Kesehatan. 2022 Nov;11(1):57-62.
[6] Utamy TR. Kurniawan B, Wahyuni I. Faktor Risiko Kejadian Carpal Tunnel Syndrome (CTS) Pada Pekerja. Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal). 2020 Sep;8(5):603-8
[7] Yunita RM, Sitompul B. Risiko Jenis Pekerjaan Dengan Kejadian Carpal Tunnel Syndrome (CTS). Jurnal Ilmiah WIDYA. 2019 Jul;5(3):1-7.
[8] Hamid A, Rahman ZF, Suherdin, Widati S, Ardyanto YD. Factors Related To Carpal Tunnel Syndrome (CTS) Complaints On Employees In The Bank BNI Branch Of Palu. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat. 2020 Mar;11(1):63–74A. Shimp T. Periklanan Promosi: Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu. 5th ed. Jakarta: Erlangga; 2000.
[9] Izzhati DN, Funma BE, Garside AK, Waluyo DE. Penilaian Ergonomi Postur Kerja pada Pekerja Pengupas Rajungan Di Desa Gegunung Wetan Rembang. Seminar Keinsinyuran. 2022:129-134.
[10] Budiarto A, Adrianto L, Kamal M. Status Pengelolaan Perikanan Rajungan (Potunus Pelagicus) Dengan Pendekatan Ekosistem Di Laut Jawa (WPPNRI 712). Jurnal kebijakan Perikanan Indonesia. 2015 Mei;7(1):9-24.
[11] Iksanti RM, Redjeki S, Taufiq-Spj N. Aspek Biologi Rajungan (Portunus pelagicus) Linnaeus, 1758 (Malacostraca : Portunidae) Ditinjau dari Morfometri dan Tingkat Kematangan Gonad di TPI Bulu, Jepara. Journal of Marine Research. 2022 Aug;11(3):495–505
[12] Putri AN, Widjasena B, Diponegoro U, Soedarto JH. Hubungan antara gerakan repetitif dan postur kerja dengan kejadian Carpal Tunnel Syndrome pada pekerja pengupas kulit kelapa manual di pasar tradisional se-Kota Surakarta. J Kesehatan Masyarakat. 2021;9(6)
[13] Gede I, Pertama W, Rahim AF, Suparsa IM. Hubungan postur kerja terhadap keluhan Carpal Tunnel Syndrome pada pegawai administrasi di RSUD Bangli. Adv Soc Humanit Res. 2023.